OBAT
5/15/17 1
Definisi :
5/15/17 2
Drug
Interaction
Interaksi bisa memberikan dampak negatif/
merugikan berupa timbulnya efek samping / toksik
obat serta tdk tercapainya efek teurapetik
5/15/17 3
Karakteristik Obat Objek
5/15/17 7
INTERAKSI OBAT
Terbagi 3 kategori:
1. Interaksi farmaseutik /Inkompatibilitas
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
nteraksi Farmasetik
Interaksi di luar tubuh antara obat yg tdk dapat
dicampur
Merupakan interaksi fisika-kimia obat yg mengubah
aktifitas farmakologiknya
Hasil interaksi bisa berupa pengendapan,perubahan
warna atau tdk terlihat yg berakibat inaktivasi
obat
Interaksi terpenting antara obat suntik dan antara
obat suntik dg cairan infus
Contoh : gentamisin dg karbenesilin, penisilin G dg
vitamin C, amfoterisin B mengendap dg larutan
garam fisiologis atau larutan ringer.
5/15/17 9
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi pd fase absorpsi
Terjadi perubahan pH saluran cerna, mis : antasida dg obat
yg bersifat asam/basa
Perubahan waktu pengosongan lambung dan transit dlm usus.
Mis : metoklopramida mempercepat motilitas shg menurunkan
absorpsi digoksin. Antikholinergik, antihistamin,
antidepresan memperlambat waktu pengosongan lambung.
Kompetitis untuk mekanisme absorpsi aktif. Levadopa,
metildopa, 6-merkaptopurin berkompetitis dg zat makanan
Perubahan flora usus. Pemberian antibiotika spektrum luas
meningkatkan efek antikoagulan oral, bioavailabilitas levodopa
Efek toksik saluran cerna. Asam mefenamat, neomisin dan
kolkisin menyebabkan sindrom mal-absorpsi
5/15/17 10
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi pd fase distribusi
1. Interaksi dlm ikatan protein plasma.
Menjadi masalah untuk obat dg ciri berikut :
Obat dg ikatan protein kuat (lebih 85%) dan Vd
kecil
Obat dg indeks terapi sempit shg meningkatkan
kadar obat bebas
Efek toksik serius telah terjadi sebelumnya.
Pendarahan pd antikoagulan oral, hipoglikemik,
antidiabetik oral
Eliminasi obat telah jenuh shg peningkatan obat
bebas tdk disertai eliminasinya
5/15/17 11
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi lebih nyata pd hipoalbuminemia, gagal
ginjal dan penyakit hepar
5/15/17 12
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi pd fase Metabolisme
Biasanya reaksi ini berpengaruh pada cytocrom P450
Metabolisme dipercepat
Induktor : Fenobarbital, rifampisin,
karbamazepin, etanol, fenilbutazon, dll.
DDT
Merokok dan makanan panggang
Efek farmakologik akibat interaksi tergantung sifat
metabolit yg terbentuk
5/15/17 13
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi pd fase Metabolisme
Metabolisme dihambat
Inhibitor : eritromisin, simetidin, dikumarol,
disulfiram.
Efek penghambatan menjadi nyata bila
metabolisme obat jenuh, penyakit hepar,
malnutrisi, usia ekstrim.
Perubahan aliran darah organ :
Sangat nyata bila rasio eksraksi hepar tinggi.
Mis: lidokain, propanolol, nitrogliserin, dll.
5/15/17 14
Interaksi
Farmakokinetika
Interaksi pd fase Eksresi
Eksresi Empedu :
Akibat kompetisi antara obat & metabolitnya
untuk sistem transpor yg sama
Supresi bakteri usus yg menghidrolisis konjugat
obat shg tdk direabsorpsi kembali
5/15/17 15
Sekresi tubulus ginjal :
Penghambatan sekresi akibat kompetisi antara obat
dan metabolit pd sistem transpor yg sama.
Contoh :
5/15/17 16
Interaksi
Farmakokinetika
Perubahan pH urin
Mengakibatkan perubahan Cl ginjal bila :
Fraksi obat utuh yg dieksresi besar (>35%)
Obat basa lemah dg pKa 7,5 10, asam lemah
dg pKa 3 7,5
5/15/17 17
Tabel 7.1. Contoh interaksi farmako
kinetik
Obat A Obat B EFEK
I. Absorpsi
a.Interaksi langsung
- Tetrasiklin Kation Multivalen terbentuknya kelat yg tdk dpt dibasorpsi shg absorpsi
(Ca2+, Mg2+, Al3+, dlm antasid. Obat A dan B menurun
Ca2+ dlm susu, Fe2+ dlm
sediaan besi
- Digoksin, digitoksin Kolesteramin Obat A diikat oleh obat B sehingga jumlah absorpsi
Kortikosteroid, tiroksin, Obat A menurun
- Digoksin, linkomisin Kaolin-pektin Obat A diadsopsi oleh obat B, shg jumlah absorpsi
obat
menurun
- Digoksin Mg-trisilikat, Al(OH)3 gel Idem
- Rifampisin Bentonit (bahan pengisi tablet Idem
PAS)
b. Perubahan pH cairan saluran cerna
- NaHCO3 Aspirin Kecepatan disolusi B meningkat sehingga kecepatan
absorpsi pbat B meningkat
- NaHCO3 Tetrasiklin Kelarutan obat B menurun sehingga jumlah absorpsi
obat B menurun
- Antasida Penisilin G, eritromisin pH lambung meningkat sehingga terjadi
pengrusakan
obat B dan jumlah absorpsi obat B menurun
- Antasida Fe pH lambung meningkat sehing jumlah absorpsi
obat B menurun
- Vitamin C Fe pH lambung menurun sehingga jumlah absorpsi
Obat B meningkat
5/15/17 Yance Anas, S.Farm., Apt. 18
Tabel 7.1. Contoh interaksi farmako kinetik
(Lanjutan)
Obat A Obat B EFEK
I. Absorpsi
c. Perubahan waktu pengosongan lambung dan transit usus
Ikatan protein plasma : Obat B (ikatan protein sangat kuat) menggeser obat A (Ikatan protein kurang kuat dibanding obat
B) dari ikatannya dari protein plasma sehingga toksisitas obat A meningkat
5/15/17 20
Tabel 7.1. Contoh interaksi farmako kinetik
(Lanjutan)
Obat A Obat B EFEK
III. Metabolisme
a. Metabolisme dipercepat : Obat A menginduksi sintetis enzim metabolisme obat B sehingga metabolisme obat B meningkat
dan kadar plasma obat B menurun sedangkan metabolitnya meningkat
b. Metabolisme dihambat : Obat B menghambat metabolisme obat A sehingga efek / toksisitas obat A meningkat
5/15/17 23
Interaksi
Farmakodinamik
Mekanisme interaksi dapat dibedakan menjadi :
Interaksi pd sistem reseptor
Interaksi pd sistem fisiologi
Interaksi karena perubahan dlm kesetimbangan
cairan elektrolit
Interaksi karena gangguan mekanisme ambilan
amin di ujung syaraf adrenergik
Interaksi karena penghambatan
monoaminoksidase
5/15/17 24
1.Interaksi farmakodinamika secara
langsung
Terjadi jika dua obat yang memiliki aksi ditempat
yg sama (antagonis atau sinergis) atau memiliki
aksi pada dua tempat yang berbeda yang hasil
akhirnya sama.
5/15/17 25
Sinergis pada tempat yg sama :
5/15/17 26
2. Interaksi farmakodinamika secara tak
langsung
Pada interaksi ini, efek farmakologik, efektherapeutic,
atau efek toksik dari precipitant drug dalam beberapa
kesempatan dapat mengubah efek terapi atau efek toksik
dari object drug, tetapi terdapat 2 efek yang tidak
berkaitan dan tidak berinteraksi secara mandiri
(langsung)
a.Agregasi platelet
Beberapa obat dapat menurunkan daya agregasi dari
platelet, misalnya salisilat, dipiridamol, asam
mefenamat, fenilbutazon, dan obat-obat NSAID.
5/15/17 27
2. Interaksi farmakodinamika secara tak
langsung
b.Ulcerasi GI
Jika sebuah obat menyebabkan ulcerasi GI, maka
akan menyebabkan kemungkinan terjadi pendarahan
pada penderita karena pemberian antikoagulan,
misalnya aspirin, fenilbutazon, indometasin, dan
NSAID lain
c.Fibrinolisis
Obat-obat fibrinolitik misalnya biguanid mungkin
meningkatkan efek walfarin
5/15/17 28
Tabel 8. Interaksi pada reseptor
5/15/17 29
Reference :
Hacker, M., Bachman, K and Messew, W., 2009, Pharmacology : Principle and
Practice, Elsevier Academic Press, London
5/15/17 30
Terima kasih
5/15/17 31