Anda di halaman 1dari 26

Studi Pengaruh Kebijakan

Pelarangan Ekspor Bijih


dan Konsentrat
ANGGOTA

Gagah Arofat (12113045)


Arsyad Bakhtiar (12513050)
Andhika Indra S. (12114006)
Hafizh Fauzan (12114041)
Anggraini Widiya A. (12114069)

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
OUTLINE
1. Latar Belakang Pelarangan Ekspor
Bijih dan Konsentrat
2. Kebijakan yang Berlaku terkait
Pelarangan Ekspor Bijih dan
Konsentrat
3. Studi Kasus terhadap PT Freeport
Indonesia
4. Pengaruh Kebijakan Pelarangan Ekspor
Bijih dan Konsentrat secara Umum
5. Kesimpulan
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
LATAR BELAKANG

Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar


1945 berbunyi :
Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnyadikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
LATAR BELAKANG
Kebijakan larangan ekspor mineral merupakan
implementasi dari UU No. 4 Tahun 2009 tentang
Mineral dan Batu Bara.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara.
Peraturan Pemerintah (PP) No.1 Tahun 2017
tentang Perubahan Keempat atas peraturan
pemerintah No.23 Tahun 2010.

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
TUJUAN
Mengetahui undang-undang atau
peraturan apa saja yang memberlakukan
larangan ekspor.
Mengetahui pengaruh kebijakan
pelarangan ekspor bijih dan konsentrat
secara umum.
Mengetahui sudah tepat atau tidak
undang-undang atau peraturan larangan
ekspor yang diberlakukan oleh pemerintah.

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KEBIJAKAN YANG BERLAKU TERKAIT PELARANGAN
EKSPOR BIJIH DAN KONSENTRAT

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KEBIJAKAN YANG BERLAKU TERKAIT PELARANGAN
EKSPOR BIJIH DAN KONSENTRAT

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KEBIJAKAN YANG BERLAKU TERKAIT PELARANGAN
EKSPOR BIJIH DAN KONSENTRAT
201
7
PP 1/2017

Pemegang IUPK bisa mengajukan rekomendasi ekspor konsentrat


untuk enam bulan, dengan syarat meyampaikan komitmen
pembangunan smelter dalam lima tahun, membayar bea keluar
yang ditetapkan Menteri Keuangan, dan divestasi saham hingga
51%.
PERMEN ESDM 1/2017
Pasal 4
Pemegang IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada angka 2
yang melakukan kegiatan penambangan mineral logam dan telah
melakukan kegiatan pengolahan, dapat melakukan penjualan ke luar
negeri dalam waktu tertentu.
PERMEN ESDM 5/2017

Pemegang Kontrak Karya Mineral Logam, Pemegang IUP Operasi Produksi


Khusus, dapat melakukan penjualan hasil pengolahan ke luar
negeri dalam jumlah tertentu paling lambat 5 tahun sejak berlakunya .
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI
Policy Perception
Index

Indonesia
menempati
peringkat 91 dari
109 negara pada
tahun 2015
Sumber : Fraser Institute Annual
Survey of Mining Companies 2015
STUDI KASUS PTFI

Sumber : Presentasi Diskusi UGM Selayang


Pandang PTFI
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

Sumber : Presentasi Diskusi UGM Selayang


Pandang PTFI
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

Masa
pembangunan Masa
smelter sesuai eksekusi
UU No 4 tahun UU nomor
2009 4 tahun
2009
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

Masa Masa
pembangunan eksekusi UU
smelter sesuai UU nomor 4
No 4 tahun 2009 tahun 2009
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI
Penumpukan Stockpile

Sumber : Presentasi
TA 4202 Kebijakan PTFI
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI
Sistem Penambangan Blok
Caving

Sumber : Presentasi
PTFI
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

https://www.tempo.co/r
ead/fokus/2017/02/25/3
449/ribuan-pekerja-
freeport-di-phk-menteri-
hanif-akan-ke-timika

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
STUDI KASUS PTFI
Tambahan informasi

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
PENGARUH KEBIJAKAN PELARANGAN EKSPOR
BIJIH DAN KONSENTRAT SECARA UMUM

Positif Negatif
Turunnya praktik Berkurangnya
pertambangan illegal. penerimaan negara.
Kesempatan kepada
Pemutusan hubungan
pemerintah untuk
kerja (PHK) secara
menata kembali praktik
pertambangan yang massal.
berkesinambungan. Penutupan sebagian
Menigkatkan usaha pertambangan.
pembangunan daerah. Terjadinya
Pemenuhan kebutuhan perlambatan ekonomi
domestik. bagi perusahaan.
TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KESIMPULAN
Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang
pelarangan ekspor bijih dan konsentrat meluputi :
UU 4/2009
PP 23/2010
PERMEN ESDM /2012
PERMEN ESDM 20/2013
PP 1/2014
PERMEN ESDM 1/2014
PP 1/2017
PERMEN ESDM 1/2017
PERMEN ESDM 5/2017

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KESIMPULAN
Kebijakan pelarangan ekspor bijih dan
konsentrat memberikan pengaruh positif
dan negatif. Pengaruh positif berupa
menurunnya praktik pertambangan ilegal,
kesempatan menata kembali praktik
pertambangan secara berkesinambungan.
Adapun pengaruh negatifnya berupa
penurunnya penerimaan negara, PHK
massal, dan perlambatan ekonomi
perusahaan.

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
KESIMPULAN
Undang-undang atau peraturan
pelarangan ekspor bijih dan mineral
sudah tepat sesuai dengan amanat
UUD 1945. Namun dalam
pelaksanaannya sering kali masih
memungkinan adanya negosiasi terkait
kebijakan.

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan
DAFTAR PUSTAKA
Berita Kita edisi maret 2014.
Finance.detik/energi (diakses tanggal 14
April 2017)
Hukumonline.com (diakses tanggal 14 April
2017)
Ptfi.co.id (diakses 14 April 2017)
Slide Presentasi Diskusi UGM Selayang
Pandang PTFI.
Tempo.co.id(diakses 14 April 2017)

TA 4202 Kebijakan
2017 Kelompok 21
Pertambangan

Anda mungkin juga menyukai