Anda di halaman 1dari 74

TEKNIS PERJALANAN

IBADAH HAJI
OLEH :
H. ABDUL MUIN, S.Ag
Kepala Seksi Peny. Haji & Umrah
Kantor Kementerian Agama Kab. Soppeng

Disampaikan pada Pelaksanaan MANASIK MASSAL


Calon Jamaah Haji Kab. Soppeng
MUSIM HAJI 1438 H / 2017 M
di. Baruga Rujab Bupati Soppeng
NIAT YANG
IKHLAS

Ikhlas di dalam niat adalah asas


penerimaan segala ibadat

Ikhlas membersihkan jiwa yang


hendak menghadap Allah SWT
dari segala penyakit nafsu, seperti
: ria, ujub, sombong dll
BERTOBAT DARI DOSA
1. Hendaklah bersungguh-
sungguh bertaubat dari
maksiat dan segala yang
dibenci oleh Allah.
2. Membiasakan lidah untuk
mengucapkan istighfar.
3. Berusaha serta berkeinginan
keras untuk meninggalkan
maksiat selama-lamanya
NAZAR
KAFARA
ZAKAT
T

SELESAIKA
SHALA N HAK
HAK FIDYAH
T
ALLAH
SELESAIKAN HAK HAK MANUSIA
1. Meminta maaf atas segala
kekhilafan dan kesalahan
2. Menyelesaikan hutang-hutang,
atau mewakilkan kepada orang
lain untuk ditunaikan hutang-
hutangnya itu
3. Menyelesaikan urusan-urusan
yang masih belum terselesaikan
dengan orang ataupun pihak
lainnya yang mempunyai urusan
4. Mengembalikan segala amanah
yang masih dipegang kepada
pemberi amanah
5. Menyelesaikan pembahagian
harta pusaka dan hal-hal
berkaitan dengannya, seperti
wasiat, hibah dan sebagainya
6. Menulis wasiat menyangkut
hak-hak Allah maupun hak-
hak kerabat/handai taulan
7. Memberi bekal untuk
keluarga yang ditinggalkan
untuk mencukupi kebutuhan
sampai dengan kembali dari
menunaikan ibadah haji
MENCARI
KERIDHAAN

ORANG TUA
SUAMI / ISTRI
BERPAMITAN KERABAT
DENGAN
TETANGGA
DLL
PERBAIKAN DIRI
1.Memahami maksud dan
tujuan haji
2.Membuang sifat-sifat
buruk, keji. Melaksanakan
semua perintah dan
menjauhi semua
larangan-Nya
3.Banyak membaca Al-
Quran, berdoa dan
beritikaf
4. Jangan menunggu perubahan
setelah sampai di Tanah Suci atau
selepas selesai mengerjakan haji,
tetapi ubah diri kita dahulu dari
sekarang mengikut hal-hal yang
tersirat di dalam maksud dan tujuan
ibadah haji.
5. Rajin ke masjid untuk
melaksanakan shalat berjamaah
BIAYA HAJI HALAL

harta haram untuk


haji : Sah secara
IMAM SYAFII,
zahir, tetapi tidak
MALIK, ABU
mabrur dan jauh
HANIFAH
dari
penerimaan/ridha
Allah SWT.

IMAM AHMAD Tidak sah


IBN HAMBAL hajinya dengan
harta haram.
Rasulullah
SAW, bersabda
: Pelajarilah
BELAJAR manasik haji
MANASI dariku karena
K aku tidak tahu,
mungkin aku
tidak lagi bisa
berhaji setelah
tahun ini..
A U LA II A S R A M A H A JI
P EN ER IM A A N

1. Jamaah menempati tempat duduknya sesuai Regu dan


Rombongan
2. Jamaah Haji menerima Gelang sesuai Regu dan Rombongan
3. Pembagian kamar
4. Ke poliklinik untuk pemeriksaan kesehatan
5. Ketua rombongan dan ketua regu TPHI rapat koordinasi
teknis Tupoksi masing - masing karu, karom, TPHI
AU LA IASRAM A H AJI
PERSIAPAN PEM BERAN G KATAN

Pengarahan Pihak Imigrasi, Garuda dan Pelepasan


Pemeriksaan Barang Bawaan (Tas jinjingan)
Pembagian Living Cost
Penyerahan Paspor ke Jamaah, dan langsung menuju
ke Bus menuju Bandara SULTAN HASANUDDIN Makasar
B andara SU LTA N H A SA N U D D IN
M akassar

Naik di pesawat dengan Tertib


Duduk sesuai nomor kursi
Berdoa keselamatan
D ALAM PESAW AT

Penggunaan Toilet
Pesawat dengan baik
dan benar
Bertayammum sebagai pengganti
wudhu

Shalat Jama Qashar dengan posisi duduk


Menjaga ketertiban dalam pesawat
Menyiapkan lembar DAPIH
TIB A D I B A N D A R A K IN G
A B D U L A ZIS JED D A H

Jamaah Turun dengan terti


Bergabung/memperhatikan regu rombongan
Menuju ruang tunggu
Diperiksa petugas imigrasi jeddah /pemeriksaan paspor
Jamaah berbaris sesuai jenis kelamin per rombongan
Periksa koper (melibatkan ketua regu dan
rombongan, koper dijejer per regu dan
rombongan
KELU AR D ARIBAN D ARA

Menunggu BUS untuk ke terminal Hijrah


ke Madinah (Gelombang I ) dan
langsung ke Mekah (Gelombang II)
Sampai di hotel jamaah tertib
menunggu instruksi penempatan kamar
M A D IN A H
Melaksanakan Shalat Arbain

Ziarah ke tempat tempat bersejarah

1. Ke Makam Rasulullah
2. Gunung Magnet
3. Masjid Quba
4. Masjid Qiblatain
5. Pasar Kurma
6. Gunung Uhud
Berpakaian Ihram menuju BIR ALI untuk Miqat
Umrah
BIR ALI

Shalat Sunat dua rakaat , berniat


Menjaga keutuhan Regu dan
Rombongan
Naik Bus menuju
Mekah
M EKKAH

Tertib menunggu pembagian


Kamar
Menjaga Larangan
Ihram
a. Bagi Pria dilarang :
1. Memakai Pakaian Biasa
2. Memakai Sepatu yang menutupi mata kaki
3. Menutup Kepala yang melekat dengan kepala seperti topi/peci

b. Bagi Wanita dilarang :


1. Berkaos tangan
2. Menutupi muka (memakai cadar)

c. Bagi Pria dan Wanita dilarang :


1. Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai sebelum
ihram
2. Memotong kuku dan mencukur rambut atau mencabut rambut
badan
3. Memburu dan menganiyaya binatang dengan cara apapun
4. Kawin/mengawinkanatau meminang wanita untuk dinikahi
5. Bercumbu atau bersetubuh
6. Mencaci, bertengkar dan mengucapkan kata-kata kotor
7. Memotong pepohonan di tanah haram
Menunggu Aba-aba dari ketua
Kloter untuk melaksanakan Tawaf
Umrah juga Tawaf Qudum
PELAKSAN AAN TAW AF

Tawaf Umrah / Tawaf qudum 7x putaran


Sa i safa marwah 7x
Saf
a
Marwah
Menggunting rambut
Selesai umrah
Selama di Mekkah memperbanyak Ibadah dan
berjamaah
Menjaga kondisi Fisik Kesehatan untuk persiapan
ke Padang Arafah
Mandi, berpakaian Ihram dan berniat di pondokan
Naik Bus teratur tertib ber regu dan
rombongan menuju arafah
PAD AN G ARAFAH
Masuk Perkemahan / Tenda di Arafah
Banyak Berzikir dan Berdoa (tempat masbul)
Mengikuti Khutbah wukuf, Shalat Dzuhur
Qashar dengan Ashar
Persiapan Menuju Muzdalifah (mabit)
M U SD ALIFA
H

Mabit istirahat sejenak sampai


lewat pertengahan malam, pada
tanggal 10 dzulhijjah
Selama di musdalifah disunahkan
mengambil batu kerikil 7+21+21 yang
nafar awal. Nafar tsani
7+21+21+21=70
Menuju Bus dengan lincah
(berdesak-desakan) menuju tenda
mina
M IN A (Tenda M ina)

Menempati Tenda-Tenda sesuai


pengaturan TPHI berdasarkan
pengaturan Maktab
Menjaga kondisi Ihram
Beriap-siap Melontar Jamrah
M ELO N TAR JAM RAH

Sampai di Mina melontar jamrah aqabah


7 kerikil Tgl 10 Dzulhijjah Hari nahar
11 Dzulhijjah melontar Jamrah Ula, Wustha
Aqabah (Ayyamu Tasyrik 21 kerikil)
1. Waktu melontar
diatur oleh
Muassasah/Makt
ab

2. Bada Zawal

3. Qobla Zawal

4. Malam Hari

5. Waktu Melontar Jumrah Aqobah :

. Lewat tengah malam tanggal 10 Dzulhijah


dimulai sampai dengan terbenam matahari
tanggal 13 Dzulhijah (mazhab Syafii dan
Hambali).
. Setelah terbit fajar sampai dengan akhir
hari Tasyriq tanggal 13 Dzulhijah (Abu Hanifah
dan Imam Malik)

6. Waktu melontar jumrah Ula, Wushto dan Aqobah


pada hari Tasyriq (11, 12, 13 dzulhijjah) :

. Jumhur ulama mengatakan waktu melontar


jumrah hari-hari Tasyriq dimulai setelah
tergelicir matahari.
. Menurut Atho dan Thawas (ulama dari
golongan thabiin) melontar jumrah hari-hari
7. Nafar awal (meninggalkan Mina menuju ke Makkah)
pada tanggal 12 Dzulhijjah dan Nafar Tsani pada
tanggal 13 Dzulhijjah.
8. Abu Hanifah membolehkan melontar jumrah hari
Nafar tanggal 12 dan 13 sebelum matahari
tergelincir. Imam Rofii dan Imam Isnawi dalam
mazhab Syafii membolehkan melontar jumrah hari-
hari Tasyriq sebelum tergelincir matahari dan dapat
dimulai sejak terbit fajar (Bahsul Masail NU
1988).
Naik Bus menuju Mekah
M EKKAH

Kembali ke Hotel (pondokan) istirahat


Tawaf Ifadah
Sai
Persiapan Tawaf
wada
Persiapan pulang menuju Jeddah Naik BUS

Barang ditimbang
Bandara King AbdulAzis

Turun kembali pemeriksaan dokumen


dan paspor
Menuju pesawat pulang tetap menjaga
keselamatan, mematuhi aturan dipesawat,
menggunakan toilet dengan benar dan berdoa
Bandara SULTAN H ASAN UD D IN M akassar
(D ebarkasi)

Turun dengan tertib


Ingat Barang Bawaan
Naik Bus menuju Asrama Haji
Penerim aan
Pengurusan Koper Jamaah Haji
Mengambil Air zam-zam,
kurma sesuai pesanan di
Ganti Pakaian

Naik BUS Menuju Kampung Halaman


TIBA D IKAM PU N G H ALAM AN
Bersyukur Kepada ALLAH SWT

Bertemu Keluarga
Buka Oleh -
Oleh
SEMOGA MENJADI
HAJI MABRUR

SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai