Anda di halaman 1dari 52

L/O/G/O

KONSEP
MANAJEMEN DAN
ORGANISASI

by: Ns. Lusia Henny Mariati, M.Kep


KONSEP ORGANISASI
A. Pengertian
Organisasi berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat.

Pengertian organisasi yang dikemukakan oleh


para ahli bermacam-macam, namun pada
dasarnya memiliki makna yang sama,
yaitu sebagai berikut :
Chester I. Barnard
Organisasi adalah secara sadar dan dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi
adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama.
Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan
secara sistematis daripada bagian-bagian yang
saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk
suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Koonz & Donnel, organisasi
adalah pembinaan hubungan wewenang dan
dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik
secara vertikal maupun horizontal diantara posisi-
posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
Berdasarkan uraian pengertian tersebut dapat
diambil inti dari pengertian organisasi yaitu
sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk
mencapai tujuan spesifik.
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki
tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang).
b. Kerjasama.
c. Tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan
sarana untuk melakukan kerjasama antara
orang-orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama, dengan mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki.
B. Pengertian Organisasi Pelayanan Kesehatan

Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu


organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas.
Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas,
artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan
dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi.
C. Ciri-Ciri Organisasi
Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal
dan saling mengenal,
b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu
sama lain saling berkaitan (interdependent part)
yang merupakan kesatuan kegiatan,
c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau
kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-
lain,
d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
D. Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M.
Williams yang mengemukakan pendapatnya
cukup lengkap dalam bukunya Organization
of Canadian Government Administration
(1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi
(ciri organisasi yang baik):
Prinsip Organisasi

1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan


yang Jelas

2. Prinsip Skala Hierarkhi.

3. Prinsip Kesatuan Perintah

4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.

5. Prinsip Pertanggungjawaban
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan

7. Prinsip Rentang Pengendalian

8. Prinsip Fungsional.

9. Prinsip Pemisahan

10. Prinsip Keseimbangan.

11. Prinsip fleksibilitas

12.Prinsip Kepemimpinan
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambar yang
menggambarkan bentuk organisasi,
pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis
wewenang pejabat, dan hubungan pekerjaan, garis
perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan
sistem rentang kendali dan sistem pimpinan kendali.
Dalam lingkungan yang terus menerus berubah,
struktur organisasi tidak bisa bersifat kaku, tetapi
harus mampu melakukan adaptasi terhadap
tuntutan perubahan, baik karena dinamika dalam
organisasi sendiri maupun karena dorongan di luar
organisasi.
Suatu struktur organisasi akan
memberikan informasi tentang :

1. Tipe organisasi, struktur organisasi akan


memberikan informasi tentang tipe informasi yang
digunakan (apakah line organization, line and staff
organization, atau functional organization).
2. Pendepartemenan organisasi, akan memberikan
informasi mengenai dasar pendepartemenan
(bagian) (apakah didasarkan fungsi-fungsi
manajemen, wilayah produksi, shif dsb).
3. Kedudukan, memberikan informasi tentang apa
seseorang termasuk kelompok managerial atau
karyawan operasional.
4. Rentang kendali, memberikan informasi mengenai
jumlah karyawan dalam setiap departemen
(bagian).
5. Manajer dan bawahan, organisasi yang menberikan
informasi tentang garis perintah dan tanggung
jawab siapa yang menberi perintah dan siapa yang
memberi tangung jawab dengan kata lain siapa
atasan dan siapa bawahan.
6. Tingkatan Manajer, memberikan informasi tentang
keberadaan top manajer, middle manajer, dan low
manajer.
7. Bidang pekerjaan, setiap kotak dalam struktur
organisasi memberikan informasi mengenai tugas-
tugas dan pekerjaan serta tanggung jawab yang
dilakukan dalam pekerjaan tersebut.
8. Tingkat manajemen, sebuah bagan tidak hanya
menunjukan hierarkhi manajer bawahan dan
atasan secara perorangan tetapi juga hierarkhi
manajemen secara keseluruhan.
9. Pimpinan organisasi, struktur organisasi yang
memberikan informasi apa pimpinan tunggal atau
pimpinan kolektif atau presidium.
F. Jenis-Jenis Organisasi
1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk
pimpinan.
a) Bentuk tunggal, pucuk pimpinan berada
ditangan satu orang, semua kekuasaan
dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu
orang.
b) Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan
suatu dewan yang terdiri dari
beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung
jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.
2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.
a) Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan
mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung
lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-
unit dalam organisasi.
b) Bentuk lini dan staff, dalam organisasi ini pucuk
pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan
tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan
dalam menjalankan roda organisasi.
c) Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam
kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang
dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan
hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;

a) Organisasi formal, adalah organisasi yang diatur


secara resmi, seperti : organisasi pemerintahan,
organisasi yang berbadan hukum.
b) Organisasi informal, adalah organisasi yang
terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,
antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.
4. Berdasarkan tujuan.
(1) Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan
atau profit oriented.
(2) Organisasi sosial atau non profit oriented.
5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu :
(1) Organisasi pendidikan.
(2) Organisasi kesehatan.
(3) Organisasi pertanian, dan lain lain.
6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang
dilayani, yaitu :

a) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk


makanan
b) Organisasi berorientasi pada politik, misalnya
partai politik
c) Organisasi yang bersifat integratif, misalnya serikat
pekerja
d) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi peduli
lingkungan, dan lain lain.
7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

a) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang terutama


dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi.
b) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya
dinikmati oleh
pelanggan, misalnya bank.
c) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia
usaha, seperti
perusahaan-perusahaan.
d) Commonwealth organization, adalah organisasi yang
kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat
umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan,
contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll.
Bentuk Struktur Organisasi
Fungsional

Divisional

Matriks

Tim

Jaringan
Fungsional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam
departemen departemen menurut kesamaan
keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
Rancangan Struktur
Fungsional

Direktur

Sumberdaya
Manufaktur Akutansi
Manusia

Staf Staf Staf


Keunggulan Fungsional
Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala
ekonomis
Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan
pengembangan
Kemajuan karier dalam departemen fungsional
Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan
lingkungan, ketinggalan inovasi
Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan
Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit
ditunjukkan secara tepat
Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi
dari pada karyawan
Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi
karyawan
Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi
mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan
produk, program, atau daerah geografis.
Perbedaan keterampilan merupakan dasar
departementalisasi, dan bukannya kesamaan
keterampilan
Rancangan Struktur Divisional

Direktur

Divisi Divisi
Produk 1 Produk 2

Sumberdaya Sumberdaya
Manufaktur Akuntansi Manufaktur Akuntansi
Manusia Manusia
Keunggulan Divisional
Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang
tidak stabil
Memperhatikan kebutuhan konsumen
Koordinasi yang luar biasa lintas departemen
fungsional
Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi
permasalahan produk
Penekanan terhadap keseluruhan produk dan
tujuan divisional
Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
Duplikasi sumberdaya lintas divisi
Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam
divisi-divisi
Koordinasi yang buruk lintas divisi
Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan
Matriks
Rantai komando divisional dan
fungsional diimplementasikan secara
simulatan dan membebani satu sama
lainnya dalam departemen yang sama.
Terdapat dua rantai komando, dan
beberapa karyawan memberikan
laporan pada dua bos.
Bentuk Struktur Matriks

Direktur

Divisi
Produk 1
Sumberdaya
Manufaktur Akuntansi
Manusia

Divisi
Produk 1
Keunggulan Matriks
Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
dibandingkan pada hirarki tunggal
Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan
yang terus berubah
Pengembangan keterampilan manajemen umum dan
spesialis
Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk
seluruh divisi
Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
Frustasi dan kebingungan dari rantai komando ganda
Konflik tinggi antara dua sisi matriks
Banyak pertemuan, lebih banyak diskusi daripada
tindakan
Membutuhkan pelatihan hubungan manusia
Dominasi kekuatan oleh salah satu sisi matriks
Tim
Organisasi membentuk serangkaian tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas khusus dan untuk
mengkoordinasikan departemen-departemen
utama.
Bentuk Struktur Tim

Direktur
Keunggulan Tim
Punya beberapa keunggulan struktur
fungsional
Mengurangi hambatan antar departemen,
meningkatkan kompromi
Mengurangi waktu untuk merespon,
keputusan lebih cepat diambil
Moril yang lebih baik, antusiasme dari
keterlibatan karyawan
Mengurangi biaya overhead administrasi
rutin
Kelemahan Tim
Loyalitas ganda dan konflik
Waktu dan sumberdaya lebih banyak
untuk pertemuan
Desentralisasi tidak terencana
Jaringan
Organisasi menjadi suatu pusat yang kecil,
terhubung secara elektronis dengan
organisasi lainnya yang melakukan fungsi-
fungsi vital.
Departemen bersifat independen dan
melayani kontrak dengan sentral untuk
mendapatkan keuntungan.
Bentuk Struktur Jaringan

Perancang

Sumberdaya
Pusat Pabrik
Manusia

Pemasaran
Keunggulan Jaringan
Daya saing global
Fleksibilitas tenaga kerja /
tantangan
Mengurangi biaya administratif
Kelemahan Jaringan
Tidak ada pengendalian langsung
Dapat kehilangan bagian organisasi
Lemahnya loyalitas karyawan
STRUKTUR Organisasi
Organisasi dilihat dari sudut lalu lintas
kekuasaan dan tanggung jawab serta
hubungan kerja pada kesatuan-kesatuan
administrasi organisasi tersebut, yaitu :
1. Bentuk line (lurus/hierarki)
2. Bentuk staf atau fungsional
3. Bentuk gabungan staf dan line
4. Bentuk organisasi sistem panitia

44
Bentuk Line
MANAGER
(Pemimpian)

Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian


Produksi Pemasaran Administrasi dan
Keuangan

Mesin Bahan Pabrik Promosi Penjualan Anggaran Administrasi

Buruh Buruh

45
Bentuk Line
Organisasi line/hierarki, bentuk kekuasaan dan
tanggung jawab berjalan dari pipmpinan
sampai bawah, yaitu para pejabat yang
memimpin kesatuan-kesatuan organisasi.
Organisasi bersifat langsung, lalu lintas
kekuasaan berlangsung secara vertikal.
Tipe organisasi ini masih kecil dan sederhana
sehingga hubungan kerja antara pimpinan dan
bawahan dilaksanakan secara langsung (face to
face).
46
Bentuk Staf
PIMPINAN
(Direktur)

Bagian Bagian Bagian Bagian


Perdagangan Urusan Teknik Perencanaan Kepegawaian

Proyek A Proyek B Proyek C

47
Bentuk Staf
Bentuk organisasi staf ini disebut juga organisasi
fungsional.
Pada bentuk ini kekuasaan dilimpahkan melalui
para ahli dalam suatu fungsi yang merupakan bidang
keahliannya.
Sebaliknya, ahli-ahli itu mempunyai kekuasaan
mengenai bidang keahliannya terhadap setiap pejabat
di kesatuan manapun, tetapi tidak berhak
memerintah secara langsung,wewenangnya memberi
saran dan nasihat.

48
Bentuk Staf&line
MANAGER

Kepala Bagian X Kepala Bagian Kepala Bagian Y


Produksi

R.C. I.C. T.C. D.C.

G.B. S.B. INS R.B.

KARYAWAN

49
Bentuk Gabungan
Staf dan Line
Organisasi ini disusun dalam bentuk lurus/line,
tetapi di pihak lain diadakan pejabat-pejabat
ahli, yaitu untuk memberikan nasihat dan
bantuan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu.

Tiap pejabat ahli memimpin suatu kesatuan


mengenai fungsi tertentu, tetapi tidak
mempunyai kekuasaan untuk langsung
memerintah para pekerja atau meminta
tanggung jawab mereka.

50
Bentuk Organisasi
Sistem Panitia
Panitia adalah sekelompok orang yang siap sebagai
suatu kelompok yang mendapat kepercayaan untuk
beberapa hal tertentu. Panitia dapat didirikan untuk
waktu terbatas atau waktu tidak terbatas.

Kedudukan panitia tergantung dari tugasnya. Bila


sebagai penasihat, ia berperan sebagai staf. Bila
sebagai pemimpin, misalnya menentukan keputusan,
maka ia berkedudukan sebagai line.

51
Rujukan
A.A. Gde Manunjaya (1999) Manajemen Kesehatan, EGC-
Jakarta.
Azrul Azwar (1988) Pengantar Administrasi Kesehatan,
Edisi kedua, PPT Bina Rupa Aksara.
Depkes RI (2002) Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas
di Era Desentralisasi (DRAFT), tidak dipublikasikan,
Jakarta.
Stanhope. M., dan Lancaster, J. (2000). Community
health nursing: Process and practice for promoting
health, St.Louis: The C.V Mosby Co
Swanson, J.M., dan Nies, M.A. (1997). Community health
nursing: Promoting the health aggregates, 2nd Ed,
Philadelphia: W.B Saunders

Anda mungkin juga menyukai