38 Tahun
2004 Tentang Jalan
Pengertian Jalan menurut
UU Nomor 38 Tahun 2004
Jalan adalah Prasarana Transportasi darat yang
meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperuntuhkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air,
kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
BANGUNAN PELENGKAP DAN
PERLENGKAPAN
JALAN
Yang dimaksud bangunan pelengkap adalah
bangunan yang tidak dapat
dipisahkan dari Jalan antara Lain : Jembatan, Lintas
atas (Flay Over), Lintas Bawah (Underpass), Tempat
parkir, Terowongan, Ponton, Gorong-gorong,
Tembok penahan dan Saluran tepi jalan.
PERKERASAN LENTUR
(Flexible Pavement)
PERKERASAN
KAKU/BETON (Rigid
Pavement)
PERKERASAN
KOMPOSIT (Komposit
Pavement)
KARAKTERISTIK PERKERASAN LENTUR
LAPISAN PERMUKAAN
(SURFACE COURSE)
LAPISAN PONDASI
ATAS (BASE COURSE)
LAPISAN PONDASI
BAWAH (SUBBASE)
LAPISAN TANAH
DASAR
Perkerasan Lentur
Kriteria Perkerasan Lentur
Persyaratan Struktural
Persyaratan Fungsional
Persyaratan Struktural
Ketebalan yang cukup sehingga
mampu menyebarkan beban / muatan
lalu lintas ketanah dasar
Kedap terhadap air, sehingga air tidak
mudah meresap kelapisan
dibawahnya.
Permukaan mudah mengalirkan air,
sehingga air hujan yang jatuh
diatasnya dapat dengan cepat
dialirkan.
Konstruksi harus cukup kuat, mampu
memikul beban lalu lintas sehingga
Persyaratan Fungsional
Permukaan yang rata , tidak
bergelombang, dan tidak melendut.
Permukaan tidak mengkilap, tidak
silau jika kena sinar matahari atau
lampu
Permukaan cukup kesat, memberikan
gesekan yang baik antara ban dan
permukaan, sehingga tidak mudah
slip.
Bagian-Bagian Struktur
Perkerasan Jalan
Tanah dasar (sub grade)
Lapis Pondasi Bawah (Sub Base
Course)
Lapis Pondasi Atas (Base
Course)
Lapis Permukaan (Wearing
Coorse)
Bahu Jalan
Tanah Dasar ( Sub
Grade )
Tanah Dasar (Sub Grade) adalah permukaan
tanah asli/ permukaan galian atau permukaan
tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan
bagian lapisan paling bawah dari lapisan
perkerasan.
Rata-rata persyaratan CBR tanah dasar yang di
kehendaki dalam perencanaan perkerasan >3%.
Lapisan ini berfungsi antara lain:
Bagian dari konstruksi perkerasan yang
menerima seluruh pembebanan yang
terjadi diatasnya.
Merupakan permukaan dasar untuk
perletakan eleman-elemen perkerasan.
Merupakan bentuk dasar dari lapisan
perkerasan.
Umumnya persoalan yang
menyangkut tanah dasar
Perubahan bentuk tetap (deformasi
permanen) dari macam tanah
tertentu akibat beban lalu lintas.
Sifat pengembangan dan
penyusutan dari tanah tertentu
akibat perubahan kadar air.
Daya dukung tanah yang tidak
merata.
Lendutan selama dan sesudah
pembebanan lalu lintas terjadi.
Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base
Course)
Lapisan Pondasi Bawah (Sub Base
Course) adalah bagian lapisan
perkerasan antara lapisan pondasi
atas dan tanah dasar
FUNGSI LAPIS PONDASI BAWAH :
adalah:
Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) atau Hot Roll Sheet (HRS).
Merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara
agregat bergradasi timpang, mineral pengisi (filler) dan aspal
keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur dan
dipadatkan dalam keadaan panas.
Lapis Aspal Beton (Laston)
Laston (AC) merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang
terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang mempunyai
agregat yang mempunyai gradasi menerus, dicampur,
dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.
Asphalt Treated Base (ATB)
Merupakan formulasi untuk meningkatkan keawetan dan
ketahanan kelelehan. Material lapisan ini hampir sama dengan
campuran dari Laston.
Penetrasi Macadam (Lapen)
Merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pengunci
bergradsi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan
cara disemprotkan diatas dan dipadatkan lapis demi lapis.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
Dosen Mata Kuliah : JALAN
RAYA
Ir. H. FAIZAL SUYUTHI, MM