Sejak 1 minggu sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh nyeri sendi yang muncul
secara perlahan, berawal dari nyeri sendi bahu kiri kemudian menyebar ke sendi
seluruh tubuh. Nyeri disertai rasa kaku yang terjadi terus menerus. Nyeri semakin
meningkat pada pagi hari dan semakin berkurang apabila digerakkan. Karena keluhan
ini pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sholat
dan buang air.
Sejak 1 minggu sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh batuk kering yang tidak
dirasa berat oleh pasien. Keluhan disertai demam dan nyeri kepala. Demam muncul
secara perlahan hingga mencapai 38,5 C dan terjadi terus menerus. Nyeri berupa rasa
berat pada seluruh bagian kepala yang muncul secara tiba-tiba dan terjadi terus
menerus.
Karena keluhan ini pasien meminum obat Fasidol 500 mg 3x1 yang diberikan dokter.
Setelah 2 hari meminum obat keluhan nyeri sendi mulai berkurang, namun nyeri pada
jari-jari tangan dan kaki masih dirasakan pasien. Setelah 4 hari meminum obat,
keluhan demam dan nyeri kepala menghilang.
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : mual
Sejak 1 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh mual. Mual terjadi setelah pasien makan dan rasa mual
meningkat, biasanya terjadi sebelum pasien berangkat sekolah namun dalam perjalanan sekolah dan ketika sekolah ibu
pasien mengamati anaknya tidak mengeluhkan rasa mual. Keluhan disertai+ 7 x muntah dalam 1 bulan, yang selalu terjadi
ketika pasien berangkat sekolah. Muntah berisi cairan tanpa ampas makanan, lendir, darah, maupun cairan kehitaman.
Keluhan juga disertai nyeri pada bagian perut tengah atas yang tidak menyebar. Rasa nyeri berupa rasa perih yang hilang
timbul dan dapat berlangsung hingga 3 jam. Nyeri semakin meningkat setelah pasien makan dan menghilang + 3 jam
setelahnya tanpa diberikan pengobatan apapun. Keluhan disertai buang air besar yang keras dengan kebiasaan BAB
setiap 2 hari. BAB tidak berwarna hitam maupun disertai darah. Tidak terdapat keluhan sendawa maupun rasa terbakar
yang menjalar ke bagian leher. Berdasarkan pengamatan ibu pasien, gejala mulai muncul setelah ujian tengah semester
usai. Ibu pasien berpendapat hal ini terjadi karena stress yang dialami pasien selama ujian. Pada awal masuk sekolah
dasar pasien kaget dan sempat mengeluh dengan ibunya mengenai perubahan jadwal belajar, saat TK pasien belaajr dari
jam 07.30-10.00 namun sejak masuk SD pasien belaajr dari jam 07.00-15.00, Namun setelah 1 minggu pasien tidak
pernah mengeluhkan hal yang sama dan terlihat senang dengan aktivitas sekolah karena dapat bertemu dengan teman-
teman.
Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh batuk berdahak kuning kental. Kemudian 1 hari sebelum datang
ke klinik, pasien mengeluh pilek yang berwarna kuning kental. Tidak terdapat keluhan demam, nyeri pada wajah, nyeri dan
sulit menelan, suara serak, nyeri dan keluar cairan dari telinga. Tidak terdapat riwayat penyakit amandel dan sakit gigi
sebelumnya.
Pasien tidak pernah memiliki keluhan yang sama sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan mencuci tangan namun tidak
menggunakan sabun. Pasien selalu makan makanan dari rumah dan pasien tidak suka jajan di lingkungan sekitar sekolah.
Pasien memiliki riwayat alergi dingin.
Riwayat Penyakit
Selama hamil, ibu pasien tidak pernah mengalami sakit. Pasien dilahirkan secara normal tanpa
penyulit dengan berat badan lahir 3,2 kg. Pasien mendapatkan ASI Eksklusif selama 2 tahun.
Riwayat tumbuh kembang pasien selama 5 tahun pertama hidupnya baik dan selalu mengikuti
perkembangan tumbuh kembang anak yang diperiksaan di Posyandu setempat. Riwayat
imunisasi tuntas, namun pasien belum imunisasi campak 1 bulan yang lalu karena sakit.
Sejak adik pasien lahir, pasien selalu dituntut ibu untuk mengalah terhadap adiknya. Menurut
pengamatan ibu, pasien terlihat memendam rasa amarah namun tidak pernah terucap melalui
lisan hanya terlihat dari ekspresi pasien. Pasien tidak pernah dituntut untuk berprestasi oleh
kedua orangtuanya, namun pasien terlihat berambisi dalam bidang akademiknya. Pasien
memiliki keinginan untuk menamatkan buku pelajarannya dan selalu belajar di malam hari
dengan keinginan sendiri. Orangtua membatasi jam belajar pasien yaitu 2 jam/hari di malam
hari karena khawatir pasien stress apabila terlalu banyak belajar. Sejak kecil orang tua pasien
sangat overprotektif terhadap pasien, pasien selalu dilarang untuk melakukan beberapa
aktivitas, seperti bermain kotor, makan makanan di luar rumah. Akibatnya saat ini pasien
memiliki ketakutan untuk mengeksplorasi berbagai hal baru, tidak percaya diri, sulit
bersosialisasi dan kurang mandiri.
Riwayat Penyakit
Sejak kecil ibu pasien selalu memberikan nutrisi yang baik untuk
pasien, namun semenjak berubah makanan menjadi makanan
padat, pasien mulai tidak menyukai makan sayur. Kedua
orangtua pasien sering mengkonsumsi sayur di depan pasien.
Orangtua pasien sudah berusaha mengolah sayur agar lebih
menarik namun pasien selalu memuntahkan. Pasien hanya
menyukai bayam, kangkung, oyong, wortel, mangga dan pisang.
Dan makanan kesukaan pasien kentang, telur, sosi, dan ayam
lunak. Untuk mengganti nutrisi yang kurang ibu pasien
memberikan pasien minya ikan dan multivitamin.
Riwayat Penyakit
Sejak 8 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh sakit gigi rahang kiri atas yang muncul hilang
timbul. Nyeri semakin meningkat ketika meminum minuman dingin. Pengobatan belum sempat
ditindaklanjuti karena kesibukan pasien.
Sejak 1 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh rasa kaku dan berat di bagian belakang kepala.
Keluhan semakin meningkat ketika menggerakkan kepala ke atas dan bangun pagi serta semakin
berkurang pada siang dan malam hari. Keluhan ini semakin lama dirasa semakin berat.
Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh bintik bintik merah, bengkak pada sendi, dan nyeri
tenggorokan. Bintik-bintik merah awalnya muncul pada punggung kaki kemudian menyebar ke seluruh
tubuh. Bintik-bintik merah berukuran kurang dari 3 mm. Bintik-bintik merah menghilang secara spontan
setelah 4 hari.
Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh bengkak pada sendi-sendi jari tangan dan kaki
yang muncul secara tiba-tiba disertai oleh rasa kaku dan nyeri.
Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh nyeri tenggorokan disertai rasa kering dan sakit
ketika menelan. Nyeri tenggorokan semakin meningkat ketika makan-makanan berminyak dan semakin
berkurang ketika minum minuman hangat.
Riwayat Penyakit
Pasien memiliki riwayat as. urat sejak tahun 1997, dan mengkonsumsi
Allopurinol yang sudah dihentikan pemakaiannya sejak 8 bulan yang lalu.
Pasien memiliki riwayat penyakit kolesterol sejak tahun 1997 dengan kolesterol
total tertinggi 286 mg/dL serta riwayat penyakit darah tinggi sejak tahun 2012
dengan tekanan darah tertinggi 140/90 mmHg, dan riwayat penyakit kolesterol
sejak tahun 1997 dengan kolesterol total dan trigliserida tertinggi 286 mg/dL dan
190 mg/dL. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat Amlodipine 5 mg 1x1
sejak 8 bulan yang lalu dan Simvastatin 10 mg 1x1 sejak tahun 1997. Namun
pasien tidak rutin meminum obat tersebut.
Riwayat Penyakit
D=2014
Tn.P Ny.S Tn.U Ny.S Ny.S Tn.A Tn.T Ny.F Tn.T Ny.S Tn.W Tn.D Tn.I Ny.J Tn.U Tn.A Tn.I
84th 81th 78th 74th 71th 67th 9bln 63th 61th 59 th 57th 55th 54th 52th 49th 47th 45th
DM DM HT, D, As. U P
B Keterangan:
m=1971 - : alergi - : asthma
- : meninggal
- : hipertensi
- : keguguran
- DM : Diabetes Mellitus - TB: Tuberkulosis
-J : Penyakit Jantung - P : Polio
-B : Buta
-D : Dislipidemia
Tn.G Ny.D Ny.D - As. U : Asam Urat
42th 39th 35th - : Hidup bersama
D - : Hubungan dekat
Oleh: Chelsea Choiriyah
PENILAIAN KELUARGA
Bentuk Keluarga: keluarga inti
Family map :
- Pasien adalah anak kedua dari dua belas bersaudara, namun karena kakak pasien
meninggal ketika masih bayi pasien berperan sebagai anak pertama.
- Pasien menikah dengan Tn. A pada tahun 1971, pasien memiliki hubungan yang harmonis
dengan suami.
- Pasien tinggal berdua dengan suami.
- Pasien memiliki 3 anak, anak pertama tinggal di Jakarta, anak kedua tinggal di
Serang dan anak ketiga tinggal di Bumi Orange. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan dengan seluruh anaknya, namun paling dekat dengan anak ketiga yang
sering berkunjung ke rumah pasien bersama cucu.
- Pasien memiliki hubungan yang baik dengan adik-adik pasien dan sering berkunjung
dan menghadiri arisan keluarga.
- Pasien adalah ibu rumah tangga yang memiliki hobi menjahit dan memasak yang
juga merupakan hambatan untuk pasien dalam memperbaiki pola makan.
APGAR SCORE
2. Dukungan budaya Pasien memiliki hubungan yang baik dengan komunitas budaya di sekitarnya
dan mendapatkan dukungan dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
Perbedaan budaya antara pasien dan suami menjadi salah satu hambatan di
dalam keluarga.
3. Agama Pasien merupakan penganut Islam yang taat beribadah serta aktif di kegiatan
pengajian di masjid setempat. Sehingga pasien mendapat kepuasaan spiritual
yang dapat menguatkan pasien dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
4. Stabilitas ekonomi Stabilitas ekonomi dirasakan cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
serta kebutuhan dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
5. Pendidikan Pendidikan terakhir pasien menjadi salah satu keterbatasan dalam memahami
dan mencari tahu informasi mengenai permasalahan kesehatan yang dimiliki.
6. Pelayanan medis Terdapat pelayanan medis yang mudah dijangkau oleh pasien.
Pasien merasa sangat puas dengan pelayanan di fasilitas kesehatan terdekat.
Pasien memiliki asuransi berupa BPJS
Faktor Risiko
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sakit Ringan
Gizi: Berlebih (Obese I)
Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit cukup, reguler
R: 20x/menit thorakoabdominal
S: 36,3oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Tengkorak & Wajah: simetris, deformitas (-)
Mata:
Konjungtiva Anemis (-), Sklera ikterik (-) Palpebrae (t.a.k)
Letak orthotropia Pupil 3 mm bulat isokhor
Pergerakan baik ke segala arah
Reflex Cahaya (+/+)
Leher :
Tiroid tidak terlihat membesar
JVP: 5+1 cmH2O
KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
Torax :
bentuk dan gerak simetris, BPH ICS V kanan, peranjakan 2 cm.
Abdomen :
datar, lembut, BU (+)
NT (+)
Krepitus (-)
Diagnosis banding
Infeksi virus e.c. Campak + Gout Artritis + Hipertensi
esensial Stage I + Susp. Pulpitis Irreversible
Infeksi virus e.c. Campak + Gout Artritis + Hipertensi
esensial Stage I + Susp. Periodontitis
Infeksi virus e.c. Chikungunya + Gout Artritis +
Hipertensi esensial Stage I + Susp. Pulpitis Irreversible
Infeksi virus e.c. Chikungunya + Gout Artritis +
Hipertensi esensial Stage I + Susp. Periodontitis
Pemeriksaan Penunjang
Lab:
Pemeriksaan Darah Rutin
Eritrosit,
Hb, HCT, Leuko Thrombo
Diff Count
Aspek Klinik
Infeksi Virus
Gout Artritis
Hipertensi esensial Stage I
Dislipidemia
Diagnosis Holistik
Aspek Risiko Internal
Usia lanjut
Menopause
Kelebihan berat badan
Pola Makan: tidak terkontrol
Aktivitas Fisik: rendah
Lebih lemah
Pelupa
Tidak Rutin Meminum Obat
Kebiasaan bekam
Exercise
Melakukan olah raga aerobik selama 30-45 menit sebanyak 3-4x/minggu
Penguatan otot, perbaikan lebar jangkauan gerakan
Bergabung dengan kelompok yang bertujuan sama, PROLANIS
Penatalaksanaan
Farmakologi
Anti inflamasi non-steroid
Meloksikam 15 mg 1x1
Simvastatin 10 mg 1x1
Amlodipine 5mg 1x1
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
Penampungan limbah:
Terdapat tempat penampungan limbah yang terbuka di pekarangan.
Saluran pembuangan limbah dari kamar mandi tertutup dengan
penampungan tertutup di pekarangan.
Sanitasi Rumah
Sampah:
Tempat pembuangan sampah terbuka di luar rumah yang diambil
setiap minggu.
penularan penyakit
4. Memenuhi persyaratan pencegahan
terjadinya kecelakaan
Penatalaksanaan Gizi
Berat badan : 63 kg
Tinggi Badan : 151 cm
IMT : 27,63 kg/m2 (Obese I)
Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Ketoprak Lontong (karbohidrat) 3/4 gelas, / 100 gr 175
Tahu (protein nabati) 1 biji besar /110 gr 75
Toge ( protein hewani) 1/2 gelas / 50 gr 25
07.00
Kerupuk (Karbohidrat) 1/2 piring / 50 gr 175
Kacang (Lemak) 4 sdm/ 30 gr 150
Minyak Kelapa 2 sdt/ 10 gr 100
Camilan Wafer (Karbohidrat) 5 buah besar / 50 gr 175
09.00
Biskuit (Karbohidrat) 4 buah besar / 40 gr 175
Nasi Oseng Tempe
Nasi (karbohidrat) 1 gls / 133 g 262,5
Daging
Tempe(protein hewani) 2 ptg bsr / 50 g 75
13.00
Daging sapi (protein
1 ptg sdg / 35 g 75
hewani)
Minyak kelapa 2 sdt/ 10 gr 100
24 hour food recall
Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Camilan Wafer (Karbohidrat) 5 buah besar / 50 gr 175
16.00
Biskuit (Karbohidrat) 4 buah besar / 40 gr 175
Nasi Telur Goreng Nasi (karbohidrat) 3/4 gelas, / 100 gr 175
19.00 Telur (protein hewani) 1 butir /55 g 75
Minyak kelapa 2 sdt/ 10 gr 100
Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat: Karbohidrat sederhana (gula pasir, sirup, kue)
Sumber Protein: Daging berlemak yang diolah dengan santan dan minyak, jeroan, sarden, ragi
Sayuran: Durian, Alpukat, Manisan buah
Makanan tinggi serat yang dimakan bersamaan dengan makanan sumber kalsium
Harus Dibatasi
Kadar purin sedang: Daging, Ikan, Kerang, Kacang, Buncis, Bunga kol, Bayam, Jamur
Garam natrium: max: 5mg (1 sendok teh)
Garam dapur, MSG, Soda Kue
Ikan Asin, Telur Asin, Biskuit, Kraker, Cake, Abon, Dendeng, Kornet
Penjabaran Pola makan