Anda di halaman 1dari 19

AIR TANAH DAN

AIR BAWAH TANAH


Kuliah ke 7.
Ir. Refliaty, MS
Pendahuluan :

Air di alam mengalami proses (gerakan) yg dikenal dgn SIKLUS


HIDROLOGI, yg meliputi bbrp proses yaitu :
1. Evaporasi
2. Transpirasi
3. kondensasi
4. presipitasi
5. infiltrasi
6. perkolasi

Input dlm siklus ini adl CH yg didistribusikan melalui thougfall (air


lolos tajuk tanaman), aliran batang (stemflow) atau air hujan yg
langsung ke tanah yg kemudian menjadi aliran permukaan,
evaporasi dan transpirasi
1.1. Air tanah.
Air tanah adl air yg terdpt pd solum tanah di daerah
aerasi atau zona tdk jenuh.
Ketersediaan AT sangat berpengaruh thdp
pertumbuhan tanaman.
Hal ini sangat dipengaruhi oleh bbrp sifat tanah al :
tekstur tanah, pori tanah, bahan organik dll
Dr pendpt banyak pakar, status air dlm tanah selalu
berada pd ttk keseimbangan.
Ttk keseimbangan yg sangat penting adl TLP dan KL.
Karena

?
Menurut Tood, (1960) diacu dlm Asdak, (2002), air
tanah dpt ditampung pd bbrp bagian wilayah (zona),
yaitu :
(A). Zona air tanah : bermula dr permukaan
tanah dan berkembang ke dlm tanah melalui akar
tanaman. Kedlman yg dicapai tergantung tipe tanah
dan vegetasi. Zona ini dpt diklasifikskn menjadi zona
air higroskopis, yaitu air yg langsung diserap dr
udara di atas permukaan tanah; air kapiler dan air
gravitasi, yaitu air yg bergerak ke dlm tanah krn
gaya gravitasi bumi.
(B). Zona pertengahan (intermediate zona) : zona
ini terletak antara permukaan tanah dan permukaan
air tanah dan merupakan daerah infiltrasi.
(C). Zona kapiler (capillary zona) : zona ini
terbentang dr permukaan air tanah ke atas sampai
ketinggian yg dpt dicapai oleh gerakan air kapiler.
(D). Zona jenuh (saturated zona). Zona yg terletak
di atas lap kedap air dan semua pori2 tanahnya
e. Air gravitasi : air yg bergerak
ke lap lebih dlm krn gaya
gravitasi atau bergerak pd zona
jenuh . Air ini dibedakan :
1. Capillary gravitation water :
yaitu air yg bergerak krn
pengaruh gaya berat dan kapiler
2. Downward gravitation water :
yaitu air yg bergerak melalui
pori2 non kapiler dan menuju ke
air bawah tanah
f. Uap air (water vapour) : air dlm keadaan sbg uap
dlm pori2 tanah
Air tanah dpt diklasifikasikan dlm bbrp definisi, yaitu :
a. Air osmotik : Air yg terpengaruh gaya osmotik dan
banyak terdpt dlm sel2 jasad hidup.
b. Air higroskopik : air yg terdpt pd permukaan
partikel tanah dan diikat kuat karena gaya permukaan.
c. Air tersier : air yg terikat krn gaya kapiler pd pori2
tanah dan berhubungan dgn air bawah tanah.
d. Held water : atau (half wasser) yaitu air yg berada
pd partikel tanah dgn tegangan permukaan tanah pd
tekanan normal dan dpt bergerak tdk bersatu dgn air
tanah lainnya atau air bawah tanah.
1.2. Air Bawah Tanah
ABT (ground water) adl air yg mengisi pori tanah dan/atau batuan
serta bertekanan sm dgn atmosfer atau dpt dikatakan semua air yg
terdpt di bawah permukaan ABT (groundwater table) dan pd zona
jenuh.
Secara umum, 97% sumber air tawar yg berada di bumi adl air
tanah.
Air tanah ditemukan hampir di semua tempat di bumi, walaupun di
daerah paling kering spt padang pasir ataupun di bawah tanah yg
membeku krn tertutup lap salju atau es.

Air bawah tanah berasal dr air hujan, air tersekap (connate water)
dan air magma.
Oki: krn asal usul ABT dpt dikemkkan
berdsrkan bbrp teori, diantaranya :
A. Teori Infiltrasi : ABT berasal dr air hujan yg jatuh
ke tanah (air tanah) terus masuk sbg air infiltrasi

setelah jenuh atau pori terisi air mk air terus ke


bawah sbg air perkolasi utk kemudian menjadi air
bawah tanah.
B. Teori Air Juvenil : air bawah tanah yg terbentuk
berasal dr magma yg telah mengalami berbagai
proses yg belum dpt diterangkan secara jelas. ABT
di
bagi 2, air magmatik dan air vulkanik.
C. Teori Connate Water : ABT berasal dr formasi
batuan endapan di bawah laut yg lambat laun
terangkat ke permukaan air laut. Air yg tersimpan
dan terbawa dlm formasi batuan tsb akan menjadi
ABT.
D. Teori Kondensasi : ABT sbgn besar berasal dr uap
air di udara yg berkondesasi dan beredar melalui
rongga atau retakan batuan. Awan yg terbawa udara
dlm memasuki rongga atau retakan dpt mengalami
pengembunan dan akan mencair yg kemudian
menjadi ABT.
ABT dpt berada dlm bbrp kondisi sbb:

A. Lap permeabel dan lap impermeabel .


Lap yg dpt dilalui dgn mudah oleh ABT spt pasir /
kerikil disebut lap PERMEABEL.
Lap yg sulit dilalui ABT spt lap liat atau debu lap
kedap air (aquiclude) dan lap yg menahan air spt
batuan disebut lap kedap air (aquifuge). Keduanya
disebut IMPERMEABEL.
Lap permeabel yg jenuh dgn ABT diatasnya
disebut
jg Aquifer.
B. Air bebas dan air terkekang (free water dan
confined
water).
ABT dlm aquifer yg tertutup dgn lap impermeabel
mendapat tekanan disebut air terkekang.
ABT dlm aquifer yg tdk tertutup dgn lap
impermeabel
disebut ABT bebas atau air tdk terkekang.

Permukaan ABT di dlm sumur dr ABT dr akuifer adl


Permukaan air terkekang. Jadi permukaan air bebas adl
Batas antara zona jenuh (ABT) dan zona aerasi (zona
tdk
Jenuh/air tanah).
C. ABT tumpang (Perched groundwater).

Lap impermeabel dpt terbentuk dlm zona aerasi dan


ABT yg terbentuk diatasnya disebut ABT TUMPANG.
Air tumpang tdk dpt dijadikam sbg sumber usaha
pengembangan air tanah krn mempunyai permukaan
air yg bervariasi dan volume yg tidak besar.

Bbrp keadaan yg menyebabkan tekanan pd ABT akan


mengakibatkan variasi kedlman ABT, spt faktor musiman
spt perubahan pd aliran sungai, ET, perubahan tekanan
atm, angin, pasang surut, penampungan/rembesan,
serta gempa bumi.
Fluktuasi tinggi muka ABT secara alamiah akan
seimbang
Tinggi muka air jg mengalami fluktuasi krn adanya
kegiatan pengambilan air tanah dan adanya pasokan
air tanah di daerah resapan, fluktuasi jg dpt terjadi
akibat adanya perubahan atau pergantian musim.

Persamaan keseimbangan ABT adl :

= semua bentuk pengisian spt rembesan dr


sungai dll.

= semua bentuk pengeluaran spt rembesan


melalui sungan dll.
= perubahan cadangan air bawah tanah
II. ALIRAN AIR BAWAH
TANAH
Aliran ABT adl air bawah tanah yg
bergerak menuju saluran secara lateral
dan lambat melalui daerah yg jenuh
air. Air ini dpt mencapai saluran
setelah bbrp hari, minggu atau bulan.

Aliran ABT didasari oleh hukum DARCY


dan Konduktivitas Hidraulik serta
Kompresibilitas dan Tegangan Efektif.
III. POTENSI AIR BAWAH
TANAH
Pemanfaatan ABT umumnya dilakukan
dgn membuat sumur, baik sumur biasa
maupun sumur artetis.
Ketersediaan air sumur tdk akan cepat
habis apbl sumur dibuat pd ABT bebas
dan debit pemanfaatannya tdk
melebihi debit sumur yg dibuat.
Debit sumur dpt dihitung sesuai dgn
ketebalan akuifer.
IV. PENGELOLAAN AIR BAWAH
TANAH.
Groundwater

Anda mungkin juga menyukai