Sasanto Wibisono
Organo Biologik / Fisik
Psikofarmaka; ECT; (ICT,
Hydroterapi, dsb)
Terapi
Psikologik:
> Konseling Terapi Sosial:
> Psikoterapi: - Rekreasi
suportif; re- Aktivitas
edukatif; insight
therapy.
Terapi OT
Directive; non-
Menyeluruh (Occupational
Therapy)
directive; client
centered. Arts/Music Th.
Individual; Psikodrama
couple; family;
group
Terapi Perilaku (Behavioral
Therapy):
Op. conditioning; CBT ; TA;
Meditasi (TM); Hypnoterapi;
Terapi relaksasi; dll.
Klasifikasi Klinis PSIKOFARMAKA
I. Anti Psikotik (istilah major tranquilizer dan neuroleptic
tidak dipakai lagi):
1. Anti Psikotik Tipikal (AP Generasi I)
2. Anti Psikotik Atipikal (AP Generasi II)
II. Anti Anxietas & Sedatif Hipnotik (istilah Minor
Tranquilizer dan Anxiolytik tidak dipakai lagi)
III. Affective Modulators:
1. Anti Manik
2. Anti Depresi
IV. CNS Stimulants
V. Hallucinogenics
ANTI PSIKOTIK
Anti Psikotik Tipikal (AP Generasi I)
Rauwolfia Serpentina Serpasil (tab 0.1-0.25mg; Inj 0.5mg )
Phenothiazine:
Chlorpromazine Largactil/CPZ (tab 25-100mg; Inj 25mg/5 cc)
Thioridazine Meleril mg aequivalent 100 X
Perphenazine Trilafon/Perfenazin: mg-aeq 10 (tab 2-4-8mg)
Trifluoperazine Stelazine/Stelozi: mg aeq 5 (tab 1-5mg)
Fluphenazine Anatensol: mg aeq 3 (tab 1-2.5-5mg; Long acting inj
modecate)
Butyrophenone Haloperidol/Haldol/Serenace/Lodomer (tab
0.5-1.5-2-5mg ; inj. 5 mg/amp + long acting inj haldol decanoas 25 mg)
Sulpiride Dogmatil (cap 50mg-tab 200mg; Inj 100mg)
Anti Psikotik
Antipsikotik Generasi I - dibuat atas dasar dopamin
hipotesis, efek utama ditujukan mengatasi gejala
positif. Makin poten antipsikotiknya, makin kuat efek
samping EPS.
Ditemukannya Clozapine (1970), menggoyahkan
dasar dopamine hypothesis APG-II
Antipsikotik Generasi II - bekerja tidak hanya pada
systim dopamine (tidak lagi terpaku pada dopamine
hypothesis, juga ke serotonin);
Efektif untuk gejala positif maupun negatif; Efek
samping EPS jauh kurang dari AP Gen I
Dopamine Hypothesis
Mesolimbic dopamine pathway (bila hyperaktif
gejala positif. Antagonis dopamine mengatasi gejala positif)
Mesocortical dopamine pathway (bila deficiency
misalnya karena obat antagonis dopamin bisa meningkatkan
gejala negatif & gangguan cognitif)
Negrostriatal dopamine pathway (bilamana
deficiency misalnya karena diberi anti-psikotik EPS)
Tuberoinfundibular dopamine pathway
(deficiency misalnya dengan pemberian antagonis dopamin
efek samping peningkatan kadar prolactin)
Efek Samping Anti-psikotik
Agranulocytosis
Hypotensi
Menekan Psikomotor / Agitasi
EPS (Extra Pyramidal Symptoms)
Hormonal / Endokrin:
Kadar prolaktin naik Amenorrhoe, galactorhoe,
gynecomasti, impotensi
Berat badan naik
Akathisia
Sindroma Neuroleptik Maligna
Tadive Dyskinesia
AP Atipikal (AP Generasi II)
Clozapine (leponex)/clozaril/clorilex/sizoril/dsb: 25 -100mg
Efek samping: hipnotik, hypotensi, kenaikan berat badan ++, agranulocytosis.
Anti-depresi
Dulu dianggap bahwa anxietas akibat adanya serotonin dysregulation
dan depresi karena serotonin deficiency. Namun penjelasan ini
dianggap terlalu sederhana.
Hipnotika (Sedative-Hypnotics)
Derivat BZD:
Nitrazepam Dumolid: tab. 5 mg
Flurazepam Dalmadorm: tab. 15 mg
Flunitrazepam Rohypnol: tab. 0.5-1-2 mg X
Estazolam Esilgan: tab. 1-2 mg
Hipnotika non BZD
Zolpidem Stilnox/Zolmia: tab. 10 mg
(Zopiclone 7.5 mg) X
Ramelteon Rozerem: tab. 8 mg
Derivat Barbiturate:
Medium & Short Acting Barbiturate X
AFFECTIVE MODULATORS
Anti Manik
Dinamakan Anti Manik karena pada masa lalu
obat-obat ini khususnya ditjukan untuk
mengatasi episode manik.
Saat ini yang dinamakan anti manik, selain
untuk mengatasi kondisi manik juga untuk
mengatasi kondisi mood swing secara
keseluruhan pada Gangguan Bipolar, sehingga
lebih cenderung disebut Mood Stabilizer.
Mengatasi Kondisi Manik Akut
Untuk mengatasi kondisi manik akut, disamping obat-
obat anti-manik konvensional, umumnya perlu juga
digunakan anti psikotik dan/atau anti anxietas. Yang
lebih lazim adalah anti psikotik, baik untuk episode
manik yang disertai gejala psikotik, maupun tidak.
Semua anti psikotik bisa dipakai untuk fase akut.
Karena Gangguan Bipolar merupakan gangguan yang
kambuhan, pengobatan harus dilanjutkan untuk jangka
panjang/seumur hidup.
Bila gejala akut sudah teratsi, maka untuk maintenance
digunakan mood-stabilizer.
Anti Manik Konvensional
(Mood Stabilizer)
Lithium Carbonate Frimania: tab. 200-400 mg.
Carbamazepine tegretol/bamgetol: tab. 200 mg.
Tegretol CR 200mg.
Valproate divalproex/depakote: tab. 250-500 mg.
Depakote XR 250-500 mg.
Lamotrigine lamictal: tab. 50 mg.
Oxcarbazepine trileptal/: tab. 300 mg.
Mood Stabilizer Lain-lain
Dari golongan anti-psikotik yang sudah di
approved oleh FDA sebagai mood-stabilizer:
Risperidone
Olanzapine
Quetiapine
Aripiprazole
Algorithme Terapi Gangguan Bipolar
Ada > 5 algorithma yang dikenal luas, a.l.: Texas
Algorithm, APA, CANMAD, WPA dan RANZAP
Yang banyak diikuti adalah dari CANMAD
Pengobatan Gangguan Bipolar merupakan
pengobatan yang kompleks dan seringkali sulit.
Umumnya polyfarmasi, jarang sekali yang bisa
monoterapi (biasanya pada maintenance). Kombinasi
2-3 (bahkan lebih) mood stabilizer adalah hal umum.
Anti Depresi
Psikostimulan X (tidak dipakai untuk anti depresi)
Derivat Isoniazide MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitor)
semuanya irreversible enzyme inhibitors dan merusak fungsi
MAO. Makanan yang mengandung tyramine (keju) bisa
berbahaya melepas norepinephrine krisis hypertensi. X
Tricyclic/Tetracyclic TCA:
Amitriptyline (Laroxyl): tab. 10-25 mg
Imipramine Tofranil: tab. 25 mg
Clomipramine Anafranil: tab. 25 mg
Maprotiline Ludiomil: tab. 10-25 mg
Amoxapine Asendin: tab. 50-100 mg
Mem-blok reuptake dari serotonin dan NE, mem-blok reseptor
alpha 1 adrenergik, H1 histamine dan muscarinic
cholinergik.
SSRI
SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor):
Sertraline Zoloft/Fridep/: tab. 50 mg
Fluoxetine Prozac/Elizac/Kalxetin/: cap. 20 mg
Fluvoxamine Luvox: tab. 50-100 mg
Paroxetine Xeroxate: cap. 20 mg
Citalopram Cipram: tab. 20 mg
Escitalopram Cipralex: tab. 10 mg
Anti Depresi Lain-lain
NaSSA (Noradrenergic and Specific Serotonergic
Antidepressant):
Mirtazapine Remeron: tab. 30 mg
SNRI (Serotonine Norepineprine Reuptake Inhibitor):
Venlafaxine Effexor XR: tab. 75-150 mg
Duloxetine Cymbalta: tab. 60 mg
Serotonin enhancer/tricyclic:
Tianeptine Stablon: tab. 12.5 mg
RIMA (Reversible inhibitor of monoamine oxidase A):
Moclobemide Aurorix: tab. 150 mg
ECT
Anti Depresi paling baik adalah ECT (Electro
Convulsive Therapy)