Rullyansyah Anggadanta
011401121
Rai Rukmana 011401407
Septian Aria Nugraha
011401391
Sistem ukuran kinerja
Tujuan dari sistem ukuran kinerja adalah untuk membantu
menerapkan strategi. Untuk mengimplementasikaan atau
menerapkan sistem semacam itu, manajemen senior
memilih ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi
perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor
keberhasilan penting ( critical success factors) masa kini
dan masa depan, jika ukuran-ukuran ini membaik, berarti
perusahaan telah mengimplementasikan strateginya.
Sistem ukuran kinerja hanyalah suatu mekanisme yang
memperbaiki kemungkinan bahwa organisasi tersebut akan
mengimplementasikan strateginya dengan berhasil.
Keterbatasan sistem
pengendalian keuangan
Pertama, hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak
sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaan. Semakin
besar tekanan yang diberikan untuk mencapai tingkat laba saat ini,
semakin besar kemungkinan bahwa manajer unit bisnis akan
mengambil tindakan jangka pendek yang mungkin mengirimkan
produk berkualitas rendah dari pelanggan untuk memenuhi target
penjualan.
Kedua, manager unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang
berguna untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka
pendek.
Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya
tujuan dapat mendistori komunikasi antara manager unit bisnis
dengan manajemen senior.
Keempat, pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi
manager untuk memanipulasi data. Ini dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk.
Pertimbangan umum
Membandingkan sistem ukuran kinerja
dengan panel instrument pada dashboard
memberikan wawasan penting mengenai
bauran dari ukuran keuangan dan
nonkeuangan yang diperlukan dalam
suatu sistem pengendalian manajemen:
satu ukuran tidak dapat mengendalikan
sistem yang kompleks, dan terlalu banyak
ukuran penting membuat sistem tersebut
menjadi terlalu kompleks.
Balanced scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja.
Menurut pada pendukung pendekatan ini, unit bisnis harus diberikan
cita-cita dan diukur dari empat perspektif berikut ini :
Keuangan (contohnya : margin laba, tingkat pengembalian atas
aktiva, arus kas)
Pelanggan (contohnya: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
Bisnis internal (contohnya: retensi karyawan, pengurangan waktu
siklus)
Inovasi dan pembelajaran (contohnya: presentasi penjualan dari
produk baru)
Balanced scorecard memelihara keseimbangan antara ukuran-ukuran
strategis yang berbeda dalam suatu usaha mencapai keselarasan cita-
cita, sehingga dengan demikian mendorong karyawan untuk bertindak
sesuai dengan kepentingan terbaik organisasi.
Sistem penilaian kinerja:
pertimbangan tambahan
Suatu sistem penilaian kinerja
berusaha untuk memenuhi
kebutuhan dari pihak pemangku
kepentingan (stakeholders) yang
berbeda dari organisasi perusahaan
dengan menciptakan campuran-
campuran dari ukuran strategis:
ukuran hasil dan pemicu, ukuran
keuangan dan nonkeuangan, serta
ukuran internal dan eksternal.
Ukuran hasil dan pemicu
Ukuran hasil mengindikasikan hasil dari
suatu strategi (misalnya meningkatnya
pendapatan). Ukuran ini biasanya
merupakan indikator yang terlambat ;
yang memberitahu manajemen mengenai
apa yang telah terjadi. Sebaliknya, ukuran
pemicu merupakan indikator yang
mendahului; yang menunjukkan kemajuan
dari bidang-bidang kunci dalam
mengimplementasikan suatu strategi.
Ukuran keuangan dan
nonkeuangan
Organisasi telah mengembangkan sistem yang sangat
canggih untuk mengukur kinerja keuangan. Sayangnya,
seperti banyak yang ditemukan oleh perusahaan as,
selama tahun 1980-an banyak industri yang dipicu oleh
perubahan dalam bidang nonkeuangan, seperti kualitas
dan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya
memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Meskipun mereka mengakui pentingnya ukuran
nonkeuangan, banyak organisasi yang gagal untuk
memasukkannya dalam tinjauan kinerja tingkat eksekutif
karena ukuran ukuran ini cenderung kurang canggih
dibandingkan dengan ukuran keuangan dan manajer
senior kurang terampil dalam menggunakannya.
Ukuran internal dan eksternal
Perusahaan harus mencapai keseimbangan antara ukuran-
ukuran eksternal, seperti kepuasan pelanggan, dengan ukuran-
ukuran dari proses bisnis internal, seperti hasil produksi. Terlalu
sering perusahaan mengorbankan pengembangan internal
untuk memperoleh hasil eksternal atau mengabaikan seluruh
hasil eksternal, karena secara salah meyakini bahwa ukuran
internal yang bagus sudah mencukupi.
Aspek yang paling penting dari tinjauan ini adalah sebagai berikut :
Menginformasikan kepada manajemen mengenai apakah strategi
tersebut telah dilaksanakan dengan benar dan seberapa berhasil
strategi itu bekerja
Menunjukan bahwa manajemen serius mengenai pentingnya
ukuran-ukuran ini
Menjaga agar ukuran-ukuran tersebut sejajar dengan strategi yang
selalu berubah
Memperbaiki pengukuran
Kesulitan dalam
mengimplementasikan sistem
pengukuran kinerja
Korelasi yang buruk antara ukuran non
keuangan dengan hasilnya.