Nama : Tn. P
Jeniskelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Sangkanayu 03/01,
Purbalingga
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh serabutan
Mondok di bangsal : Dahlia
Tanggal masuk : 11 Maret 2016
Nomor RM : 637009
Anamnesis
KU: Nyeri pada tungkai atas kanan
RPS
Pasien datang dengan keluhan nyeri tungkai atas kanan.
Keluhan disertai nyeri dan bengkak. Pada tanggal 10 Maret 2016
jam 10.00 WIB pasien sedang berjalan menuju kerumah saudara
melewati sungai yang berada didekat rumahnya di daerah
Balekering. Untuk mempercepat perjalanan pasien harus
melewati sungai tersebut. Tanpa berfikir panjang pasien langsung
loncat menuju seberang sungai tetapi loncatannya tidak sampai
seberang dan pasien terjatuh kebawah dengan ketinggian 3 meter.
Posisi jatuh tengkurap diatas pondasi. Saat kejadian pasien sadar,
langsung tidak bisa berjalan dan tidak ada luka.Setelah kejadian
pasien dibawa pulang kerumah. Saat berada di rumah pasien
merasa kaki kanan semakin bengkak dan sulit untuk digerakkan.
Kemudian pasien pergi ke RSUD dr. R. GoetengTaroenadibrata
Purbalingga.
RPD
2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami kecelakaan
di kampung di sekitar rumahnya. Pasien ditabrak motor dari arah
depan saat berada di jalan tanjakan dan berbelok dengan
kecepatan tinggi kira-kira 80 km/jam. Saat kejadian pasien tidak
sadar tetapi menurut saksi pasien terpental sekitar 10 meter.
Setelah kejadian pasien dibawa ke RS Margono dan tidak
sadarkan diri selama 3 hari. Pasien dirawat di RS Margono
selama 15 hari dengan kaki kanan di pasang gips. 1,5 bulan
setelah pulang dari rumah sakit gips dilepas sendiri oleh pasien
dan tidak pernah control atau periksa ke dokter lagi sampai
sekarang.
RPK
Keluhanserupa (-), HT (-), DM (-)
Anamnesis Sistem
Status Generalis
Kondisi Umum : Tampak Kesakitan
Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi : Cukup
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36 0C
Cephal : Normochepal
MATA : KONJUNGTIVA ANEMIS (-/-), SUBKONJUNGTIVA BLEEDING
(+/-)
Thorax : Tampak simetris, Bentuk dada normal
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis (+)
Perkusi : batas-batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1-S2 reguler, Bising (-)
Pulmo
Inspeksi : Retraksi dada (-), Ketertinggalan gerak (-)
Palpasi : vocal fremitus lapang paru kiri dan kanan simetris
Perkusi : sonor pada lapang paru kiri dan kanan
Auskultasi : lapang paru kiri dan kanan vesikuler, rhonki dan
wheezing tidak ada
Abdomen :
Inspeksi : benjolan (-), lebih rendah dari dinding dada
Auskultasi : Peristaltik (+)
Perkusi : Timpani semua lapang
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba
Extremitas :
Look : tampak bagian femur bengkak (+), deformitas (+)
Feel : nyeri tekan (+), teraba hangat (+)
Move : keterbatasan gerak aktif dan pasif (+), nyeri jika digerakkan (+)
Pemeriksaan laboratorium
Rontgen Pre-op
Hasil Rontgen
Tampak adanya fraktur femur proksimal dextra
Aposisi dan aligmen jelek
Rontgen Post-op
Hasil Rontgen
Tampak malunion fraktur femur proximal dextra
Aposisi dan aligmen jelek
DIAGNOSIS :
Pre Op: Fraktur tertutup komplit oblik 1/3 proximal femurdextra displace
Post Op: Malunion fraktur femur dextra post orif H+6
Tindakan/ Terapi
Rencana operatif
- Dilakukan pemeriksaan darah rutin untuk persiapan operrasi
- Skeletal traksi
Di bangsal
- Terapi medikamentosa
- Inj. Cefazolin 2x1 gram
- Inj. Ketorolac 2x30 mg
- Inj. Ranitidin 2x50 mg
- Non-medikamentosa
- Traksi dengan beban 2,5 kg
- Edukasi untuk latihan pergerakkan daerah yang dilakukan ORIF
DEFINISI FRAKTUR
1. Iritasi kulit
2. Atrofi otot
3. Demineralisasi tulang
4. Infeksi dan Paresesaraf