Anda di halaman 1dari 17

Pleno

Telinga Kananku Sangat Nyeri


KELOMPOK 4
1. ANGGUN WIWI SULISTIN
2. HANDRY BASO
3. ARDANA INDRAWAN
4. SITI CHAIRUNNISA
5. FINA OKTAVIANA
6. FADILA
7. KARIN KURNIAWATI
8. SITI INNAS STASSIA
9. FANDHY P. ANDI LOLO
10. JEINUN GEMINI
Telinga Kananku Sangat Nyeri

Harry berusia 10 tahun datang ke poliklinik diantar oleh ibunya dengan


keluhan nyeri telinga kanan. Keluhan disertai demam, gaangguan
pendengaran, pusing, rasa penuh di telinga, kadang keluar cairan
berwarna kuning, dan berbau. Ibunya mengatakan akibat keluhan ini,
anaknya rewel, sering terbangun di malam hari dan akhir-akhir ini harry
juga menarik telinga kanannya. Pada anamnesis diperoleh
keterangan bahwa riwayat membersihkan telinga jarang, dan memiliki
riwayat penyakit sering mengalami radang tenggorokan dan pilek.
Pada pemeriksaan fisik vital sign : temperatur 39,5 c. Pemeriksaan
mulut diperoleh tampak faring hiperemis, terdapat selaput berwarna
keputihan. Pemeriksaan otoscope diperoleh tampak sekret eksudat
pada liang telinga tengah, embran timpani tampak eritema dan
bulging. Pemeriksaan leher, teraba pembesaran kelenjar getah
bening di leher.
Step 3 &
Step 1 Step 2
4

Step 6 &
Step 5
7
Step 1
unfamiliar terms

Erytema

Bulging

Hiperemis

Sekret eksudat
Step 2
Anatomi dan fisiologi sistem pendengaran ? ( LO )

Apa penyebab tersering infeksi sistem pendengaran ?

Penyebab keluarnya cairan kuning dan berbau ?

Apakah ada hubungan antara radang tenggorokkan dan nyeri pada telinga ?

Diagnosis skenario ?

Prosedur diagnostik untuk mendeteksi kelainan pada telinga ? ( LO )

Manajemen untuk pasien pada skenario? ( LO )

Apakah ada hubungan antara membersihkan telinga dan kondisi pasien pada skenario?
jika ada bagaimana cara membersihkan telinga yang benar ?

Obat-obat yang dapat menyebabkan toksisitas pada telinga ? ( LO )


Step 3 & 4

2. Bisa bakteri, Jamur dan virus, namun yang paling


tersering adalah karena jamur candida albicans

3. Karna banyaknya kelenjar keringat, ketika


partikel (mis.bakteri) masuk dan bercampur
ekskresi kelenjar keringat (serumen) maka akan
menimbulkan bau dan cairan kuning
4. Ada. Akibat radang tenggorokkan yang
terlalu lama bisa menyebabkan tuba auditiva
terkunci -> menurunnya pendengaran.
Kemudian akibat sering dibersihkan dapat
menyebabkan mukosa telinga rusak ->inflamasi.

5. Otitis media akut supuratif


8. Ada, karna bisa saja pada saat memasukkan sesuatu benda
asing (cottonbud) kedalam telinga atau keliang telinga
sehingga partikel-partikel asing yang diluar telinga bisa masuk
dan menginfeksi bagian telinga.
Pada umumnya untuk pembersihan telinga itu bisa terjadi
secara fisiologis (terjadi sendiri). Hal ini terjadi karna serumen
dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit
yang bergerak dari arah membran tympani menuju keluar serta
dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.
Step 5
LO
Anatomi dan fisiologi sistem pendengaran ?

Prosedur diagnostik untuk mendeteksi kelainan


pada telinga ?

Manajemen untuk pasien pada skenario?

Obat-obat yang dapat menyebabkan toksisitas


pada telinga?
Step 7
1 anatomi dan fisiologi pendengaran
Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun
telinga dan liang telinga
sepetiga bagian kulit liang
sampai membran timpani.
telinga terdapat banyak membran timpani berbentuk
Daun telinga terdiri dari
kelenjar serumen (kelenjar bundar yang terdiri dari 2
tulang rawan elastin dan kulit.
keringat) dan rambut. bagian, yakni pars flaccida
Liang telinga berbentuk huruf
Kelenjar keringat terdapat dan pars tensa.
S, dengan rangka tulang rawan
pada seluruh kulit liang
pada sepertiga bagian luar,
telinga. pada duapertiga
sedangkan dua pertiga bagian
bagian dalam hanya sedikit
dalam rangkanya terdiri dari
dijumpai kelenjar serumen.
tulang. Panjang kira-kira 2 -
3 cm.
Telinga tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dengan :


1. Batas luar : membran timpani
2. Batas depan : tuba eustachius
3. Batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
4. Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis.
5. Batas atas : tegmen timpani (meningen/otak)
6. Batas dalam : berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semi
sirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval window),
tingkap bundar (round window) dan promontorium
Telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari koklea yang berupa 2 setengah lingkaran


dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semi sirkularis. Puncak
koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa dan skala
timpani dengan skala vestibuli.
Fisiologi pendengaran

Proses mendengar diawali dengan


ditangkapnya energi bunyi oleh Energi getar yang telah di amplifikasi ini akan
diteruskan ke stapes yang menggerakkan
daun telinga dalam bentuk tingkap lonjong sehingga perilimfa pada skala
gelombang yang dialirkan melalui vestibuli bergerak. Getaran diteruskan melalui
udara atau tulang ke koklea. membran Reissner yang mendorong endolimfa,
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara
Getaran tersebut menggetarkan
membran basillaris dan membran tektoria.
membran timpani diteruskan ke Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
telinga tengah melalui rangkaian menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia
tulang pendengaran yang akan sel-sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan
mengamplifikasi getaran melalui menimbulkan potensial aksi pada saraf
daya ungkit tulang pendengaran auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
dan perkalian perbandingan luar sampai ke korteks pendengaran ( area 39-40 )
di lobus temporalis.
membran timpani dan tingkap
lonjong.
2. Prosedur diagnostik
kerusakan pendengaran
-kebisingan kepala
Anamnesis

-pusing
-sekret telinga
-nyeri telinga

Pemeriksaan Inspeksi
palpasi auricula
fisik
3. Manajemen
Pengobatan ini bergantung pada stadium penyakitnya. Pada stadium supurasi selain
diberikan antibiotika idealnya harus disertai miringotomi. Bila membran tympani tida di
insisi. (miringotomi) kemungkinan membran tympaninya akan ruptur dan nanah keluar
keliang telinga luar.

4. Obat-obat yang menyebabkan toksisitas telinga


Antibiotika aminoglikosida (streptomisin, canamisin,neomisin)
Loopdiuretik (furosemid, bumetanide)
Dimana obat-obat ini bekerja dengan menghambat reabsorbsi elektrolit-elektrolit dan
air pada cabang naik dari lengkungan henle. Walaupun diuretik tersebut hanya
memberikan sedikit efek samping tetapi menunjukkan derajat potensi ototoksitas,
terutama bila diberikan pada pasien dengan insufisiensi giinjal secara intravena.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai