Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN KASUS

Wanita Umur 44 tahun dengan Hepatitis Akut


dan Dehidrasi Ringan-Sedang

PEMBIMBING : Letkol CKM dr. Trio Tangkas Wahyu M., Sp.PD


OLEH : Ayu Diah Permata Sari 15710036
IDENTITAS
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 44 tahun
3. Jenis Kelamin : Wanita
4. Alamat : Jl. Teluk Cendrawasih 3 RT 2/RW 2 No. 124,
Arjosari, Malang
5. Pekerjaan :-
6. Agama : Islam
7. No. RM : 280503
8. Tanggal MRS : 9 Januari 2017
9. Tanggal pemeriksaan : 10 Januari 2017
10. Tanggal KRS : 21 Januari 2017
ANAMNESA
Autoanamnesa (tanggal 10 Januari 2017)

Keluhan Utama : Muntah

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam RST dr. Soepraoen Malang
pada tanggal 10 Januari 2017 dengan keluhan muntah. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak 1 minggu yang lalu sebelum pasien Masuk RS. Muntah rata
rata 5 kali dalam sehari berupa makanan dan minuman yang ditelan
dan sekali muntah kurang lebih sebanyak 1 gelas aqua. Tidak didapatkan
darah pada muntahan tersebut.
Pasien mengatakan siklus menstruasi pasien sebelum sakit tidak ada
perubahan dan masih lancar, pasien mengalami menstruasi sebanyak 1
kali dalam sebulan.
Pasien mengatakan ulu hati terasa penuh dan sebah jika sehabis
makan. Selain itu pasien juga mengeluh badan cepat lelah dan terasa
lemas sejak 1 minggu lalu.
Nyeri kepala (+)
Pasien mengeluh merasa demam 1 minggu yang lalu.
Makan (+) berkurang sejak 1 minggu yang lalu karena beberapa saat
sehabis makan pasien memuntahkan makanan dan minuman yang
ditelan. Makan kadang sehari hanya 1 kali dan tiap makan hanya 2-3
sendok saja.
Minum (+) berkurang, minum air putih, terkadang teh manis 4-5 sendok
setiap kali minum.
BAB (+) normal, dalam sehari BAB sebanyak 1x dengan konsitensi lunak,
warna kuning.
BAK (+) 2-3 kali sehari, berwarna seperti teh, sekali BAK sebanyak -1/2
gelas air mineral. Tidak didapatkan nyeri maupun panas saat BAK.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat DM disangkal
Riwayat HT disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat Transfusi darah(-)
Lab 27 Desember 2016 (RS Bersalin Pemkot Malang)

Parameter Hasil Nilai rujukan


DARAH LENGKAP
Hemoglobin 13,7 L: 14-18 P: 12-16 gr%
Leukosit 7.900 3.500 10.000/mm3
Trombosit 242.000 150.000 450.000/mm3
PCV 40,9 35.0 50.0%
LED 35 L: 0-10 P: 0-20/jam
FAAL HATI
SGOT 517 L: <35 P: <31
SGPT 678 L: <41 P: <31
URINE LENGKAP
Warna Kuning coklat Kuning
Kejernihan Agak keruh jernih
pH 6,0 4,5 8,5
BJ 1.030 1.003 1.030
Albumin - Negatif
Reduksi - Negatif
Urobilin - Negatif
Keton +3 Negatif
Nitrit - Negatif
Blood + Negatif
Lekosit +4 Negatif

SEDIMEN URIN
Leukosit 20-25 0 3 / LPB
Eritrosit 2-3 0 3 / LPB
Epitel 10-12 < 11
Silinder - Negatif
Kristal - Negatif
Bakteri +2 Negatif
Lain-lain - Negatif
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien
Tidak ada riwayat penyakit kencing manis
Tidak ada riwayat penyakit darah tinggi
Tidak ada riwayat asthma
Riwayat Pengobatan

Pasien mengkonsumsi obat anti muntah dari dokter umum, yang


diminum 3 kali sehari, tetapi pasien lupa nama obatnya.
Riwayat Kebiasaan
Alkohol (-)
Rokok (-)
Jamu (+) kadang-kadang
Kopi (+)/ teh (+)
Tato (-), tindik (-)
Konsumsi obat TB (-)
Konsumsi OAINS (-)
Terkadang pasien makan makanan di luar kurang lebih sebulan sekali.

Status Gizi
BB : 70 kg
TB : 165 cm
BMI : 25,9 kg/m2 (overweight)
PEMERIKSAAN FISIK (23/12/2016)
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4/5/6
Vital Sign :
Tensi : 130/70 mmHg
Nadi : 98 x/menit reguler, kuat angkat
RR : 18 x/menit
Suhu : 36,2 C axilla
PEMERIKSAAN FISIK (23/12/2016)
Kepala : Mata
Bentuk : oval, simetris (+) Pupil : isokor 3mm/3mm
Warna rambut : hitam Reflek cahaya :+/+
Turgor : normal Anemia :-/-
Ikterik :+/+
Telinga Mata cowong :+/+
Pendengaran : DBN
Mulut
Hidung Bibir cianosis :-
DBN Gusi berdarah :-
Lidah kotor :-
Bibir kering :+
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Simetris
Trakea ditengah
JVP tidak meningkat
Pembesaran KGB (-)

Thorax
Bentuk simetris
Pembesaran kelenjar getah bening aksilla (-)
Spider nevi (-)
PEMERIKSAAN Depan Belakang
PARU Kanan Kiri Kanan Kiri
Inspeksi
Bentuk simetris simetris simetris simetris
Gerak nafas simetris simetris Simetris simetris
Penonjolan - - - -
Otot nafas bantuan - - - -
Penyempitan ICS - - - -
Palpasi
Gerak nafas simetris simetris simetris simetris
Stem fremitus simetris simetris simetris simetris
Perkusi
Suara perkusi sonor sonor sonor sonor
Batas paru hati ICS 5
Auskultasi
Suara nafas vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
Suara tambahan - - - -
PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V mid clavicula line sinistra
Perkusi :
Batas kiri atas : ICS V MCL Sinistra
Batas kanan bawah : ICS IV sternal line Dekstra

Auskultasi :
Suara jantung S1-S2 tunggal reguler
Murmur sistolik (-) Gallop (-)
PEMERIKSAAN ABDOMEN

Inspeksi Palpasi Perkusi


Bentuk flat Hepar teraba 3 jari
Timpani (+)
Umbilicus tidak di bawah arcus
menonjol costae, BPX: 7cm, Meteorismus (+)
Caput medusa (-) BAC: 11cm, tepi Shifting dullness (-)
tajam, permukaan
rata
Auskultasi Lien tidak teraba
BU (+) 6 x/menit nyeri tekan (+)
Bruit (-) pada regio
epigastrium
PEMERIKSAAN Atas Bawah
EKSTREMITAS Kanan Kiri Kanan Kiri
Edema - - - -
Akral dingin - - - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
09/01/2017
Parameter Hasil Nilai rujukan
FAAL HATI
Alkali fosfatase 201 ( 98 287 U/L )
SGOT 607 ( < 33 U/L )
SGPT 503 ( < 42 U/L )
Bilirubin total/ Direk 34,66/15,40 ( < 1.10/<0.25 mg/dl )
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG abdomen 11/01/2017

Kesimpulan:

Chronic hepatitis dengan Cholecystitis chronic


Cholangitis
Follow Up (11/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning
Pasien mengatakan masih KU : lemah Hepatitis Akut Planning Terapi :
muntah 4 kali, berupa GCS : 4/5/6 Dehidrasi ringan-sedang
makanan dan minuman T: 120/70 mmHg Infus aminofluid:Asering =
N: 82 x/menit 1:2
yang ditelan, sekali muntah
RR : 19 x/menit Ranitidin 2x50mg IV
kurang lebih sebanyak 1,5
S : 36 5 C axilla Kotrimoksazol 2X2
gelas aqua, mual (+), ulu A/I/C/D = -/+/-/-, mata Curcuma 3x1
hati terasa sebah, nyeri cowong +/+, bibir kering + Urdafalk 3x1
kepala (+), makan (+) Cor : S1 S2 Tunggal reguler Primperan 3x1
menurun, minum (+) Thoraks :
sedikit-sedikit, demam (-), Rh : -/- Wh : -/-
BAB (-), flatus (+), BAK Abd :
(+), warna seperti teh -Insp: simetris
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
-Pal : meteorismus (+)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada
regio epigastrium dan
lumbal dekstra,
hepatomegali (+)
-Per : timpani (+)
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Follow Up (12/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan masih KU : lemah Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6 Dehidrasi ringan-sedang
muntah 2 kali, berupa
T: 100/60 mmHg Infus aminofluid:Asering = 1:2
makanan dan minuman N: 88 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
yang ditelan, sekali muntah RR : 19 x/menit
S : 36 8 C axilla Kotrimoksazol 2X2
kurang lebih sebanyak 1/2
A/I/C/D = -/+/-/-, mata cowong Curcuma 3x1
gelas aqua, mual (+) sudah Urdafalk 3x1
(+), bibir kering +
berkurang, ulu hati terasa Cor : S1 S2 Tunggal reguler Primperan 3x1
sebah, nyeri kepala (+), Thoraks :
makan (+), minum (+) Rh : -/- Wh : -/- Pemeriksaan LFT ( SGOT,
Abd : SGPT, bilirubin )
sedikit-sedikit, demam (-),
-Insp: simetris,
BAB (-), flatus (+), BAK -Aus : BU (+) 6x/m, bruit (-)
(+), warna seperti teh -Pal : meteorismus (+)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada
regio epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (13/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning
Pasien mengatakan masih KU : Cukup Hepatitis akut Planing terapi:
muntah 3 kali, berupa GCS : 4/5/6 Dehidrasi ringan - sedang
makanan dan minuman T: 110/80 mmHg Infus aminofluid:Asering =
N: 75 x/menit 1:2
yang ditelan, sekali muntah
RR : 20 x/menit Ranitidin 2x50mg IV
kurang lebih sebanyak 1/2
S : 36 3 C axilla Kotrimoksazol 2X2
gelas aqua, mual (+) sudah A/I/C/D = -/+/-/-, mata Curcuma 3x1
berkurang, ulu hati terasa cowong (+), Urdafalk 3x1
sebah sudah berkurang, Cor : S1 S2 Tunggal reguler Primperan 3x1
nyeri kepala (+) sudah Thoraks :
bekurang, makan (+), Rh : -/- Wh : -/-
minum (+), demam (-), Abd :
BAB (-), flatus (+), BAK -Insp: simetris,
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
(+), warna seperti teh
-Pal : meteorismus (-)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (-)
Hepatomegali (+)

-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Pemeriksaan penunjang (13 Januari 2017)
Parameter Hasil Nilai rujukan
FAAL HATI
SGOT 498 ( < 33 U/L )
SGPT 402 ( < 42 U/L )
Bilirubin total/ Direk 30,52/13,29 ( < 1.10/<0.25 mg/dl )
Follow Up (14/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan masih KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6 Dehidrasi ringan-sedang
muntah 2 kali, berupa air
T: 110/80 mmHg Infus aminofluid:Asering = 1:2
ludah berwarna putih, N: 79 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
sekali muntah kurang lebih RR : 17 x/menit
S : 36,4 C axilla Kotrimoksazol 2X2
sebanyak 1/4 gelas aqua,
A/I/C/D = -/+/-/-, mata cowong Curcuma 3x1
mual (+) sudah berkurang, Urdafalk 3x1
+
ulu hati terasa sebah sudah Cor : S1 S2 Tunggal reguler Primperan 3x1
berkurang, nyeri kepala (+) Thoraks :
berkurang, makan (+), Rh : -/- Wh : -/-
Abd :
minum (+), demam (-),
-Insp: simetris,
BAB (-), flatus (+), BAK -Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
(+), warna seperti teh -Pal : meteorismus (+)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada
regio epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (15/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan masih KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
muntah 1 kali, berupa air
T: 110/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
ludah berwarna putih, N: 85 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
sekali muntah kurang dari RR : 19 x/menit
S : 36,5 C axilla Kotrimoksazol 2X2
1/4 gelas aqua, mual (+)
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
sudah berkurang, nyeri Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
kepala (+) berkurang,perut Thoraks : Primperan 3x1
sudah tidak terasa sebah, Rh : -/- Wh : -/-
makan (+), minum (+), Abd :
-Insp: simetris,
demam (-), BAB (-), flatus
-Aus : BU (+) 6x/m, bruit (-)
(+), BAK (+), warna seperti -Pal : meteorismus (+)
teh : shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada
regio epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (16/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan muntah KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
2 kali, berupa makanan
T: 110/70 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
yang ditelan, sekali muntah N: 88 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
kurang dari 1/4 gelas aqua, RR : 19 x/menit
S : 36,4 C axilla Kotrimoksazol 2X2
mual (+) sudah berkurang,
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
nyeri kepala (-), makan (+), Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
minum (+), demam (-), Thoraks : Primperan 3x1
BAB (-), flatus (+), BAK Rh : -/- Wh : -/-
(+), warna seperti teh Abd :
-Insp: simetris,
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
-Pal : meteorismus (+)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (-)
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (17/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan masih KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
muntah 2 kali, berupa air
T: 110/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
liur berbusa berwarna putih, N: 76 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
sekali muntah kurang dari RR : 18 x/menit
S : 36,8 C axilla Kotrimoksazol 2X2
1/4 gelas aqua, mual (+)
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
sudah berkurang, nyeri Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
kepala (-), makan (+), Thoraks : Primperan 3x1
minum (+), demam (-), Rh : -/- Wh : -/-
BAB (-), flatus (+), BAK Abd :
-Insp: simetris,
(+), warna seperti teh tetapi
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
sudah agak kekuningan -Pal : meteorismus (+)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada
regio epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (18/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
muntah 3 kali, berupa air
T: 110/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
liru berbusa + makanan N: 83 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
yang ditelan, sekali RR : 19 x/menit
S : 36,4 C axilla Kotrimoksazol 2X2
muntah kurang dari 1/4
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
gelas aqua, mual (-), nyeri Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
kepala (-), batuk (+) Thoraks : Primperan 3x1
berdahak, perut sudah Rh : -/- Wh : -/-
tidak sebah, makan (+), Abd :
-Insp: simetris,
minum (+), demam (-),
-Aus : BU (+) 6x/m, bruit (-)
BAB (-), flatus (+), BAK -Pal : meteorismus (+)
(+), warna seperti teh agak : shifting dullnes(-)
kekuningan : nyeri tekan (+) pada regio
epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (19/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan sudah KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
tidak muntah, mual (+)
T: 100/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
berkurang, nyeri kepala (- N: 83 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
), perut terasa agak sebah, RR : 19 x/menit
S : 36,4 C axilla Kotrimoksazol 2X2
batuk (+) berdahak tetapi
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
jarang, makan (+), minum Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
(+), demam (-), BAB (-), Thoraks : Primperan 3x1
flatus (+), BAK (+), warna Rh : -/- Wh : -/-
seperti teh agak Abd :
-Insp: simetris,
kekuningan
-Aus : BU (+) 6x/m, bruit (-)
-Pal : meteorismus (-)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (+) pada regio
epigastrium
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Follow Up (20/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan sudah KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
tidak muntah, mual (-),
T: 110/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
nyeri kepala (+) jika turun N: 85 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
dari bed, batuk (+) RR : 18 x/menit
S : 36,2 C axilla Kotrimoksazol 2X2
berdahak, makan (+),
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
minum (+), demam (-), Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
BAB (-), flatus (+), BAK Thoraks : Primperan 3x1
(+), warna seperti teh agak Rh : -/- Wh : -/-
kekuningan Abd : Cek ulang SGOT, SGPT,
-Insp: simetris, Alkali fosfatase, bilirubin, UL
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
-Pal : meteorismus (-)
: shifting dullnes(-)
: nyeri tekan (-)
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
Hasil Laboratorium (20 Januari 2017)
Parameter Hasil Nilai rujukan
FAAL HATI
Alkali fosfatase 201 (98-287 U/L)
SGOT 244 ( < 33 U/L )
SGPT 271 ( < 42 U/L )
Bilirubin total/ Direk 27,14/11,74 ( < 1.10/<0.25 mg/dl )
URIN LENGKAP
Protein/reduksi -/- ( -/- )
Bilirubin/urobilin -/- ( -/normal )
PH/BJ 6,5/1,025
Blood/keton -/- ( -/- )
Leko/nitrit -/- ( -/- )
SEDIMEN
Lekosit/eritrosit 2-3/- ( 0,4/0-1/ lpk )
Epitel squamous 1-3 ( 5-15/lpk )
Silinder - ( neg/lpk )
Kristal - ( neg/lpk )
Lain-lain -
Follow Up (21/01/2017)
Subjective Objective Assesment Planning

Pasien mengatakan KU : Cukup Hepatitis Akut Planning Terapi :


GCS : 4/5/6
kemarin muntah 1kali
T: 110/80 mmHg Infus D10%:Asering = 1:2
berupa makanan yang N: 87 x/menit
Ranitidin 2x50mg IV
ditelan sebanyak kurang RR : 19 x/menit
S : 36,5 C axilla Kotrimoksazol 2X2
dari gelas aqua, mual (-
A/I/C/D = -/+/-/- Curcuma 3x1
), nyeri kepala (+) sudah Urdafalk 3x1
Cor : S1 S2 Tunggal reguler
berkurang, batuk (+) Thoraks : Primperan 3x1
berdahak, makan (+), Rh : -/- Wh : -/-
minum (+), demam (-), Abd : KRS
-Insp: simetris Lansoprazol 1x1
BAB (-), flatus (+), BAK
-Aus : BU (+) 7x/m, bruit (-)
(+), warna seperti teh agak Domperidon 3x1
-Pal : meteorismus (-)
kekuningan : shifting dullnes(-) Ursolic 3x1
: nyeri tekan (-)
Hepatomegali (+)
-Per : timpani
Ekstremitas :
Akral Dingin (-)
Edema (-)
RESUME
Telah diperiksa pasien Wanita usia 44 tahun dengan keluhan utama :
muntah
Dari anamnesa didapatkan :
Vomiting
Nausea
Anorexia
Dyspepsia
Fatigue
Febris
Cephalgia
BAK (+) menurun warna seperti teh
Riwayat kebiasaan makan makanan di luar
RESUME
Dari Pemeriksaan Fisik didapatkan :

Ikterik +/+
Mata cowong +/+
Bibir kering +
Palpasi abdomen: Hepatomegali, BPX 7cm, BAC 11cm, tepi tajam,
permukaan rata
Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium
RESUME
Dari Pemeriksaan Penunjang didapatkan :
1.Laboratorium
FAAL HATI
SGOT meningkat
SGPT meningkat
Bilirubin total/ Direk meningkat
2. USG
Chronic hepatitis dengan Cholecystitis chronic, Cholangitis
Problem Diagnosa Planning Planning
Problem Clue List Planning Terapi
List Kerja Diagnosa Monitoring
1. Wanita usia 44 tahun 1. Hepati 1.1 Hepatitis A IgM antiHAV Infus D10%:Asering 1. KU
2. Vomitting tis virus 1.2 Hepatitis B HbsAg, IgM = 1:2 2. Ikterik
3. Nausea akut akut anti Hbc Ranitidin 2x50mg IV
4. Dispepsia 1.3 Hepatitis C
HCV RNA Kotrimoksazol 2X2
5. Fatigue akut
6. Demam 1.4 Hepatitis E IgM antiHEV Curcuma 3x1
7. Cephalgia Urdafalk 3x1
8. Anoreksia Primperan 3x1
9. BAK (+) warna seperti teh
10. Riwayat makan makanan di
luar
11. Pemeriksaan fisik:
Ikterik +/+
Palpasi abdomen:
hepatomegali, nyeri tekan
epigastrium
10. Pemeriksaan Penunjang:
Lab:
Alkali fosfatase: 201
SGOT: 607
SGPT: 503
Bilirubin total/direk: 34,66/15,40
USG: Chronic hepatitis
dengan Cholecystitis
chronic, Cholangitis
Diagnosa Planning Planning
Problem Clue List Problem List Planning Terapi
Kerja Diagnosa Monitoring
1. Wanita usia 44 tahun 2. Dehidrasi 2.1 Dehidrasi Infus D10%:Asering 1. TTV
2. Vomitting ringan-sedang = 1:2 2. Tanda-
3. Anoreksia Ranitidin 2x50mg IV tanda
4. BAK (+) berkurang 2-3kali
Kotrimoksazol 2X2 dehidrasi
5. Pemeriksaan fisik:
Mata cowong +/+ Curcuma 3x1
Bibir kering + Urdafalk 3x1
Primperan 3x1
PEMBAHASAN
HEPATITIS AKUT
DEFINISI
Hepatitis akut merupakan suatu proses peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (
virus, bakteri, parasit ), obat-obatan ( termasuk obat tradisional ), konsumsi alkohol , lemak yang berlebih,
dan penyakit autoimun, yang berlangsung selama kurang dari 6 bulan. ( Depkes, 2014, Askandar, 2015 )
ETIOLOGI

INFEKSI OBAT-OBATAN

ALKOHOL

LEMAK YANG
AUTOIMUN
BERLEBIH
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS BANDING
1. Hepatitis akibat obat
2. Penyakit saluran empedu
3. Leptospirosis
DIAGNOSIS Manifestasi Klinis

Masa inkubasi: 14-28 hari

Stadium Ikterik
Stadium Praikterik
3-6 minggu
4-7 hari
Ikterus mulanya
Sakit kepala
pada sklera, kulit
Mual, muntah
lalu seluruh tubuh
Lemah Stadium pasca ikterik
Keluhan berkurang
Anoreksia Ikterus mereda,
tapi pasien masih
Demam warna urin dan tinja
lemah, anoreksia,
Nyeri pada otot normal kembali
dan muntah
Nyeri perut kanan
Feses warna kuning
atas
kelabu/ kuning muda
Urin menjadi lebih
Hepar membesar &
coklat
nyeri tekan
Pemeriksaan Fisik
Sklera ikterik
Hepatomegali bersifat kenyal, tepi tajam, permukaan rata, kadang-kadang
nyeri tekan
Terkadang splenomegali dan pembesaran KGB

Hepatomegali (+), BPX 7cm,


Sklera Ikterik BAC 11cm, tepi tajam,
permukaan rata
Pemeriksaan Penunjang
1. Liver Function Test
SGOT: 607
SGOT/SGPT meningkat
Bilirubin serum total meningkat
Alkali fosfatase dalam batas normal Alkali
SGPT: 503 fosfatase:
2. Serologi 201

IgM anti HAV Bilirubin


HbsAg, IgM antiHbc total/direk:
HCV RNA 24,66/15,40

IgM anti HEV


TERAPI
1. Tirah baring
2. Diet seimbang
3. Terapi suportif sesuai kondisi pasien
DEHIDRASI
DEFINISI
Dehidrasi merupakan suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena
hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi
keduanya. ( Leksana, 2015 )
ETIOLOGI
STOMATITIS
FARINGITIS

GASTROENT
ERITIS DEMAM

DEHIDRASI

HEAT SROKE DIABETES


INSIPIDUS
LUKA BAKAR
KLASIFIKASI

Rasa haus
RINGAN
Oliguria

SEDANG Turgor kulit turun


Mata cekung

Penurunan kesadaran
BERAT
Syok
DERAJAT DEHIDRASI (WHO)

SKOR

INDIKATOR A B C
Keadaan Umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemas,
mengantuk, hingga
syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Turgor Baik Kurang Jelek
KESIMPULAN
Pada pasien ini didapatkan:

1.Pasien dengan jenis kelamin wanita berusia 44 tahun


Anamnesis: muntah, mual, badan lemah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati,
cepat lelah, nyeri kepala, BAK warna seperti teh, riwayat kebiasaan makan
mananan di luar, riwayat demam sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik: sklera ikterik, nyeri tekan epigastrium, Hepatomegali (+),
BPX 7cm, BAC 11cm, tepi tajam, permukaan rata.
Pemeriksaan penunjang:
Peningkatan SGOT/SGPT dan bilirubin total serum
USG: Chronic hepatitis dengan Cholecystitis chronic, Cholangitis
Berdasarkan Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Penunjang
yang telah dilakukan pada pasien ini, diagnosis mengarah pada Hepatitis A.

Namun diperlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk memastikan


diagnosis sehingga diusulkan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
tambahan, yaitu:

Serologi

IgM antiHAV: hasilnya diharapkan positif


HbsAg: hasilnya diharapkan non reaktif, IgM Anti Hbc hasilnya diharapkan
negatif
HCV RNA: hasilnya diharapkan non reaktif
IgM antiHEV: hasilnya diharapkan negatif
KESIMPULAN
Pada pasien ini didapatkan:

2. Pasien dengan jenis kelamin wanita berusia 44 tahun


Anamnesis: muntah, badan lemah, nafsu makan menurun, BAK berkurang 2-3
kali
Pemeriksaan Fisik: Mata cowong +/+, bibir kering +

Berdasarkan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik yang telah dilakukan pada


pasien ini, diagnosis mengarah pada Dehidrasi Ringan-sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Askandar. 2015.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya:
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan dr. Soetomo
Surabaya. Hal.275-277
Depkes. 2014.Situasi dan Analisa Hepatitis. diakses pada 31 Januari 2017, available
at http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
hepatitis.pdf
Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC. Hal. 363
Leksana. 2015. Strategi Terapi Cairan pada Dehidrasi. diakses pada 7 Februari
2017, available at http://kalbemed.com/Portals/6/23_224Praktis-
Strategi%20Terapi%20Cairan%20pada%20Dehidrasi.pdf
Sudoyo, dkk. 2014.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing. Hal.
1949
RSUD dr. Soetomo. Pedoman dan Diagnosis Terapi. Surabaya: Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga. Hal. 4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai