Anda di halaman 1dari 20

ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI, MEROKOK DAN


MINUMAN SUPLEMEN ENERGI DAN KEJADIAN
PENYAKIT GINJAL KRONIK

Penyusun : Jonathan Wiradinata / 11.2015.134


Pembimbing : dr.Djap Hadi Susanto,M.Kes

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas


Kristen Krida Wacana
Jakarta, 2017
IDENTITAS JURNAL
Judul:
Hubungan Antara Hipertensi, Merokok dan Minuman
Suplemen Energi dan Kejadian Penyakit Ginjal Kronik

Penulis:
Titiek Hidayati, Haripurnomo Kushawidjaya, Suhardi

Diterbitkan oleh: Berita Kedokteran Masyarakat, Vol.24, No.2,


Juni 2008
MASALAH PENELITIAN
Penyakit Ginjal Kronik atau chronic kidney disease (CKD) merupakan masalah
kesehatan dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta tingkat morbiditas

Di banyak negara termasuk di negara berkembang seperti Indonesia, angka


kematian akibat CKD atau end stage renal disease (ESRD) terus meningkat. Pada
tahun 2000 terdapat sebanyak 2.617 pasien dengan hemodialisis dengan beban
biaya yang ditanggung oleh Askes sebesar Rp32,4 milyar dan pada tahun 2004
menjadi 6.314 kasus dengan biaya Rp67,2 milyar

Faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan peningkatan kejadian gagal ginjal


kronik antara lain merokok, hipertensi dan minuman suplemen energi. Tetapi
sampai sejauh ini belum dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian CKD di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Rumah Sakit Umum (RSU) PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu
rumah sakit rujukan di Yogyakarta untuk perawatan penderita gagal ginjal dan
membuka pelayanan hemodialisis.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi, merokok
dan mengonsumsi minuman suplemen energi terhadap
kejadian CKD yang dianalisis di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta
DESAIN PENELITIAN Kontrol komunitas adalah relawan
Penelitian ini merupakan penelitian
dengan umur, etnis/ras dan jenis
observasional analitik dengan
kelamin serta tempat tinggal yang
rancangan case control. disesuaikan dengan kasus dan tidak
terdiagnosis sebagai penderita ESRD,
dengan kriteria kadar kreatinin serum
darah < 1,37 mg/dl

Kasus adalah pasien yang didiagnosis


ESRD dengan kriteria diagnosis yaitu Kontrol rumah sakit adalah pasien
klien kreatinin <5ml/menit atau kadar dengan umur, jenis kelamin dan alamat
kreatinin serum darah lebih besar sesuai dengan kasus yang dirawat di
atau sama dengan 10 mg/dl yang RSU PKU Muhammadiyah karena
dapat diketahui dari rekam medis dan trauma atau infeksi ringan, sadar, kadar
memerlukan hemodialisis secara rutin kreatinin serum tidak lebih dari1,37
mg/dl.
KRITERIA INKLUSI DAN
EKSKLUSI
Kriteria inklusi subjek penelitian Kriteria eksklusi subjek penelitian
apabila memiliki penyakit ginjal
yaitu
bawaan atau riwayat transplantasi
a) orang Indonesia (Jawa, Sunda, ginjal
Melayu)
b) usia 15-65 tahun
c) bersedia berpartisipasi dalam
penelitian dengan mengisi dan
menandatangani lembar
pernyataan persetujuan serta
kooperatif
POPULASI DAN
SAMPLING
Surveri ini dilakukan dengan
cara dari 178 warga di desa
Sanggrahan yang menderita
asam urat, didapatkan
sebanyak 71 subjek yang
sesuai dengan kriteria inklusi

Gambaran umum 71 subjek


tersebut meliputi usia dan
jenis pekerjaan
VARIABEL PENELITIAN
Variabel X :

Konsumsi makanan sumber purin, seperti daging, jeroan, kepiting, udang,


emping, kacang kacangan, bayam, kangkung, jamur dan kembang kol, buah-
buahan seperti durian, nanas, alpukat, serta hasil olahan kedelai (tempe,
tahu, tauco, kecap dan susu kedelai).

Variabel Y :

Peningkatan Kadar Asam Urat pada wanita usia 45-59 tahun di Desa
Sanggrahan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung.
CARA PENGUMPULAN
DATA
Pengambildata dilakukan dengan mengambil data primer, dimana
pengukuran konsumsi makanan sumber purin dilakukan dengan survey
wawancara, dan kuesioner, sedangkan pengukuran kadar asam urat
menggunakan Blood Uric Acid Test Strip.
Asupan konsumsi makanan sumber purin subjek sebagian besar dalam
kategori lebih sebanyak 37 subjek (52,1%), dan sisanya subjek yang
mengkonsumsi makanan sumber purin dalam kategori cukup sebanyak 23
(32,4%) dan subjek yang mengkonsumsi makanan sumber purin dalam
kategori kurang sebanyak 11 (15,5%)

Kadar asam urat subjek sebagian besar dalam kategori tinggi sebanyak 43
subjek (60,6%) dan sisa subjek mempunyai kadar asam urat dalam
kategori normal sebanyak 28 subjek (39,4%).
JENIS DATA VARIABEL
Jumlah konsumsi makanan sumber purin perhari : variable kategorik

Hasil pemeriksaan kadar asam urat : variable kategorik


ANALSIS DATA
Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan
program SPSS.
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif untuk menggambarkan
konsumsi makanan sumber purin dan kadar asam urat yang disajikan dalam
tabel distribusi frekuensi
Analisis bivariat adalah hubungan konsumsi makanan sumber purin dengan
kadar asam urat menggunakan uji statistik Korelasi Spearman rho (=
0,05).
KERANGKA KONSEP

Jumlah konsumsi Peningkatan Kadar Asam


makanan tinggi purin Urat pada wanita usia 45-
per hari 59 tahun
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 37 subjek (52,1%) yang
mengkonsumsi makanan sumber purin dengan kategori lebih memiliki
kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 34 orang (91,9%) dan yang memilki
kadar asam urat normal sebanyak 3 orang (8,1%)

Sedangkan terdapat 23 subjek yang mengkonsumsi makanan sumber purin


dengan kategori cukup memiliki kadar asam urat tinggi yaitu sebanyak 5
orang (21,7%) dan yang memiliki kadar asam urat normal sebanyak 18
orang (78,3%)
Terdapat 11 subjek yang mengkonsumsi makanan sumber purin dalam
kategori kurang memiliki kadar asam urat tinggi sebanyak 4 orang (36,4%)
dan yang memiliki kadar asam urat normal sebanyak 7 orang (63,6%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman rho, didapatkan p


value= 0,0001 jika dibandingkan dengan = 0,05 maka p 0,05 dapat
diinterpretasikan ada hubungan konsumsi makanan sumber purin dengan
kadar asam urat pada wanita usia 45-59 tahun di Desa Sanggrahan
Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan konsumsi makanan sumber
purin dengan kadar asam urat pada wanita usia 45-59 tahun di Desa
Sanggrahan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung dapat
disimpulkan bahwa pola makan memegang peranan utama, disisi lain
kebiasaan hidup tanpa olahraga. Makanan yang mengandung purin dapat
meningkatkan kadar asam urat. Jika pola makan diatur dengan baik dapat
membantu pengontrolan kadar asam urat dalam batas normal.
SARAN
1. Bagi penelitian selanjutnya

Disarankan perlu adanya penelitian tentang lebih lanjut terutama faktor-


faktor lain (obesitas, penggunaan obat-obatan diuretik) yang belum diteliti
dalam penelitian ini yang berhubungan dengan kadar asma urat pada wanita
usia 45-59 tahun, untuk melengkapi hasil penelitian ini.
2. Bagi Dinas Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan yang berwenang agar meningkatkan


penyuluhan kepada masyarakat tentang perlunya memperhatikan asupan
makanan untuk mencegah peningkatan kadar asam urat
3. Bagi Masyarakat

Sebaiknya makanan sumber purin pada penderita asam urat dibatasi, untuk
mencegah peningkatan kadar asam urat guna menjaga dan meningkatkan
kesehatan tubuh serta perlu diimbangi dengan konsumsi air putih minimal
2,5 liter (8 gelas perhari).

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Aki CKD
    Referat Aki CKD
    Dokumen31 halaman
    Referat Aki CKD
    Jonathan wiradinata
    Belum ada peringkat
  • Saddsadas 7
    Saddsadas 7
    Dokumen22 halaman
    Saddsadas 7
    Jonathan wiradinata
    Belum ada peringkat
  • Dasda
    Dasda
    Dokumen2 halaman
    Dasda
    Jonathan wiradinata
    Belum ada peringkat
  • Cover Sepsis PDF
    Cover Sepsis PDF
    Dokumen3 halaman
    Cover Sepsis PDF
    Jonathan wiradinata
    Belum ada peringkat
  • VHJVHJ
    VHJVHJ
    Dokumen26 halaman
    VHJVHJ
    Jonathan wiradinata
    Belum ada peringkat