Sublingual
Kelompok 2
1. Ambarita Indarti 24041316350
2. Dinny Annisaa 24041315362
3. Kiki Ariawati 24041316372
4. Lia Astuti 24041316413
5.Norhayati 24041316384
6. Sugiyati 24041316398
Ekstensi H
Introduction / Mechanism of
Abstrak Advantages
Pendahuluan absorption
Senyawa /
Faktor yang Obat yang
Farmakologi
Mmempengar cocok untuk Disadvantage
dari
uhi absorpsi / persiapan s / Kerugian
Ondansetron
penyerapan tablet
sublingual
Local
Subling
Deliver
ual
y
Pemberian
obat dapat
dikelompo
kkan
kedalam
tiga
kategori
Mekanisme Penyerapan
Sublingual adalah kata latin yang berarti bawah lidah dan mengacu pada rute
administrasi farmakologi dimana obat menyebar ke dalam darah melalui jaringan di
bawah lidah. Banyak obat obatan dirancang untuk pemberian sublingual, termasuk
obat kardiovaskular, steroid, barbiturat, enzim, dan beberapa vitamin dan mineral.
Penyerapan obat sistemik melalui jalur sublingual muncul karena adanya difagia
obat sublingual masuk langsung ke aliran darah melalui permukaan ventral lidah
dan lantai mulut (bawah). Obat terlarut cepat terserap dalam vena retikulasi yang
terletak dibawah mukosa oral, dan diangkut melalui vena wajah, vena jugularis
internal, dan vena braciocephalic lalu dialirkan/masuk ke sirkulasi sistemik.
Mekanisme utama peyerapan obat ke mukosa oral adalah melalui difusi pasif ke
dalam membran lipoidal.
Peyerapan sublingual sebagian besar cepat beraksi, tapi juga berdurasi pendek.
Dalam permeabiltasi daerah sublingual rongga mulut lebih permeabel daerah
sublingual daripada daerah bukal (pipi), yang pada gilirannya lebih permeabel
daripada daerah palatal (atap mulut). Perbedaan permeabilitas umumnya
didasarkan pada relatif ketebalan, suplai darah, dan tingkat keratinisasi membran
Keuntungan
Pemberian obat dengan cara ini menggangu pada saat makan dan berbicara
Berbahaya jika tertelan
Hanya dalam dosis kecil yang dapat ditampung
Tidak bisa digunakan untuk pasien yang tidak sadarkan diri
Tidak bisa untik pasien yang sedang merokok
Beberapa hal yang mempengaruhi Kinerja tablet sublingual seperti
1. Kelarutan
syarat syarat pemakaian obat secara rute sublingual sebagai berikut :
1. Tidak ada rasa pahit
2. Dosis diturunkan dari 20mg, misalnya nifedipin
3. Berat molekul kecil sampai sedang
4. Kestabilan yang baik dalam air dan air liur
5. Sebagian tidak terionisasi pada rongga mulut PH
6. Efek awalan pertama misalnya ketotifen Fumarat
2. morfologi kristal
3. ukuran partikel
4. Hygroscopicity dan
5. kompresibilitas
Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi Ondansentron
1. Kompresi langsung
Cara ini adalah cara termudah untuk memproduksi tablet. Eksipien dan
sejumlah zat aktif di kompresi langsung.
2. Tablet moulding
Dalam teknologi ini, digunakan bahan larut air sehingga tablet hancur dan
larut dengan cepat. Campuran bubuk dibasahi dengan pelarut hydro alcoholic
dan dicetak dengan menggunakan kompresi tekanan lebih rendah dari yang
digunakan pada tablet konvensional. Pelarut kemudian dikeluarkan melalui udara
pengeringan. Dua masalah yang biasa ditemui adalah kekuatan mekanik dan
masking rasa buruk karakteristik. Menggunakan zat pengikat seperti sukrosa,
akasia atau polyvinyl pyrrolidine dapat meningkatkan kekuatan mekanik tablet.
3. Spray Drying
Spray Drying menghasilkan serbuk yang sangat berpori dan halus karena
pengolahan pelarut yang sebelumnya diuapkan selama proses. Spray drying
banyak digunakan di obat-obatan dan proses biokimia. Spray drying bisa
digunakan untuk mempercepat proses disintegrasi. Tablet dengan menggunakan
matriks pendukung seperti hidrolisis suatu gelatin non hidrolisis dan komponen
lainnya seperti manitol sebagai bahan bulking, sodium glikolat pati, natrium
carmelose silang sebagai disintegrasi, bahan seperti asam sitrat dan alkali seperti
sodium bikarbonat untuk meningkatkan disintegrasi dan disolusi.
4. Taste Masking
Pelapisan rasa merupakan persyaratan penting untuk melarutkan tablet. Obat
dengan pahit yang tidak bisa diterima, rasanya bisa di mikroenkapsulasi menjadi
pH sensitif Polimer akrilik. Cefuroxime axetil di buat mikrokapsul dalam
berbagai jenis akrilik Polimer (mis., Eudragit E, Eudragit L-55 dan
Eudragit RL) dengan penguapan pelarut dan teknik ekstraksi.
5. Freeze drying
Liofilisasi bisa digunakan untuk menyiapkan tablet yang memiliki jaringan
matriks terbuka dan sangat berpori dimana air liur cepat menyebar saat diletakkan
di mulut. Karakteristik obat yang disukai untuk formulasi freeze drying adalah air
yang tidak larut, dosis rendah, sifat kimiawi stabil, ukuran partikel kecil dan tidak
berasa. Proses ini relatif mahal dan waktunya memakan proses manufaktur.
Kelemahan lainnya termasuk kerapuhan, stabilitas yang sulit dan buruk selama
penyimpanan
6. Ekstrusi Massa
Teknologi ini melibatkan pelunakan campuran aktif menggunakan campuran
pelarut larut air Polietilena glikol, menggunakan metanol dan melembutkan
massa melalui extruder atau syringe untuk mendapatkan sebuah produk silinder
dan bahkan menggunakan pisau panas untuk membentuk tablet. Silinder kering
bisa juga digunakan untuk melapisi butiran obat yang pahit.
7. Sublimasi
Prinsip dasar yang terlibat dalam teknik sublimasi ini adalah penambahan
garam volatil ke komponen tabletting, mencampur komponen untuk mendapatkan
secara substansial campuran yang homogen garam yang menguap menciptakan
pori-pori di tablet yang membantu dalam mencapai disintegrasi yang cepat.
Tabletnya kemudian dikenai vakum pada suhu 80C selama 30 menit untuk
menghilangkan komponen yang mudah menguap. Bahan yang ditambahkan di
tablet Garam volatil seperti Kamper, amonium bikarbonat, naftalena, Urea, dll,
juga digunakan sebagai komponen yang dapat disublimkan.
evaluasi
Tablet dari semua formulasi bisa dikenai mengikuti tes kontrol kualitas
Penampilan umum
Tampilan umum tablet, indentitas visualnya hal ini sangat penting bagi konsumen
penerimaan sediaan farmasi. Hal ini termasuk dalam ukuran tablet, bentuk, warna,
ada tidaknya bau, rasa, permukaan tekstur, kekurangan fisik dan konsisten dan
ketrbacaan dari setiap tanda pengenal
Ukuran dan Bentuk
Ukur dan bentuk tablet bisa secara dimensional dijelaskan, dipantau dan dikontrol
Kekerasan Tablet
Kekerasan tablet didefinisikan sebagai gaya yang diberikan alat terhadap suatu
tablet, agar tablet bisa pecah tablet. Kehancuran pada tablet dapat terjadi chipping,
abrasi atau kerusakan pada kondisi penyimpanan transformasi dan penanganan
sebelum pemakaian tergantung pada kekerasannya. Kekerasan tablet masing-
masing formulasi ditentukan dengan menggunakan Monsanto hardness tester
Kerapuhan Tablet
Ini diukur dari kekuatan mekanik tablet. Roche friabilator dapat digunakan untuk
menentukan kerepotan dengan mengikuti prosedur. Tablet berat sebelum
ditempatkan di fribalator. Kerapuhan tablet dipengaruhi kekerasan pada tablet
semakin keras tablet tingkat kerapuhannya semakin rendah.
Pada uji kerapuhan dilakukan dengan menggunakan friabilator yang diputar
selama 4 menit dan dihitung persen kerapuhan dengan rumus %friability = berat
setelah kehilangan massa/berat sebelum kehilangan massa x 100
Ketebalan Tablet
Uji dilakukan dengan menggunakan tissue yang dilipat kemudian diletakan pada
cawan petri dengan menggunakan dapar pH 6,8 sebanyak 6 ml. kemudian
diletakan tablet diatas tissue tersebut kemudian dihitung waktu pembasahan
dengan stopwatch.
Uji pH permukaan Tablet
Tablet yang larut cepat dikemas tidak sesuai kemasan dan disimpan dalam kondisi
berikut untuk
jangka waktu yang ditentukan oleh pedoman ICH untuk studi yang dipercepat
(I) 40 1 C
(II) 50 1C
(III) 37 1C dan RH 75% 5 %
Tablet ditarik setelah 15 hari dan dianalisis untuk karakteristik fisik ( Visual,cacat,
kekerasan, ketangguhan, desintegrasi, pembubaran dll) dan kandungan obat. Data
yang d diperoleh dipasang ke persamaan orde pertama untuk menentukan.
Kesimpulan