Anda di halaman 1dari 31

Keganasan Laring

Anatomi
Fisiologi Laring
Fonasi
Proteksi
Respirasi
Sirkulasi
Fiksasi
Menelan
Batuk
Ekspektorasi
Emosi
Karsinoma Laring

FAKTOR RESIKO
Merokok (polisiklik hirokarbon, nitrosamin,
radioaktif polonium-210)
Alkohol (etanol)
Virus HPV (resiko tinggi: tipe 16,18) dan
Eibstein Barr Virus
paparan debu kayu, sinar radio aktif, polusi
udara, radiasi leher dan asbestosis.
Klasifikasi
Berdasarkan Union International American
Joint Committee on Cancer (AJCC), klasifikasi
dan stadium tumor ganas laring terbagi atas :
1. Supraglotis (30-35%)
2. Glotis (60-65%)
3. Subglotis (1%)
Supraglotis
Tis Karsinoma insitu
T0 Tidak jelas adanya tumor primer l
T1 Tumor terdapat pada satu sisi pita suara/pita
suara palsu (gerakan masih baik).
T1a tumor terbatas pada permukaan laring
epiglotis, plika ariepiglotika, ventrikel atau pita suara
palsu satu sisi.
T1b tumor telah mengenai epiglotis dan meluas
ke rongga ventrikel atau pita suara palsu
T2 Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi
daaerah supra glotis dan glotis masih bisa bergerak
(tidak terfiksir).
T3 Tumor terbatas pada laring dan sudah
terfiksir atau meluas ke daerah krikoid bagian
belakang, dinding medial daari sinus piriformis,
dan arah ke rongga pre epiglotis.
T4a Tumor menginvasi melewati kartilago
tiroid dan atau invasi jaringan diluar laring seperti
trakea, jaringan lunak di leher termasuk otot-otot
lidah ekstrinsi, otot-otot yang mengikat tiroid
atau esofagus. orofaring jaringan lunak pada
leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid.
T4b Tumor menginvasi ruang prevertebral
atau menginvasi struktur mediastinal.
Glotis
Tis Karsinoma insitu.
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita
suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau
tumor sudah terdapat pada komisura anterior
atau posterior.
T1a : tumor terbatas pada satu pita suara asli
T1b : tumor mengenai kedua pita suara
T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau
subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir (impaired mobility).
T3 Tumor meliputi laring dan pita suara
sudah terfiksir.
T4a Tumor menginvasi melewati bagian luar
korteks kartilago tiroid dan atau invasi jaringan
diluar laring seperti trakea, jaringan lunak di leher
termasuk otot-otot lidah ekstrinsi, otot-otot yang
mengikat tiroid atau esofagus. orofaring jaringan
lunak pada leher atau sudah merusak tulang
rawan tiroid atau esofagus.
T4b Tumor menginvasi ruang prevertebral
atau menginvasi struktur mediastinal.
Subglotis
Tis Karsinoma insitu
T0 Tak jelas adanya tumor primer
T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis.
T1a : tumor terbatas pada satu sisi
T1b : tumor telah mengenai kedua sisi
T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak
atau sudah terfiksir.
T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.
T4a Tumor menginvasi krikoid atau kartilago tiroid dan atau invasi
jaringan diluar laring seperti trakea, jaringan lunak di leher
termasuk otot-otot lidah ekstrinsi, otot-otot yang mengikat tiroid
atau esofagus.
T4b Tumor menginvasi ruang prevertebral atau menginvasi struktur
mediastinal.
Penjalaran ke Kelenjar Limfa (N)

Nx Kelenjar limfa tidak teraba


N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba
N1 Secara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran
diameter 3 cm homolateral.
N2 Teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral, ukuran
diameter 3-6 cm.
N2a : satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter lebih dari 3cm
tapi tidak lebih dari 6cm
N2b : multipel kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak
lebih dari 6cm
N2c : metastasis bilateral atau kontralateral, diameter
tidak lebih dari 6 cm
N3 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm.
Metastasis Jauh (M)
Mx Tidak terdapat/terdeteksi.
M0 Tidak ada metastasis jauh.
M1 Terdapat metastasis jauh.
Staging (AJCC ed 7, 2011)
STADIUM TUMOR PRIMER KEL.LIMFA METASTASIS

Stadium 0 Tis N0 M0

Stadium 1 T1 N0 M0

Stadium 2 T2 N0 M0
T3 N0 M0
T1 N1 M0
T2 N1 M0

Stadium 3 T3 N0 M0

T4A N0 M0
T4A N1 M0
T1 N2 M0

Stadium 4A T2 N2 M0
T3 N2 M0
T4A N2 M0
T4B Any N M0

Stadium 4B Any T N3 M0

Stadium 4C Any T Any N M1


Gejala dan Tanda
Suara serak
Sesak nafas dan stridor
Rasa nyeri di tenggorok
Disfagia dan odinofagia
Batuk dan hemoptisis
Nyeri alih
telinga ipsilateral, halitosis, penurunan berat
badan serta pembesaran kelenjar getah bening
Nyeri tekan daerah laring
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik(laringoskop
fiber-optic laryngoscope dan flexible endoscope)
Pemeriksaan penunjang
Foto torak
Pemeriksaan CT Scan laring
Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan
patologik anatomik dari bahan biopsi laring, dan
biopsi jarum halus pada pembesaran kelenjar
getah bening di leher.
Diagnosis Banding
Laringitis tuberkulosa
Sifilis laring
Tumor jinak laring
Laringitis kronik
Nodul vokal
Pengobatan
Radioterapi
Pembedahan
Laringektomi (parsial dan total)
Diseksi Leher Radikal
Kemoterapi
Rehabilitasi
Radioterapi

Tumor glotis dan supraglotis T1 dan T2 dengan


hasil yang baik (angka kesembuhannya 90%).
Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad perhari
sampai dosis total 6000 7000 rad.
Komplikasi deskuamasi kulit, ulkus mukosa,
suara parau, striktur esofagus.
Pembedahan
Laringektomi parsial
Indikasi karsinoma laring stadium I yang tidak
memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor
stadium II.
Laringektomi total
Tindakan pengangkatan seluruh struktur laring
mulai dari batas atas (epiglotis dan os hioid)
sampai batas bawah cincin trakea.
Diseksi Leher Radikal
Indikasi Tumor supraglotis, subglotis dan
tumor glotis stadium lanjut sering kali
mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher.

Komplikasi infeksi, perdarahan, fistel faring


kutaneus, pneumonia aspirasi, stenosis stoma,
faring dan esofagus serta stenosis glotis dan
supraglotis
kemoterapi

Cisplatin Hidroksiurea
Carboplatin Doxorubisin
Methotreksat Ciclofosfamid
5- Fluorouracil Ifosfamid
Paclitaxel Gemcitabine
Docetaxel Vinorelbine
Bleomicin Irinotecan
Komplikasi kemoterapi
Komplikasi Penatalaksanaan
Nausea/vomiting Antiemetik, cairan, relaksasi, penunjang

Diare Obati infeksi, antidiare


Alopesia None versus scarf, turban, wig
Mukositis Perawatan mulut, narkotik
Netropeni GMCSF, antibiotik iv, rawat inap bila demam

Trombositopeni Tranfusi trombosit <20/ml, perdarahan<50/ml

Anemia Obati perdarahan, eritopoeitin, tranfusi


Nefrotoksisitis Hidrasi, penunjang , dialisis
Kehilangan elektrolit Penggantian
Neurotoksisitas Hanya suportif
Reaksi alergi Antihistamin, steroid, epinefrin
Toksik paru Suportif, steroid, obati penyebab
Emergensi hubungannya dengan kemoterapi
Emergensi Tanda/gejala Pengobatan
Netripeni/demam demam, menggigil, tanda Rawat inap, antibotik, GM-
infeksi, jumlah neutrofil <
500 CSF.

Trombositopeni atau jumlah platelet <20, petikie Tranfusi, cari sumber


perdarahan cenderung mudah perdarahan, hindari
perdarahan
aspirin dan NSAID

Reaksi alergi gatal, bintik merah,stridor, antihistamin, steroid,


hipotensi epinefrin.

Ekstravasasi kemerahan, bengkak, nyeri antihistamin, steroid,


epinefrin.
Overdosis ketergantungan obat suportif, antidotum
bila ada.
Prognosis
Tergantung dari stadium tumor, pilihan
pengobatan, lokasi tumor dan kecakapan tenaga
ahli.
Secara umum dikatakan five years survival rate
pada karsinoma laring
stadium I 90 98%
stadium II 75 85%
stadium III 60 70%
stadium IV 40 50%
Adanya metastase ke kelenjar limfe regional akan
menurunkan five years survival rate sebesar 50%

Anda mungkin juga menyukai