Anda di halaman 1dari 32

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN JUNI 2017


UNIVERSITAS PATTIMURA

Dermatitis Seboroik yang menyerupai


Epidermodysplasia Verruciformis

Oleh :
Wahyuni Noor Rizky Renfaan
(2010-83-027)

Pembimbing
dr. Novriyani Masuku, Sp.KK, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
Pendahuluan
Epidermodysplasia
Dermatitis seboroik Verruciformis

Merupakan penyakit kulit Epidermodysplasia


kronis yang berulang verruciformis adalah
dengan predileksi pada area kelainan bawaan, yang
yang memiliki banyak didalamnya terdapat infeksi
kelenjar sebasea. yang meluas dan terus-
menerus oleh human
papilloma virus (HPV),
Pendahuluan
Epidermodysplasia
Dermatitis seboroik Verruciformis
Eritema dan skuama yang Karakteristik berupa
berminyak dan agak kombinasi verucca plana,
kekuningan, dengan batas lesi seperti pityriasis
kurang tegas. versicolor dan plak
Bentuk dermatitis kemerahan.
seboroik yang berat
ditandai dengan adanya
bercak-bercak yang berskuama
dan berminyak disertai
eksudasi dan krusta tebal.
Pendahuluan
Epidermodysplasia
Dermatitis seboroik Verruciformis

Terapi ditujukan untuk Pasien harus diobservasi


melepaskan, menghilangkan untuk melihat
skuama dan krusta, perkembangan karsinoma
mengontrol infeksi dan lesi premaligna, yang
sekunder, serta mengurangi harus dieksisi atau diablasi
eritema dan gatal. lokal. sina
KASUS!
Seorang laki-laki berusia 48 tahun, suku
Jawa, bangsa Indonesia, alamat waikman,
Namlea. Masuk ke IGD RSUD Dr. M.
Haulussy tanggal 1 Juni 2017 (No.RM 11 62
04) dengan keluhan adanya benjolan
kekuningan dan bersisik tebal pada kulit
kepala dan sisik tebal pada hampir seluruh
bagian tubuh.
Autoanamnesis
Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu sebelum masuk Rumah
Sakit, pada bulan Maret 2016. Awalnya muncul seperti bisul pada kedua pipi
pasien yang tidak membaik bahkan setelah pasien ke Puskesmas. Kemudian
lama-kelamaan mulai muncul sisik-sisik tebal pada hampir seluruh permukaan
kulit pasien, yang terasa gatal dan apabila digaruk akan semakin menebal dan
sampai timbul luka. Pasien mengatakan benjolan kekuningan tebal sudah
beberapa kali terkelupas sendiri, namun kemudian tumbuh lagi. Pasien baru
pertama kali mengalami keluhan seperti ini. Pasien menyangkal adanya nyeri
dan demam.
Riwayat kebiasaan: Pasien mengaku hanya mandi 1x dalam sehari dan
pasien sering terpapar dengan sinar matahari karena pekerjaan pasien
adalah sebagai tukang.
Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang
sama sebelumnya.
Riwayat pengobatan: Sudah berobat ke Puskesmas tapi pasien lupa nama
obatnya
Riwayat atopi/alergi : (-)
Riwayat keluarga : tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
Pemerikan fisik
Keadaan : Kesadaran compos mentis, tampak sakit berat, gizi
umum kurang. TD : 110/70 mmHg, nadi : 80 x/menit
RR : 20x/menit, Suhu : 36.6oC

Kepala : Bentuk normosefal, konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)

Mulut : Sianosis (-), tonsil (T2/T2) eritema


Leher dan : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
aksila

Toraks : Jantung dan paru dalam batas normal

Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-)


Status dermatologis

Lokasi : Generalisata

Efloresensi : Makula hipopigmentasi, papul folikuler, krusta,


skuama tebal, verukosa, erosi, tumor.

Ukuran : Numular plakat


Diagnosis Banding
Epidermodysplasia verruciformis
Keratosis seboroik
Deep mycosis

Diagnosis Sementara
Dermatitis Seboroik
Pemeriksaan Penunjang
KOH (-)

Penatalaksanaan
Terapi sistemik :
Forcanox 2x200 mg
Cetirizine 1x10 mg
Terapi topikal :
Fungasol SS
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Fungsionam : ad bonam
Quo ad Sanationam : dubia
Quo ad Kosmetikan :dubia ad malam
Follow up
Diskusi
Seorang laki-laki berusia 48 tahun dengan keluhan adanya benjolan
kekuningan dan bersisik tebal pada kulit kepala dan sisik tebal pada
hampir seluruh bagian tubuh. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 1
tahun yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit, pada bulan Maret.
Awalnya muncul seperti bisul pada kedua pipi pasien yang tidak
membaik bahkan setelah pasien ke Puskesmas. Kemudian lama-
kelamaan mulai muncul sisik-sisik tebal pada hampir seluruh
permukaan kulit pasien, yang terasa gatal dan apabila digaruk akan
semakin menebal dan sampai timbul luka. Benjolan kekuningan tebal
sudah beberapa kali terkelupas sendiri, namun kemudian tumbuh lagi.
Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini. Pasien
menyangkal adanya nyeri dan demam. Riwayat kebiasaan, pasien
mengaku hanya mandi 1x dalam sehari dan pasien sering terpapar
dengan sinar matahari karena pekerjaan pasien adalah sebagai tukang.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan makula hipopigmentasi, papul
folikuler, krusta, skuama tebal, verukosa, erosi, tumor. makula eritema,
hiperpigmentasi, skuama halus, erosi.
Teori Kasus
Lesi epidermodysplasia Pada kasus ini, pasien laki-
verruciformis dapat berkembang laki berumur 48 tahun,
menjadi plak dan nodul
verrucous, atau bisa berubah
menjadi karsinoma sel skuamosa
invasif, paling sering berusia
antara 20 dan 40 tahun.
Teori Kasus
Pada orang dewasa Pada kasus ini, pasien laki-
dermatitis seboroik lebih laki berumur 48 tahun,
sering pada laki-laki dan
pada dekade keempat sampai
ketujuh kehidupan.
Teori Kasus
Kelainan kulit pada dermatitis
seboroik terdiri atas eritema dan Dari anamnesis dan
skuama yang berminyak dan agak pemeriksaan fisik pada
kekuningan, dengan batas kurang
tegas. kasus pasien ini, ditemukan
Pada bentuk yang lebih berat lagi,
seluruh kepala tertutup oleh krusta- adanya benjolan
krusta kotor, dan berbau tidak kekuningan dan bersisik
sedap.
Dermatitis seboroik tipe pityriasis tebal pada kulit kepala dan
steatoides ditandai dengan lesi kulit
yang berwarna kekuningan, eritema sisik tebal pada hampir
ringan sampai berat, infiltrat seluruh bagian tubuh, yang
beradang yang ringan, berminyak,
bersisik tebal dan berkrusta. Pasien
umumnya mengeluhkan rasa gatal
terasa gatal.
terutama pada kulit kepala.
Teori Kasus
Epidermodysplasia Pada pemeriksaan fisik pada
verruciformis ditandai dengan kasus pasien ini, ditemukan
makula dan papula bersisik,
terutama pada tangan dan
makula hipopigmentasi atau
kaki. lesi mirip tinea versikolor ,
EV pada perkembangannya ditemukan papul folikuler
menyerupai kutil dan plak terutama pada tangan dan
konfluen pada kulit, terutama kaki dan ditemukan adanya
pada punggung, ekstremitas, verukosa yang menyerupai
wajah dan leher dan pasien
juga dapat memiliki lesi mirip
kutil.
tinea versikolor pada badan.
Teori Kasus
Dianjurkan pemakaian Fungasol SS
shampoo yang mengandung As. salisil 3% + prodermal cr
selenium sulfide 1-2.5%, 30 mg.
imidazol (misalnya
ketokonazole 2%)
Krusta atau skuama bisa
dihilangkan dengan
pemakaian
glukokortikosteroid atau
sediaan asam salisilat.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai