Anda di halaman 1dari 68

Metode Penelitian

Eksperimental :

RANCANGAN PERCOBAAN
Riset
Eksperimental

Vs
Riset
Non-
eksperimental
Penelitianeksperimental
ada intervensi/perlakuan dari
peneliti, baru dampaknya
diukur
Penelitiannon-eksperimental
peneliti tidak melakukan
intervensi, hanya
mengumpulkan data/fakta
yang ada
Eksperimental

Quasi-
Eksperimental

Non-
Eksperimental
Quasi-eksperimental

Peneliti tidak melakukan intervensi secara


langsung, tetapi mengelompokkan data
yang ada seolah-olah ada kelompok
perlakuan dan ada kelompok kontrol
sebagaimana yang terjadi dalam
penelitian eksperimental
Rancangan percobaan dan teknik analisis
data dapat menggunakan rancangan dan
teknik analisis sebagaimana yang berlaku
untuk penelitian eksperimental
Syarat Hasil
Penelitian

Valid
Reliabel
Validity
Validitas
adalah ukuran kekuatan
kesimpulan hasil penelitian
Bestavailable approximation to
the truth or falsity of a given
inference, proposition or
conclusion (Cook and
Campbell,1979)
Ringkasnya: were we right?
Reliability
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi
dari suatu hasil pengukuran
The degree to which an instrument
measures the same way each time it
is used under the same condition with
the same subjects
Ringkasnya: it is the repeatability of
your measurement.
Validity the strength
Reliability consistency
Validitas dan reliabilitas
hasil penelitian

Disain
Penelitian
Disain
Penelitian

Kerangka Metode
konsep penelitian
Metode Penelitian

Pengambila Analisis
n Data Data

Obyek Analisis
Bahan keilmuan
Alat Analisis statistik
Cara kerja
Rancangan percobaan
RANCANGAN PERCOBAAN
Desain eksperimen (rancangan percobaan) bertujuan untuk
menentukan rencana pelaksanaan eksperimen yang tepat agar
dapat memperoleh atau mengumpulkan informasi yang
diperlukan sebanyak-banyaknya dan berguna dalam
melakukan penelitian persoalan yang akan dibahas
Pengaturan pemberian perlakuan (input) kepada satuan-
satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respon
(output) yang ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan
heterogenitas bahan percobaan yang digunakan dapat
diwadahi dan disingkirkan.
Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan merubah peubah
input menjadi suatu output yang merupakan respon dari
percobaan tersebut
Kriteria
Suatu kegiatan dikatakan sebagai eksperimen bila
memenuhi karakteristik berikut :
1. Merupakan kajian manipulasi (pengaturan)
variabel independen (variabel bebas)
2. Pengaruh (efek) manipulasi variabel
independen terhadap satu atau lebih variabel
dependen (variabel terikat) diukur
3. Level (taraf) variabel independen yang
dimanipulasi dikenakan secara random pada
unit percobaan
Rancangan Percobaan

Validitas Validitas
Internal Eksternal

Seberapa jauh
Apakah manipulasi
penemuan ini cukup
percobaan memang
representatif untuk
benar menimbulkan
dibuat generalisasi pada
perbedaan
kondisi sejenis
Prinsip Dasar Perancangan
Percobaan

1. Pengacakan (Randomization)
2. Pengulangan (Replication)
3. Pengendalian Lingkungan (Local control)
Pengacakan
Fungsi dari pengacakan adalah menjamin
sahihnya dugaan tak bias dari galat percobaan
dan nilai tengah perlakuaan serta perbedaan di
antara mereka.
Pengacakan merupakan salah satu dari beberapa
ciri modern perancangan percobaan yang muncul
Setiap unit percobaan memiliki peluang yang
sama untuk diberikan suatu perlakuan
Menghindari galat sistematik
Meningkatkan validitas kesimpulan (pemenuhan
asumsi kebebasan)
Caranya: lotere, tabel bilangan acak, komputer
Pengulangan:
Penerapan perlakuan yang sama
terhadap beberapa unit percobaan.
Untuk menduga galat percobaan
Untuk menduga standard error rataan
perlakuan
Meningkatkan ketelitian suatu percobaan
meningkatkan presisi kesimpulan

Berapa jumlah ulangan ?


Minimal 3
Minimal db-galat 15
2
2

Gunakan formula yang ada r 2( Z / 2 Z )



Pengendalian Lingkungan (Local
control)

Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan


yang berpotensi mempengaruhi respon
dari perlakuan.
Strategi yang dapat dilakukan :
1. Jika terkait dengan heterogenitas satuan
percobaan strateginya: pengelompokan
2. Mengontrol pengaruh-pengaruh lingkungan
(selain perlakuan) sehingga pengaruhnya
sekecil & seseragam mungkin
Klasifikasi Rancangan
Rancangan Lingkungan :
Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut
ditempatkan pada unit-unit percobaan (RAL, RAK, RBSL,
Lattice)

Rancangan Perlakuan :
Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut
dibentuk (Faktorial, Split plot, Split blok)

Rancangan Pengukuran :
Berkaitan dengan bagaimana respon percobaan diukur dari unit-
unit percobaan yang diteliti
Pemilihan rancangan
Mengatur dan mengontrol variabel-variabel
dan kondisi percobaan secara utuh dan
ketat, baik dengan manipulasi, randomisasi,
dan kontrol
Membandingkan perlakuan dan kontrol
secara nyata
Memaksimalkan varians dari variabel-
variabel yang diteliti dan berkaitan dengan
hipotesis yang diuji
Meminimalkan:
varians dari variabel pengganggu dan
variabel random yang berada di luar
penelitian
varians error
Pengambilan data
Berdasarkan setting lapangan,
laboratorium, perpustakaan
Berdasarkan sumber data primer,
sekunder
Berdasarkan teknik yang digunakan
observasi (pengamatan, pengukuran),
wawancara, dokumentasi, atau
gabungan
Dengan intervensi (eksperimental),
tanpa intervensi (non-eksperimental)
Rancangan Pengumpulan Data
Pengumpulan Data:
Harus dibangkitkan dulu Percobaan
Langsung dikumpulkan Survei/Observasi

Kenapa perlu ?
Untuk mendapatkan penduga yang tidak
berbias (misal systematic error)
Untuk meningkatkan presisi kesimpulan
Kesimpulan dapat digeneralisasi ke populasi
target
Teknik sampling (1)
Probability sampling:
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama besar untuk dipilih.
Keuntungan probability sampling adalah: sampling
error dapat dihitung.
Sampling error adalah derajat yang menunjukkan
sejauh mana sampel berbeda dari populasi.
Random sampling
Systematic random sampling
Stratified random sampling
Teknik sampling (2)
Non-probability sampling:
anggota populasi memiliki kesempatan yang tidak
sama besar untuk dipilih.
Dalam non-probability sampling, derajat yang
menunjukkan sejauh mana sampel berbeda dari
populasi tidak dapat dihitung.
Convenience sampling
Judgment sampling
Quota sampling
Snowball sampling
Analisis data

Skala pengukuran data


Rancangan percobaan
Skala pengukuran data

Skala nominal
Skala ordinal
Skala interval
Skala rasio
Skala pengukuran data
Skala nominal:
- Merupakan data yang tingkatannya paling
rendah. Data nominal hanya berupa kategori
saja.
- Misalnya: Jenis kelamin, agama, dan
sebagainya.
Skala ordinal:
- Data yang diukur menggunakan skala ordinal
selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai
ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Istilah
ordinal berasal dari kata ordo yang berarti
tatanan atau deret.
- Misalnya tingkat pendidikan, nilai ujian (dalam
huruf).
Skala pengukuran data
Skala interval:
- Data yang diukur menggunakan skala interval.
Selain mempunyai ciri nominal dan ordinal, juga
mempunyai ciri interval yang sama.
- Misalnya nilai ujian (dalam angka), suhu, dan
sebagainya.
Skala rasio:
- Merupakan skala pengukuran data yang
tingkatannya paling tinggi. Selain mempunyai
ketiga ciri dari skala pengukuran di atas, juga
mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak
(absolut).
- Misalnya: Umur, berat, pendapatan, dan
sebagainya.
Skala pengukuran data
Analisis
Skala nominal
non-
Skala ordinal
parametrik
Skala interval
Skala rasio Analisis
parametrik
Langkah Analisis:

1. Dicari apa data terdistribusi normal ?


2. Variannya apa homogen ?
3. Bagaimana hasil penelitian ?
Analisis parametrik
Uji t
Sidik ragam (Anova)
Uji beda rerata:
Uji Beda Nyata Terkecil (Least
Significant Difference Test)
Uji Dunnet
Uji Beda Nyata Jujur
Asumsi/syarat penggunaan
analisis parametrik

Data berskala interval atau


rasio
Distribusi normal
Jumlah sampel cukup
Istilah Pokok dalam Desain Eksperimen
1. Unit Eksperimen
Unit yang dikenai perlakuan tunggal (mungkin merupakan
gabungan beberapa faktor) dalam sebuah replikasi eksperimen
dasar.
2. Perlakuan
Sekumpulan kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap
unit eksperimen dalam ruang lingkup desain yang dipilih.
3. Kekeliruan Eksperimen
Menyatakan kegagalan dari dua unit eksperimen identik yang
dikenai perlakuan untuk memberikan hasil yang sama.
4. Replikasi
Pengulangan eksperimen dasar.
5. Pengacakan
Unit-unit sampel dari suatu populasi diacak sebelum dilakukan
pengambilan.
6. Kontrol Lokal
Pengendalian kondisi-kondisi lingkungan yang berpotensi
mempengaruhi respon dari perlakuan.
a. Pengelompokan
Penempatan sekumpulan unit eksperimen yang homogen ke
dalam kelompok-kelompok agar supaya kelompok yang
berbeda memungkinkan untuk mendapatkan perlakuan yang
berbeda pula.
b. Pemblokan
Pengalokasian unit-unit eksperimen ke dalam blok sedemikian
sehingga unit-unit dalam blok secara relatif bersifat homogen
sedangkan sebagian besar dari variasi yang dapat diperkirakan
di antara unit-unit telah baur dengan blok.
c. Penyeimbangan
Usaha memperoleh unit-unit eksperimen, usaha pengelompokan,
pemblokan dan penggunaan perlakuan terhadap unit-unit
eksperimen sedemikian rupa sehingga dihasilkan suatu
konfigurasi atau formasi yang seimbang.
7. Faktor (kuantitatif & kualitatif)
Peubah bebas penyusun perlakuan, dimana nilai-nilainya
dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif

8. Taraf Faktor
Nilai-nilai atau klasifikasi-klasifikasi dari sebuah faktor

9. Interaksi
Perubahan pengaruh dari suatu faktor pada berbagai
taraf faktor yang lain
DESAIN EKSPERIMEN
Jenis-jenis desain eksperimen
(rancangan percobaan) dapat
digolongkan/dikelompokkan
berdasarkan rancangan
dasar/lingkungan dengan berbagai
kombinasi pola percobaan:
jumlah faktor yang diujikan
keseimbangan jumlah ulangan, dan
pengacakan di lapangan.
DESAIN EKSPERIMEN

A. DESAIN ACAK LENGKAP


B. DESAIN ACAK KELOMPOK (BLOK)
C. DESAIN BUJUR SANGKAR LATIN
D. DESAIN FAKTORIAL
E. DESAIN TERSARANG
F. DESAIN FAKTORIAL TERSARANG
G. DESAIN SPLIT PLOT (PETAK TERBAGI)
A. RANCANGAN ACAK LENGKAP
Rancangan ini digunakan apabila satuan
percobaanya homogen, artinya keragaman antar
satuan kecil.

Misalnya : Percobaan di dalam laboratorium

Pembagian perlakuan dilakukan secara acak


terhadap semua satuan percobaan sehingga setiap
satuan percobaan memiliki peluang yang sama
untuk menerima perlakuan manapun
KEUNTUNGAN
Banyaknya perlakuan dan ulangan hanya dibatasi
oleh banyaknya satuan percobaan
Ulangan boleh berbeda-beda
Analisis statistik sederhana
Kerugian informasi karena data yang hilang relatif
sedikit
KERUGIAN
Sering kali tidak efisien
Galat percobaan mencakup seluruh keragaman
antar satuan percobaan kecuali yang disebabkan
oleh perlakuan
DESAIN ACAK LENGKAP

Y ij = + i + ij

i = 1,2, ., k
j = 1,2, , nk

dengan
Yij = variabel yang dianalisis, dimisalkan berdistribusi normal
= rata-rata umum atau rata-rata sebenarnya
i = efek perlakuan ke-i
ij = kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit
eksperimen ke-j karena dikenai perlakuan ke-i
DESAIN ACAK LENGKAP
Analisis Varians Untuk Desain Acak Lengkap
Data pengamatan untuk Desain Acak Lengkap
Perlakuan Jumlah
1 2 ... k
Data Pengamatan Y11 Y21 Yk1
Y12 Y22 Yk2



Y1n1 Y1n2 Yknk
k

Jumlah J1 J2 Jk J J
i 1
i

Banyak k
n1 n2 nk n
i
Pengamatan i 1
k
J / ni
Rata-rata Y1 Y2 Yk Y= i 1

Dimana :
k = jumlah eksperimen
ni = unit eksperimen untuk perlakuan ke-i (i = 1, 2, , k)
Yij (i = 1, 2, , k) dan (j = 1, 2, , ni) = nilai pengamatan dari unit eksperimen ke j karena
perlakuan ke-i
ni
Ji Y
j 1
ij
Jumlah nilai pengamatan untuk tiap perlakuan

k
J J
i1
i Jumlah seluruh nilai pengamatan

Yi Ji / ni Rata-rata pengamatan untuk tiap perlakuan


k
Y Ji / n
i1
i Rata-rata seluruh nilai pengamatan

Y 2 = jumlah
k
kuadrat-kuadrat
n
(JK) semua nilai pengamatan

i

Yij2
i1 j1

R y = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) untuk rata-rata


k
J 2
/ n
i1
i

Py = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) antar perlakuan


k
n
i1
i (Yi - Y)2

k
(J
i1
2
i /ni ) - R y
E y = jumlah kuadrat-kuadrat (JK) kekeliruan eksperimen
k ni
(Yij - Yi ) 2
i 1 j 1
k
Y 2 - R y - Py
i1

DAFTAR ANALISIS VARIANS


Sumber variasi Derajat Jumlah Kuadrat-Tengah
Kebebasan (dk) Kuadrat- (KT) F
kuadrat (JK)
Rata-rata 1 Ry R=Ry

Antar Perlakuan k 1 Py P = P y / (k 1) P/E


Kekeliruan k

(n i - 1)
Ey E = E y / (ni 1)
Eksperimen i1

(n )
Jumlah Total Y2 -
i
i 1
Contoh :

Suatu percobaan dilakukan untuk membuktikan


adanya dugaan bahwa kadar air akhir pengeringan
simplisia dipengaruhi oleh kecepatan aliran udara di
ruang pengeringan. Untuk itu dilakukan percobaan
pengeringan empat taraf kecepatan aliran udara,
yaitu 0.7, 0.8, 0.9, dan 1.0 m/s. Percobaan dilakukan
dengan enam kali ulangan (replikasi) dan data
rendemen yang diperoleh disajikan pada Tabel 1.
Kecepatan aliran udara (m/s)
0.7 0.8 0.9 1.0
Replikasi 7 12 14 19

8 17 18 25

15 13 19 22

11 18 17 23

9 19 16 18

10 15 18 20
Variabel independen : Kecepatan aliran udara. Variabel
independen sering juga disebut sebagai perlakuan
Taraf/level variabel independen : 0.7, 0.8, 0.9, dan 1.0
m/s (jadi ada 4 taraf perlakuan)
Manipulasi variabel independen berupa penetapan empat
taraf perlakuan
Variabel dependen : Kadar air akhir simplisia (%)
Variabel dependen sering juga disebut sebagai variabel
respon
Unit percobaan : sesuatu yang dikenai perlakuan dalam
percobaan. Jadi, unit percobaannya adalah simplisia
Hipotesis :
Ho : Laju aliran udara tidak berpengaruh nyata (secara
signifikan, secara berarti) terhadap kadar air akhir simplisia
Ha : Laju aliran udara berpengaruh nyata terhadap kadar air
akhir simplisia atau laju aliran udara yang berbeda akan
memberikan hasil kadar air akhir simplisia yang berbeda
secara signifikan
Seperti halnya pada pengujian hipotesis, keputusan menerima
atau menolak hipotesis ditentukan oleh statistik uji yang
dihitung dari data sampel. Untuk analisis varian (ragam),
statistik ujinya adalah statistik F
Kecepatan aliran udara (m/s)
0.7 0.8 0.9 1.0
Ulangan 7 12 14 19
8 17 18 25
15 13 19 22
11 18 17 23
9 19 16 18
10 15 18 20
Ti. 60 94 102 127 T.. = 383
Ni 6 6 6 6 N = 24
Yij2 640 1512 1750 2723 Yij2 = 6625
SS (sum square) total = Yij2 (T.. 2 / N)
= 6 625 (383)2/24
= 512.96

SS perlakuan = ( Ti.2) / 6 (T.. 2 / N)


= 1/6 (602 + 942 + 1022 + 1272) (3832 / 24)
= 6 494.83 6 112.04
= 382.79

SS error = SS total SS perlakuan


= 512.96 382.79
= 130.17
Tabel analisis varian (ANOVA)

Sumber df SS MS F hitung
keragaman
Perlakuan 3 382.79 127.6 19.6

Error 20 130.17 6.5

Total 23 512.96
Keputusan :

Bandingkan nilai F hitung dengan F tabel (Tabel D, tabel


distribusi F)
F tabel (, df perlakuan, df error)
Bila F hit > F tabel : tolak Ho
F hit < F tabel : terima Ho

Pada :
= 5%; df perlakuan = 3 dan df error = 20 F tabel
= 3.10
Karena F hit > F tabel maka tolak Ho
Ini berarti :
Kecepatan aliran udara berpengaruh nyata terhadap
kadar air akhir simplisia
B. RANCANGAN ACAK KELOMPOK (BLOK)

Rancangan ini digunakan apabila satuan percobaanya dapat


dikelompokkan secara berarti.
Biasanya banyaknya satuan dalam setiap kelompok yang
sama dengan banyaknya perlakuan.
Tujuan pengelompokkan adalah untuk memperoleh satuan
percobaan yang seseragam mungkin dalam setiap kelompok,
sehingga beda yang teramati sebagian besar disebabkan oleh
perlakuan.
Pembagian perlakuan dilakukan secara acak terhadap setiap
satuan percobaan di dalam kelompok.
Misalnya : Percobaan pengamatan pertumbuhan pohon
pada areal dengan tingkat kesuburan berbeda
DESAIN ACAK KELOMPOK (BLOK)

Y ij = + i + j + ij

i = 1, 2, ., b (banyak kelompok)
j = 1, 2, , p (banyak perlakuan)

dengan
Y ij = variabel yang diukur
= rata-rata umum atau rata-rata sebenarnya
i = efek kelompok ke-i
j = efek perlakuan ke-j
ij = efek unit eksperimen dalam kelompok ke-i karena
perlakuan ke-j
RANCANGAN PERCOBAAN KELOMPOK (BLOK)

Seorang manager perkebunan ingin menguji umur


pakai empat merk ban traktor. Pengujian dilakukan
dengan memakai ban untuk pengolahan lahan seluas
100 Ha. Variabel respon yang diukur dalam pengujian
ini adalah berkurangnya ketebalan ban dalam satuan
0.001 inch. Hasil pengujian disajikan pada tabel
berikut :
Hasil pengukuran berkurangnya ketebalan ban (0.001 inch)

Traktor
I II III IV
Brand C(12) A(14) D(10) A(13)
A(17) A(13) C(11) D(9)
D(13) B(14) B(14) B(8)
D(11) C(12) B(13) C(9)
Tabel Anova

Sumber keragaman df SS MS F hit

Brand 3 30.69 10.2 2.43

Error 12 50.25 4.2


Total 15 80.94

F(0.05; 3,12) = 3.49


Dengan percobaan kelompok (traktor= kelompok)

Traktor Brand Ti.


A B C D
I 17 14 12 13 56
II 14 14 12 11 51
III 13 13 10 11 47
IV 13 8 9 9 39
T.j 57 49 43 44 T.. = 193
Yij2 823 625 469 492 Yij2 = 2 409
Model matematik percobaan kelompok
Yij = + i + j + ij ; i = 1, 2.n dan j = 1, 2,k

SS total = Yij2 T..2/N


= 2 409 1932 / 16
= 80.94
SS brand = (T.j2 )/n T..2/N
= (572 + 492 + 432 + 442) 1932 / 16
= 30.69
SS traktor = (T.i2 )/k T..2/N
= (562 + 512 + 472 + 392) 1932 /16
= 38.69
SS error = SS total SS brand SS traktor
= 80.94 30.69 38.69
= 11.56
Tabel ANOVA

Sumber keragaman df SS MS F hit


Brand 3 30.69 10.2 7.8**
Traktor 3 38.69 12.9 9.9**
Error 9 11.56 1.3
Total 15 80.94

F(0.05; 3, 9) = 3.86
F(0.01; 3, 9) = 6.99

H0 = .1 = .2 = .3 = .4
C. RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RSBL)

RSBL diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada lingkungan


tidak homogen, dimana terdapat 2 sumber keragaman di luar faktor
penelitian.

Dalam percobaan RBSL setiap unit percobaan ditempatkan


sedemikian rupa sehingga tidak ada perlakuan yang sama dalam
satu baris atau kolom.

Ciri khas RBSL adalah jumlah ulangan yang sama dengan jumlah
perlakuan.

Disarankan RBSL diterapkan pada percobaan yang memiliki 4


sampai 8 perlakuan.
C. DESAIN BUJUR SANGKAR LATIN

Y ij(k) = + i + j + k + ij(k)
i = 1, 2, ., m
j = 1, 2, , m
k = 1, 2, , m
m m m

Dengan asumsi
i 1
i
j 1
j
i 1
k 0

Yij(k) = hasil pengamatan yang dicatat dari perlakuan ke-k, yang


dipengaruhi oleh baris ke-i dan kolom ke-j.
= rata-rata umum yang sebenarnya
i = efek baris ke-i
j = efek kolom ke-j
k = efek perlakuan ke-k
ij = efek unit eksperimen dalam baris ke-i dan kolom ke-j untuk
perlakuan ke-k
D. RANCANGAN FAKTORIAL
Faktor adalah sejenis perlakuan di dalam rancangan
faktorial, setiap faktor mempunyai beberapa
perlakuan.

Taraf (level) mengacu pada beberapa perlakuan


dalam suatu faktor

Jadi rancangan faktorial adalah rancangan yang


perlakuannya terdiri atas semua kemungkinan
kombinasi taraf dari beberapa faktor.

Rancangan ini memberi manfaat sangat besar bagi


penelitian yang bersifat eksploratori.
Penelitian yang bersifat eksploratori adalah
penelitian dimana pengetahuan mengenai taraf
maksimum tiap faktor masih sangat minim, atau
bahkan begitu pula dengan pengetahuan kita
mengenai faktor mana yang penting

Selain itu dalam percobaan faktorial dapat diketahui


ada tidaknya interaksi antar faktor.

FAKTORIAL 2 X 2
Artinya percobaan faktorial dengan 2 faktor masing-
masing dengan 2 taraf.

Dalam percobaan di atas terdapat 4 perlakuan.


DESAIN FAKTORIAL
Y ijk = + Ai + Bj + ABij + k(ij)

i = 1, 2, ., a
j = 1, 2, , b
k = 1, 2, , n

Dengan
Yijk = variabel respon hasil observasi ke-k yang terjadi karena
pengaruh bersama taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B
= rata-rata umum yang sebenarnya
Ai = efek taraf ke-i faktor A
Bj = efek taraf ke-j faktor B
ABij =efek interaksi antara taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B
k(ij)= efek unit eksperimen ke-k dalam kombinasi perlakuan (ij)
E. DESAIN TERSARANG

Y ijk = + Ai + Bj(i) + (ijk)

Dengan
Y ijk = variabel yang diukur
= pengaruh nilai tengah umum
Ai = efek taraf faktor A ke-i (i = 1,2,3)
Bj(i) = efek taraf faktor B ke-j (j = 1,2,3) yang tersarang di dalam A
ke-i

(ijk) = efek kekeliruan


F. DESAIN FAKTORIAL TERSARANG

Y ijkm = + Mi + Kj + MKij + Tk(j) + MTik(j) + m(ijk)


Dengan
Y ijkm = variabel yang diukur
= pengaruh nilai tengah umum
Mi = efek taraf faktor M ke-i (i = 1, 2, )
Kj = efek taraf faktor K ke-j (j = 1, 2, )
Tk(j) = efek taraf faktor T ke-k tersarang dalam taraf faktor K ke-j
MTik(j) = efek interaksi antara faktor M ke-i dan faktor T ke-k yang
tersarang dalam kelompok ke-j
m(ijk)= efek kekeliruan
G. DESAIN SPLIT PLOT (PETAK TERBAGI)

Y ijkm = + Ri +Tj + RTij +


{plot induk}
Bk + RBik + TBjk + RBTijk +
{split-plot}
m(ijk)
Dengan
Y ijkm = hasil pengamatan Rancangan
= rata-rata umum yang sebenarnya percobaan dengan
Ri = replikasi satu faktor yang
Tj = pengaruh faktor T lebih dipentingkan
dari faktor lainnya
RTij = kekeliruan plot induk
Bk = pengaruh faktor B
RBik = pengaruh interaksi antara R dan B
TBjk = pengaruh interaksi antara T dan B
RBTijk = kekeliruan split plot
m(ijk) = efek kekeliruan

Anda mungkin juga menyukai