Anda di halaman 1dari 11

KONSEP TEORI AKUN

TANSI
Oleh:
M. Firman Panggayu 0414115350
Riva Maisyaroh 041411535014
Yashinta Setyowati 0414115350
Vennia Indriyani 0414115350
KONSEP DASAR
Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap
penalaran dalam merekayasa akuntansi. Konse
p dasar merupakan abstraksi atau konseptualis
asi karakteristik lingkungan akuntansi. Konsep d
asar bersifat asumsi yang validitasnya tidak sela
lu dapat diuji tetapi sebagai basis penalaran. Ko
nsep dasar yang dikemukakan P&L terbagi menj
adi:
Entitas Bisnis atau Kesatuan Usa
ha
Kesatuan usaha harus dianggap sebagai badan atau or
ang yang berdiri sendiri dan bertindak atas namanya s
endiri serta terpisah dari pemilik. Batas kesatuan usah
a adalah ekonomik bukan yuridis. Hubungan antara pe
milik dan kesatuan usaha merupakan hubungan bisnis
(utang-piutang). Fungsi manajemen terpisah dengan fu
ngsi pemilikan sehingga diperlukan pertanggungjawab
an dalam bentuk laporan keuangan. Pendapatan dan b
iaya dipandang sebagai perubahan aset kesatuan usah
a bukannya perubahan kekayaan pemilik. Karena hubu
ngan bisnis harus dipertahankan, seperangkat laporan
keuangan berartikulasi.
Kontinuitas Kegiatan Usaha
Kesatuan usaha dianggap akan berlangsung dan beroperasi teru
s dan tidak ada maksud membubarkan. Data keuangan akan terj
adi dan mengalir terus setiap waktu akibat kegiatan yang berlan
gsung terus tersebut. Kemajuan kesatuan usaha tidak dievaluasi
pada saat likuidasi karena memang bukan likuidasi yang menjadi
tujuan perusahaan. Aliran data harus dipenggal menjadi bebera
pa seri aliran dengan satuan waktu sebagai wadah penggalan. La
poran laba-rugi menjadi laporan yang sangat penting untuk men
ilai kemampuan mencari laba, sementara neraca meerupakan sa
ran untuk menunjukkan sisa potensi jasa. Informasi keuanganan
yang dituangkan dalam laporan keuangan periodik harus diangg
ap bersifat sementara (tentative) dan bukannya tuntas (final). Inf
ormasi keuangan berjangka dapat diandalkan dibandingkan den
gan laporan untuk satu penggalan waktu saja.
Penghargaan Sepakatan
Cost atau penghargaan sepakatan merupakan bahan
olah akuntansi yang paling objektif. Setiap objek yang
terlibat dalam transaksi atau kejadian harus dinyatak
an dalam bahan olah ini agar dapat diproses lebih la
njut. Cost merupakan pengukur atau pengkuantifikas
i untuk menyatakan berbagai macam objek. Cost mer
epresentasi realitas kegiatan ekonomik kesatuan usa
ha untuk menghasilkan informasi semantik tentang r
ealitas tersebut. Cost adalah pengukur sedangkan bia
ya adalah elemen atau objek yang diukur.
Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang kontinus dalam upay
a menghasilkan pendapatan. Untuk merepresenta
si kegiatan tersebut, akuntansi menggunakan kos
untuk merunut kegiatan produktif kesatuan usaha
. Akuntansi menggabungkan berbagai kos yang m
elekat pada tiap komponen kegiatan tanpa memp
erhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada
barang yang dihasilkan. Tambahan utilitas barang
atau produk diakui setelah terjadinya transaksi pe
njualan dan kos baru sebagai penghargaan masuk
ke kesatuan usaha.
Upaya dan Capaian Hasil
Biaya merupakan upaya untuk mendatangkan hasil beru
pa pendapatan. Tidak ada pendapatan tanpa biaya. Kos
yang melekat pada barang atau jasa yang diserahkan ke
pada pembeli merupakan pengukur upaya (effort) sedan
gkan kos yang masuk ke kesatuan usaha dari pembeli at
as penyerahan barang atau jasa tersebut merupakan pe
ngukur hasil (accomplishment) yang dicapai. Laba yang t
epat dapat diukur kalau kos yang keluar (sebagai penguk
ur upaya) ditandingkan atau diasosiasi dengan kos yang
masuk (sebagai pengukur hasil) dengan penakar yang te
pat. Penakar penandingan dapat berupa unit produk (ala
san ideal) atau periode waktu (alasan kepraktisan).
Asas akrual atau himpun, karena akuntansi menda
sarkan diri pada konsep upaya dan hasil dalam me
nentukan besarnya laba, akuntansi tidak membata
si pengertian biaya atau pendapatan pada biaya ya
ng telah dibayar atau pendapatan yang telah diteri
ma. Akuntansi menekankan substansi kegiatan ata
u transaksi yang menimbulkan biaya dan pendapat
an. Artinya, akibat suatu transaksi tertentu yang tel
ah terjadi (past events), berjalannya waktu sudah d
apat menjadi dasar untuk mengakui biaya atau pe
ndapatan. Karena itu dalam proses penandingan
(matching), akuntansi mendasarkan diri pada asar
akrual bukannya asas tunai.
Asas akrual adalah asas dalam pengakuan pend
apatan dan biaya yang menyatakan bahwa pen
dapatan diakui pada saat hak kesatuan usaha ti
mbul lantaran penyerahan barang atau jasa ke
pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban
timbul lantaran penggunaan sumber ekonomik
yang melekat pada barang dan jasa yang disera
hkan tersebut. Sebagai konsekuensi asas ini, ak
untansi mengakui pos-pos akruan (accrued) dan
tangguhan (deferred).
Bukti Terverifikasi dan Objektif
Informasi keuangan akan dapat diandalkan dan
tidak menyesatkan kalau informasi tersebut did
ukung dengan bukti yang objektif dan dapat diu
ji kebenarannya (terverifikasi). Tidak seperti ilm
u pasti, akuntansi tidak mendasarkan diri pada
objektivitas dan verifiabilitas mutlak melainkan
pada objektivitas dan verifiabilitas relatif atas d
asar pertimbangan keadaan dan fakta yang meli
ngkupi suatu transaksi.
Asumsi
Akuntansi memerlukan asumsi-asumsi sebagai l
andasan penalaran. Konsep dasar dalam banya
k hal merupakan asumsi atau paling tidak dilan
dasi oleh asumsi-asumsi yang validitasnya sulit
diuji secara objektif tetapi bermanfaat untuk ba
sis pemilihan konsep atau prinsip. Validitas kon
sep dasar hanya dapat dievaluasi atas dasa intu
isi, harapan normal dan realitas empiris.

Anda mungkin juga menyukai