Anda di halaman 1dari 85

Rosa Dwi Sahati, S.Kep.

,Ners, MARS

PELATIHAN MANAJEMEN BANGSAL KEPERAWATAN,


25/6/2013 PERSI JATIM
PENGERTIAN MANAJEMEN
Suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
(Gillies)
Sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
(Mary Parker Polleth)
Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan, usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (James A.F.Stoner)
Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (Staffing),
pengarahan dan kepemimpinan (Leading) dan Pengawasan
(controlling) (T. Hani Handoko)
TINGKATAN MANAJEMEN

MANAJEMEN
PUNCAK

MANAJEMEN MENENGAH

MANAJEMEN LINI
TINGKATAN MANAJEMEN
Manajer Puncak.
Klasifikasi manajemen tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif,
bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer
puncak adalah Direktur, Kepala Divisi, dsb.

Manajer Menengah.
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para
manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan para manajer lainnya dan
kadang kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain untuk manajer menengah
adalah manajer departemen, atau kepala sub divisi yg membawahi beberapa kepala
bagian.

Manajer Lini Pertama.


Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-
tenaga operasional, disebut manajemen lini/garis-pertama ( first line). Para manajer
ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader).
DUA FUNGSI UTAMA MANAJEMEN

Manajer Puncak MANAJEMEN ADMINISTRATIF


Penentuan tujuan, perencanaan
Pengorganisasian,
Penyusunan personalia
Dan pengawasan

Manajer Menengah

Manajer Lini

MANAJEMEN OPERATIF
Pengarahan dengan memotivasi,
supervisi, dan komunikasi
Beberapa pendapat para ahli manajemen tentang fungsi fungsi manajemen.

Henri Fayol Luther Gullick George Terry Ernest Dale

1) Planning 1) Planning 1) Planning 1) Planning


2) Organizing 2) Organizing 2) Organizing 2) Organizing
3) Commanding 3) Staffing 3) Actuating 3) Staffing
4) Coordinating 4) Directing 4) Controling 4) Directing
5) Controling 5) Coordinating 5) Inovating
6) Reporting 6) Representing
7) Controling 7) Controling
Koonts & Odonnel Ory Liang Lee William Newman James Stone

1) Planning 1) Planning 1) Planning 1) Planning


2) Organizing 2) Organizing 2) Organizing 2) Organizing
3) Staffing 3) Directing 3) Assembling 3) Leading
4) Directing 4) Coordinating Of resources 4) Controling
5) Controling 5) Controling 4) Directing
5) Controling
HUBUNGAN DIANTARA FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

1. PERENCANAAN
Pemilihan & penentuan 2. PENGORGANISASIANAN
tujuan organisasi, & Penentuan Sumber Daya
Penyusunan strategi, & kegiatan yg dibutuhkan,
kebijaksanaan, Menyusun organisasi
Program, dll Atau kelp. kerja,
Penugasan wewenang &
Tanggung jawab
Serta koordinasi
5. PENGAWASAN
Penetapan standar,
Pengukuran pelaksanaan,
& pengambilan tindakan 3. PENYUSUNAN
korektif PERSONALIA
Seleksi, latihan,
4. PENGARAHAN Pengembangan,
Motivasi, komunikasi penempatan, dan
Kepemimpinan untuk orientasi karyawan
mengarahkan karyawan
Mengerjakan sesuatu
Yg ditugaskan kepadanya
UNSUR MANAJEMEN

Sumber daya manusia secara kualitas


maupun kuantitas
Man Struktur organisasi

Uang atau anggaran


Money

Metode,
Methode Prosedur kerja
Peralatan
Machine

Pasar, pelanggan
Market

Fasilitas, sarana prasarana


Material
KETRAMPILAN MANAJERIAL

KETRAMPILAN KETRAMPILAN
KONSEPTUAL KEMANUSIAAN
(CONCEPTUAL (HUMAN
SKILLS) SKILLS)

KETRAMPILAN KETRAMPILAN
ADMINISTRATIF TEKNIK
(ADMINISTRATI (TECHNICAL
VE SKILLS) SKILLS)
KETRAMPILAN KONSEPTUAL (CONCEPTUAL
SKILLS)
Menguasai teori manajemen, mampu menciptakan
gaya manajemen yang dapat diterapkan dalam
suatu situasi, dapat mewujudkan gaya
kepemimpinan individual.
Pengetahuan tentang sumber daya manusia dan
kemampuan teknis,.

KETRAMPILAN KEMANUSIAAN (HUMAN


SKILLS)
Kemampuan untuk memahami, dan memotivasi
orang lain, baik sebagai individu ataupun
kelompok.
KETRAMPILAN ADMINISTRATIF
(ADMINISTRATIVE SKILLS)
Ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan
pengawasan.

KETRAMPILAN TEKNIK (TECHNICAL


SKILLS)
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-
peralatan, prosedur prosedur, atau teknik-teknik
dari suatu bidang tertentu.
KETRAMPILAN MANAJERIAL PADA TINGKATAN MANAJERIAL YG
BERBEDA
MANAJER
LINI MENENGAH PUNCAK
Konseptual
Konseptual
Konseptual
Kemanusiaan
Kemanusiaan
Administratif
Kemanusiaan
Administratif
Teknik Administratif
Teknik
Teknik
PERANAN MANAJER
Wewenang & Status Formal + Karakteristik & Ketrampilan Pribadi

PERANAN PEMBUAT
PERANAN ANTAR PRIBADI KEPUTUSAN
PERANAN
INFORMASIONAL
1.Pemuka simbolis 1. Enterpreneur
Misal: menerima & menjamu Inisiatif & kreatif
1. Monitoring aliran
tamu, kegiatan seremonial
informasi
2. Penangkal kesulitan:
2. Pemimpin/leader: Penampung keluhan,
2. Penerus Informasi
Misal: mengatur Kekurangan sarana dsb
Menyebarkan keputusan
Mendidik, memberi motivasi,
Keputusan baru kepada
bimbingan, nasehat kepada 3. Pengalokasian Sumber
bawahan
bawahan dll daya/Kepada siapa, kapan,
Untuk apa, bagaimana,
3. Perwakilan
3. Perantara Sumber daya dialokasikan
Sbg wakil organisasi
Misal: berhubungan dng
dlm pertemuan formal
pihak luar, spt: klien, rekanan, 4. Negosiator
Dsb
pemerintah Perundingan dengan pihak-
pihak lain
MANAJEMEN KEPERAWATAN

Adalah tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh


pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, serta
mengawasi sumber yang ada baik sumber daya
maupun dana sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif kepada pasien,
keluarga dan masyarakat.
Proses pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa nyaman kepada
pasien/ keluarga/ masyarakat (Gillies).
PRINSIP DASAR DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN

Melaksanakan fungsi manajemen


Mempunyai ketrampilan konseptual,
teknis, hubungan interpersonal,
komunikasi yang efektif, pengambilan
keputusan
Penggunaan waktu yang efektif
Pemenuhan kebutuhan
Ketenagaan
Pengembangan staf
Berbagai unsur yang diperlukan dalam mewujudkan
pelayanan keperawatan

Mempunyai organisasi pelayanan keperawatan dan tujuan


yang jelas
Standar pemberian asuhan keperawatan, model keperawatan
yang mendasari praktek dan asuhan keperawatan.
Standar ketenagaan meliputi kebutuhan tenaga dan jenjang
karier
Standar fasilitas dan peralatan
Kebijakan dan prosedur yang berlaku sebagai panduan di
rumah sakit baik intra maupun inter departemen.
Pengembangan staf bagi karyawan baru dan Pendidikan
Keperawatan Berkelanjutan
Pengendalian mutu pelayanan keperawatan
Rumah Sakit sebagai Sistem

Input Proses
Man Man. Operasional
Money
Methode Man. Adm &
Material Keuangan
Machine
Market Man. Umum
Informasi Man. SDM
Output
Umpan balik : Kemampuan tim Kes
+ Mutu pelayanan
- Penggunaan fasilitas pel.
Kepuasan klien
Derajat kes Masy. meningkat
LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
I. Manajemen Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh
manajer keperawatan, secara umum manajer berarti
setiap orang yang mempunyai tanggungjawab atas
bawahan dan sumber daya organisasi lainnya.
II. Manajemen Asuhan Keperawatan
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses
keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan
keduanya dapat saling menopang.
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses
keperawatan yang menggunakan konsep-konsep
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
I. MANAJEMEN OPERASIONAL

Pelayanan Keperawatan
di Rumah Sakit Pelayanan Profesional

Kegiatan selama 24 jam Dikelola oleh


berkesinambungan manajer keperawatan

Tujuan
Pelanggan Loyal Meningkatkan Citra
Rumah Sakit
Skema Proses Manajemen Keperawatan
INPUT OUTPUT
PROSES
Pelayanan
Keperawatan

Data

Pengembangan
Personel Pengumpulan Perencanaan Pengorganisasian Pengelolaan Pengarahan Pengawasan
Data staf
Pegawai

Peralatan

Riset

Fasilitas
Informasi tentang :
Pasien Tujuan sistem Bentuk organisasi Klasifikasi pasien Kekuasaan Kendali mutu
Pegawai Standar Uraian jabatan/ Penentuan Pemecahan masalah Audit pasien
Sumber-sumber Kebijakan pekerjaan kebutuhan pegawai Pengambilan Penampilan kerja
Budget Evaluasi pekerjaan Penerimaan keputusan Disiplin
Kerja tim/kelompok Seleksi Perubahan Hubungan kerja
Orientasi Mengatasi konflik Komputer sistem
Penjadwalan Komunikasi dan
Penugasan sistem analisa
Pengurangan Absen transaksi
Pengurangan Pindah
Pengembangan Staf
TAHAPAN PROSES
MANAJEMEN
KEPERAWATAN
PENGUMPULAN DATA

Manajemen
EVALUASI PERENCANAAN
Keperawatan

PELAKSANAAN
TAHAPAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. Pengumpulan data
Man
Money
Methode
Material
Machine
Market
yang akan mempengaruhi fungsi organisasi
keperawatan secara keseluruhan.
(Contd)
TAHAPAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN

2. Perencanaan
Menyusun perencanaan strategis dalam mencapai
suatu tujuan organisasi yang ditetapkan.
kebijakan dan prosedur operasional untuk mencapai visi
dan misi institusi
struktur organisasi mengoptimalkan efektifitas staf
memutuskan jumlah dan tipe tenaga yang dibutuhkan,
menentukan kebutuhan dalam asuhaan keperawatan
menegakkan tujuan
mengalokasikan anggaran belanja
(Contd)

TAHAPAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN

3. Pelaksanaan
Karena manajemen keperawatan memerlukan kerja
melalui orang lain, maka tahap implementasi
didalam proses manajemen terdiri atas bagaimana
memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan
yang telah direncanakan.
Fungsi kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam
komponen fungsi yang terdiri atas kepemimpinan,
komunikasi dan motivasi.
(Contd)

TAHAPAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN

4. Evaluasi
Tahap akhir dari proses manajerial adalah
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai sejauh mana
staf mampu melaksanakan perannya sesuai
dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan
serta mengidentifikasi faktor faktor yang
menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
Perencanaan strategic & pengawasan
A

Mengelola sumber daya manusia


B

Mengembangkan sumber daya manusia


C

Membangun kualitas
D
PERAN MANAJER KEPERAWATAN

A. Perencanaan strategic & pengawasan


1) Berpartisipasi dalam pengembangan organisasi,
membangun tujuan dan sasaran operasional
2) Konseptualisasi dan menentukan komponen
pelayanan keperawatan dalam organisasi: Visi,
Misi, Falsafah, Tujuan dan Struktur organisasi
pelayanan keperawatan
(Contd)
PERAN MANAJER KEPERAWATAN
3) Menentukan dan memformulasikan kebijakan,
peraturan dan prosedur pelayanan keperawatan
serta mengintegrasikan dengan kebijakan institusi,
sistem yang diperlukan dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan antara lain:
Sistem pemberian asuhan (memilih model
keperawatan)
Sistem pengembangan staf (menyediakan
pengembangan staf baik formal maupun non-formal)
Sistem kenaikan peringkat/jenjang karir
Sistem pengendalian mutu (merencanakan evaluasi
praktek keperawatan dan perbaikannya)
(Contd)
PERAN MANAJER KEPERAWATAN

4) Memastikan pelayanan keperawatan sesuai dengan


kebijakan/peraturan yang berlaku
5) Membuat mekanisme untuk menjamin lingkungan
terapeutik bagi pelayanan
6) Menentukan pengelolaan sistem informasi untuk
mengatur pelayanan keperawatan dan menjaga
pelaksanaan sistem tersebut
7) Mengembangkan dan menyediakan anggaran
untuk mengatur pelayanan keperawatan: dana,
material, manusia.
(Contd)

PERAN MANAJER KEPERAWATAN

B. Mengelola sumber daya manusia


1) Menetapkan standar ketenagaan
2) Mengukur produktifitas
3) Hiring personel
(Contd)
PERAN MANAJER KEPERAWATAN
C. Mengembangkan sumber daya manusia
1) Mengevaluasi penampilan kerja
2) Coaching dan counseling staf (mendampingi staf dalam
belajar peningkatan kompetensi klinik)
3) Delegasi efektif
4) Menyelesaikan konflik
5) Membangun tim
6) Fasilitasi komunikasi formal dan informal
7) Monitor hubungan interpersonal didalam dan antara
departemen
8) Sebagai model peran dan mentor untuk manajer masa
depan
(Contd)

PERAN MANAJER KEPERAWATAN

D. Membangun kualitas
1) Perkuat kebijakan organisasional
2) Sebagai sumber klinik (expert)
3) Melaksanakan stndar profesional
4) Mengembangkan dan memonitor hasil yang
diharapkan dari asuhan pasien melalui mutu
II. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

Proses manajemen keperawatan sejalan dengan


proses keperawatan sebagai satu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara
profesional, sehingga diharapkan keduanya dapat
saling menopang.
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu
proses keperawatan yang menggunakan konsep-
konsep manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atau evaluasi.
TAHAPAN PROSES
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Manajemen
RENCANA
EVALUASI Asuhan
TINDAKAN
Keperawatan

IMPLEMENTASI
1.PENGKAJIAN

Pengkajian adalah tahap awal dari proses


keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi kesehatan pasien.
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, oleh karena itu kebenaran data
sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa
keperawatan dan memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan respon individu
2. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana


tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien.
Rencana keperawatan terdiri dari 3 aspek tujuan
jangka panjang, tujuan jangka pendek, dan rencana
tindakan keperawatan. Tujuan jangka panjang
tercapai jika serangkaian tujuan jangka pendek telah
tercapai.
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan


rencana tindakan yang ditentukan dengan maksud
agar kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal
yang mencakup aspek peningkatan, pemeliharaan
serta pemulihan kesehatan dengan
mengikutsertakan pasien dan keluarganya.
Implementasi keperawatan berorientasi pada 14
komponen dasar keperawatan yang dikembangkan
dengan prosedur tehnis keperawatan.
4. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik, sistematis,
dan terencana untuk menilai perkembangan pasien setelah
pelaksanaan tindakan keperawatan.
Evaluasi dibagi 2 yaitu evaluasi proses atau formatif dilakukan
setiap selesai melakukan tindakan dan tujuan jangka pendek
serta tujuan jangka panjang yang telah dilakukan.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
SOAP ( respon subjektif pasien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan, respon objektif pasien
terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan,
analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau muncul
masalah baru atau ada data yang kontradiktif dengan masalah
yang ada, perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil
analisa pada respon pasien).
Keempat langkah dalam proses keperawatan ini
berlangsung terus menerus dilakukan oleh para
perawat melalui metoda penugasan yang telah
ditetapkan oleh manajer keperawatan.
Manajer keperawatan terutama manajer lini terlibat
dalam proses manajerial yang melibatkan berbagai
fungsi manajemen dalam rangka mempengaruhi dan
menggerakan perawat pelaksana agar mampu
memberikan asuhan keperawatan yang memadai
sesuai dengan kode etik dan standar praktek
keperawatan.
PENUTUP
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi untuk
mencapai suatu tujuan bersama, untuk menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan serta untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas.
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Meski fungsi manajemen terpisah satu dengan
lainnya, tetapi didalam pelaksanaannya, fungsi
tersebut merupakan satu rangkaian (proses) yang
saling berhubungan.
Rosa Dwi Sahati, S.Kep.,Ners, MARS

PELATIHAN MANAJEMEN BANGSAL


25/6/2013 KEPERAWATAN, PERSI JATIM
MENGARAHKAN SIKAP & PERILAKU
MEMPENGARUHI SEMANGAT & PERAN
MEMADUKAN POLA- AKTIF ANGGOTA
POLA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN
TINDAKAN

TUJUAN
BERSAMA
MERENCANAKAN &
MENYUSUN KEBIJAKAN-
KEBIJAKAN

MENETAPKAN
MENGEVALUASI SASARAN

PROSES MENGORGANISASI &


MEMIMPIN MENEMPATKAN

MEMBUAT
KEPUTUSAN
MEMIMPIN &
MENSUPERVISI
BERKOMUNIKASI
MENETAPKAN ARAH DASAR
MENGKOMUNIKASIKAN
(VISI, MISI, NILAI, TUJUAN,
VISI MISI ORGANISASI
SASARAN, STRATEGI)

MEMBANGUN KOALISI & MEMOTIVASI &


KERJASAMA DALAM TIM MEMBERI INSPIRASI
MEMBUAT PERUBAHAN
UNTUK MEMCAPAI DELEGASI & SUPERVISI
TUJUAN

MEMBERDAYAKAN STAF MENGAMBIL


DENGAN MELATIH & KEPUTUSAN &
MEMBERI KEPERCAYAAN BERTANGGUNG JAWAB
Kepemimpinan didasarkan atas perintah perintah
dan pemaksaan
Pemimpin cenderung mencurahkan perhatian
sepenuhnya pada pekerjaan,
pengawasan ketat
adanya sanksi- sanksi
disiplin adalah faktor yang terpenting.
bekerja kearah pencapaian sasaran organisasi
maupun untuk memenuhi tujuan pribadi.
Kepemimpinan yang memotivasi
sangat memperhatikan hal-hal seperti pengakuan,
kepastian emosional, dan kesempatan untuk
memperhatikan keinginan dan kebutuhan staf.
Kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang
melancarkan aktivitas
Para pemimpin berusaha untuk menyelesaikan setiap
konflik organisatoris antara para pengikut.
Pemimpin menetapkan tujuan dengan mengikut
sertakan para pengikut dalam pengambilan
keputusan terakhir.
Identifikasi tujuan kerapkali memberikan petunjuk
yang diperlukan oleh para pengikut.
SOSIOLOGIS

Mereka mengetahui hasil apa, kepercayaan apa, dan


kelakuan apa yang diharapkan dari mereka.
Usaha untuk mencapai tujuan mempengaruhi
interaksi antara para pengikut, kadang hingga tingkat
timbulnya konflik yang merusak di dalam atau di
antara kelompok.
Dalam situasi demikian, pemimpin diharapkan untuk
mengambil tindakan korektif, menjalankan pengaruh
kepemimpinannya dan mengembalikan harmoni dan
usaha kooperatif antara para pengikutnya.
Pihak pemimpin berangapan bahwa para
pengikutnya ingin berusaha sebaik baiknya dan
bahwa ia dapat memimpin dengan sebaiknya melalui
tindakan membantu usaha mereka.
Pemimpin menciptakan suatu lingkungan kerja yg
membantu mempertebal keinginan pada setiap
pengikut untuk malaksanakan pekerjaan sebaik
mungkin, bekerjasama dengan pihak lain, serta
mengembangkan skillnya serta keinginannya sendiri.
Saran-saran mengenai bagaimana melaksanakan
pekerjaan lebih baik
Pemimpin memberikan kebebasan seluas luasnya
kepada para pengikutnya
Pemimpin tidak berpartisipasi dalam
menentukan aktvitas
Pendekatan ini merupakan kebalikan langsung
dari teori otokratis.
Seorang pemimpin tidak berkelakuan sama
ataupun melakukan tindakan identik dalam
setiap situasi yang dihadapi.
Hingga pada tingkat tertentu bersifat fleksibel,
karena ia beranggapan bahwa ia perlu
mengambil langkah yang paling tepat untuk
menghadapi sesuatu problem tertentu.
Tindakan pemimpin dan jumlah otoritas yang
digunakan dihubungkan dengan kebebasan
pembuatan keputusan atau partisipasi yang
terbuka bagi pihak bawahan.
Terdapat banyak fleksibilitas dalam
kepemimpinan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai macam situasi.
Kepemimpinan bersifat multidimensi, terdiri
dari tiga macam elemen yakni: pemimpin-
pengikut-situasi.
Situasi dianggap sebagai elemen yang
terpenting karena ia memiliki paling banyak
variabel.
Sifat yang dianggap harus dimiliki
seorang pemimpin antara lain:
Intelegensi, Inisiatif, Energi
Kedewasaan emosional, persuasif,
Skill komunikatif, Kepercayaan diri,
Perseptif, Kreativitas, Partisipasi sosial.
dicirikan dengan suatu hubungan emosional antara
pemimpin dan anggota kelompok yang dipimpinnya
menginspirasi orang lain dengan mendapatkan
komitmen emosional dari pengikut dan dengan
membangkitkan rasa setia dan antusiasme yang kuat.
Pengikut dari pemimpin karismatik dapat mengatasi
kesulitan ekstrem untuk mencapai tujuan karena
keyakinan mereka terhadap pemimpin. Pemimpin
dianggap beriwibawa, berkemampuan menjadi
teladan, serta bersikap objektif.
Gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan
kemampuan seseorang.
Pemimpin bertindak sebagai katalisator, secara aktif
memandu kelompok ke arah pencapaian tujuan kelompok.
Kepemimpinan demokratis dilandaskan pada prinsip
sebagai berikut:
Setiap anggota kelompok harus berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan
Kebebasan keyakinan dan tindakan diperbolehkan dalam
batasan yang masuk akal yang ditetapkan oleh masyarakat dan
kelompok.
Tiap individu bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri
dan kesejahteraan kelompok
Harus ada perhatian dan pertimbangan untuk tiap anggota
kelompok sebagai individu yang unik
Menunjukkan manajer tradisional yang
berfokus pada tugas dari hari ke hari dalam
mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin transaksional memahami dan
memenuhi kebutuhan kelompok.
Hubungan dengan pengikut dilandaskan pada
pertukaran beberapa sumber yang dihargai
pengikut. Insentif ini digunakan untuk
meningkatkan kesetiaan dan performa.
Kepemimpinan transformasional dicirikan dengan empat faktor
primer :
Karisma, pemimpin karismatik sangat dihargai dan dipandang dengan
penuh rasa hormat, dedikasi, dan kekaguman. Mereka menetapkan
standar tinggi, menantang staff mereka untuk melebihi tingkat usaha
yang diharapkan
Motivasi inspirasional, pemimpin berbagi visi dengan staff yang menarik
emosi dan cita-cita mereka
Simulasi intelektual, pemimpin menstimulasi pengikut untuk
mempertanyakan secara kritis mengenai apa yang mereka lakukan dan
mengapa.
Contingent reward, pemimpin menyadari tujuan yang disepakati
bersama dan memberikan penghargaan pada pencapaian pegawai.
Suatu konsep yang merupakan perluasan dari
transformasional yang menyatakan : manajemen
yang baik sebagian besar adalah urusan caring,
karena manajemen yang tepat melibatkan caring
untuk orang lain, tidak memanipulasi mereka.
Caring leadership mengenali pentingnya caring
dalam praktik keperawatan yang
mengkombinasikan konsep teori caring dan teori
keperawatan .
Pemimpin mendelegasikan wewenang untuk
mengambil keputusan kepada para bawahan dengan
agak lengkap. Pada prinsipnya pemimpin akan
mengatakan, inilah pekerjaan yang harus Anda
lakukan. Saya tidak perduli bagaimana Anda
mengerjakannya, asalkan pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik .
Pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para
staf/bawahan. Dalam hal ini, pemimpin menginginkan
agar para staf/bawahan dapat mengendalikan diri
mereka masing-masing dalam menyelesaikan tugas
tersebut.
Memerintah ( tell )
Contoh : Berdasarkan keputusan saya, ini adalah apa yang
saya ingin Anda lakukan
Membujuk (sell )
Contoh : Berdasarkan keputusan saya, saya ingin Anda
lakukan, karena
Berkonsultasi ( consult )
Contoh : Sebelum saya membuat keputusan, saya
menginginkan masukan dari Anda
Meminta partisipasi (partisipative).
Contoh : Kita perlu membuat suatu keputusan bersama
Mendelegasikan ( delegate )
Contoh : Anda saja yang membuat keputusan
OTORITER DEMOKRATIS LAISSEZ-FAIRE

Derajat kebebasan Sedikit kebebasan Kebebasan sedang Kebebasan lebih


banyak

Derajat kontrol Kontrol tinggi Kontrol sedang Tidak ada kontrol

Pengambilan Oleh pemimpin Pemimpin dan Oleh kelompok atau


keputusan kelompok bersama tidak oleh siapapun
sama

Tingkat aktivitas Timggi Tinggi/cukup Minimal


pemimpin

Penanggung jawab Terutama oleh Berbagi Tidak ada yang


pemimpin bertanggungjawab

Hasil dari kelompok Kuantitas tinggi, Kreatif, kualitas tinggi Variabel mungkin
kualitas bagus kualitas buruk

Efisiensi Sangat efisien Kurang efisien daripada Tidak efisien


otoriter
KEPEMIMPINAN BERPUSAT PD PEMIMPIN
Manajer
membuat &
mengumumkan
keputusan
Manajer PENGGUNAAN
menjual
keputusan
OTORITAS
Manajer
mengajukan
ide ide &
pertanyaan
Manajer
memberikan
keputusan
tentatif, ada Manajer
kemungkinan mengemukakan
untuk problem,
mengubahnya menunggu
saran &
KEBEBASAN membuat
keputusan
Manajer UNT. PIHAK
menetapkan
batas-batas.
Menanyakan
BAWAHAN Manajer
membiarkan
keputusan bawahan
kelompok berfungsi dlm
batas yg
KEPEMIMPINAN BERPUSAT PD BAWAHAN ditetapkan
olehnya
KUALITAS PRIBADI PEMIMPIN SEJATI
Self-awareness:
Memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai dan
pandangan hidup yang ia perjuangkan dan hayati
Ingenuity:
Dengan penuh keyakinan melakukan inovasi dan
adaptasi guna menanggapi dunia yang terus berubah
Love:
Melibatkan orang lain dengan sikap positif dan penuh
cinta guna mengembangkan potensi mereka
Heroism:
Memberikan energi kepada dirinya dan orang lain
dengan memupuk heroic ambitions & passion for
excellence
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Pemberdayaan, membagi pengaruh dan pengendalian
dengan anggota kelompok dalam memutuskan cara
mencapai tujuan organisasi.
Intuisi, memiliki rasa terhadap lingkungan, dan kebutuhan
serta keinginan yang dimiliki oleh orang lain.
Pemahaman Diri, kemampuan untuk menyadari kekuatan
dan kelemahan diri sendiri. Membangun kekuatan diri dan
mengoreksi atau memperbaiki kekurangan.
Visi, mempunyai kemampuan membayangkan situasi yang
berbeda dan lebih baik serta mengidentifikasi cara-cara
untuk mencapainya.
Kongruensi Nilai, kemampuan untuk memahami dan
menerima misi serta tujuan dari organisasi dan nilai
pegawai serta untuk menyatukannya.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN

1. Pencapaian dan ambisi


Keterampilan 2. Kemampuan untuk keluar
kepemimpinan inti dari kesalahan
1. Pemberdayaan 3. Dedikasi tinggi terhadap
2. Intuisi pekerjaan
3. Pemahaman diri 4. Analisis dan ketrampilan
4. Visi memecahkan masalah
5. Kongruensi nilai yang baik
5. Tingkat keterampilan
manusia yang tinggi
6. Inovasi tingkat tinggi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
1. Karakteristik pribadi pemimpin
Intelegensi/kecerdasan: pengetahuan dan
ketrampilan, daya analisa, konsisten, komunikasi,
motivasi
Kedewasaan: sosial dan emosional, aktifitas yang
luas/keluasan hubungan sosial, percaya diri
Keinginan berkembang: motivasi diri dan dorongan
berprestasi, pandangan luas, mengejar keberhasilan
Sikap positif dalam hubungan manusiawi:
pengertian, menghargai orang lain, memanfaatkan
pengalaman dan kemampuan orang lain, jujur
2. Kelompok yang dipimpin:

Jumlah anggota kelompok


Bentuk kelompok
Kemampuan dan pengalaman individu kelompok
Pola komunikasi dalam kelompok
Kebutuhan anggota akan kemandirian
Informasi
Prestasi
3. Situasi yang dihadapi:

Perubahan situasi
Kompleksitas tugas
Fasilitas yang ada
Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
tugas
PERAN PENTING PEMIMPIN

Amat menentukan keberhasilan suatu organisasi

Everything rises and falls on leadership


(John C.Maxwell)

Leadership is a multidimensional function, requiring


knowledge & understanding of many organizational
needs. As a leader you must master the various roles
that are required to handle different people &
circumstances with skill & efficiency
CIRI PEMIMPIN YANG SUKSES

Mampu menggerakkan semangat & dukungan staf


serta karyawannya
Berani mengakui kesalahan & menerima
konsekuensinya daripada menyalahkan orang lain
Dapat menyesuaikan diri dengan banyak orang yang
bervariasi & peka terhadap orang lain
Memiliki ketrampilan hubungan interpersonal yang
tinggi
Tenang & penuh keyakinan, memiliki integritas pribadi
Peduli & solider dengan mereka yang dipimpin serta
dapat memenuhi kebutuhan & aspirasi mereka
KIAT UNTUK MEMPERTAJAM DAN
MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN
Memiliki kepemimpinan karismatik yang tidak
dapat diukur secara kuantitas
Memiliki kecerdasan, kepandaian, dan
pengetahuan mengenai pekerjaan yang ditangani
Memiliki sifat adil, cerdas, baik, realistis,
Memiliki keyakinan untuk berhasil
Selalu tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan
Mengetahui tugasnya
Pandai mengawasi dan menganalisis
Sanggup mendelegasikan wewenang
KIAT UNTUK MEMPERTAJAM DAN
MENINGKATKAN JIWA KEPEMIMPINAN
Menetapkan standar yang cukup tinggi
Mempunyai prestasi tinggi
Dapat menetapkan dan meraih tujuan , ambisi dan
sasaran
Mengakui kelemahan dan kekuatan diri sendiri dan
orang lain
Dapat mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan
Belajar dari pengalaman langsung
Memahami penggunaan kekuasaan
Dapat menemukan dan menggunakan sumberdaya
secara tepat
SERVANT LEADERSHIP

Customer service :
rule 1 : if we dont take care of our customer, some-
one else will
Punya customer satisfaction vision
Berusaha memenuhi kebutuhan, keinginan &
harapan konsumen = kunci keberhasilan dalam
persaingan
Tidak otoriter & tanpa kekerasan, tetapi rendah hati
& penuh cinta
Mencapai tujuan dengan saling melayani
COMPASSIONATE LEADERSHIP

1) Lima tahap yang harus dilalui:


Turun langsung kelapangan (go)
Melihat kenyataan yang ada (see)
Berempati dengan & merasakan penderitaan
orang lain yang dihadapi (feel)
Peduli (care)
Bertindak menolong (act)
COMPASSIONATE LEADERSHIP

2) Mendorong tindakan kasih yang inklusif


3) Tanggapan seketika terhadap kebutuhan langsung
dalam situasi konkret
4) Perlu layanan profesional tapi tidak melulu teknis
5) Butuh pendidikan hati yang peduli pada yang
menderita
EMPOWERING LEADERSHIP

Bersikap positif terhadap rekan kerja & orang yang


dipimpin: mengenali potensi mereka &
mengembangkannya
Mampu memotivasi orang untuk memberikan yang
terbaik dari dirinya
Mendelegasikan tugas seraya melatih anak buah
untuk meningkatkan kinerjanya
KEPEMIMPINAN GEMBALA YANG BAIK

Mengenal nama & menyapa dengan nama orang


yang dipimpinnya
Mengenal kondisi masing-masing anak buahnya
Mengenal medan penggembalaannya
Tahu cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan
para anak buahnya & menggerakkan mereka
Menjaga, melindungi, mencintai anak buahnya
Mengutamakan keselamatan anak buahnya dari pada
keselamatannya sendiri
Dapat menjadi panutan bagi anak buahnya
Mau mendengarkan keluhan & umpan balik dari
yang dipimpin
STEWARD LEADERSHIP

(Steward = orang yang diberi kepercayaan untuk


mengelola harta kekayaan milik orang lain; harta itu
bukan milik sendiri)

Pemimpin wajib mempertanggungjawabkan


kebijakan & keputusannya kepada tuhan &
stakeholders

Perlu jujur, jeli & kreatif mengusahakan


pengembangan modal yang dipercayakan kepadanya
LEADING WITH INTEGRITY

Pemimpin seharusnya dapat dipercaya oleh


orang yang dipimpinnya, perlu memiliki
integritas (satunya kata & perbuatan)

Pemimpin seharusnya memiliki wibawa


karena kekuatan karakter dan keutuhan
kepribadiannya
LEADING WITH FAITH IN GODS PROVIDENCE

Tidak mudah cemas & tidak cepat putus asa bila


menghadapi kesulitan (mengandalkan kekuatan
tuhan & bukan hanya kekuatan sendiri)

Berani memulai suatu karya rintisan guna


menganggapi kebutuhan yang mendesak kendati
sarana & prasarana masih minim (optimis)
PENUTUP

GAYA KEPEMIMPINAN MANAKAH


YANG DIANGGAP PALING BAIK?

Gaya kepemimpinan yang diterapkan harus


memperhatikan berbagai faktor seperti faktor
organisasi, pemimpin ( manajer ), bawahan, dan
situasi penugasan.

Anda mungkin juga menyukai