Anda di halaman 1dari 19

Mekanika Fluida

Statika Fluida
Statika Fluida
Study tentang tekanan dalam fluida pada kondisi
diam dan gaya-gaya tekanannya pada suatu
permukaan.
Karena pada kondisi diam, tidak ada tegangan
geser di dalamnya.
Tekanan, p, pada suatu titik di sebuah bidang
permukaan, didefinisikan sebagai perbandingan
antara gaya normal terhadap luas permukaan
sedemikian hingga luasan permukaan tersebut
mendekati nol, selalu bekerja normal terhadap
permukaan dan diukur dalam N/m2 (pascal) atau
bar (1 bar = 105 N/m2 atau 105 pa).
Hukum Pascal
Tekanan pada sebuah titik di dalam sebuah
fluida diam adalah sama di semua arah. Tidak
tergantung terhadap orientasi permukaan di
sekitar titik tersebut.

p1 (AB x 1) p3 (BC x 1) cos = 0


atau p1 = p3 krn cos = AB/BC

p2 (AC x 1) p3 (BC x 1) sin - W= 0


atau p2 = p3 krn sin = AC/BC dan W =
0 krn prisma mendekati sebuah titik
Contoh
Sebuah hydraulik jack mempunyai pendorong (ram) berdiameter 150 mm
yg mendorong beban 20 kN krn aksi pompa berdiameter 30 mm. Panjang
sekali pemompaan adalah 250 mm dengan kecepatan 100
pemompaan/menit. Berapa perpindahan beban yang terangkat tiap menit
dan daya yang diperlukan untuk menjalankan pompa

Tekanan adalah sama di semua arah dan


dilewatkan fluida dalam hydraulic jack
p = F/a = W/A
Gaya pada pompa
F = W (a/A)
= 20 x 103 (302/1502) = 800 N
Jarak yg dipindahkan per menit oleh pompa = 100 x 0.25 = 25 m

Jarak perpindahan beban per menit = 25 (302/1502) = 1 m


Daya yg diperlukan = 800 x 25 x 1/60 = 333.3 W
Variasi Tekanan Terhadap Kedalaman
dalam Fluida Diam

utk fluida tak mampu mampat dianggap konstan.

(di permukaan)

p = gh di atas tekanan atmosfer.


Pengukuran Tekanan
Contoh
Sebuah tabung U mengandung mercury (kerapatan relatif 13.6), sebelah kanan
terhubung dengan atmosfer, sebelah kiri terhubung dengan pipa yg mengalirkan air
bertekanan (gambar a). Hitung tekanan absolut di pipa. Juga hitung beda level
mercury di tabung U, jika tekanan di dalam pipa turun sebanyak 2 kN/m2

(air)

Tekanan absolut

Pada kondisi seimbang, kondisi tidak terhubung ke


pipa, level mercury terletak 300 mm di bawah pipa
20.76 x 103/(103 x 9.81) + 0.3 + x/2 13.6 x = 0
x = 0.184 m atau 184 mm
Contoh
Sebuah manometer berkolom ganda dengan ujung diperbesar digunakan untuk
mengukur beda tekanan antara dua titik dari sebuah sistem yg mengalirkan udara
bertekanan, diameter tabung 1/10 dari ujung yg diperbesar. Cairan berat yg digunakan
adalah air, sedangkan cairan ringannya pada kedua lengan adalah oli dg kerapatan
relatif 0.82. Asumsikan permukaan cairan ringan tetap di berada di ujung yg
diperbesar, tentukan beda tekanan dalam mm air utk perpindahan manometer 50 mm.
Berapakah pembacaan manometer jika carbon tetrachloride (kerapatan relatif 1.6)
digunakan untuk menggantikan air, sedangkan kondisi tekanan tetap sama.
Sesuai gambar, persamaan manometer sbb:

Volume air dipindahkan

m air
Jika menggunakan carbon tetrachloride

Pembacaan manometer
Contoh
Salah satu ujung tabung U miring dihubungkan dengan sebuah sistem membawa
udara bertekanan kecil. Jika ujung lain terhubung dg atmosfer dan sudut
kemiringan 30 terhadap horizontal dan tabung mengandung oli dengan kerapatan
relatif 0.8, hitung tekanan udara di sistem untuk bacaan manometer 500 mm
sepanjang kemiringan, dan tinggi ekivalen untuk kolom air vertikal.
0 adalah kerapatan oli.
di mana

Jika h tinggi ekivalen kolom air dan adalah


kerapatan air, maka:
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar

Momen gaya terhadap 0 - 0

Jarak terhadap pusat tekanan, C

Aturan sumbu sejajar:


Sehingga letak pusat tekanan/gaya resultan adalah
Ig adalah momen area kedua dari suatu luasan bidang terhadap titik beratnya.
Gaya Hidrostatis pada Bidang Datar (lanjutan)
Pusat tekanan selalu berada di bawah centroid bidang/titik berat bidang
Kedalaman pusat tekanan dari muka air

Pada bidang vertikal

Jarak antara centroid dan


pusat tekanan
Momen gaya F terhadap
centroid
Pusat tekanan pada permukaan
asimetris
Jika bidang tidak simetris, maka akan ada coordinat tambahan y0 utk menentukan
lokasi pusat tekanan.
Diagram Tekanan
Cara lain untuk menentukan gaya hidrostatis dan letaknya/pusat tekanan adalah
dengan menggunakan konsep distribusi tekanan pada permukaan

Pusat tekanan
terletak pada
centroid prisma
Tekanan rata-rata pada permukaan bidang tekanan
Total gaya: F = Tekanan rata-rata
x luas permukaan bidang

= volume prisma tekanan


Total gaya per satuan lebar = = luas diagram tekanan
Gaya hidrostatik pada permukaan lengkung

Gaya pada elemen dA, dF Komponen vertikal total gaya pada A,


Komponen horizontal dr dF
Komponen vertikal dr dF

Komponen horizontal total gaya pada A, dV = volume air (real atau virtual)
di atas luasan dA
Jadi
= proyeksi vertikal dari
permukaan lengkung
Gaya Apung Hidrostatik

Gaya vertikal pada silinder BC

Total gaya vertikal

(Volume fluida yg dipindahkan)

Gaya horizontal pada silinder BD

Total gaya horizontal =0

Pada benda tenggelam, satu-satunya gaya yg bekerja adalah gaya vertikal yg besarnya
sama dengan berat volume yang dipindahkan (hukum Archimedes)
Kesetimbangan Benda Terapung

G = pusat berat benda


B = pusat gaya apung
M = metacenter

GM = tinggi metacenter

Kondisi kesetimbangan Kondisi terganggu

a. Stabil, BM > GM
b. Tidak stabil, BM < GM
c. Netral, BM = GM
Tinggi Metacenter
Gaya apung melewati B

Ambil momen terhadap B

(1)

Dari persamaan (1)

Tinggi metacenter adalah


Contoh
Roller gate berdiameter 3 m Pada pintu sebelah kanan
Komponen Horizontal :

Komponen Vertikal:

Total Komponen Horizontal :


Tentukan (i) besar, arah, dan lokasi
resultan gaya hidrostatik yg bekerja Total Komponen Vertikal:
pada gate (pintu) per satuan panjang
(ii) gaya horizontal air pada spillway Total Gaya Hidrostatik pada pintu
per satuan panjang.

Pada pintu sebelah kiri


Komponen Horizontal : Bekerja pada sudut

Lewat pusat pintu (tegak lurus permukaan pintu)


Komponen Vertikal: Pd kedalaman
Contoh (lanjutan)

Gaya horizontal pada spillway

Sebelah kanan

Sebelah kiri

Resultan gaya horizontal

Anda mungkin juga menyukai