Anda di halaman 1dari 43

NYERI SENDI

Chelsea Choiriyah Cahyandari


1301-1213-0502
Preceptor: Dr. Susi
Identitas Pasien
Nama : Ny. F
Umur : 63 tahun
Alamat : Griya Mitra Posindo Blok D 2
No.15 01/23, Cinunuk, Cileunyi,
Kab. Bandung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Tanggal Periksa : 09/10/2014
Tanggal HV : 15/10/2014
Riwayat Penyakit

Keluhan Utama : nyeri sendi

Sejak 1 minggu sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh nyeri sendi


yang muncul secara perlahan, berawal dari nyeri sendi bahu kiri kemudian
menyebar ke sendi seluruh tubuh. Nyeri disertai rasa kaku yang terjadi terus
menerus. Nyeri semakin meningkat pada pagi hari dan semakin berkurang
apabila digerakkan. Karena keluhan ini pasien mengalami kesulitan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sholat dan buang air.
Sejak 1 minggu sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh batuk kering
yang tidak dirasa berat oleh pasien. Keluhan disertai demam dan nyeri kepala.
Demam muncul secara perlahan hingga mencapai 38,5 C dan terjadi terus
menerus. Nyeri berupa rasa berat pada seluruh bagian kepala yang muncul
secara tiba-tiba dan terjadi terus menerus.
Karena keluhan ini pasien meminum obat Fasidol 500 mg 3x1 yang
diberikan dokter. Setelah 2 hari meminum obat keluhan nyeri sendi mulai
berkurang, namun nyeri pada jari-jari tangan dan kaki masih dirasakan pasien.
Setelah 4 hari meminum obat, keluhan demam dan nyeri kepala menghilang.
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : mual

Sejak 1 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh mual. Mual terjadi setelah pasien makan
dan rasa mual meningkat, biasanya terjadi sebelum pasien berangkat sekolah namun dalam perjalanan
sekolah dan ketika sekolah ibu pasien mengamati anaknya tidak mengeluhkan rasa mual. Keluhan disertai+ 7
x muntah dalam 1 bulan, yang selalu terjadi ketika pasien berangkat sekolah. Muntah berisi cairan tanpa
ampas makanan, lendir, darah, maupun cairan kehitaman. Keluhan juga disertai nyeri pada bagian perut
tengah atas yang tidak menyebar. Rasa nyeri berupa rasa perih yang hilang timbul dan dapat berlangsung
hingga 3 jam. Nyeri semakin meningkat setelah pasien makan dan menghilang + 3 jam setelahnya tanpa
diberikan pengobatan apapun. Keluhan disertai buang air besar yang keras dengan kebiasaan BAB setiap 2
hari. BAB tidak berwarna hitam maupun disertai darah. Tidak terdapat keluhan sendawa maupun rasa
terbakar yang menjalar ke bagian leher. Berdasarkan pengamatan ibu pasien, gejala mulai muncul setelah
ujian tengah semester usai. Ibu pasien berpendapat hal ini terjadi karena stress yang dialami pasien selama
ujian. Pada awal masuk sekolah dasar pasien kaget dan sempat mengeluh dengan ibunya mengenai
perubahan jadwal belajar, saat TK pasien belaajr dari jam 07.30-10.00 namun sejak masuk SD pasien belaajr
dari jam 07.00-15.00, Namun setelah 1 minggu pasien tidak pernah mengeluhkan hal yang sama dan terlihat
senang dengan aktivitas sekolah karena dapat bertemu dengan teman-teman.
Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh batuk berdahak kuning kental. Kemudian 1
hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh pilek yang berwarna kuning kental. Tidak terdapat keluhan
demam, nyeri pada wajah, nyeri dan sulit menelan, suara serak, nyeri dan keluar cairan dari telinga. Tidak
terdapat riwayat penyakit amandel dan sakit gigi sebelumnya.
Pasien tidak pernah memiliki keluhan yang sama sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan mencuci
tangan namun tidak menggunakan sabun. Pasien selalu makan makanan dari rumah dan pasien tidak suka
jajan di lingkungan sekitar sekolah. Pasien memiliki riwayat alergi dingin.
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama : mual

Selama hamil, ibu pasien tidak pernah mengalami sakit. Pasien dilahirkan secara
normal tanpa penyulit dengan berat badan lahir 3,2 kg. Pasien mendapatkan ASI
Eksklusif selama 2 tahun. Riwayat tumbuh kembang pasien selama 5 tahun pertama
hidupnya baik dan selalu mengikuti perkembangan tumbuh kembang anak yang
diperiksaan di Posyandu setempat. Riwayat imunisasi tuntas, namun pasien belum
imunisasi campak 1 bulan yang lalu karena sakit.
Sejak adik pasien lahir, pasien selalu dituntut ibu untuk mengalah terhadap
adiknya. Menurut pengamatan ibu, pasien terlihat memendam rasa amarah namun tidak
pernah terucap melalui lisan hanya terlihat dari ekspresi pasien. Pasien tidak pernah
dituntut untuk berprestasi oleh kedua orangtuanya, namun pasien terlihat berambisi
dalam bidang akademiknya. Pasien memiliki keinginan untuk menamatkan buku
pelajarannya dan selalu belajar di malam hari dengan keinginan sendiri. Orangtua
membatasi jam belajar pasien yaitu 2 jam/hari di malam hari karena khawatir pasien
stress apabila terlalu banyak belajar. Sejak kecil orang tua pasien sangat overprotektif
terhadap pasien, pasien selalu dilarang untuk melakukan beberapa aktivitas, seperti
bermain kotor, makan makanan di luar rumah. Akibatnya saat ini pasien memiliki
ketakutan untuk mengeksplorasi berbagai hal baru, tidak percaya diri, sulit bersosialisasi
dan kurang mandiri.
Riwayat Penyakit

Sejak kecil ibu pasien selalu memberikan nutrisi yang


baik untuk pasien, namun semenjak berubah makanan
menjadi makanan padat, pasien mulai tidak menyukai makan
sayur. Kedua orangtua pasien sering mengkonsumsi sayur di
depan pasien. Orangtua pasien sudah berusaha mengolah
sayur agar lebih menarik namun pasien selalu memuntahkan.
Pasien hanya menyukai bayam, kangkung, oyong, wortel,
mangga dan pisang. Dan makanan kesukaan pasien kentang,
telur, sosi, dan ayam lunak. Untuk mengganti nutrisi yang
kurang ibu pasien memberikan pasien minya ikan dan
multivitamin.
Riwayat Penyakit
Sejak 8 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh sakit gigi rahang kiri atas yang
muncul hilang timbul. Nyeri semakin meningkat ketika meminum minuman dingin. Pengobatan belum
sempat ditindaklanjuti karena kesibukan pasien.

Sejak 1 bulan sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh rasa kaku dan berat di bagian
belakang kepala. Keluhan semakin meningkat ketika menggerakkan kepala ke atas dan bangun pagi
serta semakin berkurang pada siang dan malam hari. Keluhan ini semakin lama dirasa semakin berat.

Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh bintik bintik merah, bengkak pada
sendi, dan nyeri tenggorokan. Bintik-bintik merah awalnya muncul pada punggung kaki kemudian
menyebar ke seluruh tubuh. Bintik-bintik merah berukuran kurang dari 3 mm. Bintik-bintik merah
menghilang secara spontan setelah 4 hari.

Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh bengkak pada sendi-sendi jari tangan
dan kaki yang muncul secara tiba-tiba disertai oleh rasa kaku dan nyeri.

Sejak 2 hari sebelum datang ke klinik, pasien mengeluh nyeri tenggorokan disertai rasa kering
dan sakit ketika menelan. Nyeri tenggorokan semakin meningkat ketika makan-makanan berminyak
dan semakin berkurang ketika minum minuman hangat.
Riwayat Penyakit

Terdapat riwayat penurunan tinggi badan. Tidak terdapat keluhan mata


gatal dan berair, pilek, nyeri dan keluar cairan pada telinga, batuk, sakit
tenggorokan, nyeri menelan. Tidak terdapat keluhan sesak nafas, sakit dada,
gangguan pencernaan dan gangguan berkemih. Tidak terdapat keluhan mata
kuning, bab dempul, nyeri perut dan nyeri pinggang. Tidak terdapat riwayat
keluhan perdarahan yang sulit berhenti.

Pasien memiliki riwayat berpergian ke rumah anak yang memiliki


keluhan yang sama, demam dan nyeri sendi; 5 hari sebelum datang ke klinik.
Pasien memiliki riwayat berpergian ke rumah sepupu di Sumedang 3 hari yang
lalu. Setelahnya demam dan nyeri kepala pasien hilang.
Riwayat Penyakit
Pasien memiliki riwayat pola makan yang tidak terkontrol dan
mengandung tinggi kalori dan lemak. Pasien memiliki riwayat aktivitas fisik
yang ringan dan tidak disertai olah raga yang teratur. Pasien aktif melakukan
arisan setiap bulan, yang menyebabkan pasien kelelahan. Pasien memiliki
riwayat kebiasaan tidur dengan menggunakan 2 bantal. Pasien tidak memiliki
riwayat trauma pada leher dan sendi. Pasien tidak memiliki riwayat imunisasi
dalam waktu 6 bulan terakhir.

Pasien memiliki riwayat as. urat sejak tahun 1997, dan mengkonsumsi
Allopurinol yang sudah dihentikan pemakaiannya sejak 8 bulan yang lalu.
Pasien memiliki riwayat penyakit kolesterol sejak tahun 1997 dengan
kolesterol total tertinggi 286 mg/dL serta riwayat penyakit darah tinggi sejak
tahun 2012 dengan tekanan darah tertinggi 140/90 mmHg, dan riwayat
penyakit kolesterol sejak tahun 1997 dengan kolesterol total dan trigliserida
tertinggi 286 mg/dL dan 190 mg/dL. Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi
obat Amlodipine 5 mg 1x1 sejak 8 bulan yang lalu dan Simvastatin 10 mg 1x1
sejak tahun 1997. Namun pasien tidak rutin meminum obat tersebut.
Riwayat Penyakit

1997 2012 H- 8 bulan H- 1 bulan H- 1 minggu H- 5 hari H- 3 hari H- 2 hari


- Dyslipidemia - Hipertensi - Sakit Gigi - Kaku&Nyeri - Nyeri sendi - Nyeri sendi - Demam - Bintik-bintik
- As. Urat Stage I Belakang - Demam berkurang - Nyeri kepala merah
Kepala - Nyeri kepala menghilang - Bengkak sendi
- Sakit gigi - Batuk - Sakit
Tenggorokan

PEMERIKSAAN H+ 2 hari H+ 4 hari H+ 1 minggu


- Bintik-bintik - Batuk HOME VISIT
merah - Sakit
menghilang Tenggorokan
menghilang
Genogram
Keluarga Tn.A, 15 Oktober 2014

D=1990 D=1993 D=1999 D=2008


Tn.B Ny.S Tn.U Ny.D
84 th 82 th 75 th 74 th
J TB

D=2014

Tn.P Ny.S Tn.U Ny.S Ny.S Tn.A Tn.T Ny.F Tn.T Ny.S Tn.W Tn.D Tn.I Ny.J Tn.U Tn.A Tn.I
84th 81th 78th 74th 71th 67th 9bln 63th 61th 59 th 57th 55th 54th 52th 49th 47th 45th
DM DM HT, D, As. U P
B Keterangan:
m=1971 - : alergi - : asthma
- : meninggal
- : hipertensi
- : keguguran
- DM : Diabetes Mellitus - TB: Tuberkulosis
-J : Penyakit Jantung - P : Polio
-B : Buta
-D : Dislipidemia
Tn.G Ny.D Ny.D
- As. U : Asam Urat
42th 39th 35th - : Hidup bersama
D - : Hubungan dekat
Oleh: Chelsea Choiriyah
PENILAIAN KELUARGA
Bentuk Keluarga: keluarga inti

Tahapan Siklus Hidup Keluarga: orang tua setengah baya

Family map :
- Pasien adalah anak kedua dari dua belas bersaudara, namun karena kakak pasien
meninggal ketika masih bayi pasien berperan sebagai anak pertama.
- Pasien menikah dengan Tn. A pada tahun 1971, pasien memiliki hubungan yang harmonis
dengan suami.
- Pasien tinggal berdua dengan suami.
- Pasien memiliki 3 anak, anak pertama tinggal di Jakarta, anak kedua tinggal di
Serang dan anak ketiga tinggal di Bumi Orange. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan dengan seluruh anaknya, namun paling dekat dengan anak ketiga yang
sering berkunjung ke rumah pasien bersama cucu.
- Pasien memiliki hubungan yang baik dengan adik-adik pasien dan sering berkunjung
dan menghadiri arisan keluarga.
- Pasien adalah ibu rumah tangga yang memiliki hobi menjahit dan memasak yang
juga merupakan hambatan untuk pasien dalam memperbaiki pola makan.
APGAR SCORE

No Pertanyaan APGAR Selalu/ Kadang- Jarang/


Sering kadang/ Tidak
Pernah
1. Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga
saya jika saya menghadapi masalah
2. Saya puas dengan cara keluarga saya membahas
serta membagi masalah dengan saya
3. Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan
dan ataupun arah hidup yang baru
4. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya
menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi
5. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi
waktu bersama

APGAR SCORE: 9 (fungsi keluarga baik)


SCREEM

SCREEM
1. Interaksi sosial Pasien memiliki hubungan dan komunikasi yg baik dengan keluarga, tetangga
dan teman kerjanya, serta mendapatkan dukungan dalam menghadapi
permasalahan kesehatan.
2. Dukungan budaya Pasien memiliki hubungan yang baik dengan komunitas budaya di sekitarnya
dan mendapatkan dukungan dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
Perbedaan budaya antara pasien dan suami menjadi salah satu hambatan di
dalam keluarga.
3. Agama Pasien merupakan penganut Islam yang taat beribadah serta aktif di kegiatan
pengajian di masjid setempat. Sehingga pasien mendapat kepuasaan spiritual
yang dapat menguatkan pasien dalam menghadapi permasalahan kesehatan.
4. Stabilitas ekonomi Stabilitas ekonomi dirasakan cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
serta kebutuhan dalam menghadapi permasalahan kesehatan.

5. Pendidikan Pendidikan terakhir pasien menjadi salah satu keterbatasan dalam


memahami dan mencari tahu informasi mengenai permasalahan kesehatan
yang dimiliki.
6. Pelayanan medis Terdapat pelayanan medis yang mudah dijangkau oleh pasien.
Pasien merasa sangat puas dengan pelayanan di fasilitas kesehatan
terdekat.
Pasien memiliki asuransi berupa BPJS
Faktor Risiko
KLIEN
Usia lanjut
Menopause
Kelebihan berat badan
Pola Makan: tidak terkontrol
Aktivitas Fisik: rendah
Lebih lemah
Pelupa
Tidak Rutin Meminum Obat
Kebiasaan bekam

KELUARGA
Ayah: Hipertensi, Penyakit Jantung

LINGKUNGAN
Sumber air berwarna berbau besi dan berasa
Wilayah rumah berdebu
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sakit Ringan
Gizi: Berlebih (Obese I)
BB: 63 kg TB: 151 cm BMI: 27,63 kg/m2
Lingkar Perut: 94 cm

Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg
N: 80x/menit cukup, reguler
R: 20x/menit thorakoabdominal
S: 36,3oC
Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Tengkorak & Wajah: simetris, deformitas (-)
Mata:
Konjungtiva Anemis (-), Sklera ikterik (-) Palpebrae (t.a.k)
Letak orthotropia Pupil 3 mm bulat isokhor
Pergerakan baik ke segala arah
Reflex Cahaya (+/+)
Telinga serumen (+/+) hiperemis (-/-) membran timpani s.d.n
Rongga hidung: : PCH (-). Sekret (-)
Rongga mulut: SPO (-), pergerakan lidah (simetris) Oral hygiene: buruk
V O
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
X X KALKULUS X
Rongga leher: tonsil: T1/T1 tenang hiperemis (-/-) faring s.d.n

Leher :
Tiroid tidak terlihat membesar
JVP: 5+1 cmH2O
KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
Torax :
bentuk dan gerak simetris, BPH ICS V kanan, peranjakan 2 cm.

Jantung : Ictus cordis tidak tampak, teraba di ICS V 2 cm lateral


LMCS, tidak kuat angkat, batas kanan LDS, batas kiri 2 cm lateral
LMCS, batas atas ICS III. S1-S2 (n), S3 (-), S4 (-), murmur (-).
Pulmo : VF ki=ka, sonor, VBS ki=ka, wheezing (-/-), rhonki (-/-)

Abdomen :
datar, lembut, BU (+)

Ruang traube kosong, Nyeri ketok CVA (-)

NT (-), hepar & lien tidak teraba membesar


Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas :
Akral hangat, Sianosis (-/-) Clubbing (-/-)

Edema (+/+) a/r sendi proximal interphalangeal Krepitasi (-/-)

CRT <2 detik

Sensori: tangan (ka=ki) dan kaki (ka=ki)

Motorik: tangan (5/5) dan kaki (5/5)

a/r proximal interphalanges:


ROM-terbatas

NT (+)

Krepitus (-)
Diagnosis banding
Infeksi virus e.c. Campak + Gout Artritis + Hipertensi
esensial Stage I + Susp. Pulpitis Irreversible
Infeksi virus e.c. Campak + Gout Artritis + Hipertensi
esensial Stage I + Susp. Periodontitis
Infeksi virus e.c. Chikungunya + Gout Artritis +
Hipertensi esensial Stage I + Susp. Pulpitis Irreversible
Infeksi virus e.c. Chikungunya + Gout Artritis +
Hipertensi esensial Stage I + Susp. Periodontitis
Pemeriksaan Penunjang
Lab:
Pemeriksaan Darah Rutin
Eritrosit,
Hb, HCT, Leuko Thrombo
Diff Count

Pemeriksaan Profil Lipid


TG, Kolesterol total, LDL, HDL

Ureum, Kreatinin, Uric Acid


Diagnosis Holistik
Aspek Personal
Alasan kedatangan : Nyeri Sendi
Harapan : sembuh dan bisa melakukan aktivitas tanpa rasa nyeri
Kekhawatiran : penyakit bertambah parah dan muncul komplikasi
memiliki penyakit yang belum terdeteksi

Aspek Klinik
Infeksi Virus
Gout Artritis
Hipertensi esensial Stage I
Dislipidemia
Diagnosis Holistik
Aspek Risiko Internal
Usia lanjut
Menopause
Kelebihan berat badan
Pola Makan: tidak terkontrol
Aktivitas Fisik: rendah
Lebih lemah
Pelupa
Tidak Rutin Meminum Obat
Kebiasaan bekam

Aspek Risiko Eksternal


Penularan penyakit infeksi dari keluarga
Sumber air berwarna berbau besi dan berasa
Wilayah rumah berdebu
Penatalaksanaan
Non Farmakologis
Edukasi
Memberi informasi mengenai:
Penyakit Radang Sendi
Konsep dan Perawatan nyeri
Memodifikasi faktor risiko : alas kaki yg sesuai, pengaturan kegiatan, tongkat
Penyakit Kolesterol dan Hipertensi beserta risiko dan komplikasinya
Program Penurunan Berat Badan
Diskusikan dan sepakati target pencapaian dan cara yang akan dipilih
(penurunan 10% dari BB sekarang)

Penyakit Radang Pulpa risiko dan komplikasinya


Managemen Stress

Ciptakan keadaan rileks

Anjuran istirahat yang cukup


Penatalaksanaan
Non Farmakologis
Terapi Fisik
Proteksi sendi dengan menggunakan decker
Tatalaksana okupasi

Terapi Nutrisi Medis


Merubah pola makan
Porsi kecil namun sering, berupa:
Karbohidrat : 60-70%
Lemak : 20-25%
Protein 10-15%
Pengurangan konsumsi lemak dan kalori (- 300-500 kkal/hari)
Pengurangan asupan garam
Pengurangan asupan purin
Peningkatan asupan kalsium
Minum cukup 8-10 gelas/hari

Exercise
Melakukan olah raga aerobik selama 30-45 menit sebanyak 3-4x/minggu
Penguatan otot, perbaikan lebar jangkauan gerakan
Bergabung dengan kelompok yang bertujuan sama, PROLANIS
Penatalaksanaan
Farmakologi
Anti inflamasi non-steroid
Meloksikam 15 mg 1x1
Simvastatin 10 mg 1x1
Amlodipine 5mg 1x1
Rencana Pemeliharaan Kesehatan

No Nama Usia Status Skrining Konseling Imunisasi Profilaksis


Kesehatan

1 Ny.F 63 th Artritis BMI Nutrisi - Vitamin B1


Hipertensi Lingkar Pinggang Aktivitas Fisik - Vitamin C
Stage I Pemeriksaan Tekanan Penyakit Radang - Suplai
Susp. Pulpitis Darah Sendi (Perawatan &
Kalsium
Pemeriksaan Penglihatan Modifikasi Faktor
Pemeriksaan Gigi Risiko) - Simvastatin
Pemeriksaan Jantung Penyakit Kolesterol
Pemeriksaan Fungsi Liver dan Hipertensi
Pemeriksaan Fungsi Penyakit
Ginjal Osteoporosis dan
Pemeriksaan SADARI Radang Pulpa
Pemeriksaan Pap Smear Program Penurunan
Profil Lipid Berat Badan:
Pemeriksaan kadar - Nutrisi
Asam Urat - Aktivitas Fisik
Pemeriksaan Massa Terapi Fisik
Tulang Managemen stres
Ciptakan keadaan
rileks & istirahat yang
cukup
HASIL KUNJUNGAN RUMAH
Alasan Dilakukan Kunjungan Rumah
Membangun hubungan dengan pasien
Mengumpulkan data tentang latar belakang, status kesehatan
serta psikodinamika keluarga riwayat keluarga, genogram,
family map, dan SCREEM.
Mengetahui faktor risiko pasien
Mengenal lingkungan hidup keluarga
Demografi
No Nama Usia Kedudukan Pekerjaan Pendidikan Masalah Medis dan
Dalam Keluarga Biopsikososial

1. Tn. A 67 th Suami Pensiunan SMP Asthma


PNS Migrain
Stress istri sakit

2. Ny. F 63 th Istri IRT SD Artritis


Hipertensi Stage I
Dislipidemia
Susp. Pulpitis
Susp. Osteoporosis
Kelebihan berat
badan
Pola Makan tidak
terkontrol
Aktivitas Fisik rendah
Lebih lemah
Pelupa
Kepatuhan Meminum
Obat rendah
Sanitasi Rumah
Kepemilikan : Pemilik
Perumahan : Kompleks Perumahan Sederhana
Bangunan
L.Tanah : 60 m2
L.Bangunan : 42 m2
Lantai : keramik
Atap : genteng
Dinding : batu
Dapur : ada, LPG, dengan cerobong asap
Sanitasi Rumah
Sumber Air:
PAM yang tidak tercemar yang hanya digunakan untuk mencuci piring
dan mencuci baju
Air gunung keliling digunakan untuk memasak
Air minum dari air mineral yang dibeli.
Tidak ada tempat penampungan
Sumber air diperoleh mudah sepanjang tahun.

Penampungan limbah:
Terdapat tempat penampungan limbah yang terbuka di pekarangan.
Saluran pembuangan limbah dari kamar mandi tertutup dengan
penampungan tertutup di pekarangan.
Sanitasi Rumah
Sampah:
Tempat pembuangan sampah terbuka di luar rumah yang diambil
setiap minggu.

Terdapat 5 jendela yang berfungsi sebagai sumber


ventilasi dan 10 jendela yang berfungsi sebagai
sumber pencahayaan.

Memelihara ikan di kolam ikan di pekarangan depan


rumah.
Sarana Pelayanan Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan : Klinik Mitra
Sehati
Jarak : 200 m
Waktu tempuh : 2 menit
Tidak tersedia angkutan umum ke Puskesmas
Pelayanan yang diberikan di Klinik memuaskan
Tarif pelayanan kesehatan : gratis
Interpretasi Hasil Kunjungan Rumah

Berdasarkan syarat rumah sehat menurut


Depkes 2005:
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis

2. Memenuhi kebutuhan psikologis

3. Memenuhi persyaratan pencegahan

penularan penyakit
4. Memenuhi persyaratan pencegahan
terjadinya kecelakaan
Penatalaksanaan Gizi
Berat badan : 63 kg
Tinggi Badan : 151 cm
IMT : 27,63 kg/m2 (Obese I)

1. Riwayat penyakit sebelumnya yg berhubungan masalah gizi: dyslipidemia


2. Obat-obatan yg biasa dikonsumsi:
1. Simvastatin 10 mg 1x1
2. Amlodipin 5 mg 1x1
3. Riwayat penyakit di keluarga : ayah pasien mengalami hipertensi dan
penyakit jantung
4. Penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir : tidak ada
5. Perubahan berat badan dalam 2 minggu terakhir : tidak ada
1. Keluhan pencernaan yang menetap selama lebih dari
2 minggu : tidak ada perubahan
2. Kapasitas fungsional : tidak ada disfungsi
3. Jenis aktvitas : ringan
4. Asupan makanan:
Perubahan asupan makanan : ya, menurun
Konsistensi makanan sekarang : biasa (padat)
24 hour food recall

Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Ketoprak Lontong (karbohidrat) 3/4 gelas, / 100 gr 175
Tahu (protein nabati) 1 biji besar /110 gr 75
Toge ( protein hewani) 1/2 gelas / 50 gr 25
07.00
Kerupuk (Karbohidrat) 1/2 piring / 50 gr 175
Kacang (Lemak) 4 sdm/ 30 gr 150
Minyak Kelapa 2 sdt/ 10 gr 100
Camilan Wafer (Karbohidrat) 5 buah besar / 50 gr 175
09.00
Biskuit (Karbohidrat) 4 buah besar / 40 gr 175
Nasi Oseng Tempe Nasi (karbohidrat) 1 gls / 133 g 262,5
Daging
Tempe(protein hewani) 2 ptg bsr / 50 g 75
13.00 Daging sapi (protein
1 ptg sdg / 35 g 75
hewani)
Minyak kelapa 2 sdt/ 10 gr 100
24 hour food recall

Kalori
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat
(kkal)
Camilan Wafer (Karbohidrat) 5 buah besar / 50 gr 175
16.00
Biskuit (Karbohidrat) 4 buah besar / 40 gr 175
Nasi Telur Goreng Nasi (karbohidrat) 3/4 gelas, / 100 gr 175
19.00 Telur (protein hewani) 1 butir /55 g 75
Minyak kelapa 2 sdt/ 10 gr 100

TOTAL KALORI 2262,5


Intervensi Gizi
TB = 151 cm BMI= 27,63 kg/m2 (Obese I)
BB = 63 kg
BB ideal = 45,9 kg;
Kalori basal = 1.575 kkal
Koreksi:
- Aktivitas ringan : 0,55 x 1575 = +866,25 kkal
- BB ideal = -500 kkal
Total Kebutuhan = 1.941,25 kkal

Makanan harian dibagi atas dlm 3 porsi besar, yaitu


makan pagi (20%), siang (30%), sore (25%) yang
diselingi 2 kali makanan ringan (10-15%).
Intervensi Gizi
Komposisi energi: KH 50-60%, Prot 15-20%, Lemak 20-25%
Cukup Vit D 400 IU/hari dan Vit A 800 IU/hari
Cukup Mineral, Kalsium 1000-1500 mg/hari, Zink, Mangan, Tembaga, Fluoride

Konsistensi yang dianjurkan : Biasa (padat)

Pengolahan yang dianjurkan : Direbus/Dikukus/Tumis

Cara pemberian : Oral

Frekuensi yang dianjurkan : 3 x makan berat dan 2x cemilan


Intervensi Gizi
Bahan makanan
Dianjurkan
Sumber Karbohidrat: Karbohidrat kompleks (nasi, jagung, ubi, kentang)
Sumber Protein: Protein rendah lemak
Utamakan Protein Nabati: Kacang kering (max 25 g/hari) Tahu Tempe (Max 50 g/hari)
Daging tidak berlemak, Ayam tanpa kulit, Telur, Susu rendah lemak (Max 50 gr/hari)
Sayuran: Tinggi serat dan diolah tanpa santan kental
Buncis, Wortel
Buah: Pisang Melon Tomat
Sumber Kalsium: ikan teri, bandeng presto tulang lunak, kedelai, bayam dan brokoli
Minum Air minimal 8 gelas/hari

Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat: Karbohidrat sederhana (gula pasir, sirup, kue)
Sumber Protein: Daging berlemak yang diolah dengan santan dan minyak, jeroan, sarden, ragi
Sayuran: Durian, Alpukat, Manisan buah
Makanan tinggi serat yang dimakan bersamaan dengan makanan sumber kalsium

Harus Dibatasi
Kadar purin sedang: Daging, Ikan, Kerang, Kacang, Buncis, Bunga kol, Bayam, Jamur
Garam natrium: max: 5mg (1 sendok teh)
Garam dapur, MSG, Soda Kue
Ikan Asin, Telur Asin, Biskuit, Kraker, Cake, Abon, Dendeng, Kornet
Penjabaran Pola makan

WAKTU MENU BERAT URT KALORI


(Gram) (kkal)
PAGI Nasi 100 gelas 175
Telur dadar tanpa kuning 44 1 potong 37,25
Tomat 50 1 buah -
Susu Sapi 200 1 gelas 125
Minyak Kelapa 10 2 sdt 100
10.00 Pisang kukus 100 2 potong 100

SIANG Nasi 150 1 gelas 262,5


Ikan bakar saos kecap 80 2 potong sedang 100
Sayur Asem 100 1 gelas 50
Pepaya 110 1 potong 50
16.00 Ubi Rebus 270 2 potong 350

MALAM Nasi 100 gelas 175


Semur Tahu 220 2 potong 150
Tumis sawi+tomat 75+25 1 gelas 25
Lalap Ketimun 100 1 gelas -
Melon 75 1 potong besar 50
TOTAL KALORI 1749,5
Penatalaksanaan Olahraga
43

Hitung nadi dengan rumus (220-usia) x 60%


untuk batas minimal dan x 70% untuk batas
maksimal
latihan jasmani bersifat aerobik dgn frekuensi
3-4 x/mingu selama 30 mnt

Anda mungkin juga menyukai