Anda di halaman 1dari 34

AGRIBISNIS

PERKEBUNAN
OLEH VENTY FITRIANY NURUNISA SE., M.SC., M.SI

UNTUK:
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS SURYA UNIVERSITY
2017
KONTRAK PERKULIAHAN
URAIAN MATERI
1 KONSEP DAN RUANG LINGKUP AGRIBISNIS DAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN
2 SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU PERKEBUNAN
3 SUBSISTEM USAHA PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
4 KARAKTER KOMODITAS PERKEBUNAN & PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
5 NILAI TAMBAH KOMODITAS PERKEBUNAN
6 PENGOLAHAN PRODUK HILIR BERBASIS KOPI, TEH, KAKAO, & KARET
7 PENGOLAHAN PRODUK HILIR BERBASIS KELAPA, KELAPA SAWIT, REMPAH-REMPAH, & MINYAK ATSIRI
8 PEMBIAYAAN & KELEMBAGAAN PENDUKUNG AGRIBISNIS PERKEBUNAN
9 PEMASARAN & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
10 SUSTAINABILITY AGRIBISNIS PERKEBUNAN
11 PRESENTASI I (AGRIBISNIS PADA PRODUKSI & PANEN KOMODITAS HASIL PERKEBUNAN)
12 PRESENTASI II (AGRIBISNIS PADA PASCA PANEN & PENGOLAHAN PRODUK HILIR KOMODITAS HASIL PERKEBUNAN)
13 PRESENTASI III (AGRIBISNIS PADA PEMASARAN PRODUK HASIL PENGOLAHAN KOMODITAS PERKEBUNAN)
14 FIELD STUDY
KOMPOSISI PENILAIAN

Tugas Makalah (20%)


Ujian
Ujian
Tugas
Tengah
Akhir
Presentasi
Semester
Semester
(20%)
(30%)
(30%)
LITERATUR

Downey W. David, Erickson Steven P. 1987. Agribusiness management. 2nd Edition. Erlangga.
Estiasih, T. 2011. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara. Jakarta
Gumbira Said E., Intan A. Harizt. 2001. Manajemen agribisnis. Ghalia Indonesia kerjasama dengan
MMA-IPB
Muchtadi, et al. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfa Beta. Bandung
Saragih Bungaran. 2010. Agribisnis: Paradigma baru pembangunan ekonomi berbasis pertanian. IPB
Press.
CHAPTER 1
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS
PERKEBUNAN
DEFINISI ARGIBISNIS

Agribisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu : agricultural (pertanian) dan business (bisnis = usaha),
maka Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian

Istilah agribisnis untuk pertama kali dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1955, ketika
John H. Davis menggunakan istilah tersebut dalam makalahnya yang disampaikan pada "Boston
Conference on Disiribution .

John H. Davis dan Ray Goldberg memasyarakatkan agribisnis melalui buku yang berjudul "A Conception
of Agribusiness" yang terbit tahun 1957 di Harvard University.
DEFINISI AGRIBISNIS

Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm
supplies, production operations on the farm, processing and distribution of farm commodities and items
made from them

Agribisnis meliputi semua kegiatan yang termasuk di dalam nya adalah industri dan distribusi bahan baku
(input) pertanian, usahatani/budidaya pertanian, pengolahan hasil dan distribusi komoditas pertanian dan
barang-barang terbuat dari produk pertanian.
John H. Davis dan Ray Goldberg (1957)
RUANG LINGKUP SISTEM AGRIBISNIS

SUBSISTEM SUBSISTEM SUBSISTEM SUBSISTEM


HULU BUDIDAYA PENGOLAHAN PEMASARAN

SUBSISTEM
PENUNJANG
Subsistem Subsistem Subsistem Subsistem
Pertanian Hulu Budidaya Pengolahan Pemasaran
Industri Tan. Pangan Industri Distribusi
Benih/Bibit dan Horti Makan-Minum Promosi
Industri Perkebunan Industri Rokok Info Pasar
Agrokimia Peternakan Industri Serat Intel Pasar
Industri Perikanan Alam Kebij_Dagang
Agrootomotif Perhutanan Industri Agro Strukt_Pasar
Wisata+Estetik

Subsistem Jasa dan Penunjang Pertanian


Perkreditan dan Asuransi
Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Penyuluhan
Transportasi dan Pergudangan
KebijakanPemerintah ( Mikroekonomi, Tata Ruang dan Makroekonomi)
AGRIBISNIS SEBAGAI SISTEM

Pengembangan agribisnis tidak akan efektif dan efisien


bila hanya mengembangkan salah satu subsistem yang
ada didalamnya.

Contoh :
Pengembangan usaha budidaya tembakau di suatu
daerah sangat berhasil dalam meningkatkan produksi dan
mutu produknya, tetapi tidak berhasil meningkatkan
pendapatan masyarakat secara nyata karena tidak disertai
dengan pengembangan dan penyiapan sistem
pemasarannya
AGRIBISNIS SEBAGAI SISTEM

Contoh tersebut merupakan salah satu fenomena


pengembangan agribisnis yang tidak terpadu dan sering
terjadi di Indonesia.
AGRIBISNIS SEBAGAI SISTEM

Memandang agribisnis sebagai sebuah sistem yang


terdiri atas beberapa subsistem. Sistem tersebut akan
berfungsi baik apabila tidak ada gangguan pada salah
satu subsistem. Pengembangan agribisnis harus
mengembangkan semua subsistem didalamnya
karena tidak ada satu subsistem yang lebih penting
dari subsistem lainnya.
Vertical
Integration

Backward Forward
Agribusiness
Linkage Linkage

Vertical
Integration
RUANG LINGKUP AGRIBISNIS PERKEBUNAN

Seluruh kegiatan atau proses pengelolaan komoditas perkebunan


mulai dari kegiatan pengadaan input, budidaya, pengolahan produk,
pemasaran, hingga aktivitas seluruh kelembagaan yang terkait dan
mendukung sektor perkebunan itu sendiri.
Apa yang membedakan agribisnis
perkebunan dengan tanaman
pangan atau hortikultura pada
umumnya?
AGRIBISNIS PERKEBUNAN

PERKEBUNAN NON PERKEBUNAN


Benih dapat berproduksi berkali-kali Benih hanya berproduksi sekali musim tanam
Waktu tunggu panen di periode awal lebih lama Waktu tunggu panen relative singkat (rata-rata
(bertahun-tahun)
Perbedaan kurang
mendasar yang paling jelas antara agribisnis dari 1 tahun)
tanaman pangan dengan agribisnis perkebunan
Pendekatan
adalah IRR atau NPV
pada subsistem produksi Pendekatan R/C atau B/C ratio
KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN /
PERKEBUNAN:
Penyerap tenaga kerja
Peningkatan pendapatan
Bahan baku industry
Sumber devisa
Penyeimbang lingkungan
dll
TENAGA KERJA

Selama periode 2010-2014, sektor pertanian masih merupakan sektor dengan pangsa penyerapan
tenaga kerja terbesar, pada tahun 2014 penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan menjadi 35,76
juta tenaga kerja atau 30,27%.
Data penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tersebut berasal dari kegiatan sektor pertanian primer,
belum termasuk sektor sekunder dan tersier dari sistem dan usaha agribisnis.
Walaupun kemampuan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja nasional sangat besar, namun
di sisi lain justru menjadi beban bagi sektor Pertanian dalam meningkatkan produktivitas tenaga
kerjanya.
Termasuk di sektor Perkebunan
PENYEIMBANG LINGKUNGAN
GAMBARAN UMUM

Kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian dalam arti sempit (di luar perikanan dan kehutanan)
pada tahun 2014, yaitu sekitar 879,23 triliun rupiah atau 10,26 % dari PDB nasional yang besarnya
8.568,12 triliun rupiah (berdasarkan harga konstan tahun 2010).
Kontribusi pertanian semakin menurun dari 10,99 % di tahun 2010 menjadi 10,26 % dari total PDB
nasional di tahun 2014.
NERACA PERDAGANGAN

Kontribusi Sektor Perkebunan


terhadap Neraca Perdagangan
Indonesia!
KONTRIBUSI SUB-SEKTOR PERKEBUNAN

Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesar di sektor pertanian.


Sebagian besar produk perkebunan utama (raw) diekspor ke negara-negara lain.
Namun, produk turunan yang diimpor adalah gula yang selama ini masih diimpor dalam bentuk raw
sugar.
Ekspor komoditas perkebunan hanya tumbuh dengan laju 6,9 %/tahun, sementara impor tumbuh
dengan laju sebesar 22,2%/tahun.
Laju pertumbuhan nilai ekspor sebagian komoditas perkebunan seperti kakao, tembakau dan teh
mengalami percepatan, dan sebagian mengalami perlambatan yaitu kelapa sawit, karet, kopi, kelapa,
dan tebu
PERKEMBANGAN KOMODITAS
PERKEBUNAN

Terdapat banyak komoditas unggulan perkebunan, diantaranya yang menunjukkan pola positif yaitu :
tembakau, kelapa sawit, kapas, cengkeh, karet, tebu, lada, kopi, nilam, kakao dan kelapa.
Sedangkan jarak pagar, teh dan jambu mete menunjukkan pola pertumbuhan produksi negatif dengan
laju penurunan rata-rata sekitar -1,18 sampai -12,14 %/tahun.
Ada pula komoditas kemiri sunan yang tidak mengalami kinerja produksi yang menggembirakan karena
sampai dengan tahun 2013 capaian produksi sangat rendah.
PERKEMBANGAN KOMODITAS
PERKEBUNAN

Harga yang menarik Jaminan pasar Kepastian pasar

Intervensi program pemerintah


Ex: Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBH-CHT) kepada daerah penghasil
tembakau, menjadikan pemerintah
Pemberdayaan petani daerah melakukan pembinaan kepada
para pekebun tembakau di wilayahnya
secara intensif
PERKEMBANGAN KOMODITAS
PERKEBUNAN

Fokus bahan baku industry/ekspor: kakao, teh, sawit, kopi


Fokus mengurangi impor: gula
Fokus bahan baku energy terbarukan: kemiri sunan, jarak
POTENSI AGRIBISNIS

Pendekatan dengan sistem agribisnis akan


memperbesar potensi pertanian, karena akan
memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi
produk-produk pertanian dan dapat mendorong
tingkat efisiensi usaha yg semakin tinggi.
POTENSI AGRIBISNIS

Dengan prinsip keterkaitan, dalam sistem agribisnis juga akan


terbuka peluang usaha dalam bidang transportasi,
penyimpanan, jasa informasi, lembaga pembiayaan, asuransi
dan sebagainya.
POTENSI AGRIBISNIS

Potensi agribisnis tersebut akan diikuti dengan


perolehan manfaat lain. Diantaranya adalah
semakin terbukanya kesempatan mobilitas
sumberdaya, terutama modal dan tenaga kerja
dari sektor pertanian ke sektor lain, seperti
industri dan jasa, dan sebaliknya
PELUANG KE DEPAN?
TUGAS

Silahkan lakukan riset kecil mengenai peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia (khususnya di
Subsektor Perkebunan)!
Lakukan penelitian mendalam melalui berbagai artikel, dokumen, dll yang selama ini belum banyak
tersentuh mengenai komoditas-komoditas Perkebunan. Peluang atau potensi tersebut bisa berupa
inovasi produk, teknologi, pembaruan system, strategi pasar, dan lainnya.
Silahkan baca juga artikel berikut:
Ingin Maju, Sri Mulyani: RI Harus Tinggalkan Sumberdaya Alam (detik.com)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai