KESELAMATAN
KESELAMATAN
KESELAMATAN
DAN
DAN
KEAMANAN
KEAMANAN
Oleh
STIKES BALI
Keselamatan :
Keselamatan adalah suatu keadaan
seseorang yang terhindar dari ancaman.
Kecelakaan :
Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak
dapat diduga dan tidak diharapkan yang
dapat menimbulkan kerugian
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan keselamatan dan keamanan:
a. Usia
Pada anak tidak terkontrol dan tidak
mengetahui akibat dari apa yang
dilakukan.
Pada ortu/lansia akan mudah sekali
terjatuh atau kerapuhan tulang
FRAKTUR
b. Tingkat kesadaran,
Menurunnya respons terhadap
rangsang : disorientasi dan kurang tidur.
c. Emosi
Emosi seperti kecemasan, depresi dan
marah akan mudah sekali terjadi dan
berpengaruh terhadap masalah
keselamatan dan keamanan.
d. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis,
kelemahan otot
e. Gangguan persepsi sensori
Kerusakan sensori akan mempengaruhi
adaptasi terhadap rangsangan yang
berbahaya seperti gangguan penciuman
dan penglihatan.
f. Informasi komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia
atau tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan.
g. Penggunaan antibiotika yang tidak
rasional. Antibiotika dapat menimbulkan
resisten dan anafilaktik syock
h. Keadaan immunitas
Gangguan immunitas akan menimbulkan
daya tahan tubuh yang kurang sehingga
mudah terserang penyakit.
i. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi
sel darah putih.
Sel darah putih berfungsi sebagai
pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.
j. Status Nutrisi
Keadaan nutrisi yang kurang dapat
menimbulkan kelemahan dan menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya kelebihan
Nutrisi beresiko terhadap penyakit
tertentu.
k.Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan
keselamatan dan keamanan dapat di
prediksi sebelumnya.
Macam-macam bahaya/kecelakaan
a.Di rumah
Tersedak, Jatuh, tertelan alat-alat
rumah tangga, tersiram air panas, jatuh
dari jendela/tangga, terpotong, luka
tusuk/gores, luka bakar, tenggelam,
terkena pecahan kaca, terkunci dalam
kamar, jatuh dari sepeda, keracunan, dll
b.Di Rumah Sakit
Mikroorganisme,inos, cahaya/radiasi,
kebisingan, temperatur, cedera/jatuh,
kesalahan prosedur, peralatan medik,
keracunana inhalasi, injeksi, elektrik
syock, asfiksia, kebakaran, dll
Pencegahan Kecelakaan di RS
a. Mengkaji tingkat kemampuan pasien
untuk melindungi diri sendiri dari
kecelakaan.
b. Menjaga keselamatan pasien yang
gelisah selama berada di tempat tidur.
c. Menjaga keselamatan klien dari
infeksi dengan tekhnik aseptik,
menggunakan alat kesehatan sesuai
tujuan.
d. Menjaga keselamatan klien yang
dibawa dengan kursi roda.
e. Menjaga kecelakaan :
- Mengunci roda kereta dorong saat
berhenti
- Tempat tidur dalam keadaan rendah dan
ada penghalang pada pasien yang gelisah.
- Bel berada pada tempat yang mudah
dijangkau.
- Meja yang mudah dijangkau
- Kereta dorong ada penghalangnya
f. Mencegah kecelakaan pada pasien yang
menggunakan alat listrik, misalnnya suction,
kipas angin, dll
g. Mencegah kecelakaan pada klien yang
menggunakan alat yang mudah meledak
seperti tabung oksigen, dan termos.
h. Memasang label pada obat, botol dan obat-
obatan yang mudah terbakar.
i. Melindungi semaksimal mungkin klien dari
infeksi nosokomial seperti penempatan klien
terpisah antara infeksi dan non infeksi.
j. Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang
adekuat
k. Mencegah terjadinya kebakaran akibat
pemasangan alat bantu penerangan.
l. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan
dan kamar mandi
m. Menyiapkan alat pemadam kebakaran
dalam keadaan siap pakai dan mampu
menggunakannya.
n. Mencegah kesalahan prosedur : identitas
klien harus jelas.
ASUHAN KEPERAWATAN
Kondisi Klinik :
a. AIDS
b. Dimensia
c. Epilepsi
d. Penyakit pendarahan
Kondisi klinis
a. Usia
b. Nutrisi kurang
c. Ganggguan darah
d. Pembedahan
e. Radiasi/kemoterapi
f. Penyakit immun
Tujuan yang diharapkan :
Pasien tidak mengalami infeksi nosokomial
Intervensi
1. Luangkan waktu untuk menjelaskan
tentang proteksi/metode isolasi
2. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian pengobatan
3. Jaga pasien dari injury dan infeksi
4. Monitor vital sign, integritas kulit, efek
obat, dan pendarahan dari bekas suntikan
5. Tekan tempat penyuntikan setelah
menyuntik
6. Berikan diet adekuat
7. Lakukan pendidikan kesehatan tentang :
- Pemberian pengobatan
- Mempertahankan keamanan
- Tehnik isolasi
- Penggunaan alat-alat proteksi
RESTRAIN