Pendahuluan Merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang disebabkan oleh defek genetik pada pembentukan rantai globin.
Di RSUPCM sampai dengan akhir tahun 2008 terdapat
1442 pasien talasemia mayor yang berobat jalan di Pusat Talasemia Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM yang terdiri dari 52,5% pasien talasemia (B homozigot, 46,5% pasien talasemia (BHbE, serta 1,3% pasien talasemia a. Sekitar 70 -100 pasien baru datang setiap tahunnya Diagnosis - Anamnesis Pucat yang lama (kronis) Terlihat kuning Mudah infeksi Perut membesar akibat hepatosplenomegali Pertumbuhan terhambat/pubertas terlambat Riwayat transfusi berulang (jika sudah pernah transfusi sebelumnya) Riwayat keluarga yang menderita talasemia Diagnosis-Pemeriksaan Fisik Anemia/pucat Ikterus Facies cooley Hepatospenomegali Gizi kurang/buruk Perawakan pendek Hiperpigmentasi kulit Pubertas terlambat Pemeriksaan Penunjang Darah tepi lengkap: Hemoglobin Sediaan apus darah tepi (mikrositer, hipokrom, anisositosis, poikilositosis, sel eritrosit muda /normoblas, fragmentosit, sel target) Indeks eritrosit MCV, MCH, dan MCHC menurun, RDW meningkat. Bila tidak menggunakan ce// counter, dilakukan uji resistensi osmotik I tabung (fragilitas). Konfirmasi dengan analisis hemoglobin menggunakan: Elektroforesis hemoglobin: tidak ditemukannya HbA dan meningkatnya HbA, dan HbF Jenis Hb kualitatif > menggunakan elektroforesis cellulose acetate Hb A. kuantitatif * menggunakan metode mikrokolom Hb F menggunakan alkali denaturasi modifikasi Betke HbH badan inklusi menggunakan pewarnaan supravital (retikulosit) Metode HPLC (Beta Short variant Biorad): analisis kualitatif dan kuantitatif.