b.Pasal 75:
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi
kerja dan sistem karir
RUANG
LINGKUP
1. Manfaat dan prinsip penyusunan
2. Pembentukan dan tugas tim
3. Prosedur penyusunan
4. Monitoring dan evaluasi
3
Manfaat Standar Teknis Kegiatan
4
Prinsip Penyusunan
Mudah dan jelas mudah dilaksanakan dan
dapat dipahami oleh seluruh pegawai
Selaras sesuai dengan tugas jabatan yang
dilaksanakan dan merupakan turunan dari
pekerjaan jabatan yang lebih tinggi
Obyektif sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya
Terukur dapat diukur secara kuantitatif, kualitatif
dan waktu
Transparan diketahui oleh seluruh pegawai
Dinamis harus dilakukan evaluasi dan
penyempurnaan agar dapat menyesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan organisasi
5
Pembentukan Tim PSTK SKP
Tim PSTK SKP Instansi Pusat dapat dibentuk
pada setiap unit kerja setingkat jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama, Unit Pelayanan Teknis, Satuan Kerja
Pusat di daerah di lingkungan masing-masing unit,
atau unit kerja lain sesuai dengan kebutuhan pada
instansi pusat.
Tim PSTK SKP Instansi Daerah dapat dibentuk
pada setiap unit kerja setingkat jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama pada Sekretariat Daerah, Satuan
Kerja Perangkat Daerah, Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Unit Pelayanan Teknis
Daerah, atau unit kerja lain sesuai dengan kebutuhan
pada instansi daerah.
Tim PSTK SKP dibentuk oleh Pejabat Yang
Berwenang atau pejabat lain paling rendah
menduduki jabatan Administrator.
6
Susunan Keanggotaan Tim PSTK SKP
Pusat/Daer
UPT
ah
Ketua Pejabat
merangkap Pimpinan Pimpinan
Tinggi UPT
anggota
Pratama
Pejabat
Sekretaris Pejabat
Tim PSTK pengawas/
merangkap Administrator Pejabat lain yg
SKP
anggota ditunjuk
Administrator/ Pejabat
Pengawas/Pejab pengawas/
Anggota at lain yg Pejabat lain yg
ditunjuk ditunjuk
Ketua
Sekretaris
Anggota
8
Syarat Anggota Tim PSTK
SKP
Memiliki integritas dan komitmen terhadap tugas
tim
9
Mekanisme Penyusunan
Amanat Membentuk
Tim Penyusun
UU No. 5 Tahun 2014
PP No. 46 Tahun 2011 Setiap instansi menyusun
dan menetapkan standar
teknis kegiatan sesuai
dengan Perka BKN Nomor 3
Tahun 2016
Standar
Teknis
Kegiatan
ulir
Form asi
e n ti fik
Id
Formulir Validasi
Penetapan standar
teknis kegiatan SKP Melakukan validasi Melakukan identifikasi
(Ketua Tim + Pimpinan
Unit Kerja)
10
Prosedur Penyusunan
SOTK, Uraian Tugas
Pegawai Identifikasi
Jabatan, Renstra-
pemangku Kegiatan Tugas KL/Renstra SKPD &
jabatan Jabatan RKT unit/organisasi,
Perjanjian Kinerja
Metode Wawancara
TARGET KINERJA
NO. KEGIATAN TUGAS JABATAN SATUAN
KUANTITAS KUALITAS WAKTU
HASIL
1 2 3 4 5 6
1. Melaksanakan pengelolaan urusan tata persuratan dan
12 Laporan 100 12 Bulan
kearsipan
2. Menyiapkan administrasi kepegawaian 12 Laporan 100 12 Bulan
3. Melakukan inventarisasi dan pelaporan barang milik negara
2 Dokumen 100 12 Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Menyiapkan administrasi 12 12 12
2. 12*) Laporan 100 13**) Laporan 100 12 Bulan 12 Laporan 100 12 Laporan 100
kepegawaian Bulan Bulan Bulan
12 12 12
6. Melaksanakan urusan rumah tangga 12 Laporan 100 12 Laporan 100 12 Bulan 12 Laporan 100 12 Laporan 100
Bulan Bulan Bulan
Dalam hal pimpinan unit kerja tidak menyetujui hasil validasi yang
dilakukan oleh Tim PSTK SKP, maka pimpinan unit kerja
mempunyai kewenangan untuk merubah hasil validasi. Hasil
perubahan yang dilakukan oleh pimpinan unit kerja dijadikan dasar
sebagai penetapan standar teknis kegiatan SKP.
Dra.Suci Indahwati.M.Si.
Drs.Ali Badar. MM
NIP. 196008071983092099 18
NIP. 196209101983021001
Monitoring dan Evaluasi
19
Ketentuan Lain-lain
Dalam hal terdapat jabatan yang lowong atau belum
Dalam hal terdapat jabatan yang lowong atau belum
terisi, tim PSTK SKP tetap melakukan penyusunan
standar teknis kegiatan SKP terhadap jabatan
tersebut. Untuk memperlancar pelaksanaan
identifikasi kegiatan tugas jabatan sasaran kerja
pegawai, pimpinan unit kerja menunjuk
pejabat/pegawai lain sebagai pelaksana tugas atau
pelaksana harian.
Contoh :
Kepala Satuan Kerja Mandiri, Kepala Instalasi, Kepala
Ruangan, Kepala Laboratorium, Kepala Wilayah Kerja,
Kepala Departemen dan tugas jabatan lainnya 20
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
............................................. 1)
KEPUTUSAN ......................... 2)
NOMOR..........................................................
TENTANG
PENETAPAN STANDAR TEKNIS KEGIATAN
SASARAN KERJA PEGAWAI
DI LINGKUNGAN ........................1)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
..............................................2)
Menimbang : Bahwa sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor ................
Tahun .......... tentang Pedoman Penyusunan Standar Teknis Kegiatan Sasaran kerja
pegawai, perlu menetapkan Keputusan ........ 2) tentang penetapan Standar Teknis
Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai di lingkungan .............1)
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. .................................................3);
5. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor ... Tahun 2015 Tentang 21
Pedoman Penyusunan Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai;
MEMUTUS
KAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Penetapan Standar Teknis Kegiatan Sasaran Kerja Pegawai di
lingkungan ..........1) adalah sebagaimana tersebut dalam lampiran 1
sampai dengan lampiran ..........4) Keputusan ini.
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
dapat diperbaiki sebagaimana mestinya.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
di.............................5)
Pada tanggal.............................6)
..................................................2
)
Nama........................................7)
NIP............................................8)
22
Konsultasi :
direktorat.kinerja@gmail.com
Telp/Fax: 021-8088 9883
23
TERIMA KASIH
24
Rumus:
x
X=
n
Keterangan :
X = rata-rata standar teknis
kegiatan SKP
x = jumlah nilai/besarnya angka
dari pegawai yang
diwawancarai
Penghitungan
n = dengan rumus sebagaimana
banyaknya pegawai yang
dimaksud dilakukan pembulatan dengan
diwawancarai
ketentuan sebagai berikut :
a.0,01 sampai dengan 0,49 dibulatkan menjadi
0, dan 25