Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MINI PROJECT

Evaluasi Program Penanggulangan


Tuberkulosis di UPT Puskesmas
Citeureup Kabupaten Bogor
Tahun 2016
+
Oleh :
dr. Maulida N. Soraya

Program Internsip Dokter Indonesia Angkatan III


Tahun 2016
Puskesmas Citeureup Kabupaten Bogor
Periode 18 Januari 18 Mei 2016
+
PENDAHULUAN

Indonesia ranking KE-5 negara


dengan beban TB tertinggi di dunia
(WHO, 2010) .
Estimasi prevalensi TB semua kasus
adalah sebesar 660,000 (WHO, 2010)
estimasi insidensi berjumlah 430,000
kasus baru per tahun. (WHO, 2010)
Jumlah kematian akibat TB diperkirakan
61,000 kematian per tahunnya (WHO,
2010) .
+
Rumusan Masalah

bagaimana cakupan
penanggulangan penyakit
Tuberkulosis di Puskesmas
Citeureup?

Tujuan

Untuk melihat gambaran penyakit


tuberkulosis dan cakupan
penanggulangan Tuberkulosis di
Puskesmas Citeureup
+
TUBERKULOSIS

Definisi TB:
Tuberkulosis
adalah
penyakit yang
disebabkan
oleh infeksi
Mycobacteriu
m
tuberculosis
complex.
+ Diagnosis TB Anak : Sistem Skoring
+
Klasifikasi berdasarkan lokasi
TB Paru
TB Ekstra Paru

Klasifikasi Penyakit
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan Sebelumnya
Pasien Baru
Pasien yang pernah diobati
Pasien Kambuh
Pasien yang diobati Kembali setelah gagal
Pasien yang diobati Kembali setelah putus berobat (lost to follow-up)
Lain-lain
Pasien yg riwayat pengobatan sebelumnya tidak diketahui

Klasifikasi berdasarkan hasil uji Kepekaan:


Mono resistan (TB MR)
Poli resistan(TB PR)
Multi drug resistan (TB MDR)
Extensive drug resistan (TB XDR)
Resistan Rifampisin (TB RR)
+ Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase
intensif dan fase lanjutan
+
Dosis Panduan OAT-KDT Kategori 1:
2(HRZE)/4(HR)3
+
Dosis Panduan OAT-KDT Kategori 2 :
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Algoritma Penatalaksanaan TB Anak
+
+
Dosis Panduan OAT-KDT Kategori Anak:
2(HRZ)/4(HR) atau 2HRZA(S)/4-10HR
+ Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Ulang Dahak
+
Hasil Pengobatan Pasien
+ Tatalaksana pasien yang berobat tidak teratur
+Puskesmas Citeureup
Puskesmas Citeureup :
PKM dengan rawat inap
yang terletak di Jl.
Puspanegara No. 08
Citeureup, Bogor

Memiliki 5 wilayah kerja


yang meliputi sebagai
berikut :
Desa Citeureup
Kelurahan Puspanegara
Kelurahan Karang Asem Barat
Desa Krang Asem Timur
Desa Puspasari.
Demografi Penduduk Puskesmas Citeureup 2016
+ 120000

100000

80000
Chart Title
120000
100000
Axis Title

80000
60000
60000 40000
20000
0
Karang
Puspanega Karang
Citeureup Asem Puspasari Jumlah
ra Asem Barat
Timur
40000
Total Penduduk 10240 10842 12745 6582 8804 49213
Laki-laki 9799 10376 12196 6300 8424 47095
Perempuan 20,039 21,218 24,941 12,882 17,228 96308

20000

0
Karang Asem
Citeureup Puspanegara Karang Asem Barat Puspasari Jumlah
Timur
Total Penduduk 10240 10842 12745 6582 8804 49213
Laki-laki 9799 10376 12196 6300 8424 47095
Perempuan 20,039 21,218 24,941 12,882 17,228 96308
+ Fasilitas Pelayanan Keehatan di Wilayah Kera
Puskesmas Citeureup

2016
No Jenis SaranaKesehatan Jumlah (Buah)
1. Rumah Sakit 2
2. Puskesmas 1
3. Posyandu 70
4. Rumah Bersalin 2
5. Balai Pengobatan Swasta 14
6. Praktek Dokter Umum Pribadi 17
7. Apotik 9
+ Sumber Daya Manusia di Puskesmas Citeureup
2016
Jumlah (Orang)
No Jenis Tenaga
1. DokterUmum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat 9
4. Perawat Gigi 1
5. Bidan 8
6. Bidan Desa 5
7. Pembantu ahli Gizi 1
8. Sanitarian 1
9. Laboran/Analis 2
10. Pengatur Obat 1
11. Petugas Imunisasi 1
12. Tata Usaha 1
+ EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB
PARU PUSKESMAS Citeureup 2013
Evaluasi program proses penggambaran, pencarian dan
pemberian informasi yang bermanfaat bagi pengambil
keputusan dalam menentukan alternatif keputusan (Arikunto,
2004)
Tabel Jumlah Kasus TB dan Kematian akibat TB Paru Menurut
+ Desa/Kelurahan di Puskesmas Citeureup Tahun 2016
Kasus TB Jumlah
Kelurahan/ kematian
NO Jumlah Penduduk Kasus Kasus Total
Desa akibat TB
Baru Lama Kasus
Paru

1 Citeureup 20.039 14 2 16 -

2 Puspanegara 21.218 17 - 17 1

Karang Asem -
3 24.941 19 - 19
Barat

Karang Asem -
4 12.882 13 - 13
Timur

5 Puspasari 17.228 7 - 7 1

6 Lain-lain 7 - 7 -

Jumlah 96308 75 2 79 2

Angka Insidens Per 77,9 Kematian per 100000 3,1


+ Indikator Pencapaian Total

Tabel Laporan Tahunan Program TB


Jumlah pemeriksaan Dahak tersangka (suspek) 432
Jumlah kasus baru TB paru BTA (+) 57
Jumlah kasus baru ekstra paru 4
Jumlah kasus baru TB Paru BTA (+) golongan umur < 15 th 77
Jumlah kasus baru TB Paru BTA (-) golongan umur < 15 th 2

tahun 2016
Jumlah kasus TB konversi 35
Jumlah kasus TB BTA (+) sembuh 54
Jumlah kasus TB BTA (+) belum selesai pengobatan 13
Jumlah kasus TB kambuh 0
Jumlah kasus TB drop out 1
Jumlah kasus TB yang meninggal 2
Jumlah kasus TB pindah 8
Jumlah kasus TB Paru yang diobati Paket Obat OAT kategori 1 75
Jumlah kasus TB Paru yang diobati Paket Obat OAT kategori 2 2
Jumlah kasus TB yang diobati Paket Obat kategori anak 2
+ PEMBAHASAN
Angka Penaringan Suspek TB

Angka penaringan Suspek: 432/9630x100.000 = 448


Rumus Perkiraan Jumlah Suspek TB: 107/10.000xumlah penduduk =
107/10.000x96308 = 1.030 kasus
Penemuan suspek TB: 432 kasus baru mencapai 41,9% dari target

Proporsi Pasien Baru TB Terkonfirmasi Bakteriologis diantara


Terduga TB

Hasil: 57/432x100% = 13,2%


Target: 5-15% mutu dari proses penemuan sampai diagnosis pasien
tercapai
+ PEMBAHASAN
Proporsi Pasien TB Terkonfirmasi Bakteriologis diantara
Semua Pasien TB Tercatat/diobati

Hasil: 57/79x100% = 72,2%


Terget > 65% berarti mutu diagnosis cukup baik

Proporsi pasien TB Anak diantara seluruh pasien TB

Hasil: 2/79x100% = 2,5%


Target: 8-12% bisa saja terjadi karena underdiagnosis TB anak dan
penjaringan kasus TB anak tidak dilakukan secara aktif.
Perlu diperiksa prosedur diagnosis TB anak di fayankes.
+ PEMBAHASAN
Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate = CDR)

CDR : 41,7%
Terget minimal 90% cakupan penemuan pasien TB masih belum
tercapat
Setelah tahun 2015 tidak digunakan lagi, diganti dgn CNR

Angka Notifikasi Kasus TB (Case Notification Rate = CNR)

Hasil: 79/96308x100% = 0,08%


Sebaiknya dikumpulkan serial menggambarkan kecenderungan
penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah citeureup.
+ PEMBAHASAN
Proporsi Pasien TB yang Dites HIV

Hasil: 30/79x100% = 37,9%


Proporsinya belum terlalu tinggi angka sesungguhnya prevalensi HIV
diantara pasien TB masih belum kuat.

Angka Konversi (Conversion Rate)

Hasil: 35/57x100% = 61,4 %


Target minimal 80% mungkin pengawasan langsung menelan obat
mungkin belum dilakukan dengan benar.
+ PEMBAHASAN
Angka Kesembuhan (Cure Rate)

Hasil: 54/57x100% = 94,7%


Target minimal 85%

Angka Keberhasilan Pengobatan TB (Treatment Succes Rate =


TSR)

Hasil: 54/57x100% = 94,7% pengobatan TB sudah cukup berhasil.


+ PEMBAHASAN
Angka Keberhasilan Pengobatan TB Anak

Hasil: 2/2x100% = 100%


Target minimal 85% mencapa target

Tabel Indikator yang Belum Mencapai Target


Besar
Indikator Target Capaian Masalah

1. Penemuan Suspek TB 1030 432 41,9%


2. Proporsi pasien TB Anak diantara seluruh pasien 8-12% 2,5% 31,25%
TB
3. Angka Penemuan Kasus (CDR) 90% 41,7% 43,3%
4. Angka Konversi (Conversion Rate) 80% 61,4% 76,75%
+ Prioritas Masalah Program
Kelayakan Ketersediaan
Pentingnya Jumlah
Parameter Teknologi Sumber
Masalah (I) (IxTxR)
(T) Daya (R)

1. Proporsi pasien TB 5 5 5 125

Anak diantara seluruh


pasien TB
2. Penemuan Suspek TB 5 4 5 100

3. Angka Konversi 3 3 3 36

(Conversion Rate)
4. Angka Penemuan Kasus 2 2 2 8

(Case Detection Rate =


CDR)
+ Penyebab Masalah
+ Prioritas Penyebab Masalah
+ Prioritas Penyelesaian Masalah
+ KESIMPULAN

Indikator TB yg belum tecapai :


penemuan suspek TB,
proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien TB,
angka penemuan kasus (CDR),
angka konversi..

Kemungkinan Penyebab:
jumlah petugas dalam program TB masih kurang,
kader tidak berperan optimal karena tidak adanya kader khusus
TB
deteksi dini dan pelacakan pasien baru masih kurang,
penyuluhan tentang TB bagi masyarakat masih kurang,
pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih kurang, t
idak adanya kerjasama lintas sektoral dan program.
+ KESIMPULAN

Rancangan penyelesaian masalah :


penambahan SDM,
edukasi berulang kali pada pasien & keluarga mengenai TB Paru
& pengobatannya,
pasien ditemani keluarga (PMO) yang memahami dengan baik
TB & pengobatan pasien setiap berobat,
mengoptimalisasikan peran kader untuk menjaring pasien
suspek TB, dan
melangkapi pencatatan dan pelaporan pasien TB.
+
SARAN

Puskesmas bersama lintas sektoral harus bekerjasama untuk


mensukseskan program TB.

Meningkatkan jumlah sumber daya manusia, serta sarana


dan prasarana penunjang diagnostik TB

Mengoptimalisasikan peran kader dalam melakukan


penjaringan pasien baru TB.

Mengadakan pelatihan ulang rutin setidaknya 1 tahun sekali


bagi petugas kesehatan
+
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI, 2011

Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Lingkungan. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI, 2014

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas.


Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan RI. Jakarta. 2006.

Dinas Kesehatan Profinsi Jawa Barat. Profil Kesehtan Provinsi Jawa


Barat Tahun 2015. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Bandung.
2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor UPT Puskesmas Citeureup.


Laporan Tahunan UPT Pusskesmas Citeureup Kecamatan Citeureup
Kabupaten Bogor Tahun 2016. UPT Puskesmas Citeureup. 2017
+

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai