OSTEOLOGI
OSTEOLOGI
1/3 Proximal)
Pasien post KLL pada tanggal 12-06-2013 sekitar pukul 23.30 WIB ,
datang ke IGD RST dr. Soedjono Magelang tanggal 13-06-2013 pukul
10.55 WIB dengan keluhan nyeri pada lengan atas sebelah kanan. Pasien
mengenakan sepeda motor, Pasien tertabrak motor dan pasien ingin
menghindari sepeda motor tersebut, sehingga pasien terjatuh ke sebalah
kanan dan menabrak trotoar jalan. Kemungkinan lengan kanan pasien
terbentur trotoar jalan.. Saat kejadian pasien sempat tidak sadar dalam
beberapa saat sehingga pasien tidak dapat mengingat posisi pasien saat
terjatuh.
Setelah kejadian pasien mengeluh lengan atas sebelah kanan
terasa nyeri dan sulit digerakkan. Terdapat fraktur terbuka pada lengan
atas sebelah kanan 1/3 proksimal . luka dalam keadaan relatif kotor dan
sudah terpasang elastic band dan bidai di lengan atas sebelah kanan. dan
juga luka lecet pada ibu jari sebelah kanan. Pasien tidak mengeluh pusing,
mual dan muntah.
ANAMNESIS
D. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi Obat dan Makanan : disangkal
Primary Survey
Secondary Survey
A. Status Generalis
1. Kepala
Mata : Conjunctiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-, pupil
isokor 3mm/3mm, Refleks Cahaya +/+
Telinga : Discharge (-)
Hidung : Discharge (-)
Mulut dan gigi : Kering pada bibir (-), pucat (-),
sianosis (-)
2. Leher
Paru
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar
dan lien tak teraba
Genetalia : dbn
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas :
Superior Inferior
Warna Sawo matang Sawo matang
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Capp refill <2/<2 <2/<2
PEMERIKSAAN FISIK
B. Status Lokalis
Regio Brachii Dextra
Look : luka robek dengan keadaan
relatif kotor, bone expose (+), swelling
(+), hematom (+), false movement (+),
deformitas (+).
Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+),
pulsasi (+), akral hangat (+), sensasi
(+), capp refill (< 2)
Move : gerakan aktif dan pasif
terhambat
PP TGL 13-06-2013
Hematologi
Ht : 39,8 % (36.8-48.8 %)
Eritrosit : 4,61 juta / l (3,58-5,58 juta / l)
SGPT : 26 U / l (8-41mg/dl)
PEMERIKSAAN FISIK
ASSESMENT
Open fraktur humerus 1/3 proximal dextra. Observasi
CKR ,dislokasi manus sinistra digiti I
PLANNING
Wound toilet, hecting situasi, pemberian RL 20 tpm,
injeksi ATS, injeksi gentamicin 2x50 mg, inj Ketorolac
3x1 amp, injkalnex 3x500 mg, inj ceftriaxon 2x1..
Setelah itu pasien dilakukan dilakukan operasi ORIF
humerus serta dilakukan debridement.
PEMERIKSAAN FISIK
MONITORING DAN EDUKASI
Monitoring
Keadaan umum, tanda vital, perbaikan tanda dan gejala, pola
makan, hasil pemeriksaan penunjang, kondisi luka operasi,
perbaikan movement.
Edukasi
Penjelasan mengenai penyakit dan prognosisnya, minum obat
teratur, makanan tinggi protein, vitamin dan mineral, menjaga
kebersihan luka, cukup istirahat, tenangkan pikiran dan
menahan emosi..
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Kamis, 13-06-2013
Pelaksaanaan Operasi ORIF Humerus
+ debridement (13-06-2013)
Pelaksaanaan Operasi ORIF Humerus
+ debridement (13-06-2013)
Pelaksaanaan Operasi ORIF Humerus
+ debridement (13-06-2013)
INSTRUKSI POST OPP
Instruksi Post Op
Infus RL 20-30 tpm
Transfusi RBC
Inj. Ketorolac 3x30 mg
Ceftriaxone 2x1 g
Gentamicin 2x50 gr
Kalnek 3x50 gr
X Foto Post Op Brachii Dextra AP-
Lateral
Jumat , 14-06-2013
S : nyeri (+), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan
dan kiri.
Os. Humerus
1. Epiphysis Proximal
CAPUT HUMERI bersendi dg CAVITAS GLENOIDALIS
scapula ART. HUMERI
Caput humeri ke lateral menyempit COLLUM
ANATOMICUM
COLLUM CHIRURGICUM (sering terjadi fraktur)
Terdpt 2 tonjolan :
TUBERCULUM MAJUS (DI LATERAL) insersio dari
M. Supraspinatus, M. infraspinatus, M. Teres minor
TUBERCULUM MINUS (DI MEDIAL) dilekati M.
subscapularis
Antara 2 tonjolan tsb terdpt SULCUS
INTERTUBERCULARIS (SULCUS MUSCULUS
BICAPITIS) dilalui o/ tendo m. biceps brachii caput
longum & cab. a. circumflexa humeri anterior
Tuberculum majus ke distal melanjut sebagai CRISTA
TUBERCULI MAJOR (insersio M. Pectoralis major)
Tuberculum Minus ke distal melanjut sbg CRISTA
TUBERCULI MINOR (dilekati M. Latissimus dorsi & M.
teres major)
FOTO RONTGEN
POST OPP
Kesan RO Post Op :
Fraktur complete os
humerus dextra 1/3
proximal dalam fixasi 1 buah
plat dan 4 buah screw
Kedudukan baik
Sabtu , 15-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan
dan kiri.
Minggu , 16-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan
dan kiri.
senin , 17-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 120/70 mmHg)
SL :
Rabu , 19-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 10/90 mmHg)
Kamis , 20-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 10/90 mmHg)
Jumat , 21-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 10/90 mmHg)
Minggu , 23-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 10/90 mmHg)
Senin , 24-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
O : SG : dbn (TD : 10/90 mmHg)
Selasa , 25-06-2013
S : nyeri (), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (N),
BAK (N), pasien tidak bisa flexi extensi ibu jari kanan.
FRAKTUR HUMERUS 1/3
PROXIMAL
DEFINISI
.
1. Sindrom kompartmen
2. Dislokasi bahu
2. Malunion
3. Neurovascular injury
4. Post traumatic arthritis
5. Growth abnormalities
. Mortalitas
. umumnya rendah
Pada
Follow-Up .
FRAKTUR HEALING
Faktor yang mempengaruhi fraktur healing
Proses penyembuhan suatu fraktur dimulai sejak terjadi
fraktur . sebagai usaha tubuh untuk memperbaiki
kerusakan kerusakan yang dialaminya. Penyembuhan
dari fraktur dipengaruhi oleh beberapa faktor lokal dan
faktor sistemik, adapun faktor lokal:
a. Lokasi fraktur
b. Jenis tulang yang mengalami fraktur.
c. Reposisi anatomis dan immobilasi yang stabil.
d. Adanya kontak antar fragmen.
e. Ada tidaknya infeksi.
f. Tingkatan dari fraktur.
1. FASE INFLAMASI
Waktu terjadinya proses ini dimulai saat fraktur terjadi
sampai 2 3 minggu
1. Sindrom kompartmen
.
Tanda dan gejala 5P harus diperhatikan siang
dan malam
pain
parestesia
Pucat
pulse
pressure
2. Dislokasi bahu
3. Malunion
AL
HA
MD
UL
ILL
AH