Anda di halaman 1dari 33

Teori dan Model Konseptual

Keperawatan Komunitas
TEORI ?????
TEORI
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau
suatu kerangka konsep, atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis
terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomena

*Teori dapat diuji, diubah atau digunakan


sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984)
Teori keperawatan menurut Barnum (1990)
merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan sehingga model
keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan
perawat untuk menerapkan cara mereka bekerja
dalam batas kewenangan seorang perawat
Teori merupakan sekelompok konsep yang
membentuk sebuah pola yang nyata atau
pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa, atau kejadian yang didasari fakta-
fakta yang telah diobservasi tetapi kurang
absolut atau bukti secara langsung.
NIGHTINGALES THEORY OF
INVOREMENT
TEORI FLORENCE NIGTHINGALE
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai
fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat
tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian
obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
(Nightingale, 1860; Torres, 1986 ).
Teori ini memandang pasien dalam
kontek lingkungan secara keseluruhan,
yang terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial.
Lingkungan fisik
(physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar/ alami yang


berhubungan dengan ventilasi dan udara
Lingkungan psikologi
(psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi
lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien.
Lingkungan sosial
(social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama
huhbungan yang spesifik, kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk
pencegahan penyakit.
Komponen lIngkungan Menurut
Teori Florence Nightingale
5 Komponen Lingkungan
1. Peredaran Hawa Yang Baik
2. Cahaya yang memadai
3. Kehangatan Yang cukup
4. Pengendalian Kebisingan
5. Pengendalian effluvia
12 Macam Komponen Lingkungan
1. Kesehatan Rumah 1. Kebersihan kamar dan
halaman
2. Ventilasi dan
Pemanasan 2. Kebersihan pribadi
3. Pengambilan nutrisi
3. Cahaya dan makana,
4. Kebisingan 4. Obrolan, harapan dan
5. Variasi dan nasehat
keanekaragaman 5. Pengamatan orang
sakit
6. Tempat tidur
6. Pertimbangan sosial
Hubungan Teori Florence Nightingal
Dengan Beberapa Konsep
Hubungan teori Florence Nightingale dengan Konsep
Keperawatan.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan Proses
Keperawatan
Hubungan teori Florencen Nightingale dengan Teori
Adaptasi
Hubungan teori Florencen Nightingale dengan Teori
Kebutuhan
Hubungan teori Florencen Nightingale dengan Teori
Stress
Hubungan Teori Florence Nightingale
Dengan Teori Teori Lain
Aplikasi Teori Florence Nightingale
Dalam Proses Keperawatan
a. Udara Segar
b. Air Bersih
c. Saluran Pembuangan Yang Efisien
d. Kebersihan
e. Cahaya
Kesimpulan
Florence nightingale memandang pasien dalam
kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan
fisik, psikologis, dan social.
Florence nightingale memandang perawat tidak
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi adekuat.
Pengkajian atau observasi bukan demi berbagai
informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi
demi penyalamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dan keamanan.
SOCIAL COGNITIVE THEORI
Teori kognitif sosial dicetuskan oleh ALBERT
BANDURA menguji bagaimana proses individu
di dalam BELAJAR MENGAMATI ORANG
LAIN (modeling) dan secara bertahap dapat
MENGONTROL PERILAKUNYA.
Dalam pengertiannya :
Teori kognitif sosial didasarkan pada
pengakuan peran penting PEMBELAJARAN
PENGAMATAN (observasional) DAN
PEMBELAJARAN MANDIRI
Apa yang kamu lakukan? Jason bertanya kepada Kelly
yang datang ke pojok ruangan dan melakukan gerakan
memukul sedang mencoba melempar bola seperti yang
dilakukanPros (atlit), tetapi saya tidak bisa melakukannya,
Kellymenjawab dengan muka merah.
Saya sudah menonton game di TV malam kemarin, dan
memperhatikan cara laki-laki itu memainkannya.
Nampaknya selalu mudah,mereka melakukannya dengan
pukulan keras dansukses. Saya harus dapat
melakukannya. Hal ini yangterlintas di dalam benak saya,
jadi saya harusmencobanya.
2. PEMBELAJARAN OBSERVASIONAL (Modeling)

Pembelajaran di sini dilakukan ketika seseorang mengamati dan


meniru perilaku orang lain.
Contohnya Tim, mengamati perilaku Susan yang sukses di dalam
belajar untuk ujian. Hasilnya dia mengimitasi perilakunya (Susan).

a. Vicarious Learning
Pelajar berprilaku karena melihat perilaku orang lain yang
diberi penguat, di mana perilaku orang lain tersebut merupakan
pengalaman yang dialami oleh orang lain
Tehnik ini diselidiki secara otomtis oleh Borden, dkk (dalam
Glover dkk, 1990), pada dua anak yang duduk bersebelahan, yaitu
Edwin dan Grey. Guru mulai memperhatikan dan menghargai Edwin
dalam mengerjakan tugas-tugas dalam kelas. Perilaku Edwin
bertambah baik. Ternyata perilaku Grey juga bertambah baik
walaupun tidak mendapat penguatan dan guru. Nampaknya Grey
belajar dari pengalaman Edwin.
b. Proses-proses Pembelajaran dari Model

Belajar dari Model

Attention Retention Reproduction


mengamati aspek Transfer Imitasi perilaku
kritis dari informasi ke model
perilaku dalam memori

Motivation
Seolah mengalami
sendiri dan memperkuat
diri
Contoh-contoh :

Attention:
- Tim memberikan perhatian ke strategi belajar Susan.
- Guru mendapatkan perhatian siswa dgn meyakinkan isyarat yang
jelas dan menarik, dgn menggunkan sesuatu yang baru dan
kejutan, dan dengan moemotivasi siswa.

Retention:
- Tim secara mental merekam perilaku Susan
- Begitu guru mendapat perhatian siswa, saatnya mencontohkan
perilaku yang mereka inginkan siswa tiru dan kemudian
memberi kesempatan kepada siswa memperaktekan atau
berlatih. Ex; guru dapat memperihatkan bagaimana menulis
huruf A. Kemudian siswa akan meniru contoh guru dengan
mencoba menulis sendiri huruf A
Reproduction:
-Tim mengimitasi kebiasaan belajar Susan
-- selama fase ini, siswa mencoba mencocokkan perilaku mereka
dengan perilaku orang yang ditiru. Contoh, setelah melihat huruf A
ditiru dan mempraktekkan beberapa kali, apakah siswa dapat
menghasilkan kembali huruf tersebut hinggal hal itu terlihat seperti
contoh guru?

Motivation: pelajar termotivasi dengan harapan dari reinforcement


untuk menghasilkan perilaku yang dimodelkan.
-Tim termotivasi untuk mengimitasi perilaku Susan karena dia
berharap menjadi penguat untuk melakukan hal yang demikian.
-siswa memberi perhatian pada contoh tersebut, mempraktekkan,
dan mereproduksinya karena mereka telah belajar bahwa inilah
disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru tsb. Ketika anak
membuat huruf A yg dapat dikoreksi, guru berkatapekerjaan yang
bagus
Keefektifan Model

Mempersepsi Kesamaan
Mempersepsi Kompetensi
Mempersepsi Status
3. Regulasi diri dan
Modifikasi Perilaku Kognitif

Bandura berpendapat bahwa siswa seharusnya diajari


memiliki harapan untuk kinerja mereka sendiri dan
dmemperkuat diri sendiri.

Keyakinan pelajar dan harapan berpengaruh terhadap


perilaku dan lingkungan. Hal ini diselesaikan melalui
regulasi diri
Regulasi Diri

Regulasi Diri (MANDIRI):


Regulasi diri adalah memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan
perilaku untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuannya bisa berupa tujuan akademik, Contoh Tim memilih untuk pergi ke
rumah Susan untuk belajar, dan dia mengembangkan pola perubahan strategi
belajar, di mana dia memonitoring dirinya sendiri. Behavioris tidak mampu
menjelaskan kenapa setelah Tim ke rumah Susan, Tim berubah dan
melanjutkan usahanya tanpa penguat; dia memperkuat setelah sadar akan
pilihannya untuk merubah, monitor, dan meneruskan strategi belajarnya. Di
sini Tim telah meregulasi diri; konsekuensi tindakannya kedepan
mempengaruhi perilakunya sekarang ini. Jika dia tidak memiliki regulasi diri,
dia tidak akan mempertahankan perilakunya sampai perilakunya diperkuat.
Tujuan selanjutnya berupa tujuan sosioemosional, contohnya mengontrol
kemarahan, belajar akrab dengan teman sebaya.
Karakteristik dari Pelajar Regulasi Diri

Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi


Menyadari keadaan emosi mereka dan punya strategi untuk
mengelola emosinya
Secara periodik memonitor kemajuan ke arah tujuannya
Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan
yang mereka buat
Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan
adaptasi yang diperlukan
Para peneliti menemukan bahwa pelajar berprestasi tinggi seringkali
merupakan pelajar yang juga belajar mengatur diri sendiri (Paris
dkk, dalam Santrock, 2007).
Perkembangan regulasi diri dipengaruhi banyak faktor di antaranya
adalah modeling dan self-eficacy
Pertanyaan
1. Mengapa kita harus belajar teori florence
nightingale dan apa hubungannya pada mata
kuliah komunitas 3? beri alasan !!!
2. carilah beberapa teori yang cocok dengan
komunitas 3 selain belajar teori florence
nightingale??
Terima
Kasih
^^

Anda mungkin juga menyukai