Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PELAYANAN FARMASI

DI APOTEK

Oleh :
Salma Lutfia A
Nelsa Fitryani
Chaliki Rahim
Maghfira Varra
Mina Gusnita Olvi
Silvia Nabila A.W
Irma Septin K
Indah Tartila
Noval Abiyyu
STANDAR KEFARMASIAN DI APOTEK

Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek ada dikelompok

A.
B.
Pengelolaan
Pelayanan
Sumber daya
Pengelolaan Sumber daya mencakup :

Pengelolaan Sumber Daya Manusia,


Sarana Prasarana,
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lain
Administrasi

Pelayanan mencakup :
pelayanan resep
edukasi dan promosi,
Pelayanan Residensial (Home Care).

1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh


seorang apoteker yang :

a) Profesional

b) memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang bai

c) mengambil keputusan yang tepat,

d) mampu berkomunikasi antar profesi,

e) menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner,


2. Sarana dan Prasarana

Apotek sebaiknya :

a. berlokasi strategis.

b. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis


kata apotek.

c. Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota


masyarakat.

Apotek harus memiliki:

1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.

2. Ruang racikan.

3. Tempat pencucian alat.


3. Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
lainnya.

Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan


sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi:

a) perencanaan,

b) pengadaan,

c) penyimpanan dan

d) pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistim FIFO (first in first out) &
FEFO (first expire first out)

4. Administrasi.
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan
kegiatan administrasi yang meliputi:

a. Administrasi Umum : Pencatatan, pengarsipan, pelaporan


narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

b.Administrasi Pelayanan : Pengarsipan resep, pengarsipan catatan


pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
1.Pelayanan Resep
Pelayanan Resep Mencakup Skrining resep dan Penyiapan
obat. Skrining resep meliputi Persyaratan administratif,
kesesuaian farmasetik, dan Pertimbangan klinis. Sedangkan
penyiapan resep meliputi Peracikan, pemberian etiket,
penyerahan, pemberian informasi obat, konseling dan
monitoring penggunaan obat

2. Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker


harus memberikan edukasi apabila masyarakat ingin
mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit
ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan
apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam
promosi dan edukasi.
3.Pelayanan Residensial (Home Care)

Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan


pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah,
khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan
pengobatan penyakit kronis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai