&
KANKER PAYUDARA
KANKER
LEHER RAHIM
Gejala-gejala Umum
BAB tidak teratur,tidak tuntas
Feses ( hitam kemerah2an dan Berlendir )
Sesak nafas penyakit asma
Batuk Kering tubercolusis
Imunitas melemah , keluar keringat malam
hari, demam tanpa sebab, rasa takut /
cemas
Berat badan turun drastis # program diet
Nyeri akibat tumor menekan syaraf &
pembuluh darah
Faktor lingkungan
Ganti2 Pasangan
Hormonal / Stres
Kosmetik
( hidrokinon&mercuri)
Limbah Pabrik
Polusi Udara
Rokok
Alkohol
Faktor pola makan
Monosodium Glutamat (Penyedap Rasa)
Sakarin / Siklamat ( Pemanis Buatan )
Zat Pengawet Makanan (Natrium Benzoat)
Zat Pengenyal Makanan (Formalin, Borax,
Bleng, Fizer)
Rodamin B (Zat Pewarna)
Nitrosamin ( Makanan yg dibakar /
diasapkan )
Lemak2 Jenuh dan Minyak Jelantah
Kanker Leher Rahim
Apakah leher rahim?
Leher rahim : bagian rahim yang terdapat
pada puncak vagina (liang sanggama) yang
hanya dapat dilihat dengan alat (spekulum)
merokok
Sistem imun
Berganti-ganti
Pasangan seksual
Papsmear IVA
Bagaimana mencegah terjadinya
kanker leher rahim?
1) Mencegah terinfeksi dengan virus HPV
Hubungan seksual yang sehat
Dengan vaksinasi
Bidan/dokter
30 50 tahun
Kapan dilakukan?
Setiap saat
Minimal 5 tahun sekali Puskesmas Rumah Sakit
Siapa yang dianjurkan untuk tes IVA?
Wanita usia 30 - 50 tahun yang sudah
berhubungan seksual
Dimana dapat dilakukan tes IVA?
- Bidan/dokter
- Puskesmas
- Rumah Sakit
Kapan dilakukan?
Pemeriksaan IVA dapat dilakukan kapan saja
Minimal 5 tahun sekali
IVA positip
dilakukan Krioterapi
IVA positip
Apa artinya IVA positip?
IVA positip berarti ibu mempunyai kelainan/lesi
prakanker. Ibu belum menderita kanker, tetapi bila
tidak diobati akan berkembang menjadi kanker
ULTRASONOGRAFI MAMOGRAFI
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
SADARI (pemerikSAan payuDAra
sendiRI)
Pemeriksaan klinis Payudara yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih (Bidan/perawat/dokter)
Pemeriksaan dengan alat ultrasonografi
atau mamografi
SADARI
2. PALPASI (PERABAAN)
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH
PETUGAS KESEHATAN TERLATIH
1. Pemeriksaan klinis oleh tenaga kesehatan
dimulai dengan inspeksi atau pengamatan.
Pengamatan dilakukan untuk melihat apakah
ada ada perbedaan antara payudara kiri dan
kanan, adanya benjolan, perubahan kulit dan
lain-lain.
2. Dilanjutkan Palpasi atau perabaan payudara
dilakukan untuk mencari kemungkinan
adanya benjolan yang belum tampak.
Apabila ditemukan benjolan, harus diperiksa
apakah ada kemungkinan keganasan dll
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH
TENAGA KESEHATAN
ULTRASONOGRAFI MAMOGRAFI
Mamografi
PEMERIKSAAN LANJUTAN
Deteksi dini lebih lanjut dapat dilakukan
dengan pemeriksaan:
Ultrasonografi (USG)
Dianjurkan terutama bagi perempuan usia
kurang dari 35 tahun
Mamografi
Dianjurkan terutama bagi perempuan usia lebih
dari 35 tahun
HASIL PEMERIKSAAN
Normal
Benigna (jinak)
Dicurigai benigna
periksa ulang 6 bln
kemudian
Dicurigai kanker
biopsi di RS
HASIL PEMERIKSAAN
Gambar lingkaran-lingkaran:
Lingkaran terbesar adalah perkiraan besar benjolan hasil
pemeriksaan perempuan yang tidak terlatih melakukan SADARI
(ukuran + 3,75 cm)
Lingkaran diatasnya adalah perkiraan hasil pemeriksaan oleh
perempuan yang melakukan SADARI teratur (ukuran 1,2 cm)
Lingkaran diatasnya adalah perkiraan benjolan yang ditemukan
bagi perempuan yang melakukan mamografi pertama kali
(ukuran 0,6 cm)
Sedangkan perempuan yang melakukan mamografi setiap
tahun, benjolan dapat ditemukan pada ukuran 0,2 cm
Hasil pemeriksaan deteksi dini kanker payudara:
Normal atau tidak ada kelainan
Terdapat tumor benigna (jinak)
Dicurigai benigna (jinak) harus dilakukan follow up (periksa
ulang) 6 bulan kemudian
Dicurigai maligna (ganas)
Terimakasih
Semoga bermanfaat