Perancis Inggris
25% 19%
China
Kanada 26%
30%
Jepang
14%
Angka Kejadian Gastritis DiIndonesia
Surabaya
9%
Denpasar
Medan 13%
26%
Jakarta
15%
Aceh Bandung
9% 9%
Pontianak
9%
Palembang
10%
BAB II PEMBAHASAN
DEFINISI
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak dijumpai di klinik penyakit dalam dan
kehidupan sehari-hari. Gastritis adalah proses inflamasi
pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan
adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut
(Hirlan, 2009).
ETIOLOGI
Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti merokok, jenis
obat, alkohol, bakteri, virus, jamur, stres akut, radiasi, alergi atau
intoksitasi dari bahan makanan dan minuman, garam empedu, iskemia
dan trauma langsung (Muttaqin, 2011).
Gastritis kronik
Penyebab pasti dari penyakit gastritis kronik belum diketahui, tetapi
ada dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis
kronik, yaitu infeksi dan non infeksi (Muttaqin, 2011).
MANIFESTSI KLINIS
Manifestasi klinik gastritis terbagi menjadi yaitu gastritis akut dan
gastritis kronik (Mansjoer, 2001):
Gastritis akut
Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung,muntah,
merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Gastritis kronik
Bagi sebagian orang gastritis kronis tidak menyebabkan gejala apapun
(Jackson, 2006). Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nausea dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.
KOMPLIKASI
Komplikasi gastritis dibagi menjadi dua yaitu gastritis akut dan
gastritis kronik. Gastristis akut komplikasinya adalah
perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemesis
dan melena. Komplikasi ini dapat berakhir syok hemoragik.
Gastritis kronik komplikasinya adalah perdarahan saluran
cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia (Mansjoer,
2001)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut priyanto, 2006 pemeriksaan diagnostik yang
dianjurkan untuk pasien gastritis adalah:
a. Pemeriksaan darah seperti Hb, Ht, Leukosit, Trombosit.
b. Pemeriksaan endoskopi.
c. Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.
PENATALAKSANAAN MEDIS
gastritis akut.
Pantang minum alcohol dan makan makanan sampai gejala menghilang, ubah menjadi
diit yang tidak mengiritasi.
Jika gejala menetap mungkin diperlukan cairan intra vena
Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali encerkan dan netralkan asam
dengan antasida umum seperti aluminuium hidroksida, untuk menetralisasi alkali
gunakan jus lemon encer atau cuka encer.
Jika korosi parah, hindari emetic dan bilas lambung karena bahaya perforasi.
gastritis kronik.
Memodifikasi diet pasien.
Meningkatkan isrtirahat
Mengurangi stress.
Memulai farmakoterapi
H.Pylori dapat di atasi dengan antibiotic ( tetra ciclin, metronidasol, klaritromisin dan
amoxisilin).
KONSEP PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas Fisik
Nama
Usia
Jenis kelamin : tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin
Jenis pekerjaan : tidak dipengaruhi jenis pekerjaan
Alamat
Suku/bangsa
agama
Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/ minim mendapatkan pengetahuan tentang
gastritis, maka akan menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut
biasa dan akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta memperparah penyakit ini
Riwayat sakit dan kesehatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan fisik : Review of System
B 1 (breath) : takhipnea
B 2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah,
pengisian perifer lambat, warna kulit pucat.
B 3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat
terganggu, disorientasi, nyeri epigastrum.
B 4 (bladder) : oliguri, gangguan keseimbangan cairan.
B 5 (bowel) : anemia, anorexia,mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak
toleran terhadap makanan pedas.
B 6 (bone) : kelelahan, kelemahan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan darah
Uji napas urea
Pemeriksaan feces
Endoskopi saluran cerna bagian atas
Rontgen saluran cerna bagian atas
Analisis Lambung
Analisis stimulasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual
dan muntah)
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan intake asupan gizi.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan
kurangnya informasi.
nyeri berhungangan dengan stress asam lambung.
BAB III TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
Ruang : Catylea
Tanggal masuk : Januari 2017
Tanggal pengkajian : 8 Mei 2017
Identitas Diri Klien
Nama : Ibu N
Umur : 64 tahun
Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon / 6 Maret 1953
Alamat Asal : Majalengka
Pekerjaan : Pedagang
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Diagnosa Medis : Gastritis dan Asam Urat
Status Kesehatan
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati
Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu N mengatakan nyeri di ulu hati pada saat telat makan dan
berkurang saat makan dan minum obat. Kualitas nyeri seperti di
tusuk. Nyeri berlokasi di ulu hati dengan skala nyeri 3, nyeri ulu hati
datang saat telat makan. Selain nyeri ulu hati Ibu N mengatakan nyeri
di telapak kaki saat malam hari dan berkurang jika dipijat, kualitas
nyeri seperti ditusuk, nyeri berlokasi di telapak kaki dengan skala
nyeri 3, nyeri datang saat malam hari. Kaki susah digerakkan saat
nyeri di telapak kaki muncul yang mengakibatkan sukar tidur. Ibu N
mengatakan gelisah dan sedih saat mengingat mantan suami. Ibu N
mengatakan tidak di hargai sebagai seorang istri dan dikucilkan
karena tidak bisa memberikan keturunan.
Riwayat Kesehatan Dahulu : Ibu N mempunyai penyakit gastritis sejak
4 tahun lalu dan obat yang digunakan yaitu promag. Ibu N
mempunyai penyakit asam urat sejak 30 tahun lalu. Sebelum masuk
PSTW Budi Mulia 1 Cipayung Ibu N melakukan rawat jalan di RS
Majalengka untuk penyakit gastritis dan asam urat. Dan tidak pernah
di rawat di RS sampai sekarang.
Pertanyaan Tahap I
Apakah Ibu N mengalami sukar tidur? Ya
Apakah Ibu N sering merasa gelisah? Ya
Apakah Ibu N sering merasa murung atau menangis sendiri?
Apakah Ibu N sering was-was atau kuatir? Ya
(lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban YA) Ya
Pertanyaan Tahap II
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak
Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Ya
Menggunakan obat tidur/penenang atau anjuran dokter? Ya
Cenderung mengurung diri? Tidak
Tidak