Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN BIOMASSA MIKROALGA Scenedesmus sp UNTUK

MENGHASILKAN ETANOL DENGAN VARIASI WAKTU HIDROLISIS DAN


KONSENTRASI ASAM MENGGUNAKAN Saccharomyces cerevisiae

Oleh :
Suradal Akuf Wibisono (12330038)

Dosen Pembimbing :
Drs. Wahidin, M.Si., Apt.
Dra. Ni Wayan Sri Agustini

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
LATAR BELAKANG

MIKROALGA SENYAWA
Scenedesmus sp KARBOHIDRAT HIDROLISIS FERMENTASI

BIOETANOL
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh variasi waktu hidrolisis, variasi konsentrasi asam terhadap
perolehan kadar etanol dari mikroalga Scenedesmus sp ?
2. Berapa lama waktu fermentasi yang optimal untuk memproduksi bioetanol dari
Scenedesmus sp ?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pengaruh variasi waktu hidrolisis, variasi konsentrasi asam terhadap
perolehan kadar etanol dari mikroalga Scenedesmus sp.
2. Mengetahui waktu fermentasi yang optimal dalam memproduksi bioetanol dari
mikroalga Scenedesmus sp.

MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan
biomassa dari mikroalga Scenedesmus sp untuk menghasilkan etanol menggunakan
Saccharomyces cerevisiae.
METODOLOGI PENELITIAN

PRINSIP PENELITIAN

Stok Scenedesmus sp dikultivasi dalam medium teknis hingga mencapai fase logaritmik. Kepadatan
sel diukur setiap hari dengan metode turbidimetri menggunakan Spektrofotometer UV-VIS pada
panjang gelombang 680 nm. Pemanenan biomassa Scenedesmus sp dilakukan setelah mencapai fase
logaritmik akhir dengan cara disentrifus pada kecepatan 6000 rpm selama 5 menit. Biomassa
Scenedesmus sp dikeringkan didalam oven. Setelah itu dilakukan uji fenol sulfat untuk mengetahui
kadar karbohidrat, dan uji DNS untuk mengetahui kadar gula pereduksi Scenedesmus sp. Biomassa
dihidrolisis dengan H2SO4 1%, 2%, dan 3% selama 75 menit dan 105 menit. Hidrolisat disesuaikan pH
nya menggunakan NaOH 50% hingga pH 4-5. Selanjutnya diberi tambahan nutrisi, terdiri dari (g/L), 2
NH4SO4, 1 K2HPO4, 1 KH2PO4, 0,2 ZnSO4, 0,2 MgSO4, dan 2 yeast extract. Hidrolisat kemudian
disterilkan. Sebelum dilakukan fermentasi, S. cerevisiae dikultivasi dalam media cair yang terdiri dari
0,36 g yeast extract dan 0,7 g pepton dalam 120 ml akuades. Fermentasi dilakukan selama 5 hari,
dan pengambilan sampel dilakukan setiap hari selama 5 hari. Analisis yang dilakukan adalah
perhitungan kepadatan sel S. cerevisiae, pH, kadar karbohidrat dan gula reduksi sisa fermentasi,
kemudian dilakukan uji kadar etanol dengan Kromatografi Gas.
SKEMA PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pola pertumbuhan Scenedesmus sp


Kurva pertumbuhan mikroalga
4 Scenedesmus sp tidak mengalami
fase lag. Selanjutnya memasuki fase
3.5
logaritmik dimulai dari hari ke-0
3 sampai hari ke-10 yang ditunjukkan
dengan adanya peningkatan kurva
2.5
pertumbuhan yang cukup signifikan.
2
Pada fase ini, kandungan karbohidrat
Nilai serapan (680nm)

dan nutrisi dalam sel mikroalga tinggi


1.5 sehingga waktu tersebut merupakan
waktu yang tepat untuk
1
pemanenan(33). Selanjutnya
0.5 mikroalga akan memasuki fase
kematian, dimana pada fase ini
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 pertumbuhan sel mikroalga akan
mulai menurun.
Hari Ke-
Grafik Jumlah Sel Saccharomyces cerevisiae
Jumlah sel mengalami kenaikan yang
signifikan pada hari ke-0 sampai hari
200
ke-2. Hal ini disebabkan karena
glukosa cepat dikonsumsi oleh S.
180
cerevisiae pada saat tahap awal
160
proses fermentasi. Pada hari ke-3
140 sampai hari ke-5 jumlah sel S.
120
cerevisiae mengalami penurunan. Hal
ini dipengaruhi karena telah
100
terjadinya penurunan jumlah gula
80
reduksi dan sumber nutrisi lainnya
60 sebagai sumber untuk pertumbuhan
40
S. cerevisiae. Selain proses tersebut
fermentasi dapat dipengaruhi
20
beberapa faktor lain, diantaranya
0
H0 H1 H2 H3 H4 H5
suhu, pH, oksigen, dan konsentrasi
substrat.
75 menit 1% 75 menit 2% 75 menit 3% 105 menit 1% 105 menit 2% 105 menit 3%
Kadar Karbohidrat Selama Proses Fermentasi

1200

Hasil kadar karbohidrat biomassa


1000 Scenedesmus sp mengalami kenaikan
setelah proses hidrolisis pada hari ke-
800 0. Kadar karbohidrat tertinggi
diperoleh dengan konsentrasi asam
600 3% pada waktu hidrolisis selama 75
Kadar Karbohidrat (ppm)

menit sebesar 1.115 ppm dan waktu


400 hidrolisis 105 menit sebesar 1.063
ppm. Semakin tinggi konsentrasi
200 asam yang terkandung kadar
karbohidrat yang terbentuk akan
0 semakin tinggi.
H0 H1 H2 H3 H4 H5

75 menit 1% 75 menit 2% 75 menit 3% 105 menit 1% 105 menit 2% 105 menit 3%


Kadar gula reduksi tertinggi diperoleh
Kadar Gula Reduksi Selama Proses Fermentasi pada konsentrasi 3% pada waktu
hidrolisis 75 menit dan 105 menit
sebesar 1.245 ppm dan 1.324 ppm.
1400.00
Selama proses fermentasi
berlangsung kadar gula pereduksi
1200.00 mengalami penurunan yang
signifikan pada hari ke-0 sampai hari
1000.00
ke-1. Hal ini disebabkan karena gula
pereduksi cepat dikonsumsi oleh S.
800.00
cerevisiae pada tahap awal proses
fermentasi. Pada hari ke-2 sampai
Kadar Gula Reduksi (ppm)

600.00
hari ke-5 penurunan kadar gula
400.00 reduksi tidak signifikan. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor
200.00
lain, diantaranya suhu, pH, oksigen,
dan konsentrasi substrat, sehingga S.
0.00
H0 H1 H2 H3 H4 H5 cerevisiae tidak dapat memanfaatkan
gula reduksi dengan baik.
75 menit 1% 75 menit 2% 75 menit 3% 105 menit 1% 105 menit 2% 105 menit 3%
Berdasarkan hasil pengukuran nilai
Nilai pH Selama Proses Fermentasi pH yang diperoleh selama proses
fermentasi, pada fermentasi hari
pertama terjadi penurunan nilai pH.
5 Penurunan nilai pH juga dapat
4.5 disebabkan karena terjadinya
akumulasi produk samping berupa
4
asam piruvat, asam laktat, dan asam
3.5
asetat. Selama fermentasi pH yang
3 dihasilkan tidak stabil, beberapa
2.5
konsentrasi mengalami kenaikan pH.
Hal ini disebabkan oleh yeast extract
Nilai pH

2
yang digunakan dapat mengalami
1.5
deaminasi hingga mengakibatkan pH
1 media meningkat dan perubahan
0.5
naik turunnya pH dipengaruhi oleh
besar kecilnya perbandingan antara
0
H1 H2 H3 H4 H5 senyawa organik yang bersifat asam
dan basa.
75 menit 1% 75 menit 2% 75 menit 3% 105 menit 1% 105 menit 2% 105 menit 3%
Kadar etanol tertinggi dari hasil
Grafik Kadar Etanol Hasil Fermentasi fermentasi mikroalga Scenedesmus
sp diperoleh pada waktu fermentasi
hari ke-1, dari hasil hidrolisis selama
1.200% 75 menit dengan konsentrasi H2SO4
3% sebesar 1,1% dan hasil hidrolisis
1.000% selama 105 menit dengan
konsentrasi H2SO4 3% sebesar
0.800% 1,095% pada hari ke-2. . Semakin
tinggi konsentrasi asam yang
digunakan maka kadar etanol yang
Kadar Etanol (%)

0.600%

dihasilkan akan lebih tinggi, karena


0.400% konsentrasi asam yang lebih tinggi
membuat gula pereduksi yang
0.200% terbentuk akan semakin meningkat.
Asam akan memecah molekul
0.000% karbohidrat kompleks secara acak
H1 H2 H3 H4 H5
dan gula yang dihasilkan sebagian
besar adalah gula pereduksi.
75 menit 1% 75 menit 2% 75 menit 3% 105 menit 1% 105 menit 2% 105 menit 3%
KESIMPULAN

1. Kondisi terbaik untuk menghidrolisis karbohidrat yang terkandung dalam mikroalga Scenedesmus
sp menjadi glukosa dengan waktu hidrolisis selama 75 menit dengan konsentrasi H2SO4 3%.
2. Kandungan etanol tertinggi yang diperoleh dari hasil fermentasi mikroalga Scenedesmus sp
menggunakan S. cerevisiae didapat pada hari pertama dengan konsentrasi H2SO4 3% dengan
waktu hidrolisis selama 75 menit sebesar 1,1%. Sedangkan kandungan etanol tertinggi dengan
waktu hidrolisis selama 105 menit dengan konsentrasi H2SO4 3% didapat pada hari kedua sebesar
1,095%.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada produksi etanol dari mikroalga Scenedesmus sp untuk meningkatkan
kadar etanol dengan perlakuan faktor lain, diantaranya, hidrolisis dengan berbagai jenis asam atau
emenggunakan enzim, variasi suhu hidrolisis, variasi pemberian konsentrasi mikroba, dan penggunaan mikroba
jenis lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai