(Whittaker,1969)
1. Monera : prokaryota
(bakteri,aktinomisetes,algae)
2. Protoctista : protozoa & monosel
3. Fungi
4. Plantae
5. Animalia
Super Kingdom : Eukaryotes
Kingdom : Fungi
Phylum : Zygomycota
Class :Zygomycetes & Trichomycetes
Phylum : Dikaryomycota
Subphylum : Ascomycotina
Basidiomycotina
Class : Holobasidiomycetes,Phragmobasidiomycetes
& Teliomycetes
Form class : Blastomycetes,Hyphomycetes
&Coelo-mycetes adalah Dikaryomycota
(Deuteromycota)
MIKOLOGI KEDOKTERAN
1.Chytridiomycota Rhinosporidium
4. Ascomycota Saccharomyces
Arthroderma, Nannizzia
Pseudallescheria,
Ajellomyces, Piedraia
5. Deuteromycota Candida, Cryptococcus,
Torulopsis, Trichosporon
Aspergillus, Coccidioides,
Epidermophyton,
Histoplasma,
Microsporum, Sporothrix,
Trichophyton, Phialophora.
6. Basidiomycota Filobasidiella
Schizophyllum
Coprinus
Fungi dibedakan atas dasar morfologinya :
3. Dimorfik
- Dialam bebas berbentuk hifa (30OC)
- Dalam tubuh manusia berbentuk sel
ragi (37OC) contoh : Histoplasma
capsulatum
Blastomyces bentuk Sel
ragi
Candida albicans Hifa & Mikrokonidia
Pseudohifa Candida Hifa bersepta:
albicans Imunofluoresensi
Histoplasma capsulatum Hifa
Pemeriksaan Laboratorium
1. Preparat langsung
a. Bahan pemeriksaan (specimens) berasal
dari organ
yang sakit, misalnya : Kerokan kulit, kuku,
rambut, Nanah, jaringan biopsi, dahak,
cairan plera, cairan, asites, LCS, dll.
b. Cara kerja : pergunakan pembesaran 10x & 40x
A. KOH 10% + Glycerin
untuk mencari bentuk sel ragi atau
bentuk hifa
B. Imunofluoresens (Calcofluor-KOH)
C. Tinta hitam
bahan pemeriksaan LCS, dicari
Cryptococcus.
2. Pembiakan
Biasanya pada media agar yg ditambahkan
antibiotika, inkubasi pada suhu kamar,selama1-2
minggu / contoh media : Agar Sabouraud, agar
Sabouraud dextrose, Agar darah, PDA, Agar
mycosel, Agar cornmeal, dll.
A. Imunodifusi Gel
B. Tes Fiksasi Komplemen
C. Tes Aglutinasi Latex
D. Tes Elisa
4. DNA PROBE (Pelacak DNA)
Tiap spesies memiliki karakteristik DNA &
RNA yang bersifat spesifik.
Teknik Hibridisasi
Labelling dengan zat radioaktif : 125
Iodine,3H atau Chemiluminescens.
c. Pembacaan pada Geiger Counter dihitung
CPM (Count Per Minute)
5. Tes Kulit
Dasar : DTH (delayed type
hypersensitivity)
contoh : Histoplasmin untuk H.
capsulatum, Coccidioidin untuk C. immitis
(Prinsip kerja sama dengan tes tuberkulin)
6. Histopatologi
Mikosis superfisialis
1. Infeksi kulit superfisial
1.1 Otomycosis (otitis externa)
- Disebabkan oleh aspergillus, mucor &
penicillium
- Mengenai semua usia,terutama anak muda
- Dapat menyertai infeksi bakteria
- Pengobatan dgn antimikotitopikal:
nystatin,Amfoterisin B,& neomycin tetes
telinga.
1.2 Pityriasis versicolor (panu)
- Disebabkan oleh malassezia furfur
- Dijumpai di seluruh dunia,terutama pd
dewasa muda
- Kecenderungan akibat hiperhidrosis,
hygiene-sanitasi
- Lokasi:dada,punggung,lengan,kaki,
leher,wajah.
- Kulit bewarna lebih pucat
(hipopigmentasi) tampak lesi
ireguler,bersisik mirip erithrasma
- Pada penyinaran dengan lampu Wood
(UV) tampak fluoresensi coklat-
kekuningan.
- Kadang terasa gatal,sisik dapat
diangkat tanpa berdarah
-Pemeriksaan lab dgn kerokan
kulitsedian koh10%, atau pewarnaan
pas. Jamur tampak berupa hifa pendek dg
beberapa sel bundar berdinding tebal &
budding
- Tidak perlu pembiakan
- Pengobatan dgn salep whitfield
(benzoat=salisilat)
1.3.Black Piedra
- Disebabkan Piedraia hortai
- Penyebaran di Amerika
Selatan,Jawa,Vietnam
- Menginfeksi rambut kepala terbentuk
nodul disekeliling batang rambut
- Jamur dijumpai di tanah
- Menginfeksi semua usia,
laki/perempuan
- Pemeriksaan lab: rambut + KOH 10%
- Pada pembiakan tampak koloni
bewarna hitam kehijauan, dijumpai
khlamydokonidia & ascospora.
Black piedra
1.4.White Piedra
- Disebabkan trichosporon beigelii
- Menginfeksi rambut pubis ,axilla,& jenggot
- Pada rambut tampak nodul coklat muda yang
mudah copot
- Pembiakan tampak koloni bewarna krim,
keriput dan
- Berlilin,yg terdiri dari hifaarthrokonidia
1.5.Leptothrix (trichomycosis axillaris)
- Disebabkan corynebacterium tenuis
- Menyerang rambut axilla dan pubis
rambut menebal
- Dengan lampu wood tampak
fluoresensi hijau keabu-abuan
- Tak perlu pembiakan
- Pengobatan: basahi rambut dg alkohol
1-2% (gunduli)
1.6.Tinea Nigra
- Disebabkan Exophiala werneckii
- Lokasi pd telapak tangan kulit terinfeksi
berubah kecoklatan-hitam,tidak bersisik.
- Lab: kerokan kulit + KOH 10%,tampak
hifa coklat kehitaman dg blastokonidia pd
sel epitel
- Koloni tampak hitam berkilap,spt koloni
ragi.Lama kelamaan berubah jadi hijau tua-
keabu abuan (mold)
Pityriasis versicolor (PANU) Malassezia furfur
Koloni M.furfur
Tinea nigra Exophiala werneckii
2.Infeksi Kulit,Kuku dan Rambut
- Dijumpai di seluruh dunia
- Dermatofitosis dimulai pd stratum korneum,lalu
masuk kedalam lapisan epitel kulit
- Disebabkan oleh jamur Genus
bentuk hifa: Microsporum,Trichophyton dan
Epidermophyton
bentuk sel ragi : Candida
- Bersifat menahun dg gejala minimal
- Pada rambut dpt bersifat endo & ectothrix
- Penamaan penyakit sesuai lokasi infeksi
2.1. Tinea capitis
- Disebabkan oleh M. audouinii, M.canis,
T.tonsurans & M.gypseum (tersering)
- Infeksi pd kulit kepala & rambut
- Pada anak laki laki > anak perempuan
- Sangat menular melalui handuk,baju,topi,dll
- Dapat ditularkan dari hewan ke
manusia,misalnya M.canis dari anak anjing
ke manusia.
- M.gypseum menular dari anak
anjingmanusia
- Infeksi berupa rasa gatal,pengelupasan
kulit kepala dan
terbentuk papula lingkaran infeksi
makin lebar
- Rambut mudah patah,jadi botak,tetapi
tidak merata.
- Pada rambut dijumpai arthrokonidia
(ectothrix)
- Pada lampu Woodfluoresensi kebiruan
- Infeksi M.gypseum tanpa pengobatan
akan menjadi reaksi radang yg
menghebatfavus
- Penyebab tersering di AS ialah T.tonsurans
- Penyebaran di Puerto Rico,Mexico,&
Amerika Latin
- Selainyang telah disebutkan diatas dapat pula
oleh T.violaceum,T.verrucosum,T.schoenleini
T.megninii
-Kalau tidak diobati lesi akan menjadi kerion,y
disekeliling folikel rambut
2.2.Tinea corporis
Dikenal juga sebagai Tinea circinata
Terdapat tipe annular dan vesicular
Tipe annular: tampak bagian tengah mengelupas lalu
membaik dgn tepi yg terus melebar,disertai
pembentukan
vesikula dan papula papulosquamous plaque.
Tipe vesikular berupa reaksi radang dgn tepi menebal
sementara bagian sentralnya tampak vesikel yg
mengelupas
Krusta
Disebabkan golongan Epidermophyton floccosum,
Microsporum dan Trichophyton
Tinea capitis Tinea capitis
2.3.Tinea Barbae
Mikosis Subkutan
Terjadi secara insidental,akibat tertusuk duri,dimana
Jamur masuk kedalam tubuh dari tanah.
Biasanya terlokalisir,dan menahun.
Kalau meluas disertai kerusakan jaringan.
3.1.Mycetoma
Penyebab lain:
Pseudallescheria,Acremonium,Exophiala
jeanselmei, Madurella mycetomatis.
Kaki membengkak,warna kulit berubah,disertai
kerusakan jaringan dan ulserasi.kalau infeksi
sekundernyeri timbul.
Mycetoma Mycetoma jaringan PA
3.2.Chromoblastomycosis
Disebabkan:
Fonsacaea pedrosoi,F.compacta,Cladosporium
carrionii,dan Phialophora verrucosa.
Terjadi akibat tertusuk serpihan kayu,tampak berupa
papilloma spt kutil,merah keunguan,tumbuh
lambat,lalu ulserasi, dengan penyebaran melalui
saluran limfe.
Ciri khas : adanya sclerotic bodies bewarna
kecoklatan bercampur nanah.
3.3.Sporotrichosis
Disebabkan : Sporothrix scenckii.
Penyebaran diseluruh dunia.
Terinfeksi melalui tusukan duri.
Gejala awal seperti kutil dgn furunkel atau
epitelioma,kalau diraba berupa nodul subkutan,yang
perlahan lahan membesar
daerah radang yg keras,lalu ulserasi.
Terjadi limfadenopathi sekunder nekrosisulserasi.
Dapat disertai infeksi paru.
3.4.Rhinosporidiosis