KLS XII ERNI PENGERTIAN Didalam ensiklopedia, Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur. SEBAB TERJADINYA ABORSI Banyak alasan atau sebab-sebab yang melatar belakangi dilakukannya aborsi, diantaranya adalah: 1. Keadaan perekonomian keluarga yang tidak mendukung. 2. Tradisi dalam masyarakat yang cenderung menyisihkan dan menyudutkan wanita yang hamil di luar nikah. 3. Peraturan tempat kerja yang tidak mengijinkan karyawannya dalam keadaan hamil. 4. Pergaulan bebas bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah. 5. Pengaruh masa reproduksi yang sehat secara medis (20-35 tahun) SEBAB TERJADINYA ABORSI 6. Pandangan salah tentang masa terbentuk- nya kehidupan dalam janin. 7. Perubahan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. 8. Kekeliruan terhadap indikasi medis yang digunakan sebagai alasan untuk melakukan aborsi. Dalam pandangan agama Buddha aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Syarat yang harus dipenuhi terjadinya makhluk hidup : 1. Mata utuni hoti : masa subur seorang wanita 2. Mata pitaro hoti : terjadinya pertemuan sel telur dan sperma 3. Gandhabo paccuppatthito : adanya gandarwa, kesadaran penerusan dalam siklus kehidupan baru (pantisandhi-citta) kelanjutan dari kesadaran ajal (cuti citta), yang memiliki energi karma. AKIBAT PEMBUNUHAN Tentang akibat dari pembunuhan ini, Sang Buddha mengajarkan dalam Majjhima Nikaya 135: Seorang wanita atau pria yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan yang dilakukannya itu, ia akan dilahirkan penuh kesedihan dan penderitaan. Apabila dilahirkan kembali sebagai manusia di mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya tidaklah panjang. Dari penjelasan diatas agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi karena telah melanggar pancasila Buddhis, menyangkut sila pertama yaitu panatipata. Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat lima faktor sebagai berikut : a) Ada makhluk hidup b) Mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup c) Ada kehendak (cetana) untuk membunuh d) Melakukan pembunuhan e) Makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan Sebuah Harapan Hendaknya kasus aborsi yang sering terjadi menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bagi para remaja tidak menyalahartikan cinta sehingga tidak melakukan perbuatan salah yang melanggar sila. Bagi pasangan yang sudah berumah tangga mengatur kelahiran dengan program yang ada dan bagi pihak-pihak lain yang terkait tidak mencari penghidupan dengan cara yang salah sehingga melanggar hukum, norma dan ajaran agama.