Anda di halaman 1dari 43

MATERI INTI IV

ASUHAN BBLR SAKIT


Tim Pelatih
Manajemen BBLR untuk Bidan
Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum :

Mampu menjelaskan tentang BBLR yang


sakit atau mengalami penyulit/komplikasi
Mampu menjelaskan dan melaksanakan
tatalaksana /manajemen BBLR yang sakit
sesuai dengan kompetensi dan fasilitas
Tujuan pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Khusus


1.Mampu menjelaskan dan menerangkan
tentang hipotermia serta mampu
melaksanakan tatalaksana /manajemen
hipotermia sedang

2.Mampu menjelaskan dan menerangkan


tentang infeksi lokal dan sistemik serta
mampu melaksanakan
tatalaksana/manajeman infeksi lokal dan
sistemik
Tujuan pembelajaran
..Tujuan Pembelajaran Khusus

3. Mampu menjelaskan dan menerangkan


tentang Ikterus dan mampu melaksanakan
tatalaksana/manajemen ikterus
4. Mampu menjelaskan dan menerangkan
tentang Gangguan Minum dan mampu
melaksanakan tatalaksana/manajemen
Gangguan Minum
5. Mampu menjelaskan dan menerangkan
tentang Pemantauan BB dan melaksanakan
tatalaksana/manajemen Gangguan Tumbuh
Kembang
1. Hipotermi
Batasan
Suhu tubuh < 36,5C, diukur pada ketiak 3-5 menit

Tatalaksana /Asuhan Hipotermi


Ganti pakaian dingin-basah dengan pakaian hangat-
kering
Memakai topi dan selimut hangat
Bila ada ibu/pengganti ibu anjurkan kontak kulit
dengan kulit
Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian
Anjurkan menyusui lebih sering/ ASI peras memakai
sendok/cangkir
Evaporasi
Radiasi
Konveksi

Konduksi
Hipotermi

Rujuk apabila terdapat salah satu keadaan di


bawah ini:
Jika setelah menghangatkan selama 1 jam,
suhu tidak membaik
Bila bayi tidak dapat minum dengan sendok
Terdapat gangguan napas atau kejang
Bila disertai mengantuk/letargis/ada bagian
tubuh yang mengeras

Nasehati ibu cara merawat bayi dengan PMK


di rumah
2. Infeksi
2.1. Infeksi Lokal
Batasan
Infeksi yang umumnya terjadi pada kulit, tali
pusat dan selaput lendir (mata dan mulut
a. Infeksi kulit
Pustula atau bula
Asuhan
Gunakan sarung tangan bersih
Bersihkan bagian kulit yang meradang
dengan sabun
Rujuk apabila tidak ada perubahan
3 hari atau memburuk
.... 2.pada
b. Ruam Infeksi
perineum ....... 2.1
Infeksi
HindariLokal
kelembaban sekitar perineum ganti popok
basah / kotor
Dapat diolesi gentian violet 0,25% tiap ganti popok

c. Ruam pada mulut (oral trush


Bersihkan mukosa mulut dengan kasa bersih yang
dicelup air hangat
Olesi gentian violet 0,25%, 2-4 X/hari di mukosa mulut
Setelah membaik, lanjutkan hingga 2 hari berikutnya
Olesi puting payudara ibu dengan gentian violet 0,25%
setelah ibu menyusui selama bayi diobati
Rujuk apabila tidak terdapat perbaikan 3 hari atau
bayi mempunyai masalah dalam menyusui
.... 2. Infeksi .......
d. Infeksi mata 2.1
Infeksi Lokal
Bila mata merah atau kelopak mata
bengkak, tanpa nanah
Cuci tangan, bersihkan kedua
mata 3 kali sehari dengan kasa
bersih-air hangat dari samping
ke tengah oleskan salep mata
tetrasiklin 1% / kloramfenikol 1%
Cuci tangan kembali
Rujuk bila tidak ada perubahan
3 hari dan atau keluar nanah
.... 2. taliInfeksi
e. Infeksi pusat ....... 2.1
Infeksi Lokal
Bila tali pusat bayi bengkak, merah
dan bernanah dengan penyebaran di kulit
1 cm sekitar tali pusat

Cuci tangan lalu kenakan sarung tangan bersih


Bersihkan tali pusat dan sekitarnya dengan kasa
bersih & air hangat
.....
2.e. Infeksi
Infeksi ....... 2.1 Infeksi
tali pusat
Lokal
Oles tali pusat bayi dan sekitarnya
dengan gentian violet 0,5% atau
povidon iodin 2,5%, 4 kali sehari
sampai tidak bernanah lagi
Cuci tangan kembali
Rujuk apabila bengkak dan merah meluas 1 cm
di kulit sekitar tali pusat, atau bernanah dan berbau
atau, kulit sekitar tali pusat merah dan keras
....Infeksi
2.2. 2. sistemik
Infeksi / sepsis neonatorum
Sepsis neonatorum adalah Infeksi sistemik
yang berat pada masa neonatal

Tanda / gejala :
Bayi mengantuk/letargis atau tidak sadar
Kejang disertai tanda/gejala infeksi lain
Gangguan napas
Malas/ tidak bisa minum dengan atau
tanpa muntah
....2.2.2.Infeksi
...... Infeksi
sistemik / sepsis neonatorum

Tanda / gejala : ( lanjutan )


Ada bagian bayi berwarna merah mengeras
(sklerema)
Ubun-ubun cembung
Suhu badan > 37,50C atau badan teraba
panas
Suhu badan < 36,50C atau badan teraba
dingin disertai tanda/gejala infeksi lain
3. Ikterus
Ikterus adalah pewarnaan kuning pada kulit,
mukosa, selaput mata akibat peninggian kadar
bilirubin mulai tampak pada daerah muka
Penumpukan bilirubin terutama diakibatkan
pemecahan sel darah merah
Sekitar 50% Bayi Cukup Bulan mengalami ikterus
dalam 1 minggu pertama kehidupannya
persentasi pada BBLR lebih tinggi
..3. Ikterus
Anjurkan ibu untuk memberi minum bayi
lebih sering dan jaga tetap hangat

Rujuk bila ditemukan ikterus nonfisiologis


-- Timbul pada 24 jam pertama kehidupan
-- Kuning menetap 14 hari
-- Kuning mencapai lutut / siku atau lebih
-- Tinja seperti dempul
-- Disertai tanda-tanda bahaya
4. Kejang
Tanda / gejala:
Gerakan tidak normal, kesadaran menurun
Menangis melengking tiba-tiba

5. Spasme
Jika dicurigai sebagai TETANUS NEONATORUM
dengan tanda / gejala:
Kejang / kaku seluruh tubuh baik dirangsang
maupun spontan
Mulut mencucu
Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tak
bisa menetek
Trismus and increased muscle tone -
neonatal tetanus

(Ref. P.24)
6. Gangguan minum dan masalah ASI

ASI merupakan nutrisi terbaik untuk BBLR

Merupakan hal yang normal jika dalam menyusui


BBLR cepat lelah, isapannya lemah, menghisap
sebentar

Frekuensi pemberian ASI dianjurkan setiap 2 jam

Bila bayi tidak menghisap ASI dengan baik, anjurkan


untuk memberikan ASI peras melalui sendok/cangkir
. 6. Gangguan minum dan
masalah ASI

Ajari ibu cara menyusui yang baik dan benar

Rujuk apabila terdapat keadaan berikut


Malas atau tidak mau minum per sendok,
sebelumnya minum baik
Bayi batuk dan tersedak sejak pertama kali minum
Gangguan napas
Kenaikan berat badan tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Perut menjadi kembung dan merah, BAB
berdarah
7. Gangguan saluran cerna
Perdarahan
Peradarahan segar melalui Saluran Cerna
Tidak perlu bilas lambung
Puasakan, pasang OGT, Vit K1, rujuk

Tidak BAB selama 48 jam (dari lahir)


99 % bayi matur & 76% prematur
BAB 24 jam pertama
Penyebab :
Anus imperforata /Atresia ani
Obstruksi usus : meconium plug, ileus,
Hirschprungs, atresia ani, malrotasi
Puasakan, pasang OGT, rujuk
8. Diare :

Perubahan frekuensi dan konstitusi tinja


Dibedakan :
dengan dehidrasi
tanpa dehidrasi
Tanda dehidrasi :
mata dan ubun ubun cekung
anak rewel, gelisah
kencing berkurang
..8. Diare

Tanpa dehidrasi :
Tetap dirawat Bidan
Minum ASI teruskan
Minum cairan Rehidrasi oral

Dengan dehidrasi sedang berat


Harus dirujuk
Sambil dirujuk ,tetap diberi ASI/ ASI peras
Minum Cairan Rehidrasi oral
9. Kelainan Kongenital Saluran Cerna
Waspada bila dijumpai :
Sekresi air ludah yg berlebihan
Muntah atau gumoh yg sering
Perut kembung, tegang
Belum ada mekonium setelah 24 jam

Segera dirujuk
Pencegahan
infeksi

Penyebab utama
kematian BBL
Infeksi lokal yang
kecil dapat meluas
dan berbahaya
Sepsis neonatorum
adalah infeksi
sistemik berat pada
masa neonatal
Pencegahan sepsis neonatorum

Upaya pencegahan infeksi selama


persalinan & setelah lahir
Cuci tangan sebelum & sesudah
memegang bayi
Ajari ibu & keluarganya untuk melakukan
PI terutama dengan cuci tangan
Obati ibu hamil yang mengalami infeksi
. Pencegahan sepsis neonatorum

Berikan ASI eksklusif

Hindari bayi kontak dengan orang yang sakit,


isolasi bayi yang sakit
Ajari ibu dan keluarga untuk menghindarkan
bayi dari orang yang sakit
Apabila ada infeksi intrapartum (ibu panas >
380 C + KPD, air ketuban keruh dan bau) ibu
diberi antibotika dan dirujuk in utero
7 langkah higiene
tangan
7 langkah higiene
tangan
7 langkah higiene
tangan
7 langkah higiene
tangan
MANAJEMEN TERPADU BAYI
MUDA SAKIT
Bayi jarang dibawa ke Pel. Kes
Bidan melakukan kunjungan rumah
Kondisi bayi yang harus dilihat
Sehat
Sakit
Bisa dirawat di rumah tanpa terapi khusus
Dirawat di rumah dng terapi tertentu
Rujuk segera

Bidan perlu alat yg sederhana utk memutuskan kondisi


bayi
Alat bantu: Manajemen terpadu balita sakit bagian bayi
muda
Langkah Manajemen Kasus pd
MTBS
LANGKAH 1: PENILAIAN
Menanyakan kepada ibu tentang masalah anaknya
Memeriksa apakah ada tanda penyakit sangat berat dan infeksi
bakteri lokal.
Memeriksa bayi muda untuk tanda dan gejala lain, pemberian
vitaminK, imunisasi
LANGKAH 2: MEMBUAT KLASIFIKASI
Membuat klasifikasi berdasarkan buku bagan
Dalam buku bagan terdapat 3 warna
Merah muda: Pengobatan pra rujukan dan rjuk segera
Kuning: Pengobatan medis spesifik dan nasihat
Hijau: Nasihat sederhana tentang penanganan di rumah
LANGKAH 3: MENENTUKAN TINDAKAN
menentukan tindakan spesifik untuk balita atau bayi muda sakit.
Terapi pra rujuakn apabila bayi perlu dirujuk.
pengobatan spesifik utk klasifikasi kuning.
nasihat apabila klasifikasi hijau
LANGKAH 4: MEMBERI PENGOBATAN
Memberi tindakan pra-rujukan untuk anak sakit yang dirujuk.
Memberi dosis pertama, dan mengajari ibu cara meminumkan obat,
cara pemberian makan dan cairan selama anak sakit, dan cara
menangani infeksi lokal di rumah.
Memberi nasihat tentang penatalaksanaan anak sakit di rumah.
LANGKAH 5: KONSELING
Nasihat kapan harus kembali
Nasihat kapan harus kembali segera
menilai pemberian makan termasuk praktik pemberian ASI dan
memberikan konseling untuk mengatasi masalah yang ditemukan
dalam pemberian makan.
Konseling meliputi juga untuk kesehatan ibu sendiri.
LANGKAH 6: TINDAK LANJUT
Beberapa anak perlu dilihat lebih dari satu kali untuk satu episode
sakit saat ini.
identifikasianak yang memerlukan kunjungan ulang.
Memberi pel tindak lanjut
Formulir
Formulir
Formulir
Formulir

Anda mungkin juga menyukai