D R. MU HA MAD I B NU SI NA
PUBLIC HEALTH
Metodologi Penelitian
Promosi Kesehatan
Epidemiologi
Sistem Pelayanan Kesehatan
Family Medicine
Ilmu Perilaku
Komunikasi Efektif
PUBLIC HEALTH
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Uji Hipotesis
Teknik Pengambilan Sampel
Bias Penelitian
VARIABEL VARIABEL
BEBAS TERIKAT
RISK EFFE
CT
Desain Penelitian
Cross Case
Cohort
Sectional Control
Prevalence
Odd Ratio Risk Ratio
Ratio
CROSS SECTIONAL /
POTONG LINTANG
Clinical Key :
SATU POPULASI, JUMLAH SAMPEL TELAH
DITENTUKAN
MUDAH, MURAH, CEPAT, HEMAT, EFISIEN
STRUKTUR STUDI CROSS-
SECTIONAL
Faktor
resiko
c efek (+)
d efek (-)
KEUNGGULAN
KETERBATASAN
mengetahui terjadi
prevalensi suatu Informasi kurang
kejadian mendalam
Dapat
mengetahui
hubungan sebab
akibat
HASIL PENGAMATAN STUDI CROSS
SECTIONAL
RP = 1
Variabel yang diduga sebagai faktor resiko tidak
ada pengaruhnya dalam terjadinya efek.
RP > 1
Variabel tersebut merupakan faktor resiko
timbulnya penyakit.
RP < 1
Faktor yang diteliti merupakan faktor protektif.
CASE CONTROL /
KASUS KONTROL
RO =
ad/bc
Interpretasi nilai RO sama dengan
pada penelitian Cross-sectional.
RO = 1
Bukan faktor resiko
RO > 1
Merupakan faktor resiko
RO < 1
Faktor protektif
COHORT
Suatu penelitian epidemiologis yang PALING BAIK
dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko
dengan efek (penyakit).
Diikuti prospektif
Penelitian Apakah terjadi
mulai disini efek?
Ya Tidak Jumlah
Faktor
resiko
KATEGORIK (KUALITATIF)
merupakan data yang hasil pengklasifikasian /
penggolongan data nominal, ordinal
NUMERIK (KUANTITATIF)
merupakan variabel hasil dari penghitungan dan
pengukuran Interval, rasio
VARIABEL
HIPOTESIS VARIABEL I JENIS UJI STATISTIK
II
TEKNIK
TEKNIK SAMPLING
SAMPLING
Non
NonProbability
Probability
Probability
ProbabilitySampling
Sampling Sampling
Sampling
1.
1. Simple
SimpleRandom
Random 1.
1. Purposive
Purposive
Sampling
Sampling sampling
sampling
2.
2. Sistematis
SistematisRandom
Random 2.
2. Judgement
Judgement
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
3.
3. Stratified
StratifiedSampling
Sampling 3.
3. Quota
QuotaSampling
Sampling
4.
4. Cluster
ClusterSampling
Sampling 4.
4. Snowball
Snowball
5.
5. Double
Double Sampling/
Sampling/ Sampling
Sampling
Multiphase
Multiphase 5.
5. Convenience
Convenience
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING SISTEMATIS RANDOM
SAMPLING
Pengambilan sampel dimana
semua unsur dari populasi
Pengambilan sampel dimana sampel
mempunyai kesempatan yang
pertama ditentukan secara acak
sama untuk dipilih sebagai
anggota sampel. Anggota sampel sedangkan sampel berikutnya
SAMPE
L
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
Pengambilan sampel dimana populasi yang
ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap
tingkatan memiliki karakteristik sendiri.
Contoh : Kelas pada suatu sekolah
CLUSTER SAMPLING
Hampir sama dengan teknik stratified.
Perbedaannya jika pada stratified anggota
populasi dalam satu strata relatif homogen
sedangkan pada cluster sampling anggota
dalam satu cluster bersifat heterogen.
Contoh : penelitian pada wilayah luas
DOUBLE SAMPLING /
MULTIPHASE SAMPLING
Purwokerto
Purwokerto Pwt-Utara
Pwt-Utara Sumampir
Sumampir
Pwt-Utara
Pwt-Utara Grendeng
Grendeng Rw
RwI I
Pwt-Selatan
Pwt-Selatan Sumampir
Sumampir Rw
RwIIII
Pwt-Barat
Pwt-Barat Bancatkembar
Bancatkembar Rw
RwIII
III
Pwt-Timur
Pwt-Timur Buaran
Buaran Rw
RwIVIV
Baturaden
Baturaden Kararangwangkal
Kararangwangkal
Sokaraja
Sokaraja karanggintung
karanggintung
NON PROBABILITY SAMPLING
CONSECUTIVE SAMPLING
Penetapan sampel dari populasi secara acak
selama masih memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi
CONVENIENCE SAMPLING
Penetapan sampel berdasarkan kebetulan saja.
PURPOSIVE /JUDGEMENT SAMPLING
Penetapan sampel berdasarkan pada kriteria-
kriteria tertentu.
QUOTA SAMPLING
Penetapan sampel dengan menentukan quota
terlebih dahulu pada masing-masing kelompok.
SNOW BALL SAMPLING
Penetapan sampel yang pada mulanya jumlahnya
UJI DIAGNOSTIK
IDEAL :
1. memberi hasil (+) pd semua subjek yg
sakit (sensitif)
2. memberikan hasil (-) pd semua subjek
yg tidak sakit.
(spesifik)
TETAPI
1.Hasil (+) pd subjek yg sehat : FALSE
POSITITIVE
2.Hasil (-) pd subjek yg sakit : FALSE
NEGATIVE
Positive Predictive Value:
Probabilitas seseorang menderita penyakit
apabila uji diagnostiknya positif.
= A : (A+B)
Sensitivitas = A : (A+C)
Spesifisitas = D : (B+D)
Nilai prediksi positif (Positive Predictive Value ) = A :
(A+B)
Nilai prediksi negatif (Negative Predictive Value) = D :
(C+D)
CONTOH SOAL
1. Health promotion
2. Spesifik protection
3. Early diagnosis and prompt treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
HEALTH PROMOTION
Kegiatan :
Pendidikan kesehatan agar berlaku sehat
Perbaikan gizi
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Cukup istirahat dan rekreasi
Pemeliharaan kesehatan lingkungan
SPESIFIC PROTECTION
Kegiatan :
Imunisasi
Pakaian pelindung
Kebersihan perorangan
Kesehatan lingkungan
EARLY DIAGNOSIS &
PROMPT TREATMENT
Kegiatan :
Mencari kasus (case finding)
Screening
Survey penyakit
Pemberian obat sesuai penyakit
Pemeriksaan lingkungan secara
berkala
DISABILITY LIMITATION
Kegiatan :
Pencegahan + perawatan yang baik dan tepat
Gangren amputasi
REHABILITATION
Kegiatan :
R. fisik
R. mental
R. sosial
R. estetis
SASARAN PROMOSI KESEHATAN
1. SASARAN PRIMER individu atau kelompok
yg diharapkan berubah perilakunya.
2. SASARAN SEKUNDER
individu/kelompok/organisasi yang
mempengaruhi perilaku sasaran primer.
Contoh : tokoh masyarakat, tokoh agama,
petugas kesehatan
3. SASARAN TERSIER
individu/kelompok/organisasi yang punya
wewenang membuat kebijakan/keputusan
yang memperngaruhi perilaku sasaran
primer. Contoh : badan eksekutif,
legislatif, donatur
METODE PROMOSI KESEHATAN
Jumlah bayi lahir hidup selama 1 tahun x 1000
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama
Jumlah kematian janin lahir > 28 minggu kehamilan + jumlah kematian bayi berumur <
7 hari x 1000
Jumlah lahir hidup tahun yang sama
Jumlah ibu mati akibat kehamilan, persalinan dan nifas selama 1 tahun x 1000
Jumlah lahir hidup tahun yang sama
INCIDENCE RATE PREVALENCE RATE
Merupakan jumlah Merupakan jumlah
kasus baru yang orang yang menderita
terjadi di kalangan penyakit di kalangan
DEFENIS
I penduduk selama penduduk pada satu
periode waktu titik waktu tertentu.
tertentu.
RUMUS
SKEMATIS:
1 X 2
4 X
X X
3
X X
5 6
x
7 X 9
X 8 X X X
Incidence: kasus 2, 3, 4, 8, 9
Point prevalence: 1 Jan: kasus 1, 5, 7
31 Des: kasus 2, 5
Periode prevalence: kasus 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8 dan 9
BESARNYA MASALAH
KESEHATAN
Endemi
Suatu keadaan dimana dijumpai suatu penyakit
dengan frekuensi kecil dan menetap di suatu
daerah tertentu
Sporadik
Penyakit dijumpai di suatu daerah tertentu
dengan frekuensi berubah-ubah menurut
perubahan waktu
Epidemi
Penyakit pada daerah tertentu dengan
frekuensi meningkat cepat, waktu singkat
dan gejala jelas.
Pandemi
Peningkatan frekuensi sangat tinggi dan
melewati batas negara.
KLB = OUT BREAK =
EPIDEMI
Dari tidak ada menjadi ada
ENDEMIS Dari ada meningkat 2x lipat
Terus menerus Dari ada terus meningkat 3
tinggi waktu berturut
SPORADIS
Pandemi
Naik turun
Wabah
Epidemi
OUTBREAK/KLB
Attack Rate
Jumlah kasus
Populasi yang beresiko
Secondary Attack Rate
Puskesmas Pembantu
ruang lingkup lebih kecil
Puskesmas Keliling
memliki kendaraan bermotor, wilayah
terpencil, kasus KLB, penyuluhan audiovisual
Bidan Desa
Belum ada pelayanan kesehatan
3000 orang
Memberikan pelayanan dan rujukan
KONSULTASI & RUJUKAN
Konsultasi ad. upaya meminta bantuan
profesional penanganan suatu kasus penyakit
yang sedang ditangani oleh seorang dokter
kepada dokter lainnya yang lebih ahli
1. INTERVAL REFERRAL
Pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab penderita
sepenuhnya kepada dokter
konsultan untuk jangka waktu
tertentu, dan selama jangka
waktu tersebut dokter tsb tidak
ikut menanganinya.
2. COLLATERAL REFERRAL
Menyerahkan wewenang dan
tanggungjawab penanganan
penderita hanya untuk satu
masalah kedokteran khusus saja
3. CROSS REFERRAL M
Menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada
dokter lain untuk selamanya
4. SPLIT REFERRAL
Menyerahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada
beberapa dokter konsultan, dan
selama jangka waktu pelimpahan
wewenang dan tanggungjawab
tersebut dokter pemberi rujukan
tidak ikut campur.
POSYANDU
Posyandu adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh, dari dan untuk
masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pada umumnya serta kesehatan
ibu dan anak pada khususnya.
P O S P E L AYA N A N T E R PA D U
SASARAN
1 POSYANDU 100
BALITA
5 KEGIATAN POSYANDU 7 KEGIATAN POSYANDU
(PANCA KRIDA POSYANDU) (SAPTA KRIDA
POSYANDU)
Meja 1 Registrasi
Meja 2 Penimbangan
Meja 3 Pengisian KMS
Meja 4 Penyuluhan, pembagian PMT
Meja 5 Pelayanan kesehatan, pengobatan, KB,
Imunisasi
JENJANG POSYANDU
KONSEP ARRIF
INDIKATOR KEBERHASILAN
1 ) D/S : Baik/kurangnya peran serta
masyarakat.
2 ) N/D : Berhasil tidaknya program
Posyandu
PROGRAM IMUNISASI
TAMBAHAN
Backlog Fighting
mencukupi imunisasi wajib yang tidak terpenuhi pada anak berumur 1-3
tahun setiap 2 tahun sekali
Crash Program
pada daerah dengan angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi,
infrastruktur kurang
PIN
pemberian imunisasi polio pada semua balita tanpa mempertimbnagkan
status imunisasinya. Dilakukan 2 bulan berturut turut
Sub PIN
bila telah terjadi 1 kasus polio, diberikan imunisasi polio pada semua
bayi kurang dari 1 tahun
Catch Up Campaign
imunisasi ulangan campak pada anak sekolah tanpa mempertimbangkan
imunisasi sebelumnya
JENIS LAPORAN TERPADU PUSKESMAS
SISTEM
PEMBIAYAAN
Health
Insuranc
e
PRINSIP
ASURANSI KESEHATAN
(HEALTH INSURANCE)
SOLUSI??
MEMBAGI RISIKO
(RISK SHARING) PEMBAYARAN PRA-UPAYA
DENGAN PPK (PRE-PAYMENT/
PROSPECTIVE PAYMENT)
KENAPA????
Badan Penyelenggara
Peserta
Penyelenggaraan dan Pemberi Pelayanan
Kesehatan
PENYELENGGARAAN
JPKM
BAPIM
BAPEL
pe
ar
m
ay
ba
ab
ya
pr
ikatan kerja/kontrak
ra
an
n
siklus kendali mutu
ur
pr
i-i
pemantauan utilisasi
a up
em
penanganan keluhan
ay
pr
a
PESERT yankes (paripurna)
PPK
A
JENIS RUJUKAN MEDIS
Keluarga inti
atau
atau
2. COMPREHENSIVE OF CARE
(Pelayanan yang
menyeluruh)
klinik bidan
3. COORDINATION OF CARE
(Pelayanan yang Dokter
spesialis
terkoordinasi)
4. COMMUNITY (Masyarakat)
5. PREVENTION (Pencegahan)
FIVE-STAR DOCTOR
MANAGER
Bekerjasama harmonis dengan individu dan organisasi termasuk
bidang non-medis untuk kebutuhan pasien dan komunitas
Mampu memanfaatkan data kesehatan TEPAT & BERHASIL
GUNA
METODE DIAGNOSIS KOMUNITAS
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menetapkan prioritas masalah
3. Menganalisis penyebab masalah
4. Menentukan alternatif pemecahan masalah
5. Mengevaluasi alternatif pemecahan masalah
6. Memilih alternatif pemecahan masalah
7. Implementasi
8. Follow up
TOOLS FOR FAMILY
ASSESSMENT
FAMILY LIFE CYCLE
7
15 5. Family with
7. Middle age adolescent
parents to retire 8
time
6. Launching family
THE FAMILY GENOGRAM
(GENOGRAM KELUARGA)
Manfaat:
Mencatat nama dan peran setiap anggota keluarga
Memisahkan keluarga besar dalam beberapa generasi
Mencatat masalah2 kesehatan setiap anggota keluarga
Mencatat tanggal2 penting dalam sejarah keluarga
Memberi informasi yang lengkap dan mudah sebuah
keluarga
FAMILY CIRCLE
APGAR Keluarga = Fungsi Keluarga
Adaptation (adaptasi)
Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima
bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga
lainnya
Partnership (kemitraan)
Tingkat kepuasan dalam berkomunikasi
Growth (pertumbuhan)
Tingkat kepuasan dalam kebebasan untuk
mematangkan pertumbuhan/kedewasaan
Affection (kasih sayang)
Tingkat kepuasan terhadap kasih sayang dan interaksi
emosional dalam keluarga
Resolve (Kebersamaan)
Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap
kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan
ruang antar anggota keluarga.
HUBUNGAN DOKTER - PASIEN
Aktif-pasif Paternalistic
(pasien merasa dokter tau semuanya)
Guidance cooperative
(pasien mencurahkan keinginannya, kemudian
bekerja sama dengan dokter yang membimbing agar
tercapai solusi
Mutuality
(dokter dan pasien sama sama mencari jalan terbaik)
Consumerist
(pasien sbg pembeli jasa medik, berhak menuntut
jika tidak puas)
TRANSAKSI TERAPEUTIK
Inplanning
Dokter berusaha menjanjikan UPAYA dan PROSES
yang terbaik
Resultant
Dokter menjanjikan HASIL yang terbaik
KONSELING EFEKTIF
Prinsip Konseling
CEA (Catarhsis Education Action)
Seorang pria didiagnosis dengan gangrene diabetikum dan
perlu menjalani operasi amputasi karena dikhawatirkan
akan meluas ke jaringan di sekitarnya. Pasien terlihat
enggan mdan ragu untuk menjalani amputasi. Langkah
konseling yang sebaiknya dilakukan dokter pada pria
tersebut adalah?
a. Menjelaskan bahwa amputasi tidak berbahaya
b. Menjelaskan bahwa amputasi merupakan jalan terbaik
untuk keadaan saat ini
c. Menjelaskan manfaat dan konsekuensi amputasi dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa ditutupi
d. Mengundang anggota keluarga pasien untuk
memberikan support psikologis pada pasien
e. Menanyakan pada pasien mengapa enggan dan ragu
ragu
CATARHSIS
INPUT PROSES
Man Planning
Money Organizing
Material Actuating
Method Controlling OUTPUT OUTCOME
Machine Evaluation
Market
Time
INPUT-PROSES-OUTPUT
POACE
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Evaluating
FUNGSI MANAJEMEN
DIAGRAM PARETO
DIAGRAM PENYELESAIAN MASALAH
DIAGRAM POHON
DIAGRAM PENYELESAIAN MASALAH
DIAGRAM
SWOT
Ilmu Perilaku
Teori Perubahan Perilaku
Manajemen Konflik
Teori Kuble Ross
TEORI SKINNER
Respondent / Reflexive
Stimulus disikapi sama sehingga menghasilkan
respons yang sama
Operant
stimulus disikapi oleh masing masing individu
sehingga responsnya berbeda
TEORI PERUBAHAN PERILAKU
Prekontemplasi
tidak tertarik dan tidak berpikir untuk berubah
Intervensi : informasi dan edukasi
Kontemplasi
mulai berniat untuk berhenti. Tantangan yang dihadapi
adalah emosi negatif yang timbul karena pilihan untuk
meninggalkan kegiatan yang ia senangi
Intervensi : Motivasi
Persiapan
persiapan spesifik sudah mulai dibuat. Misalnya, tanggal
berapa
intervensi : mengajarkan teknik teknik
Tindakan
Perubahan perilaku
Intervensi : dukungan positif, kelompok kerja
Pemeliharaan
6 bulan setelah perubahan perilaku, beratahan
ataui kembali pada kebiasaan lama
Intervensi : pujian dan apresiasi
MANAJEMEN KONFLIK (COPING)
Kompetisi
hasrat untuk memuaskan kepentingan pribadi, tanpa
memedulikan dampaknya atas pihak lain yang berkonflik
dengannya
meyakinkan orang lain bahwa kesimpulan anda benar dan
kesimpulannya salah
Kolaborasi
ingin sepenuhnya memuaskan kepentingan kedua belah pihak
Avoiding
mencoba mengabaikan suatu konflik dan menghindari orang lain
yang berbeda pendapat.
Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini
dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi
MANAJEMEN KONFLIK (COPING)
Accomodating
salah satu pihak yang berkonflik untuk menempatkan
kepentingan lawannya di atas kepentingannya sendiri.
Maksud dari perilaku ini adalah supaya hubungan
tetap terpelihara, salah satu pihak bersedia berkorban
Compromising
berusaha mencari jalan tengah, umumnya melibatkan
kerelaan berkorban lebih banyak dibandingkan
pendekatan dominasi, namun tak sebanyak yang
direlakan dalam pendekatan akomodasi
TEORI KUBLE ROSS
DENIAL
Penyangkalan biasanya merupakan pertahanan sementara untuk
diri sendiri
Hal ini tidak mungkin terjadi, tidak pada saya
ANGER
Menyalahkan keadaan
"Kenapa saya ? Ini tidak adil!";
BARGAINING
harapan supaya individu dapat sedemikian rupa menghambat atau
menunda kematian
Kalau dengan bersedekah saya bisa sembuh, saya akan
bersedekah setiap hari sebanyak banyaknya
DEPRESI
menolak dibesuk dan menghabiskan banyak
waktu untuk menangis dan berduka
Untuk apa lagi saya berobat, toh pasti akan mati
juga
ACCEPTANCE
saya sudah siap menjalani pengobatan, inilah
jalan terbaik untuk saya
Komunikasi Efektif
Komunikasi
Breaking Bad News
KOMUNIKASI EFEKTIF
Lingkungan
Feedback
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi Intrapersonal
komunikasi yang terjadi pada diri sendiri
Komunikasi Interpersonal
komunikasi antara 2 orang (dokter-pasien)
Komunikasi Verbal
Komunikasi Non Verbal
Kumunikasi Kelompok
komunikasi massal
KOMUNIKASI VERBAL
adalah komunikasi melalui kata-kata
yang diucapkan oleh seseorang
diajukan satu-persatu)
4. Memberikan informasi
BAHASA SEDERHANA
MEMBERIKA JUJUR
N BENAR
INFORMASI LENGKAP
DONT
VERBAL
Memotong pembicaraan
MENANGGA Mencela
PI KLIEN?!! Asumsi kesimpulan TANPA didukung bukti dan terlalu dini
Evaluasi TIDAK PERCAYA ucapan pasien
NON-VERBAL mengernyitkan dahi, reaksi terkejut, senyum
melecehkan
MENDENGARKAN AKTIF
Mengajukan Refleksi Isi
Gambaran ide yang diekspresikan pasien, untuk
memvalidasi apa yang didengar
Klien: Saya tidak tahu apa yang terjadi. Hari ini
saya merasa tidak enak badan.
Konselor: Anda merasa tidak sehat dan bingung
karena hal tersebut?
Mengajukan Refleksi Perasaan
Memberi respon pada perasaan klien
Merangkum
mirip seperti refleksi isi, tetapi dilakukan di akhir
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
Provider :
Refleksi Isi: Ibu mendengar berbagai akibat buruk
dari penggunaan pil.
Refleksi Perasaan:Ibu kuatir kalau menggunakan
pil akan memperoleh efek samping yang tidak
menyenangkan.
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
Provider :
Refleksi Isi: Ibu sebenarnya sudah tidak ingin
hamil dan melahirkan lagi, tetapi suami ibu tidak
setuju.
Refleksi Perasan: Ibu jengkel karena itu ingin
disteril saja, tetapi suami ibu tidak setuju.
CONTOH MENDENGARKAN AKTIF
Provider :
Refleksi Isi: Ibu mendengar berbagai anjuran untuk
mengikuti KB, tetapi selalu ada pendapat negatif tentang
itu.
Refleksi Perasaan:Ibu bingung dengan berbagai
anjuran dan pendapat negatif tentang cara/alat KB.
MEMBERIKAN INFORMASI
Sederhana
Jujur
Benar
Lengkap
MENANGGAPI PASIEN
Mengajukan asumsi
Asumsi, adalah bila provider membuat
kesimpulan terlalu dini, membuat kesimpulan
tanpa bukti
Mengajukan evaluasi
evaluasi, bila dalam responnya provider
meragukan atau menaruh ketidakpercayaan
terhadap apa yang dikatakan oleh pasien.
CONTOH ASUMSI
PERSIAPAN :
Negosiasikan waktu konsultasi yang tepat.
Kondisikan situasi yang nyaman saat konsultasi.
Persilakan pasien membawa keluarga/kerabat
dekat.
Pelajari latar belakang pendidikan, pekerjaan dan
kondisi medis pasien.
Pelajari perasaan pasien yang mungkin muncul
dan hadapilah.
BERIKAN INFORMASI YANG BENAR
Nilai pemahaman pasien tentang penyakit yang diterimanya.
Berikan peringatan dini seperti
(Saya fikir,, mungkin hasilnya tidak seperti yang Anda
harapkan..)
Berikan Informasi Dasar
Hubungkan informasi yang anda berikan kepada pemahaman
pasien.
Jangan berikan terlalu banyak informasi dalam suatu waktu.
Empati terhadap perasaan pasien.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti.
TERIMA KASIH