Anda di halaman 1dari 23

1. MUH.

MISWAR RAMADHAN
2. NURHAENI
3. GUSNAWATI
4. MUTMAINNA
5. MARGARETHA DHERA
6. FIRDAYANTI AULIA S
7. WIDYALINA ARDIPUTRI
Game Generasi Pertama
Generasi pertama game diciptakan oleh A.S. Douglas, Ia menciptakan
permainan grafis pertama, versi Tic-Tac-Toe. Game tersebut diprogram pada
komputer EDSAC vaccuum-tube. 1972, pada saat itu orang belum mengenal
konsol atau game komputer, yang mereka tahu adalah video game, yaitu
sebuah permainan elektronik yang menampilkan gambar bergerak (video).
Sebuah perusahaan bernama Magnavox meluncurkan video game pertama,
yaitu Odyssey.
Game Generasi Kedua
Dalam sejarah komputer dan video game, generasi kedua (biasa disebut sebagai awal era 8 bit atau
kurang lebih 4 bit era). Di era generasi kedua ini yang menjadi primadona konsol game adalah konsol
game ATARI.
1976, Fairchild mencoba menghidupkan kembali dunia video game dengan menciptakan VES
(Video Entertainment System). VES adalah mesin pertama yang disebut konsol. Konsol ini
menggunakan kaset magnetik yang disebut cartridge. Nah, konsep ini kemudian diikuti oleh
beberapa produsen lain, termasuk Atari, Magnavox, dan RCA, ketiga perusahaan tersebut juga
merilis konsol serupa.Fairchild VES, pertama di dunia yang menggunakan media cartridge.
1977, dunia konsol menjadi tidak populer, game-game yang ada tidak berhasil menarik minat.
Fairchild dan RCA mengalami kebangkrutan. Praktis, hanya ada Atari dan Magnavox yang masih
bertahan di dunia video game.
1980, berbagai produsen konsol muncul, dan mereka mengambil Atari 2600 sebagai konsep
dasar, perkembangan dunia game pun semakin pesat.
1983, dunia video game kembali ambruk. Game-game yang kurang kreatif membuat konsol
kembali mendapat sambutan dingin, apalagi, PC saat itu menjadi semakin canggih. Orang lebih
memilih membeli PC ketimbang konsol video game, selain untuk bermain, PC juga produktif
untuk bekerja. Pelopor PC ber-game saat itu adalah Commodore 64, konsol sekaligus personal
computer yang menyediakan tampilan grafis 16-warna dan memiliki kapasitas memori jauh lebih
baik dari konsol videogame.
Game Generasi Ketiga

Generasi ketiga dimulai pada tahun 1983 dengan dipasarkannya Jepang Family Computer atau lebih
dikenal dengan nama FAMICOM (kemudian dikenal sebagai Nitendo Entertainment System di
seluruh dunia).

1983, perusahaan bernama Famicom (Jepang) menciptakan sebuah konsol bernama


Famicom/Nintendo Entertainment System (NES) dirilis di akhir 1983. Konsol ini menampilkan
gambar dan animasi resolusi tinggi untuk pertama kalinya. Nintendo memiliki chip pengaman
pada cartridge game mereka, dengan demikian seluruh game yang akan dirilis haruslah seijin
developer Nintendo. Dan akhirnya, muncul sebuah game legendaris, Super Mario.

Tahun 1985, Nintendo merilis video game rumahan, Nintendo Entertainment System (NES)
untuk menguji pasar di New York, NES menjadi Famicom. Harga: $199. Microsoft merilis versi
pertama Windows. Alex Pajitnov mendesain PC game Tetris. CD-ROM pertama dikeluarkan
untuk PC (Personal Computer). Harga: $1295 .Datasoft didirikan. Titus didirikan. Westwood
Studios didirikan.
Tahun 1986, Sega merilis Sega Master System. Harga: $199. Atari merilis Atari 7800.
Merupakan sistem pertama dengan feature backwards-compatibility, kompatibel dengan Atari
2600 catridge. Cosmi terbentuk.Spectrum Holobyte terbentuk. Ubi Soft terbentuk.
Game Generasi Keempat
Generasi keempat atau biasa disebut dengan era 16 bit,pada generasi ini NES mendapat
sambutan hangat di seluruh dunia, dan sebuah perusahaan bernama Sega mencoba
menyaingi Nintendo.
Nintendo merilis game-handheld, Game Boy, NEC merilis video game sistem Turbografx-
16, PC Engine versi Amerika Utara, Sega merilis video game system Sega Genesis. Atari
merilis game-handheld berwarna pertama Atari Lynx, NEC merilis versi yang ditingkatkan
dari console PC Engine mereka di Jepang, SuperGrafx. Hanya 5 judul game yang
memanfaatkan video game ini dan tidak pernah dijual secara komersial di luar Jepang.
Tahun 1991, Commodore merilis video game rumahan berbasis CD, CDTV. Fujitsu merilis
FM Towns Marty, console 32-bit pertama di dunia. Nintendo merilis Super Nintendo. Joe
Santulli dan Kevin Oleniacz mendirikan Digital Press, publikasi independent kolektor
video game berbagai sistem. Dua penerbit PC entertaintment utama, Cinemaware dan
Epyx, tutup.
Lalu pada tahun 1993, Atari merilis sistem 64-bit pertama (hal ini masih diperdebatkan)
untuk video game rumahan, Atari Jaguar. Commodore merilis Amiga CD32, 32-bit game
console berdasarkan komputer Amiga 1200. Trip Hawkins dari 3DO merilis video game
rumahan berbasis CD, 3DO Multiplayer. Versi Panasonic berada pada urutan teratas,
diikuti Goldstar beberapa bulan kemudian.
Game Generasi Kelima
Pada tahun 1994 The Entertainment Software Ratings Board (ESRB) dibentuk oleh
pemerintah Amerika Serikat, untuk merating video games. Sega mengeluarkan Sega 32X
modul ekspansi untuk Sega Genesis. Sony mengeluarkan video game rumahan berbasis
CD, Sony PlayStation di Jepang.

Tahun 1996, Nintendo merilis 64-bit video game rumahan, Nintendo 64. Ini adalah
console terakhir yang menggunakan catridge (kaset). Bandai merilis video game
rumahan @World, lebih dikenal dengan Pippin.
Tahun 1997, Tiger Electronics mengeluarkan video game handheld, game.com. Tahun
1998 Sega mengeluarkan video game rumahan Sega Dreamcast di Jepang. Nintendo
merilis video game handheld berwarna Game Boy Color. Sistem tersebut kompatibel
dengan catridge dari Game Boy awal. World of Atari, yang pada tahun berikutnya
dikenal sebagai Classic Gaming Expo, pertama kalinya diadakan di Las Vegas.
Hasbro Interactive membeli Atari seharga $5 million.
Tahun 1999, Sega merilis Sega Dreamcast di USA tanggal 9/9/1999. SNK merilis
video game handheld berwarna Neo-Geo Pocket.
Game Generasi Keenam
Pada tahun 1998, Setelah jatuhnya Nintendo dan Sega, kini dunia konsol jadi milik Sony.
PlayStation menjadi raja dan bisa dibilang tidak memiliki pesaing. Sega mencoba
meluncurkan Sega Dreamcast untuk mematahkan dominasi Sony, tetapi kembali gagal,
akhirnya pada tahun itu juga, Sega mengundurkan diri dari dunia produsen konsol.
Pada tahun 2000, Sony semakin merajalela ketika mereka berhasil merilis konsol
barunya, PlayStation 2, yang sudah berbasis DVD. Nintendo mencoba bertahan di dunia
konsol dengan merilis GameCube. Konsol ini tidak menggunakan DVD 12 cm biasa,
melainkan DVD yang berukuran lebih kecil, yaitu 8 cm. Ukuran keping medianya yang
lagi-lagi nyeleneh membuat GameCube kurang populer. Satu-satunya pesaing serius
PlayStation 2 adalah Xbox. Sebuah konsol keluaran Microsoft ini menggebrak dengan
tampilan visual yang sangat tajam dan berkualitas yang kala itu lebih menarik dibanding
dengan PlayStation 2. Sayangnya game-game Xbox ternyata tidak sepopuler PlayStation
2.
Game Generasi Ketujuh

Pada tahun 2005, Pada saat Sony masih melakukan riset untuk konsol PlayStation 3
yang menggunakan Blu-Ray, Microsoft kali ini telah mengambil seribu langkah lebih
cepat. Xbox 360, konsol generasi terkini yang memanfaatkan media HD-DVD.

Pada tahun 2006, Xbox 360 hadir dengan segudang fitur istimewa, mulai dari
grafis, hingga titel-titel game terkenal. Apalagi, Xbox Live semakin disempurnakan,
dan mendapat sambutan luar biasa dari para gamer. Kali ini, giliran Sony yang
terlambat. PlayStation 3 dirilis pada November 2006, selang seminggu sebelum
Nintendo meluncurkan terobosannya, yaitu Nintendo Wii. Posisi PlayStation 3
kurang menguntungkan, selain karena Xbox 360 sudah keburu tenar duluan, Wii
juga menawarkan inovasi pada stik kontrol mereka yang motion sensitive.
Apalagi, harga konsol terbaru Sony itu merupakan yang paling mahal dibanding
dua pesaingnya. Alhasil, penjualan PlayStation 3 menjadi yang terendah di bawah
Xbox 360 dan Wii.
Game Generasi Kedelapan
Tahun 2013, PlayStation 4 atau PS4 buatan Sony Computer Entertainment resmi
dirilis. PlayStation 4 berkompetisi dengan Nintendo Wii U dan Microsoft Xbox
One sebagai salah satu konsol permainan video generasi kedelapan. PlayStation 4
dibekali oleh prosesor APU x86-64 AMD dengan harapan agar dapat menarik
minat lebih banyak pengembang dan dukungan bagi konsol tersebut. Prosesor
grafis konsol ini mampu memproses 1,843 teraflop, tercepat di generasi ini.
Game yang memiliki content pendidikan
lebih dikenal dengan istilah game edukasi.
Game berjenis edukasi ini bertujuan untuk
memancing minat belajar anak terhadap
materi pelajaran sambil ber-game,
sehingga dengan perasaan senang
diharapkan siswa bisa lebih mudah
memahami materi pelajaran yang
disajikan. Jenis ini sebenarnya lebih
mengacu kepada isi dan tujuan game,
bukan jenis yang sesungguhnya
Menurut Virvou (2005) teknologi game (edukasi) dapat memotivasi
pembelajaran dan melibatkan pemain, sehingga proses pembelajaran lebih
menyenangkan. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Randel
pada tahun 1991, tercatat bahwa pemakaian game sangat bermanfaat pada
materi-materi yang berhubungan dengan matematika, fisika dan kemampuan
berbahasa (Dillon, 2004). Bahkan Pivec (1991) membuktikan bahwa game
edukasi berhasil diterapkan untuk pendidikan formal khususnya di militer,
ilmu kedokteran, fisika, training dan lain sebagainya.
Menurut Foreman (2004: 53-54) beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam aplikasi
sebuah game edukasi adalah :

1. Individualization 6. Scaffolding

2. Feedback Active 7. Transfer

3. Active learning 8. Assesment

4. Motivation

5. Social
Dalam mengembangkan produk perlu adanya desain, proses desain
pengembangan software pembelajaran meliputi dua aspek desain, yaitu aspek
model ID (Instructional Design atau desain instruksional) dan aspek isi
pengajaran yang akan diberikan (Munir, 2008: 197). Dalam pembuatan produk
media pembelajaran berbasis game edukasi ini digunakan program Adobe
Flash CS5 dan program Game Maker. Proses perancangan dalam
pengembangan media pembelajaran berbasis game edukasi ini meliputi
pembuatan :
1. Tujuan
2. Isi/kurikulum
3. Membuat Storyboard
4. Membuat interface
Perancangan storyboard berisi alur cerita dari game yang akan
disajikan dalam bentuk tulisan dan gambar. Storyboard ini dibagi
dalam 5 frame yaitu tampilan pembuka game, menu game, intro
level, pilih soal (wahana wisata), jawab soal, dan lihat skor
(penentuan level).
Secara keseluruhan perancangan user interface dari game
ini meliputi Karakter dan Tokoh, Environment, Menu,
Tampilan Pembuka, Tampilan Intro Level, Tampilan Pilih
Soal (Wahana Wisata), Tampilan Jawab Soal, dan
Tampilan Lihat Skor.
Tahap coding adalah tahap yang membahas tentang tampilan dari masing-
masing halaman, mulai dari halaman depan, halaman permainan, hingga
halaman akhir beserta event-event yang digunakan pada game ini. Karena
pembuatan aplikasi permainan ini adalah dengan menggunakan Adobe Flash
CS3, maka penanganan kejadian tidak terlepas dari Action Script. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pada bagian ini, terdapat prosedur-prosedur penting
yang menangani kejadian yang terjadi pada saat game dijalankan, yakni
meliputi Scene Pembuka, Pemilihan Menu Pembuka, Menu Petunjuk, Map
level 1, Soal Level 1, dan Result screen.
Contoh action script pada tahap coding
Aplikasi game yang telah dibuat, selanjutnya diuji melalui teknik
pengujian perangkat lunak yang meliputi White box dan Black box.
Pengujian White box
Metode white box merupakan metode desain test case dengan
menggunaan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh
test case. Dalam hal ini, pengujian tidak dilakukan terhadap
keseluruhan program secara utuh, namun dilakukan sampel
pengujian terhadap level tertentu yang dijalankan.
Pengujian Black box
Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu
event atau masukkan akan menjalankan proses yang tepat dan
menghasilkan output sesuai dengan rancangan
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode
pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan)
yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya;

Adapun simulasi pembelajaran merupakan salah satu media


pembelajaran yang menggunakan metode pelatihan atau memperagakan
sesuatu dalam bentuk mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.
PhET merupakan permainan simulasi interaktif
yang sangat cocok untuk dunia pendidikan,
permainan ini berbasis riset yang bisa diunduh dan
digunakan secara gratis. Phet Didirikan pada tahun
2002 oleh pemenang Nobel fisika 2001 Carl Wieman,
proyek Simulasi Interaktif PhET di University of Colorado menciptakan simulasi matematika dan
sains interaktif gratis. Untuk membantu siswa memahami konsep visual, simulasi PhET meng-
animasikan besaran-besaran dengan menggunakan grafis dan kontrol intuitif seperti klik-dan-
tarik, penggaris dan tombol. Dan untuk lebih mendorong eksplorasi kuantitatif, simulasi juga
menyediakan instrumen pengukuran seperti penggaris, stopwatch, voltmeter dan termometer.
Semua simulasi PhET tersedia secara gratis dari situs PhET dan cukup mudah
digunakan di dalam kelas. Simulasi-simulasi tersebut dibuat dengan JAVA dan
FLASH, dan dapat dijalankan dengan web browser standar asalkan JAVA dan
FLASH, terpasang pada komputer yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai