Anda di halaman 1dari 33

Infeksi Pada Kehamilan

TORCH
Oleh :
Doni Andika Putra 1210312121
Elva Lidya Salman 1210313103
Novdian Siska 1210313075

Preseptor :
dr. SyahrialSyukur, Sp.OG
Toksoplasmosis
penyakit yang disebabkan
oleh parasit
Toxoplasmagondii.

Parasit ini merupakan suatu


protozoa intraseluler yang
temasuk kedalam phylum
Apicomplexa dan subklas
Coccidian
Dapat menular ke manusia melalui rute, yaitu :

1. Kongenital transmisi melalui plasenta bila ibu


mengalami infeksi primer saat hamil.

2. Infeksi akuisita infeksi dapat terjadi bila makan


daging mentah atau kurang matang yang
mengandung ookista
3. Infeksi akibat transplantasi organ dari donor yang
menderita toksoplasmosis primer.
Patogenesis
Bila kista jaringan yang mengandung
bradizoit atau ookista yang mengandung
sporozoit terlelan oleh hospes, parasit akan
bebas dari kista didalam eritrosit,
parasit transformasi, peningkatan invasif
takizoit parasit menyebar ke jar.
Limfatik, otot lurik, miokardium, retina,
plasenta, dan SSP terjadi infeksi
replikasi invasi sel sekitar kematian
sel dan nekrosis fokal + inflamasi akut
Manifestasi Klinis Toksoplasmosis :

Toxo.
subklinis Ibu Hamil
kongenital
Fatige Abortus Kelinan
Nyeri otot spontan mata dan
Lahir mati telinga
Toxoplasmo Retardasi
sis mental
kongenital Kejang
Diagnosis Prenatal Toksoplasmosis

Kordosentesis ataupun amniosentesis


Pembiakan darah janin ataupun cairan
ketuban dalam kultur sel fibroblast
Pemeriksaan dengan PCR
Pemeriksaan dengan teknik ELISA untuk
mendeteksi antibody IgM janin spesifik
Tatalaksana

1) Pyrimethamine 50 mg/hari + Sul-fadiazine 3


g/hari selama 3 minggu. (setelah usia
kehamilan >12 minggu)
2) Atau diganti dengan Spiramycin 3 g/hari
selama 3 minggu.
3) Terapi dilanjutkan sampai persalinan
4) Folinic acid 5 mg perminggu
RUBELA

Rubella atau campak


Jerman adalah penyakit
yang disebabkan suatu
virus RNA dari golongan
Togavirus
Patogenesis

Penularan virus rubella melalui udara


dengan tempat masuk awal melalui
nasofaring dan orofaring
Penyebaran virus rubella pada hasil
konsepsi terutama secara hematogen
Infeksi kongenital terdiri dari 2 bagian :

Viremia maternal
Terjadi saat replikasi virus dalam sel
trofoblas

viremia fetal
Replikasi virus terjadi dalam sel endotel
janin. Viremia fetal dapat menyebabkan
kelainan organ secara luas
Manifestasi Klinis

Gejala infeksi primer pembesaran


kelenjar getah bening di daerah belakang
kepala, belakang telinga, dan leher bagian
belakang
munculnya ruam yang dimulai pada
daerah muka dan menyebar dengan cepat
ke seluruh tubuh dalam waktu 1 hari
Pada janin, infeksi rubella dapat
menyebabkan abortus bila terjadi pada
trimester I.
Infeksi ibu pada trimester kedua dapat
menyebabkan anemia hemolitika dengan
hematopoiesis ekstra meduler, hepatitis,
nefritis interstitial, ensefalitis, pankreatitis
interstitial dan osteomielitis
Sindroma rubella kongenital
Meliputi 4 defek utama yaitu :
a. Gangguan pendengaran tipe neurosensorik.
b. Gangguan jantung meliputi PDA, VSD dan stenosis
katup pulmonal.
c. Gangguan mata : katarak dan glaukoma.
d. Retardasi mental
e. Purpura trombositopeni ( Blueberry muffin rash )
f. Hepatosplenomegali, meningoensefalitis, pneumonitis,
dan lain-lain
Diagnosis

Gejala klinis primer


IgM spesifik rubella dengan
menggunakan sistem ELISA
Prenatal memeriksa adanya IgM dari
darah janin melalui CVS
Tatalaksana

Jika tidak terjadi komplikasi bakteri,


pengobatan adalah simtomatis.
Adamantanamin hidrokhlorida
(amantadin) telah dilaporkan efektif in
vitro bukan untuk ibu hamil
Pencegahan

vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella).


Cytomegalovirus (CMV)

penyakit
yang disebabkan oleh
Cytomegalovirus
Patogenesis

secara horisontal, vertikal dan hubungan


seksual
horisontal terjadi melalui droplet
infection yaitu kontak dengan air ludah
dan air seni.
transmisi vertikal adalah penularan
proses infeksi maternal ke janin
(transplasenta, sekresi serviks, air susu
ibu)
Transmisi CMV dari ibu ke janin

infeksi maternal eksogenus ataupun


endogenus
Infeksi eksogenus dapat bersifat primer
yaitu terjadi pada ibu hamil dengan pola
imunologis seronegatif dan non primer
bila ibu hamil dalam keadaan seropositif
infeksi endogenus adalah hasil suatu
reaktivasi virus
Manifestasi Klinis

infeksi kongenital dengan manifestasi klinis


susunan saraf pusat dan berbagai organ
lainnya (multiple organ).
kematian perinatal 20 30% serta timbulnya
cacat neurologik berat lebih dari 90% pada
kelahiran.
hepatosplenomegali, mikrosefali, retardasi
mental, gangguan psikomotor, ikterus,
petechiae, korioretinitis dan kalsifikasi
serebral.
Diagnosis

Serologis adanya IgM dan IgG anti


CMV
Virologis menggunakan uji
immunofluoresen
Diagnosis prenatal amniosentesis
Klinisi harus memikirkan kemungkinan infeksi
CMV intrauterin bila:

Oligohidramnion
Polihidramnion
Hidrops non imun
Asites janin
Gangguan pertumbuhan janin
Mikrosefali ventrikulomegali serebral
(hidrosefalus)
kalsifikasi intrakranial
Hepatosplenomegali
Kalsifikasi intrahepatik
Tatalaksana

Tidak ada terapi yang memuaskan dapat


diterapkan khususnya pada pengobatan
infeksi kongenital
Obat yang digunakan untuk anti CMV
untuk saat ini adalah Ganciclovir,
Foscarnet, Cidofivir dan Valaciclovir
Herpes Simplex Virus

Infeksi ini disebabkan


Virus Herpes
Simpleks :
HSV-1 dan HSV-2
Patogenesis

HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 biasanya


dikaitkan dengan herpes oral

HSV dari ibu ke bayi adalah melalui


saluran kelahiran yang terinfeksi selama
melahirkan
Manifestasi klinis
Infeksi HSV dapat melibatkan genital eksterna, vagina,
serviks
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II
biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit
Efek pada kehamilan :
Pada 20 minggu pertama, dapat mengakibatkan :
a. Abortus
b. Lahir mati
c. Cacat congenital (pada usia kehamilan lebih lanjut)

Infeksi TM 3, beresiko 10 % terhadap janin.


a. Mono-nuclear chorionitis
b. Severe necrotizing amnionitis
Diagnosis

Klinis
Laboratorium > tzank tes
Penatalaksanaan

Saat ini tidak ada pengobatan untuk HSV dan terapi


antivirus bukan pengobatan yang disarankan bagi
wanita yang tidak memiliki manifestasi klinis infeksi

Wanita yang tertular herpes genital saat pertengahan


pertama kehamilan:
hindari prosedur trans-servikal invasive sampai lesi
tersebut sembuh;
atasi dengan asiklovir,
dapat melahirkan pervaginam apabila tidak terdapat lesi
ataupun gejala prodromal.
Wanita yang tertular herpes genital pada
kehamilan akhir: Bayi yang dikandung
beresiko tinggi terhadap penularan herpes

hindari prosedur invasive trans-servikal


dapat diatasi dengan asiklovir;
persalinan dengan operasi seksio sesar
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai