Anda di halaman 1dari 47

PERAWATAN

BERKALA SISTEM
BAKAR BENSIN
KELOMPOK IV
MOCH BASUNI (SMKN 1 SINGGAHAN)
MUSLIH (SMKN 1 BRONDONG)
DJUN LUI (SMKS PGRI 1 LAMONGAN)
USWATUN HASANAH (SMKS PGRI 1 LAMONGAN)
FUEL SYSTEM
FUNGSI
Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
Fuel Tank

Tangki bahan bakar terbuat dari pelat besi, dipasangkan dibagian belakang kendaraan untuk menghindari
bocor pada saat terjadi tabrakan.
Pada bagian dalam dilapisi dengan lapisan anti karat, Sparator dipasangkan didalam tangki untuk mencegah
bahan bakar turun naik pada saat mobil berjalan.
Ujung pipa hisap bahan bakar, diletakkan dengan jarak 2 3 cm dari dasar tangki, untuk mencegah
terhisapnya air dan kotoran.
Fuel Line

Ada 3 saluran bahan bakar


Saluran utama untuk mengirimkan bahan bakar ke pompa bahan bakar
Saluran pengembali, untuk mengembalikan kelebihan bahan bakar ke tangki
Saluran untuk emisi bahan bakar ( untuk menyalurkan gas HC ke charcoal canister )
Fuel Filter

Fungsi
Untuk memisahkan air dan debu yang terkandung didalam bensin.
Saringan berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel partikel yang lebih
berat dari bensin akan tertinggal didasar saringan
Catatan :
Untuk mobil mobil tertentu saringan bensin diletakkan didadalam tangki bensin dan dijadikan satu dengan
pompa bensin
FUEL PUMP
Catatan :
Ada 2 jenis fuel pump, Machanical & Electric

MECHANICAL FUEL PUMP


MECHANICAL FUEL PUMP

Cara kerja pompa jenis mekanis :

Pada saat rocker arm ditekan, maka arm akan menarik diaphragm ke bawah, sehingga
katup inlet terbuka, dan bensin terhisap. Pada saat arm tidak ditekan pegas akan
mengembalikan arm ke posisi semula, sehingga diaphragm akan kembali keposisi semula
karena dorongan pegas.
Bensin yang ada diatas diaphragm akan mendorong katup outlet untuk terbuka dan katup
inlet untuk menutup.
Pada saat bensin dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diaphragm ke
posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti
ELECTRIC FUEL PUMP
PLUNGER TYPE FUEL PUMP
Plunger type electric fuel pump
Pompa bensin ini terpasang jauh dari mesin untuk mencegah terjadinya vapour lock
PLUNGER TYPE FUEL PUMP
Cara kerjanya :

Bila arus listrik mengalir ke coil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger akan
tertarik dan menekan pegas, inlet valve terbuka dan bensin akan masuk ke ruang A , jika
arus listrik terputus, plunger akan kembali ke posisi semula karena adanya dorongan pegas
pembalik. Outlet valve akan terbuka oleh tekanan bahan bakar, dan bahan bakar akan
mengalir keluar. Pada saat yang sama inlet valve akan terbuka dan bahan bakar akan
terhisap masuk kedalam plunger melalui inlet port.
Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0,25kg/cm2 maka plunger tidak dapat bekerja.
EMERGENCY FUEL STOP SYSTEM ( EFSS )
DIAGRAM KERJA RANGKAIAN EFSS

Fungsi :
Untuk mencegah tumpahnya bahan bakar pada saat terjadi kecelakaan, dalam kondisi mesin
mati & kunci kontak dalam posisi on
EMERGENCY FUEL STOP SYSTEM ( EFSS )

Setelah mesin hidup

Jika putaran mesin lebih besar dari 100 +/- 50rpm, sensor akan mematikan
transistor
Akibatnya arus yang mengalir ke coil akan terputus dan kontak point akan
kembali ke posisi b dan pompa akan bekerja terus selama kunci kontak on.
Bila putaran mesin kurang dari 100 +/- 50rpm, maka transistor akan menjadi
on . Akibatnya koil akan mendapatkan arus sehingga timbul kemagnetan
dan menarik kontak ke posisi a, jika kunci kontak tidak pada posisi ST
maka pompa tidak dapat bekerja ( mati )
CARBURETOR

Fungsi
Untuk membentuk / menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai
dengan kondisi kerja mesin.
Perbandingan udara - bahan bakar dan kemampuan mesin

Teori perbandingan bahannbakar Perbandingan Ekonomis Power air fuel ratio


14,7 : 1 16-18 : 1 12-13 : 1
Perbandingan energi udara dan bahan bakar

Power air fuel ratio


12-13 : 1

Catatan :
Campuran udara & bahan bakar paling kecil yang masih dapat terbakar = 20 : 1
SISTIM PELAMPUNG

Fungsi :
Untuk mempertahankan ketiggian permukaan
bahan bakar diruang pelampung tinggi ini
diperhitungkan jaraknya dengan ketinggian main
nozle ( h )

Pengaturan pelampung
Jika bensin dari pompa bahan bakar melalui katup
jarum dan masuk kedalam ruang pelampung maka
pelampung akan mengangkat katup dan katup akan
menghentikan aliran bahan bakar, jika bahan bakar
turun maka katup akan terbuka lagi.
Dengan demikian ketinggian bensin pada ruang
pelampung tetap konstand
PENYETELAN PELAMPUNG
PENGUKURAN KETINGGIAN PELAMPUNG

Penyetelan Ketinggian pelampung


Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketinggian h
Caranya dengan mengukur jarak body carburator dengan pelampung menggunakan measuring block
Jika alat ini tidak tersedia funakan vernier caliper sambil meniupnya melalui saluran inlet, rasakan tenaga
tiupannya, jika terasa berat hentikan dan baca ukurannya atau dapat juga menggunakan mata bor yang
diameternya sesuai dengan spesikasi tingginya pelampung
Sesuaikan dengan spesifikasinya
PENYETELAN PELAMPUNG
PENGUKURAN CELAH KATUP JARUM

Penyetelan celah nedle valve ( katup jarum )


Penyetelan ini dimaksudkan untuk mendapatkan lebar pembukaan celah katup nedle
Caranya dengan mengukur jarak antara nedle valve dengan lips
Spring pada nedle valve berfungsi untuk menyerap getaran mesin agar nedle tidak bocor
PENYETELAN PELAMPUNG
BAGIAN YANG DIRUBAH

Cara melakukan penyetelan


Untuk mendapatkan celah nedle tekuklah pada posisi A
Untuk mendapatkan ketinggian pelampung yang benar tekuklah pada bagian B

Perhatian
Jangan merubah posisi lip, jika posisi ini dirubah akan mendapatkan penyetelan yang salah
PIPA VENTILASI UDARA ( AIR VENT TUBE )
Jumlah bahan bakar yang dikeluarkan oleh
main nozle tergantung dari perbedaan
tekanan antara daerah A , B dan C

Tekanan antara B ruang pelampung &
C air horn harus sama, sedangkan
tekanan pada daerah C lebih rendah
dari tekanan udara luar ( atmosfer )

Catatan :
Jika saringan udara tersumbat ( mampet ), paking ruang pelampung bocor, pipa ventilasi
tersumbat maka karbuartor akan menjadi banjir.
SALURAN PADA CARBURATOR
Putaran rendah ( barel I )
PUTARAN RENDAH
Pada saat mesin berputar rendah
Kevacuuman dibawah katup throtlle lebih besar dibandingkan diatas katup throtlle, sehingga bahan
bakar keluar melalui saluran yang ada dibawah katup throtlle

Hubungan Antara jumlah bahan bakar bensin yang dikeluarkan melalui Idle Port &
Slow Port seperti ditunjukkan pada grafik disamping
JUMLAH BAHAN BAKAR YANG DIKELUARKAN MELALUI IDLE PORT & SLOW
PORT

Pada putaran rendah, throtle valve belum terbuka,


Pada saat seperti ini kevacuuman akan terjadi dibawah katup throtle sehingga bahan bakar akan
keluar melalui Idle Port

Pada putaran rendah, throtle valve terbuka sedikit,


Udara yang masuk kedalam silinder bertambah, kevacuuman dibawah throtle berkurang
Bahan bakar disuplai melalui Idle Port & Slow Port
IDLE MIXTURE ADJUSTING SCREW
Fungsi :
Untuk mengatur perbandingan capuran bahan bakar yang
dikeluarkan oleh slow jet dengan udara ( menyetel CO ) agar
perbandingan udara dan bahan bakarnya 12:1 pada saat Idle

Catatan:
Jangan mengencangkan idle mixture screw terlalu keras,
karena akan meyebabkan Idle Screw menjadi cacat
Akibatnya kita akan kesulitan untuk mendapatkan penyetelan
perbandingan udara dan bahan bakar pada saat idle.
Pemilihan screw driver ( obeng )

Catatan :
Untuk menghindari kerusakan pada komponen yang akan kita
buka, Gunakan obeng yang sesuai dengan lebar dan besarnya
komponen yang kita buka,
Jika kita menggunakan obeng yang terlalu kecil akan
menyebabkan komponen menjadi rusak
Slow Jet
Fungsi
Untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang mengalir
pada saluran utama Primer
Ekonomizer jet, Air Bleeder & Solenoide valve
Ekonomizer Jet
Fungsi : untuk mempercepat aliran udara agar didapat campuran
bensin dan udara yang baik, dengan cara memperkecil diameter
lubang,
Air Bleeder
Fungsi : untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah
bercampur dengan udara.
Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar
akan menjadi terlalu kaya ( bensin akan menetes pad idle & slow port )

Solenoide valve
Fungsi : untuk menghentikan suplai bahan bakar melalui saluran
primer kecepatan rendah pada saat kunci kontak dimatikan, supaya
tidak terjadinya diseling
Main jet
Fungsi main jet :
Untuk membatasi jumlah bahan bakar yang disalurkan oleh kecepatan tinggi primer /
sekunder
Air Bleeder
Fungsi :
Untuk Membantu proses atomisasi bensin agar mudah bercampur dengan udara.
Jika air bleeder tersumbat maka campuran udara dan bahan bakar akan menjadi terlalu kaya (
bensin akan menetes pad idle & slow port )
Saluran kecepatan tinggi primer
Fungsi :
Saluran ini dirancang untuk menyediakan campuran
bahan bakar dan udara dengan perbandingan sebesar 16-
18 : 1 ( campuran udara & bahan bakar ekonomis )

Kondisi ini dilakukan pada saat kendaraan berjalan pada


kecepatan sedang dan tinggi selama kondisi mesin
normal.
Untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar pada kondisi
ini disediakan oleh saluran akselerasi / acceleration circuit
dan penambah tenaga / power circuit

Diagram aliran udaranya


Saluran kecepatan rendah secunder ( secondary low speed circuit )

Fungsi :
Untuk mengatasi keterlambatan suplai bensin ke
mesin pada saat awal saluran kecepatan tinggi
secunder bekerja,

Cara kerjanya :
Pada saat throtle valve secunder mulai membuka,
aliran udara yang melewati venturi sekunder
bergerak lambat, akibatnya bensin yang keluar dari
main nozle sedikit, campuran udara dan bahan bakar
menjadi kurus.
Untuk mengatasi hal ini maka throtle primer
membuka sedikit throtle sekunder, dengan secondary
toutch angel oleh mekanisme kickup
akibatnya timbul kevacuuman pada secondary slow
port dan menyebabkan bensin dapat mengalir
Saluran kecepatan tinggi secunder
( secondary high speed circuit )
Saluran kecepatan tinggi sekunder dirancang
untuk bekerja jika mesin membutuhkan out put
yang lebih tinggi maka ukuran venturi, main jet,
nozle & jet jetnya dibuat lebih besar

Catatan
Untuk membuka sekundari throtle dipergunakan
diaphragm atau bandul pemberat
Secondary Touch Angle
Spring Secondary touch angle
Adalah mekanisme yang dibuat sedemikian rupa
Lever A sehingga throtle valve akan mulai membuka jika
Contacts
throtle valve primer membuka pada 55o 65o (
Lever B
sudut ini disebut Secondary touch angle )

Contacts
Cara kerjanya :
Jika throtle primer membuka kurang dari 55o
65o maka lever B akan terangkat oleh pegas,
akibatnya meskipun diapragm menarik rod D
keatas lever C tidak akan berputar.
Lever C Apabila throtle primer membuka lebih dari 55o
Rod D Secondary Throtle 65o maka lever A akan berputar berlawanan arah
jarum jam dan mendorong lever B, sehingga lever
C bergerak bebas dan throtle secondary throtle
Secondary touch angle
dapat terbuka
Kick up Mekanism

Fungsi :
Untuk menjaga agar secondary throtle valve tidak macet oleh adanya endapan karbon (
carbon deposit )

Pengukuran celah ini dilakukan antara body karburator dan secondary throtle valve
Power circuit ( Saluran tenaga )
Saluran Tenaga ( Power Circuit )
Saluran kecepatan tinggi Primer dirancang untuk
perbandingan ekonomis
Jika mesin harus menghasilkan tenaga yang
lebih besar maka harus ada penambahan bahan
bakar yang disuplai ke saluran kecepatan tinggi
Primer hinga perbandingan udara dan bahan
bakar menjadi 12-13:1
Acceleration Circuit ( Saluran akselerasi / percepatan )

Bila pedal gas diinjak secara tiba tiba udara yang masuk kemesin akan bertambah cepat dan
bensin akan terlambat, hal ini dikarenakan bensin lebih berat dari pada udara,
Untuk mengatasi hal tersebut, pada karburator dibuatlan saluran pecepatan agar perbandingan
bahan bakar dan udara menjadi 8:1

Catatan
Disamping pompa akselerasi model piston terdapat pula pompa akselerasi model diaphragm
seperti yang dipasang pada Daihatsu Zebra, maupun Ceria
Chooke system ( sistim chooke )
Fungsi :
Ketika mesin masih dingin, bensin tidak dapat menguap dengan baik dan menempel pada dinding intake
manifold, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang masuk kedalam silinder menjadi kurus,
akibatnya mesin menjadi sulit untuk dihidupkan. Sistim chooke membuat campuran udara dan bahan
bakar dengan perbandingan 1:1,

Katup chooke ada 2 macam


Model biasa ( manual ), dioperasikan dengan cara
menarik kabel
Chooke otomatis, katup chooke jenis ini akan
beroprasi dengan sendirinya jika mesin dingin,

Katup chooke otomatis ada 2 macam yaitu :


Dioperasikan dengan menggunakan air pendingi
dan dioperasikan secara elektrik
Chooke system

Sistim air pemanas:


Chooke otomatis model wax, cara kerjanya menggunakan air panas dari air
pendingin mesin.
Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian wax ( lilin ) yang kemudian
mendorong tuas chooke sesuai dengan naiknya suhu air pendingin mesin.
Chooke system
Sistim elektrik:
Pada sistim ini chooke dilengkapi dengan bimetal, yang dipanaskan menggunakan elektrik
heat coil, Pembukaan katup chooke berdasarkan pemuaian bimetal akibat panasnya heat coil
yang dihubungkan ke terminal Lalternator jika alternator menggunakan IC regulator atau ke
terminal N jika alternator menggunakan voltage regulator model platina.
Arus yang masuk ke dalam heat coil dibatasi menggunakan PTC ( positive Temperature
Coefisient Thermistor ) untuk mencegah arus berlebih yang masuk.
Fast Idle Mechanism

Fungsi :
Untuk menaikkan putaran idling mesin pada saat mesin dingin dan katup chooke
beroperasi agar mesin dapat hidup dengan baik. Dengan jalan membuka sedikit katup
throttle.
Unloader

Fungsi :
Untuk membuka sedikit katup chooke pada saat katup beroperasi dan pedal gas diinjak dalam
dalam, tujuannya untuk mencegah campuran bensin dan udara yang terlalu kaya karena
kekurangan udara pada saat pedal gas diinjak.
Throttle Positioner ( TP ) Fungsi :
Untuk mencegah katup throttle tertutup secara
mendadak pada saat pedal gas dilepas mendadak.
Tujuannya untuk menurunkan kadar CO & HC
dengan cara mencegah katup throttle tertutup
secara mendadak. Jika hal ini terjadi maka bensin
akan terhisap masuk kedalam silinder melaui idle
port & slow port.

Selain TP ada juga Dash Pot yang fungsi dan cara


kerjanya sama dengan TP

Dash Pot
Chooke opener ( untuk model tertentu )

Water Jacket Water Jacket

Sistim ini dipasangkan hanya untuk model model tertentu.

Fungsinya :
Apabila terjadi kesalahan pada sistim automatic chooke yang mengakibatkan sistim tidak dapat
bekerja, agar campuran udara dan bahan bakar tidak menjadi terlalu kaya, karena sistim chooke
tidak dapat bekerja ( membuka ), maka chooke opener akan bekerja untuk membuka katup chooke.
Chooke Breaker
Fungsi :
Untuk membuka sedikit katup chooke setelah
mesin hidup agar campuran udara dan bahan
bakar tidak terlalu kaya setelah mesin hidup.

Cara kerjanya:
Sesudah mesin dihidupkan pada temperature
dingin, katup chooke masih dalam posisi
menutup.
Sehingga campuran udara dan bahan bakar
menjadi terlalu kaya. Untuk mengatasi hal ini
katup choke harus dibuka sedikit berdasarkan
temperature kerja mesin.
Jika temperature mesin dibawah 17o C, maka
yang bekerja adalah diphragm A sehingga
pembukaan katup tidak terlalu lebar,
Bila temperature mesin diatas 17o C maka
diaphragm B ikut bekerja
Hal ini dimungkinkan oleh adanya kerja dari TVSV
Hot Idle Compensator

Fungsi :
Untuk menambah udara segar dari air horn ( saringan udara ) pada saat mesin panas agar
campuaran udara dan bahan bakar tidak terlalu gemuk akibat dari adanya penguapan bahan
bakar didalam karburator yang disebabkan oleh temperature ruang mesin yang tinggi.

Cara kerjanya:
Jika temperatur ruang mesin mencapai 55o C atau lebih, maka bimetal akan mengembang dan
membuka katup udara, sehingga udara segar dapat mengalir ke intake manifold untuk
menambah udara agar campuran bahan bakar tidak menjadi terlalu gemuk.
Carburater Scematic Diagram ED 10 Engine
Carburater Scematic Diagram HD-C Engine
Carburater Scematic Diagram HC-C Engine ( S Series )

Anda mungkin juga menyukai