Anda di halaman 1dari 30

REFLEKSI KASUS

HIPOGLIKEMIA

FATHURRAHMAN PEMBIMBING
121677714148 Dr. Suldiah, Sp.A
KASUS
IDENTITAS
Nama : By. Ny. R
Tanggal Lahir : 02 Juli 2017
Tanggal Masuk : 02 Juli 2017
Jenis Kelamin : Laki-laki
ANAMNESIS
Riwayat Kelahiran :
Bayi laki-laki lahir di RS Undata pada tanggal 02 Juli 2017 dengan
persalinan sc atas indikasi bayi besar. Bayi lahir langsung menangis. Air
ketuban hijau. Sianosis (+), retraksi (+) merintih (+) menangis kuat. Anus
ada, berat badan lahir 4100 gram dan panjang badan lahir 51 cm. Apgar
skor 5/7.
KASUS
Riwayat Maternal :
Riwayat kehamilan ibu Riwayat maternal G1P0A0, usia
ibu 35 tahun,. Riwayat pemeriksaan antenatal (+) 3 kali ke
doter. Riwayat penyakit yang diderita ibu hipertensi (-) selama
kehamilan, riwayat penyakit diabetes melitus (+), dan riwayat
konsumsi obat-obatan saat hamil (-).
KASUS
Pemeriksaan Tanda Pemeriksaan Fisik
Vital : BBL: 4100gr
Denyut Jantung :140 PBL : 51 cm
x/m LK : 34 cm
Respirasi : 72 LD : 37 cm
x/m
LP : 35 cm
Suhu : 36,9
C LILA : 14 cm
Capillary Refill Time: < 2
dtk
KASUS
Sistem Neurologis :
Aktivitas bayi : cukup aktif
Kesadaran : kompos mentis
Fontanella : datar
Refleks terhadap cahaya : (+/+)
Kejang : (-)
KASUS
Sistem Respirasi :
- Sianosis (+)
- Retraksi (+)
- Nafas cuping hidung (-)
- Merintih (+)
- Apneu (-)
- Bunyi nafas : bronchovesikuler
- Bunyi nafas tambahan (-)
KASUS
Downs Score :
- Frekuensi nafas : 1
- Retraksi : 1
- Sianosis : 1
- Udara Masuk : 0
- Merintih : 2
Total : 5 (gangguan pernapasan sedang)
KASUS
Sistem Kardiovaskuler : Sistem Gastrointestinal :
- Bunyi jantung : S1-S2 - Kelainan Dinding Perut (-)
regular murni - Muntah (-), Diare (-)
- Umbilikus : Bernanah (-),
- Bising jantung (-)
Iritasi (-), Edema (-)

Sistem Hematologi : Sistem Genitalia :


- Pucat (-) - Anus Imperforata (-)
- Ikterus (-)
KASUS
Pemeriksaan Lain :
- Ekstremitas : Akral hangat,
lengkap
- Turgor : Baik
- Trauma Lahir : (-)
- Kelainan Kongenital : (-)
KASUS
Ballards Score :
Maturitas Neuromuskular Maturitas Fisik
- Sikap tubuh : 4 - Kulit : 4
- Persegi jendela : 3 - Lanugo : 4
- Recoil lengan : 3 - Permukaan Plantar :3
- Tanda selempang : 3 - Payudara : 3
- Sudut poplitea : 4 - Daun Telinga : 3
- Tumit ke telinga : 4 - Kelamin : 3
Total : 41
Estimasi Minggu kehamilan : 40-42 minggu
Lubscencho : BCB-BMK
KURVA LUBCHENCO
KASUS
Resume :
Bayi laki-laki lahir dengan persalinan sc
atas indikasi Makrosomial. Bayi lahir langsung
menangis. Air ketuban hijau. Sianosis (+)
retraksi(+) merintih (+) menangis kuat. Anus
ada.Apgar skor 5/7. Riwayat maternal
G1P0A0, usia ibu 35 tahun, Riwayat diabetes
melitus (+).
KASUS
Pada pemeriksaan fisik didapatkan denyut jantung 160
x/menit, respirasi 62 x/menit, suhu 36,0C, Capillary Refill Time
: < 2 detik. Berat badan lahir 4100 gram. Skor Downe : 5
(gangguan napas sedang). Skor Ballard 41 dengan estimasi
minggu kehamilan : 40-42 minggu. Estimasi usia kehamilan
berdasarkan Kurva Lubscenco : Bayi cukup Bulan Besar Masa
Kehamilan.
KASUS
Anjuran Pemeriksaan :
- Pemeriksaan Gula Darah
- Pemeriksaan Darah Rutin
KASUS
Hasil Pemeriksaan Darah Rutin dan Gula Darah
WBC 29,8 x 103/mm3 5 - 10/uL

RBC 4,58 x 106/mm3 3,6 6,5 x 106/uL

HGB 14,5 g/dL 12 18 g/dL

HCT 47,4 % 35 52 %

PLT 225 x 103/mm3 150 450 x 103/uL

GDS1 31 mg/dL >45 mg/dL

GDS2 61 mg/dL >45 mg/dL

GDS3 26 mg/dL >45 mg/dL

GDS4 68 mg/dL > 45 mg/dL


DIAGNOSIS
Bayi Besar Masa Kehamilan + Hipoglikemia
TERAPI

Beri O2 4 LPM
Injeksi Vit K 1 mg (IM)
Gentamicin tetes mata
IVFD Dextrose 5% 10 tpm (mikro)
Bolus Dextrosa 10% 8 ml selama 1 menit
Puasa sementara
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
Diskusi
Bayi yang baru lahir ke dunia mengalami
berbagai macam perubahan yang didapatkan pada
kondisi ektra-uterin. Perbedaan yang mencolok antara
kondisi rahim dan luar rahim membuat bayi harus
berupaya keras beradaptasi terhadap hal tersebut.
Proses adaptasi ini akan menjadi lebih sulit pada bayi-
bayi risiko tinggi, yaitu bayi yang dilahirkan tanpa
memperhatikan usia gestasi dan berat badan yang
memiliki kemungkinan lebih besar akan mengalami
morbiditas dan mortalitas. Salah satu klasifikasi bayi
risiko tinggi adalah bayi prematur.1
Diskusi
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar
glukosa darah <45 mg/dL, gejalanya sering
tidak jelas atau asimptomatik, diagnosis dini
dan pengobatan yang tepat dapat mencegah
konsekuensi yang serius. Sedangkan pada
kasus ini didapatkan kadar glukosa darah 36
mg/dl,
Diskusi
Diagnosis berdasarkan gejala klinis cukup sulit
karena tidak adanya tanda patognomonik
untuk keadaan ini, secara pasti diagnosis
hipoglikemia adalah berdasarkan pengukuran
kadar gula darah. Berdasarkan teori tersebut
maka pada kasus ini dapat dinyatakan bahwa
pasien mengalami hipoglikemi.
Diskusi

Pemberian ASI sedini mungkin dan sering akan


menstabilkan kadar glukosa darah. Teruskan
menyusui bayi (kira-kira setiap 1-2 jam) atau beri 3-
10 ml ASI perah tiap kg berat badan bayi, atau
berikan suplementasi (ASI donor atau susu formula);
Periksa ulang kadar glukosa darah sebelum
pemberian minum berikutnya sampai kadarnya
normal dan stabil;
Jika bayi tidak bisa menghisap atau tidak bisa
mentoleransi asupannya, hindari pemaksaan
pemberian minum, dan mulailah pemberian
glukosa intra vena. Pada beberapa bayi yang
tidak normal, diperlukan pemeriksaan yang
seksama dan lakukan evaluasi untuk
mendapatkan terapi yang intensif;
Jika kadar glukosa tetap rendah meskipun sudah diberi
minum, mulailah terapi glukosa intra vena dan sesuaikan
dengan kadar glukosa darah;
ASI diteruskan selama terapi glukosa intra vena.
Turunkan jumlah dan konsentrasi glukosa intra vena
sesuai dengan kadar glukosa darah;
Catat manifestasi klinis, pemeriksaan fisis, kadar skrining
glukosa darah, konfirmasi laboratorium, terapi dan
perubahan kondisi klinik bayi (misalnya respon dari
terapi yang diberikan).
Simtomatik dengan manifestasi klinis atau kadar glukosa plasma < 20-25 mg/dL atau
< 1,1 - 1,4 mmol/L

Berikan glukosa 200 mg tiap kilogram berat badan


atau 2 mL tiap kilogram berat badan cairan dekstrosa
10%. Lanjutkan terus pemberian glukosa 10% intra
vena dengan kecepatan (glucose infusion rate atau
GIR) 6-8 mg tiap Jkilogram berat badan tiap menit
Koreksi hipoglikemia yang ekstrim atau simtomatik,
tidak boleh diberikan melalui oral atau pipa
orogastrik.
Pertahankan kadar glukosa bayi yang simtomatik
pada >45 mg/dL atau >2.5 mmol/L.
Sesuaikan pemberian glukosa intravena dengan
kadar glukosa darah yang didapat.
Dukung pemberian ASI sesering mungkin setelah
manifestasi hipoglikemia menghilang.
Pantau kadar glukosa darah sebelum pemberian
minum dan saat penurunan pemberian glukosa
intra vena secara bertahap (weaning), sampai
kadar glukosa darah stabil pada saat tidak
mendapat cairan glukosa intra vena. Kadang
diperlukan waktu 24-48 jam untuk mencegah
hipoglikemia berulang.
Diskusi
Prognosis hipoglikemia Jika tidak segera
diatasi, hipoglikemia yang berat dan
berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan
susunan saraf pusat bahkan kematian dalam
setiap golongan umur. Pada neonatus bahkan
hipoglikemia ringan dapat mengalami sekuele
akibat mengalami hipoglikemia, tetapi lebih
banyak akibat kelainan patologik yang
menyertai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai