Anda di halaman 1dari 52

PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN ANAK
By
Ns. Linda Adriani, S. Kep
Sebagai pemberi yankep, perawat
memberikan yan mulai dr manusia
sebelum lahir sampai dgn meninggal,
dlm merawta kasus yg samapun
tindakan yg diberikan akan sangat
berbeda krn setiap manusia adalah
unik, shg seorang perawat dituntut utk
mengerti proses tumbuh kembang
Istilah tumbuh kembang mencakup dua
peristiwa yg sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dibedakan
yaitu pertumbuhan dan perkembangan
A.
DEFENISI
Pertumbuhan
Perubahan fisik
Bersifat Kuantitatif
Peningkatan jumlah sel
Perubahan tinggi badan, berat
badan, gigi, ukuran tulang dan
karakteristik seksual
Perkembangan
Bersifat kualitatif
Sistematis &
berkesinambungan
MATURASI

Mrpk proses berkembang


dan bertumbuh mjd penuh

Hal tsb meliputi kemampuan


biologis individu, kondisi
fisiologis dan keinginan utk
belajar perilaku yg lebih
matur
Whaley dan Wong dlm Supartini (2004)

Pertumbuhan sbg suatu peningkatan


jmlh dan ukuran sedangkan
perkembangan menitik beratkan pd
perubahan yg tjd scr bertahap dr tingkat
yg paling rendah ketingkat yg paling
tinggi dan kompleks melalui proses
maturasi dan pembelajaran
Soetjiningsih (1995)

Perkaitan dgn masalah


Pertumbuhan perubahan dlm besar,
jmlh, ukuran atau
dimensi tingkat sel,
organ maupun individu
yg bisa diukur
PerkembanganBertambahnya
kemampuan dlm struktur
dan fungsi tubuh yg lebih
kompleks dlm pola yg
teratur sbg hasil dr proses
pematangan
Pertumbuhan

Pertumbuhan (growth) mrpk


peningkatan jmlh dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel2
tsbt membelah diri dan menyintesis
protein2 baru; menghasilkan
penambahan jmlh dan berat scr
keseluruhan atau sebagian
Wong (2000)
Perkembang
an

Perkembangan (development) adalah


perubahan scr berangsur2 dan
bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, kematangan atau
kedewasaan (maturation), dan
pembelajaran (learning)
Wong (2000)
B. CIRI CIRI TUMBUH
KEMBANG

1. Perubahan dlm aspek fisik


dan psikis

2. Perubahan dlm proporsi

3. Lenyapnya tanda tanda


yang lama
4. Diperoleh tanda tanda
yang baru
Tumbang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa
mempunyai ciri2 tersendiri yaitu :
1.
Tumbang adalah proses kontiyu sejak konsepsi s/d
dewasa dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan
2.
Dlm periode tertentu thd adanya masa percepatan
atau masa perlambatan serta laju tumbang yg
berlainan diantara organ2
3.
Pola perkembangan anak adalah sama, ttp
kecepatannya berbeda antara anak satu dgn lainnya
4.
Perkembangan erat hubungannya dgn maturasi
sistem susunan saraf
5.
Arah perkembangan anak adalah cephalocaudal
(Soetjiningsih, 1995)
C. PRINSIP PRINSIP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. Perkembangan mrpk hal yg teratur dan


mengikuti rangkaian tertentu
2. Perkembangan mrpk sesuatu yg terarah dan
berlangsung terus dgn cara :
a. Cephalocaudal, pertumbuhan berlangsung
terus dr kepala ke arah bawah dr bagian tubuh
b. Proximodistal, perkembangan berlangsung
terus dr daerah pusat (proksimal) tubuh kearah
luar ( distal )
c. Differentiation, ketika perkembangan
berlangsung terus dan hal yg mudah ke arah
yg lebih kompleks
Lanjutan.......
3. Pola perkembangan sejalan dgn tahapan
perkembangan
a. Masa pranatal: tjd pertumbuhan yg sangat
cepat pd alat dan jaringan tubuh
b. Masa neonatus : tjd proses pnyesuaian dgn
kehidupan diluar rahim
c. Masa bayi : tjd perkambangan sesuai dgn
lingk yg mempengaruhi dan memiliki
kemampuan utk melindungai dan
menghindari dr ancaman
d. Masa anak : tjd perkembangan yg cepat dr
aspek sifat, sikap, minat dan cara
menyesuaikan dgn lingk
Lanjutan.....

4. Pola perkembangan sejalan dgn proses


maturasi dewasa
Ini mengikuti proses maturasi dr organ tubuh
5. Perkembangan mrpk hal yg kompleks, dpt
diprediksi, tjd dgn pola yg konsisten dan
kronologis
6. Perkembangan mrpk hal yg unik utk individu
dan utk potensi genetik dan setiap individu
cenderung utk mencari potensi maksimum utk
perkembangan
Lanjutan.....

7. Perkembangan tjd melalui konflik dan


adaptasi, menciptakan periode dr seimbangan
dan ketdk seimbangan
8. Perkembangan meliputi tantangan bagi
individu dlm bentuk tugas yg pasti sesuai umur
dan kemampuan
9. Tugas perkembangan membutukan praktik
dan tenaga, fokus perkembangan ini berbeda
sesuai dgn setiap tahap perkembangan dan
tugas yg dicapai
D. FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI TUMBANG
1.Faktor Herediter
2.Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Pranatal
b. Lingkungan Pascanatal
3.Faktor Budaya Lingkungan
4.Faktor Status Sosial Ekonomi
5.Faktor Nutrisi
6.Faktor Iklim/ Cuaca
7.Faktor Olahraga / Latihan Fisik
8.Faktor Posisi Anak Dalam Keluarga
9.Faktor hormonal
10.Status Kesehatan
E. KLASIFIKASI
TUMBANG

Menurut Markum
(1994)
1. Tumbuh kembang fisis

Meliputi perubahan dlm


ukuran besar dan fungsi
organisme atau individu
2. Tumbuh kembang intelektual

Berkaitan dgn kepandaian


berkomunikasi dan kemampuan
menangani materi yg bersifat abstrak
dan simbolik spt bermain, berbicara,
berhitung atau membaca

3. Tumbuh kembang emosional

Bergantung pd kemampuan bayi utk


membentuk ikatan batin,
kemampuan utk bercinta kasih
TERIMA KASIH
SELAMAT
BELAJAR
H. TEORI TUMBUH
KEMBANG

1. Perkembangan kognitif dari Piaget


2. Perkembangan psikoseksual dari
Sigmund Freud
3. Perkembangan psikososial dari Erik
Erikson
4. Perkembangan psikomoral dari Kohlberg
5. Perkembangan bahasa
6. Perkembangan spiritual
7. Perkembangan konsep diri
I. TAHAPAN
PERKEMBANGAN
Perkembangan kognitif dari Piaget
1. Sensorimotor (0-2
thn)
Penyelesaian masalah dgn uji coba
Rasa ingin tahu yg tinggi, eksperimentasi &
menyukai hal-hal baru serta mulai
membentuk rasa diri krn mrk mampu
membedakan diri mrk dr lingknya
Mrk menyadari bahwa sebuah objek
memiliki sifat permanen, bahwa sebuah
objek tetap ada walaupun tdk terlihat
Diakhir periode sensorimotor anak-anak
mulai menggunakan bahasa & cara berpikir
2. Praoperasional (2-7 thn)

Paling menonjol dlm perkembangan


intelektual adalah egosentrisme
Pemikiran didominasi oleh apa yg mrk lihat,
dengar & alami
Mrk menggunakan simbol & bahasa utk
mewakili objk yg ada dilingk mrkmelalui
bermain imajinasi, bertanya, interaksi lainnya,
mrk mulai membuat konsep & membuat hubg
sederhana antar ide
Pengetahuan ttg satu ciri dipindahkan ke ciri
lain (semua wanita yg perut besar pasti hamil)
3.Operasional konkret (7-11
thn)
Cara berpikir semakin logis & masuk akal
Anak-anak mampu mengklasifikasi,
mengurutkan, menyusun & mengatur fakta ttg
dunia utk menyelesaikan masalah
Cara berpikir tdk lagi berpusat pd diri sendiri
Dpt mempertimbangkan sudut pandang oranga
lain yg berbeda & sudut pandang mrk sendiri
Mrk menyelesaikan masalah scr konkrit &
sistematis berdasarkan apa yg mrk rasakan
4.Operasional formal (11-
15 thn)
Cara berpikir adaptibilitas & fleksibilitas
Remaja dpt berpikir menggunakan istilah-
istilah abstrak, simbol abstrak & menarik
kesimpulan logis dr serangkaian observasi.
Jika A > besar dr B dan B > dr C, simbul
mana yg paling besar ? (jawabannya A)
Mrk dpt membuat hipotesis & mengujinya,
mrk dpt mempertimbangkan hal-hl yg
bersifat abstrak, teori & filisofi
Perkembangan psikoseksual
Sigmund Freud
1. Tahap oral sensori (lahir s/d usia
12Aktivitas
bln ) melibatkan mulut (sumber
Karakteristik
utk kenyamanan)
Perasaan dependen (bergantung pd
orang lain)
Individu yg terfiksaskesulitan
mempercayai orang lain,
menunjukkan perilaku spt menggigit
kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat,
Lanjut ......

Implikasi keperawatan :

Prosedur pemberian
makan sebaiknya
memberikan kenyamanan
& keamanan
2. Tahap anal muskular (usia 1-3 thn/
toddler)
Organ anus: & rektum mrpk sumber
Karakteristik
kenyamanan
Masa Toilet Trainingdpt tjd konflik
Mengotori adalah aktivitas yg umum
Ggn pd tahap ini dpt menimbulkan
kepribadian obsesif-komfulsif spt keras
kepala, kikir, kejam
Implikasi
Toilet keperawatan :
Training sebaiknya adalah
sbg pengalaman yg menyenangkan,
pujian yg tepat dpt menimbulkan
kepribadian yg kreatif & produktif
3. Tahap falik (usia 3-6 thn/ prasekolah)
Karakteristik
Organ genital sbg sumber kenyamanan
Mastuerbasi dimulai & keingin tahuan
seksual mjd terbukti
Dpt mengalami kompleks Oedipus atau
kompleks Elektra
Hambatan pd tahap ini dpt manyebabkan
kesulitan dlm identitas seksual &
bermasalah dgn oteritas, ekspresi malu &
takut
Implikasi keperawatan :
Mengembangkan identitas seksual. Anak
sebaiknya mengenali hubg dgn orang lain di
luar anggota kelg
4. Tahap latensi (6-12 thn/ masa sekolah)
Karakteristik
Energi digunakan utk aktivitas fisik &
intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan
seksual tdk muncul
Anak mgk terikat dlm aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dgn teman sebaya yg sama
jenis kelaminnya
Penggunaan koping & mekanisme
pertahanan diri muncul pd waktu ini
Konflik yg tdk diatasi pd masa ini dpt
menyebabkan
Implikasi obsesif &
keperawatan : kurang motivasi diri
Anjurkan anak mencari aktivitas fisik&
intelektual
5. Tahap genital (13 thn keatas/ pebertas atau
remaja sampai dewasa)
Karakteristik
Genital mjd pusat dr tekanan & kesenangan
seksual
Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
Energi ditujukan utk mencapai hubg seksual
yg matur
Pd awal fase sering tjd emosi yg belum
matang, kmd mulai berkembang kemampuan
utk menerima
Implikasi & memberi
keperawatan : cinta

Anjurkan utk mandiri, dpt membuat


keputusan sendiri & berpisah dgn kedua
orang tua
Perkembangan psikososial
Erik Erikson
Basic trust vs Mistrust (infancy, 0-1
Perilaku positif : kasih sayang, kegembiraan,
thn)
pengakuan
Bayi butuh kehangatan, makanan dan
minuman serta kenyamanan dr orang lain
dgn keyakinan setiap apa yg dia butuhkan
pasti orang lain akan mamberikan maka
tumbuh pd dirinya sendiri kepercayaan
(trust)
Perilaku negatif : tdk percaya, menarik diri
dr lingk masyarakat, pengasingan
Mistrust disebabkan inkonsistensi
2. Autonomy vs Shame dan
Doubt/otonomi vs ragu-ragu &
malu(toddler, 1-3 thn)
Perilaku positif : tergantung pd orang tua
ttp memandang diri sendiri sbg seseorang
yg mrpk bagian dr orang tua
Motorik dan bahasa berkembang
Mulai belajar makan, berpakaian dan toilet
Perilaku negatif : Terpaksa membatasi diri
atau terpaksa mengalah
Orang tua yg terlalu overprotec thd anak
akan menyebabkan anak Shame dan
Doubt (malu dan ragu)
3. Initiatif vs Guilt / inisiatif vs
merasa bersalah (preschool, 1-6
thn)
Perilaku positif : menunjukkan imajinasi,
imitasi orang dewasa, mengharapkan peran
Kepercayaan diri tumbuh maka anak akan
memiliki inisiatif
Anak perlu belajar utk memulai aktivitas
tanpa merusak hak-hak orang lain
Perilaku negatif : kurang percaya diri ,
pesimis, takut salah
Rasa bersalah mgkn muncul pd saat
melakukan aktivitas yg berlawanan orang tua
4. Industry vs Inferioroty / industri
vs inferior (school age, 6-12 thn)
Perilaku positif : memiliki perasaan utk bekerja,
mengembangkan kompetisi sosial dan sekolah,
melakukan tugas yg nyata
Anak dipengaruhi oleh guru & sekolah
Anak senang menyelesaikan sesuatu dan menerima
pujian
Anak mendpt pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan & produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Perilaku negatif : hilang harapan, merasa cukup,
menarik diri dr sekolah & teman sebaya
Anak tdk berhasil menyelesaikan tugasnya akan mjd
inferior
5. Identity vs Role Confusion/identitas vs
bingung peran (Adolesence/remaja, 12-18
thn)

Perilaku positif : percaya pd diri sendiri (self certain),


memiliki pengalaman seksual, komitmen thd
ideologi/kepercayaan
Bnyk perubahan yg tjd pd fisik
Teman sebaya mempunyai pengaruh yg kuat thd perilaku
Perilaku negatif : kebingungan, ragu-ragu & tdk mampu
menemukan identitas diri
Kegagalan utk mengembangkan rasa identitas-kebingungan
peran, yg sering muncul dr perasaan tdk adekuat, isolasi &
keragu-raguan
Mencoba berperan dan apabila berhasil identitas akan
terbangun ttp apabila tdk akan tjd kebingungan confusion
6.Intimacy vs Isolation / intimasi vs
isolasi (Young Afulthood/ dewasa
muda, 18-40 thn)
Perilaku positif : menunjukkan kemampuan utk
komitmen thd diri sendiri dan orang lain, memiliki
kemampuan utk mencintai dan bekerja
Dewasa muda, mambangun komitmen shg
timbullah keintiman
Perilaku negatif : ketdk pastian individu mengenai
diri sendiri akan mempunyai kesulitan
mengembangkan keintiman
Seseorang tdk bersedia atau tdk mampu berbagi
mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri
Apabila tdk mampu membangun komitmen anak
akan mengalami isolasi
7. Generativity vs Stagnantion /
generasi vs absrobsi diri (Midle
Adulthood / dewasa tengah, 40-65 thn)
Perilaku positif : produktif dan kreatif utk diri
sendiri dan orang lain
Memikirkan keturunan
Orang dewasabimbingan kpd generasi
selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pd
dunia dimasa yg akan datang
Perilaku negatif : perhatian thd diri sendiri,
kurang merasa nyaman atau Stagnansi
disebabkan krn hanya memikirkan diri sendiri
8. Ego Integrity vs Despair / integritas
ego vs putus asa (Late Adulthood /
dewasa akhir, >65 thn)
Perilaku positif : menghargai kejadian masa lalu, skrg
dan yg akan datang, menerima siklus hidup dan gaya
hidup, menerima kematian
Masa lansia dpt melihat ke belakang dgn rasa puas &
penerimaan hidup & kematian
Perilaku negatif : perasaan kehilangan, jijik thd orang lain
Apabila orang tua dewasa tdk mampu membangun
integritas egonya maka ia akan mengalami putus asa
Resolusi (pencapaian) yg tdk berhasil dlm krisis ini bisa
menghasilkan perasaan putus asa krn individu melihat
kehidupan sbg bag dr ketdkberuntungan, kekecweaan &
kegagalan
Perkembangan psikomoral

Kohlberg

1. Tingkat
Prakonvensional
Tingkat ini sejajar dgn tahap
praoperasional dlm perkembangan
kognitif
Anak-anak menetapkan baik atau
buruknya suatu tindakan dr
konsekuensi tindakan tsb
Lanjut .........
Mrk menghindari hukuman &
memetuhi tanpa mempertanyakan
siapa yg berkuasa utk menentukan
& memperkuat aturan
Mrk tdk memiliki konsep tatanan
moral dasar yg mendukung
konsekuensi ini
Anak-anak kmd menentukan bahwa
perilaku yg benar tdr atas sesuatu
yg memuaskan kebutuhan mrk
sendiri
Unsur memberi,menerima&
2. Tingkat
Konvensional
Anak-anak terfokus pd kepatuhan &
loyalitas
Mrk menghargai pemeliharaan
harapan kelg, kelompok atau
negara tanpa memperdulikan
konsekuensinya
Perilaku yg membantu orang lain
dianggap sbg perilaku yg baik
Tingkat ini berkaitan dgn tahap
Operasional konkret dlm
perkembangan kognitif
3. Tingkat Pasca konvensional,
autonomi atau prinsip

Perilaku yg tepat
cenderung didefenisikan
dr segi hak-hak & standar
umum individu yg telah
diuji & disetujui
masyarakat
Pd tahap ini telah
mencapai tahap kognitif
operasional formal
Perkembangan spiritual
Clutter Spiritalitas mempengaruhi
(1991) seluruh bagian dlm diri
seseorang:pikiran, tubuh&
jiwa

Fowler Mengidentifikasikan tahap-


tahap perkembangan
(1974)
keimanan, 4 diantaranya
berkaitan erat & sejajar
dgn perkembangan
kognitif & psikososial
dimasa kanak-kanak
1. Tahap 0 :
Undifferentiated

Ini periode bayi ketika anak tdk


memiliki konsep benar atau salah

Tdk memiliki
keyakinan
Awal keimanan terbentuk dr
pengembangan rasa percaya dasar
melalui hubgnya dgn pemberi asuhan
primer
2. Tahap 1 : Intuitive-
projektive
Masa todler mrpk waktu utk meniru
perilaku orang lain
Anak-anak meniru gerakan &
perilaku keagamaan orang lain
tanpa memahami makna atau
pentingnya aktivitas tsb
Anak usai prasekolah menyerap
bbrp nilai & kayakinan orang tau
mrk
Sikap orang tua menyampaikan ttg
apa yg baik & buruk
3. Tahap 2 : Mythical-
literal
Selama usia sekolah, perkembangan spiritual
tjd bersamaan dgn perkembangan kognitif &
berkaitan erat dgn pengalaman & interaksi
sosial anak
Pd usia ini sebagian besar anak sangat tertarik
pd agama
Mrk menerima ketuhanan & doa kpd yang
maha kuasa
Perlu mendpt penghargaan bila berperilaku yg
baik & mendpt hukuman bila berperilaku yg
buruk
Mrk mempertanyakan kevaliditasnya
4. Tahap 3 : Synthetic-
convention

Pd anak-anak mendekati masa


remaja, mrk semakin menyadari
adanya kekecewaan spiritual
Mrk mengetahui bahwa doa tdk selalu
dikabulkan dan mulai mengabaikan
beberapa praktik keagamaan
Mrk mempertanyakan bbrp standar
keagamaan orang tua yg telah
terbentuk
5. Tahap 4 : Individuating-
reflexive

Remaja mulai
membandingkan berbagai
standar keagamaan orang
tua mrk dgn orang lain
Mrk mencoba mengadopsi
yg baik &
membandingkan standar
keagamaan dgn sudut
pandang ilmiah
Perkembangan konsep diri
King (1996), Konsep diri adalah

Bgmn individu
mengambarkan dirinya
sendiri
Konsep diri mencakup
konsep, keyakinan &
pendirian yg ada dlm
pengetahuan seseorang ttg
dirinya sendiri & yg
mempengaruhi hubg
individu tsb dgn orang lain
2. Citra tubuh
Mengacu pd konsep & sikap sabjektif yg dimiliki individu
thd tubuh mrk sendiri
Citra tubuh terdiri atas sifat fisiologis (persepsi ttg
karakteristik fisik seseorang), psikologi (nilai & sikap thd
tubuh, kemampuan & ideal diri) & sifat sosial ttg citra diri
seseorang (diri sendiri dlm kaitannya dgn orang lain)
Bayi menyadari bahwa dirinya terpisah dr orang lain
Todler belajar utk mengenali bag tubuhnya
Prasekolah menyadari keutuhan tubuhnya & menemukan
kelainan mrk
Anak usia sekolah mulai belajar ttg struktur & fungsi
tubuh
Masa remaja adalah usia ketika anak mjd lebih
konsentrasi pd fisik diri
2. Harga diri

King (1996)
Nilai yg ditempatkan
individu pd diri sendiri &
mengacu pd evaluasi diri
scr menyeluruh thd diri
sendiri

Harga diri berubah sesuai


tingkat perkembangan
Faktor-faktor yg mempengaruhi
pembentukan harga diri

1. Orang terdekat
2. Temperamen & kepribadian
anak
3. Peran sosial yg diemban &
pengharapan dlm peran tsb

4. Kemampuan & kesepatan yg ada


utk menyelesaikan tugas
perkembangan sesuai usia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai