Anda di halaman 1dari 44

Asuhan

Keperawatan
Skabies
Skabies
penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestisasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes
Scabiei varian hominis dan
produknya. Sinonim dari
penyakit ini adalah kudis, the
itch, gudig, budukan, dan gatal
agogo
Etiologi
Scabies disebabkan oleh kutu atau kuman
Sarcoptes Scabei Varian Hominis.
Pada manusia disebut Sarcoptes
Scabiei Var. Hominis. Kecuali itu
terdapat Sercoptes Scabiei yang lainnya pada
kambing dan babi.

Secara morfologik merupakan tungau kecil,


berbentuk oval, punggungnya cembung dan
bagian perutnya rata. Tungau ini transient,
berwarna putih kotor, dan tidak bermata.
Pengklasifikasian
Skabies
SkabiespadaOrang
Bersih (Scabies Of
Cultivated)

Bentuk ini ditandai


dengan lesi berupa papul
dan terowongan yang
sedikit jumlahnya
sehingga sangat sukar
ditemukan
Skabies Incognito

Bentuk ini timbul pada scabies yang


diobati dengan kortikosteroid
sehingga gejala dan tanda klinis
membaik, tetapi tungau tetap ada
dan penularan masih bisa terjadi.
Skabies incognito sering juga
menunjukkan gejala klinis yang tidak
biasa, distribusi atipik, lesi luas
Skabies Nodular
Pada bentuk ini lesi berupa nodus cokelat
kemerahan yang gatal. Nodus biasanya
terdapat didaerah tertutup, terutama
pada genitalia laki-laki, inguinal dan aksila.
Nodus ini timbul sebagai reaksi
hipersensetivitas terhadap tungau scabies.
Pada nodus yang berumur lebih dari satu
bulan tungau jarang ditemukan. Nodus
mungkin dapat menetap selama beberapa
bulan sampai satu tahun meskipun telah
diberi pengobatan anti scabies dan
kortikosteroid.
Skabiesyang ditularkanmelalui
hewan
Di Amerika, sumber utama skabies adalah
anjing. Kelainan ini berbeda dengan skabies
manusia yaitu tidak terdapat terowongan,
tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna.
Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana
orang sering kontak atau memeluk binatang
kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan
lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi
lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4
8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena S.
Scabiei Var. binatang tidak dapat melanjutkan
siklus hidupnya pada manusia
SkabiesNorwegia (Krustosa)
ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta,
skuama
generalisata dan hyperkeratosis yang tebal.
Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang
berambut, telinga bokong, siku, lutut, telapak
tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku.
Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada
penderita skabies Norwegia tidak menonjol
tetapi bentuk ini sangat menular karena
jumlah tungau yang menginfestasi sangat
banyak (ribuan).
SkabiesNorwegia (Krustosa),
lanjutan

Skabies Norwegia terjadi


akibat defisiensi
imunologik sehingga sistem imun
tubuh gagal membatasi proliferasi tungau
dapat berkembang biak dengan mudah.
Skabiespadabayidananak
Lesi skabies pada anak dapat
mengenai seluruh tubuh,
termasuk seluruh kepala, leher,
telapak tangan, telapak kaki, dan
sering terjadi infeksi sekunder
berupa impetigo, ektima
sehingga terowongan jarang
ditemukan. Pada bayi, lesi di
muka
Phatofisiologi
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak
hanya dari tungau scabies, akan tetapi
juga oleh penderita sendiri akibat
garukan. Dan karena bersalaman
atau bergandengan sehingga terjadi
kontak kulit yang kuat, menyebabkan
lesi timbul pada pergelangan tangan.
Gatal yang terjadi disebabkan oleh
sensitisasi terhadap secret dan ekskret
tungau yang memerlukan waktu kira-
kira sebulan setelah infestasi
Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
dermatitis dengan ditemuannya
papul, vesikel, dan urtika.
Dengan garukan dapat timbul erosi,
ekskoriasi, krusta. Kelainan kulit
dan gatal yang terjadi dapat lebih luas
dari lokasi tungau.
Manifestasi Klinis
Pathway
Diagnosis dibuat dengan
menemukan 2 dari4 tanda
cardinal berikut :
1. Pruritus noktuma (gatal
pada malam hari) karena
aktivitas tungau lebih tinggi
pada suhu yang lembab dan
panas.
2. Umumnya ditemukan pada
sekelompok manusia, misalnya
mengenai seluruh anggota
keluarga.
Diagnosis dibuat dengan
menemukan 2 dari4 tanda
cardinal berikut :
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat
predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan,
berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1
cm, pada ujung menjadi polimorfi (pustul, ekskoriasi).
Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum
korneum tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian
depan, areola mammae dan lipat glutea, umbilicus,
bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah.
Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan
telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada
remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit
kepala dan wajah.
Diagnosis dibuat dengan
menemukan 2 dari4 tanda
cardinal berikut :
4. Menemukan tungau merupakan hal yang
paling diagnostk. Dapat ditemukan satu atau
lebih stadium hidup tungau ini. Pada pasien
yang selalu menjaga hygiene, lesi yang timbul
hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala
sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung
lama, dapat timbul likenifikasi,
impetigo, dan furunkulosis .
Komplikasi
Bila skabies tidak diobati selama
beberapa minggu atau bulan, dapat
timbul dermatitis akibat garukan.
Erupsi dapat berbentuk impetigo,
ektima, selulitis, dan furunkel. Infeksi
bakteri pada bayi dan anak kecil
yang diserang skabies dapat
menimbulkan komplikasi pada ginjal
yaitu glomerulonefritis .
Dermatitis iritan dapat timbul
karena penggunaan preparat anti
skabies yang berlebihan, baik pada
terapi awal atau dari pemakaian yang
terlalu sering. Salep sulfur, dengan
konsentrasi 15% dapat menyebabkan
dermatitis bila digunakan terus
menerus selama beberapa hari pada
kulit yang tipis.
Benzilbenzoat juga dapat
menyebabkan iritasi bila
digunakan 2 kali sehari selama
beberapa hari, terutama di
sekitar genetalia pria. Gamma
benzena heksaklorida sudah
diketahui menyebabkan
dermatitis iritan bila
digunakan secara berlebihan
Pemeriksaan
Penunjang
Cara Menemukan Tungau:
1. Carilah mula-mula terowongan,
kemudian pada ujung dapat
terlihat papul atau vesikel.
Congkel dengan jarum dan
letakkan diatas kaca obyek, lalu
tutup dengan kaca penutup dan
lihat dengan mikroskop cahaya.
2. Dengan cara menyikat dengan
sikat dan ditampung di atas
selembar kertas putih dan dilihat
dengan kaca pembesar
Cara Menemukan Tungau:
3. Dengan membuat biopsi irisan.
Caranya: jepit lesi dengan 2 jari
kemudian buat irisan tipis dengan
pisau dan periksa dengan
mikroskop cahaya
4. Dengan biopsy eksisional
Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal adalah
efektif terhadap semua
stadium tungau, tidak
menimbulkan iritasi dan
toksik, tidak berbau atau
kotor, tidak merusak atau
mewarnai pakaian.
JenisObatTopikal
1. Belerang endap (sulfur
presipitatum) 4-20%
2. Emulsi benzyl-benzoat 20-25%
3. Gama benzena heksa klorida
(gameksan) 1%
4. Krokamiton 10%
5. Krim permetrin 5%
6. Pemberian antibiotika dapat
digunakan jika ada infeksi
sekunder, misalnya bernanah di
area yang terkena (sela-sela jari,
alat kelamin) akibat garukan
ASKEP
Keluhan Utama
Pada pasien scabies terdapat lesi dikulit
bagian punggung dan merasakan gatal
terutama pada malam hari.
RiwayatKesehatansekarang
Pasien mulai merasakan gatal yang
memanas dan kemudian menjadi
edema karena garukan akibat rasa gatal
yang sangat hebat.
Riwayatkesehatandahulu
Pasien pernah masuk Rumah Sakit
karena alergi
RiwayatKesehatankeluarga
Dalam keluarga pasien ada yang
menderita penyakit seperti yang klien
alami yaitu kurap, kudis.
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
cidera biologi
2. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan nyeri
3. Gangguan citra tubuh berhubungan
dengan perubahan dalam penampilan
sekunder
Diagnosa keperawatan
4. Cemas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan
5. Resiko infeksi berhubungan dengan
jaringan kulit rusak dan prosedur invasif
6. Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan edema
INtervensi
Nyeriakut berhubungan dengan agenciderabiologi
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri,
termasuk lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, atau beratnya nyeri dan factor presipitasi
2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan
ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan komunikasi
efektif
3. Pastikan pasien menerima analgesic yang tepat
4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima
tentang pengalaman nyeri dan merasa menerima respon pasien
terhadap nyeri
5. Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
6. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas
hidup (misal:tidur, selera, aktivitas, berfikir, mood,
berhubungan, performa bekerja, dan tanggungjawab peran)
Nyeri akutberhubungan denganagen
cidera biologi
7. Ajarkan teknik penggunaan nonfarmakologi (misal:
biofeedback, TENS, hypnosis, relaksasi, imaginasi
terbimbing, terapi musik, distraksi, terapi bermain,
terapi aktivitas, acupressure, terapi dingin/panas, dan
pijatan) sebelum, sesudah, dan jika mungkin selama
mengalami nyeri; sebelum terjadinya nyeri atau nyeri
meningkat dan ketika mengukur penurunan nyeri
8. Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim
pelayanan kesehatan untuk memilih dan
mengimplementasikan penurun nyeri
nonfarmakologi, sesuai keperluan
Gangguanpolatidur berhubungandengannyeri

1. Menentukan tidur/ pola aktivitas pasien


2. Monitor pengikutsertaan adanya kelelahan aktifitas selama
bangun untuk mencegah kebanyakan tidur
3. Atur lingkungan (smisalnya; cahaya, suara, suhu, kasur, dan
tempat tidur) untuk mempromosikan tidur
4. Bantu untuk menghilangkan stress situasi sebelum waktu
tidur
5. Anjurkan menggunakan obat tidur yang tidak mengganggu
REM dalam menindihkan tidur
6. Atur stimulasi lingkungan untuk membuat siklus siang-malam
yang normal
7. Diskusikan dengan pasien dan keluarga teknik meningkatkan
tidur
Gangguancitratubuhberhubungandengan
perubahan dalam penampilan sekunder

1. Monitor pernyataan pasien tentang harga diri


2. Tentukan tempat kendali koping pasien (locus of
control)
3. Tentukan rasa percaya diri pasien berdasarkan
pendapatnya sendiri
4. Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan
5. Dorong kontak mata dalam komunikal dengan
orang lain
6. Sampaikan kepercayaan pada kemampuan pasien
untuk mengatasi situasi
7. Bantu menetapkan/ membuat tujuan yang realistis
untuk pencapaian harga diri yang tinggi
8. Bantu pasien untuk menerima bantuan orang lain
jika membutuhkan
Kerusakanintegritas kulitberhubungan
denganedema
1. Hindari penggunaan bentuk dari tempat tidur yang
kasar
2. Bersihkan dengan sabun antibakteri, sesuai indikasi
3. Bajukan pasien dengan baju yang tidak membatasi
pergerakan pasien
4. Taburi kulit dengan obat bubuk, sesuai indikasi
5. Pindahkan plester dan reruntuhan yang adhesif
6. Berikan sandaran pada area yang udema (seperti:
bantal dibawah lengan dan kantong dukungan), sesuai
indikasi
7. Anjurkan pasien untuk melakukan mobilisasi setiap 2
jam sekali, perhatikan untuk jadwal yang spesifik
8. Aplikasikan penggunaan obat topikal pada area yang
terkena, sesuai indikasi
Resiko infeksi berhubungan dengan
jaringan kulitrusakdanprosedur invasif
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. Monitor luka terhadap infeksi
3. Monitor hitung granulosit, sel darah putih dan hasil
lain
4. Ikuti pencegahan netropenik, secara tepat
5. Batasi jumlah pengunjung
6. Saring semua pengunjung terhadap adanya
penyakit menular
7. Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai