Anda di halaman 1dari 111

PRESENTASI HASIL

LAPORAN MAGANG
BALAI BESAR INSEMINASI
BUATAN SINGOSARI

Malang, 11-22 Januari 2015


Pemeliharaan Ternak

Manajemen Pemeliharaan

Oleh :
Alpian Darmawan dan Nurul Fadillah Sultan
PEMELIHARAAN TERNAK

Manajemen Pemeliharaan
Identifikasi Ternak

A. Karakteristik Kambing
a. Kambing Peranakan Etawa

b. Kambing Boer

c. Kambing Saanen

d. Kambing Etawa Senduro


A. Karakteristik Sapi

a. Sapi Ongole f. Sapi Madura

b. Sapi Brahman g. Sapi Aberden Angus

c. Sapi Simental h. Sapi Friesian Holstein (FH)

d. Limousin i. Sapi Jeliteng (Bali cross)

e. Sapi Bali j. Sapi Brangus


Berikut data populasi ternak sapi dan kambing di
BBIB Singosari bulan desember 2015
A. Sapi No. Jenis Sapi Jumlah
1. FH 22
2. Pedet CPU 10
3. Bali 32
4. Brahman 15
5. Ongole 7
6. Limousin 55
7. Simental 36
8. Madura 11
9. A. Angus 10
10. Bali cross 1
11. Brangus 1
12. Wagiyu 1
13. Galekan 1
JUMLAH 202

Sumber : BBIB Singosari, 2015


B. Kambing

No. Jenis Kambing Jumlah


1. PE 11
2. Betina PE 2
3. Boer 8
4. Betina Boer 2
5. Kambing keturunan 48
(pemancing)
6. Saanen 3
7. Senduro 2
Jumlah 76
Sumber : BBIB Singosari, 2015
Sistem Perkandangan
Kandang merupakan tempat untuk melindungi dan bernaung suatu
ternak yang harus dipenuhi dengan baik. Kandang diperlukan untuk
melindungi ternak sapi dari keadaan lingkungan yang merugikan
sehingga ternak akan memperoleh kenyamanan (Santosa, 2008).

Berikut beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi kandang

Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan


.ternak, dan membersihkan kandang.

Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan


pemasaran

Dekat dengan sumber pakan


Tipe Kandang

Sapi
A. Kandang tunggal dan Kandang Ganda
B. Kandang Paddock
C. Kandang Isolasi
D. Kandang Karantina
Kambing

a. Kandang Panggung b. Kandang Semi paddock


Kelengkapan Kandang

Kelengkapan kandang secara umum yang digunakan dan harus ada


adalah sebagai berikut:

A. Tempat penyediaan air B. Tempat Pakan


C. Alas lantai kandang D. Atap kandang

E. Tempat tambat sapi F. Selokan


G. Tempat penampungan feses H. Tempat penampungan urin

I. Peralatan kandang
Perawatan Sanitasi

Kebersihan sapi dan tempat hidupnya harus diperhatikan karena


kotoran dan tempat kotoran merupakan sumber penyakit. Menjaga
kebersihan sapi dengan cara memandikan sapi setiap hari atau minimal 2
hari sekali. Kebersihan kandang juga harus selalu dijaga. Secara ideal
pembersihan kandang dari kotoran dan kencing sapi dilakukan setiap hari
pada pagi dan sore hari (Yulianto, 2014).

Perawatan sanitasi meliputi :

A. Sanitasi kandang
B. Sanitasi ternak
C. Sanitasi Palungan
Manajemen pakan

A. Kambing

Pagi : *Rumput dan kaliandra


*konsentrat
*Mineral

Siang : Konsentrat

Sore : Glirisidae/Gamal
B. Sapi

Pagi : *Hijauan
*Konsentrat
*Mineral
*Molase

Siang : *Silase
*Konsentrat

Sore : Hijauan
Penimbangan dan pengukuran sapi

Penimbangan berat badan dilakukan sebulan sekali dengan


menggunkan timbangan digital dan berat rata-rata sapi dapat mencapai satu
ton. Hal ini ditujukan untuk mengetahui berat badan sapi dan pertambahan
berat badan sapi, serta menjaga kegemukan agar kualitas dan volume
semen tetap terjaga.

Adapun proseur dari penimbangan berat badan sapi yakni :

Ternak diambil dari kandang dan ditempatkan di tempat menunggu


.penimbangan.
Naikkan sapi tersebut ke timbangan
Baca hasil penimbangan pada layar monitor timbangan digital
Lanjutan

Pengukuran parameter tubuh dilakukan setiap enam bulan


sekali dengan cara melakukan pengukuran panjang badan,
tinggi gumba, dan lingkar dada dengan menggunkan tongkat
ukur dan pita ukur. Adapun tujuan daripengukuran sapi ini
adalah untuk mengetahui pertumbuhan sapi sehingga
nantinya pada saat penampungan semen dilakukan, maka
teaser yang akan digunakan harus seimbang dengan ternak
yang akan diambil semennya.
Kesehatan Hewan
Balai Besar Inseminasi Buatan

Oleh :

Rusmin Indra
Kesehatan Hewan

Tindakan Pencegahan
Pengobatan Penyakit
Perawatan Ternak
Pencegahan Penyakit

1. Kontrol Parasit
2. Desinfeksi Kandang
3. Pemeriksaan Harian Ternak dan
Penanganannya
4. Biosecurity
Kontrol Parasit
Kontrol ektoparasit dan endoparasit
Ektoparasit : Sekali dalam sebulan dengan
Cypermethrin 25% , dosis 30 gr/10 ltr air
Disemprotkan pada tubuh ternak kecuali
wajah, mata, serta pakan dan minum sapi.
Antiektoparasit lainnya : Gusanex
Gusanex = mempercepat penyembuhan luka dan
mencegah lalat untuk hinggap
Endoparasit : Enam bulan sekali dengan
Albendazole, dosis 1 ml/10 kg berat badan.
Desinfeksi Kandang
Dilakukan dua kali dalam sebulan
Penyemprotan pada dinding, lantai,
palung pakan dan tempat minum
Desinfektan yang digunakan yaitu
Gluteraldehide (Bestadest) dengan
dosis 2,5-5 ml / liter.
Pemeriksaan Ternak Harian dan Penanganannya

Bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan


dan performa ternak serta untuk mengetahui
adanya abnormalitas pada pejantan
Dilakukan sebanyak dua kali sehari
Item pemeriksaan : nafsu makan, feses, urin,
darah atau eksudat (bila ada), keadaan ternak,
ekstremitas, dan adanya pembengkakan/luka
atau tidak
Diikuti dengan recording untuk mendapatkan
data lengkap mengenai riwayat penyakit pada
ternak.
Bebas dari binatang Liar
Desinfeksi dan penyemprotan insektisida
Kendaraan yang masuk Bak Biosecurity
Sepatu boot pegawai kandang Bak
Biosecurity
Ternak mati Dikeluarkan Dinekropsi
Dikubur / dimusnahkan
Selain petugas, tidak diiizinkan memasuki area
kandang
Membatasi Kendaraan yang masuk
Menggunakan pakaian khusus untuk laboratorium

Biosecurity
Pengobatan dilakukan dengan pemberian
obat sesuai dengan dosis maupun
pembedahan minor.
Sewaktu magang, ditemukan kasus abses
pada pectoral

Pengobatan
Perawatan Ternak

1. Perawatan Kuku
Dilakukan dua kali dalam setahun.
Sapi yang mengalami kepincangan akan
mendapatkan prioritas perawatan
Menggunakan alat mesin pemotong
kuku, kama gata teito (pisau pemotong
kuku), gerinda, dan tali
Perawatan Kuku
Perawatan Kuku
Perawatan Kuku
Pemotongan Rambut

Rambut di daerah telinga,


preputium, dan leher.
Telinga Memudahkan petugas
mengenali ternak melalui ear tag
Preputium Semen yang
ditampung higienis dan tidak
terkontaminasi
Hijauan Pakan Ternak

Balai Besar Inseminasi Buatan

Oleh :
Siti Maryam
Macam Pakan yang digunakan di
BBIB Singosari

Hijauan segar
Silase
Hay
Konsentrat
Mineral Bubuk
Mineral Block
Penakaran hijauan disesuaikan
dengan berat rata-rata sapi Sapi
bali dan madura lebih sedikit
daripada Limousine dan Simental
Pemberian dilakukan dua kali sehari
sekitar 50 kg / hari.
Untuk kambing, kurang lebih 4 kg /
ekor.

Hijauan Segar
Jenis-jenis Hijauan
a. Rumput Gajah
Palatabilitas tinggi bagi ruminansia
Seluas 19,95 hektare
Sebelum diberikan ke ternak, dicacah
menggunakan alat chopper
b. Jagung
Dapat tumbuh di berbagai jenis lahan
Sebagai bahan dasar pembuatan silase
Jenis-jenis hijauan
c. Star Grass
Bercampur dengan rumput BD
dapat diberikan secara langsung, maupun
setelah menjadi hay
Tumbuh di daerah dengan curah hujan
500-1200 mm.
d. Rumput BD (Brachiaria decumbens)
Seluas 10,9 ha
Diawetkan bersama stargrass untuk
menjadi hay
Jenis-jenis hijauan
e. Gamal
Digunakan sebagai pakan kambing
Pengurangan kadar kumarin dilakukan
dengan pengeringan di bawah sinar
matahari selama 30-90 menit.
f. Kaliandra
sebagai pengganti sebagian rumput
Kaya akan protein (24%) dan tanin (8-11%)
Sebagai pakan khusus untuk kambing yang
dicampur hijauan lain
Silase

Merupakan fermentasi dari hijauan yang


tetap awet karena membentuk asam laktat
Prinsip utama pembuatan silase :
Menghentikan penguapan sel tanaman
Mengubah karbohidrat menjadi asam
laktat
Menahan aktivitas enzim
Mencapai keadaan kedap udara
Silase
Faktor yang mempengaruhi pembuatan
silase:
Hijauan
Zat aditif
Kadar air yang tinggi
Metode Pembuatan silase :
Metode pemotongan
Metode pencampuran
Metode pelayuan
Langkah pembuatan Silase
1. Hijauan makanan ternak dilayuukan kurang
lebih semalam kemudian dicacah
2. Jika tidak ditambahkan aditif, maka
hijauan dapat langsung dimasukkan ke
dalam silo. Jika dengan aditif, maka aditif
ditaburkan merata selapis demi selapis
dengan ketebalan 10 cm
3. Hijauan ditekan dengan kuat dalam silo
hingga silo hampa udara
4. Silo dapat dibuka sesudah fermentasi
selesai (30 -40 hari)
Kriteria Silase yang baik
Silase di BBIB Singosari

Sebanyak 7 buah dengan kapasitas 70-


120 ton berbentuk Trench silo
Starter : Buah jagung, molases atau
tetes.
Hijauan : Rumput gajah atau daun jagung
Diberikan pada siang hari sebanyak 5 kg
/ ekor setelah pemberian hijauan di pagi
hari.
Hay
Merupakan tanaman hijauan yang disimpan
dalam bentuk kering dengn kadar air 20-30%
Tujuannya agar tanaman hijauan dapat disimpan
untuk jangka waktu tertentu
Hay yang digunakan di BBIB Singosari terdiri
dari rumput berbatang kecil (BD, Setaria
splendid, srat grass, dll)
Metode pembuatan Hay :
Metode hamparan
Metode pod
Pembuatan Hay
Hijauan yang berupa rumput berbatang
kecil dijemur hingga kadar air menjadi
10-15% dengan cara dijemur
Pemotongan rumput menggunakan disk
mower.
Pembalikan rumput dilakukan dengan
Gyro tedder
Pengepakan menggunakan baller machine
Konsentrat
Mineral
Mineral bubuk diberikan bersamaan
dengan konsentrat
Dosis mineral bubuk yaitu 25 gram
sehari untuk kambing, 100 gram sehari
untuk sapi
Mineral block diberikan dalam bentuk
block atau bongkahan
Ternak akan menjilat mineral block jika
tubuhnya membutuhkan mineral
Produksi Semen

Balai Besar Inseminasi Buatan

Oleh :
Cindy Trie Permatasari Hosea
&
Kadek Evi Dian Puspita Dewi
TAHAPAN PRODUKSI SEMEN
PENAMPUNGAN FILLING AND
PREFREEZING
SEMEN SEALING

EVALUASI SEMEN
PRINTING STRAW FREEZING
SEGAR

EVALUASI SEMEN
PENGENCERAN PTM
CAIR
PENAMPUNGAN SEMEN
METODE VAGINA BUATAN

Kelebihan :
- Meminimalisir adanya kontaminan
- Praktis
- Kualitas semen
- Tidak menimbulkan iritasi
Kekurangan :
- Tidak dapat digunakan pada hewan cacat
METODE ELEKTROEJAKULATOR

Kelebihan :
- Kualitas semen pejantan cacat
Kekurangan :
- Berbahaya
- Dibutuhkan orang yang handal
PERSIAPAN KANDANG

kandang jepit dan


alas karpet
dibersihkan terlebih
dahulu sebelum
dilakukan proses
penampungan semen.
PERSIAPAN VAGINA BUATAN

Vagina buatan
Corong karet
Air hangat 50 oC - 60oC > 41 oC - 44oC
Vaselin (pelicin)
PERSIAPAN PEJANTAN

Pejantan yang akan ditampung semennya


dikeluarkan dari kandang menggunakan
tali. Kemudian pejantan digiring oleh
petugas handling mendekati teaser atau
pemancing.
Penampungan semen
VB di pegang oleh operator dengan tangan kanan dan
bersiap di sebelah kanan belakang pemancing.
Pejantan didekatkan pada pemancing untuk
merangsang, dimana penis pejantan tersebut mulai keluar
sedikit dari preputium dan adanya keinginan untuk menaiki
pemancing.
Setelah dilakukan 2 3 kali False mount, pejantan
diizinkan menaiki pemancing. Apabila kaki depan
pejantan telah terangkat untuk menaiki pemancing,
maka operator segera membelokkan arah penis ke arah
mulut VB yang telah disiapkan.
Setelah penis masuk ke dalam VB, akan terjadi sentakan
keras terhadap VB, dan pada saat itu terjadi ejakulasi.
Semen tertampung ke dalam tabung
gelas penampung .
Letak VB ditegakkan
Tabung gelas dilepaskan dari corong
karet dan segera bagian yang terbuka
ditutup dengan aluminium foil atau
plastik.
semen segera dibawa ke laboratorium
untuk segera di evaluasi.
Recording
Recording pada penampungan semen meliputi nama
pejantan, kode pejantan, jumlah ejakulasi, jenis
kelamin pemancing, lama ejakulasi, jumlah handle,
tingkat libido, volume semen, kolektor semen, dan
petugas handle.
Evaluasi semen segar
Volume

makroskopik Warna

pH

Evaluasi semen
segar Gerakan massa
Mikroskopik
Gerakan
individu
Konsentrasi
dan konsistensi
Pengenceran semen

Fungsi pengenceran
- Sumber Energi
- Pelindung dari cold shock
- Memperbanyak volume semen
Bahan Pengencer Tris Kuning Telur

Nama Bahan Jumlah

Tris Amino Methan 1,6%

Egg Yolk (kuning telur) 20%

Citric Acid 09%

Lactose 1,4%

Raffinose 2,5 ml

Penicillin 100.000 IU/ 100 ml

Streptomycine 0,1 gram / 100 ml

Aquades 75,5%
RUMUS PENGENCERAN :
Pengenceran A1
Pada Water bath Suhu 37oC
perbandingan volume 1 : 1
Diberikan Water Jacket suhu turun
menjadi 20 oC
Dipindahkan ke daam cool top hingga
suhunya akan turun mencapai suhu range
4oC - 7 oC.
Pengenceran A2

Pada cool top suhu 5oC


Volume sesuai perhitungan rumus
Semen ejakulasi ke-1 dan ke-2
digabungkan
Water Jacket tidak digunakan lagi
Disimpan dalam cool top untuk dilakukan
pengenceran B keesokan harinya (18
24jam)
Pada cool top suhu 4oC - 7oC
Bahan pengencer : Tris Kuning Telur + Gliserol
6,5 %
Volumesesuai perhitungan rumus


=
Pengenceran B
Fungsi Gliserol

Akan menggantikan air yang keluar dari dalam sel


pada saat proses pembekuan berlangsung sehingga
keseimbangan konsentrasi elektrolit intra dan
ekstraseluler tetap terjaga.
Menurunkan titik beku larutan sehingga memberikan
kesempatan pada sel untuk mengeluarkan air dan
memperpanjang aklimatisasi sel terhadap perubahan
suhu yang drastic sehingga memperkecil jumlah air
yang membeku intraseluler.
Mengubah secara fisik Kristal-kristal es yang
terbentuk menjadi lebih lembut.
Ikut melindungi membrane plasma sel.
Evaluasi Semen Cair

Evaluasi before freezing untuk


mengetahui motilitas progresif dari
sperma
Batas minimal motilitas sperma sebelum
dilakukan freezing adalah 55% +++~++
Motilitas sperma kurang dari 55%
+++~++ harus diafkir.
Printing Straw
CONTOH : BBIB SGS SNI Bali Jimbara 10967 NN 0827
BBIB SGS BBIB Singosari
SNI Standar Nasional Indonesia
Bali Bangsa pejantan
Jimbara Nama pejantan
10967 Kode bull
1 kode bangsa sapi bali
09 tahun kelahiran sapi tahun 2009
67 nomor register).
NN 0827 menunjukkan kode batch, NN merupakan tahun
produksi, yaitu tahun 2015, sedangkan 08 menunjukkan
bulan penmapungan semen, dan 27 menunjukkan tanggal.
Printing straw
Tabel kode dan Warna Pejantan
No Nomor kode Jenis Bangsa Pejantan Warna Straw

1. 1yyxx Bali Merah


2. 2yyxx Ongole Biru Muda
3. 3yyxx FH Abu-abu
4. 4yyxx Brahman Biru Transparan
5. 6yyxx Simental Bening
6. 8yyxx Limousin Merah muda
7. 14yyxx Brangus Hijau tua

8. 16yyxx Madura Hijau muda


9. 17yyxx Angus Peach
10 20yyxx Kambing PE Kuning

11 21yyxx Kambing Boer Kuning


Warna Straw
Filling dan Sealing
Proses Filling dan Sealing

Dilakukan pada cool top agar temperatur


tetap terjaga pada range 3oC 5oC.
Semen diletakkan pada tapeer disk
fleksibel rubber set long needle
Fleksibel rubber set short needle
vacuum
Sebelah kanan sumbat laboratorium,
sebelah kiri sumbat pabrik
Straw yang telah terisi semen
dilakukan sealing secara otomatis
Prefreezing
Menggunakan digit cool
Suhu mencapai -140oC dan dilakukan selama 7
menit ditambah 5 menit untuk penstabilan
suhu
Pengawasan penurunan suhu diamati pada
monitor garis biru (garis suhu straw
dalam rak straw)
Mesin digit cool
Freezing

Freezing dengan N2 cair dengan suhu -


196oC
Straw ditempatkan ke dalam goblet dan
dimasukkan ke dalam canister
Pengecekan straw yang kosong
Canister dimasukkan ke dalam container
penyimpanan (depo)
Pengecekan straw
Post Thawing Motility
Pemeriksaan motilitas spermatozoa
Semen beku thawing pada water
bath suhu 37oC 38oC selama 15 30
detik
1 tetes semen pada object glass lau
ditutupi oleh cover glass
Batas minimal motilitas spermatozoa :
40%
Post Thawing Motility
PEMASARAN DAN INFORMASI

OLEH :

MUHAMMAD FAUZIH ASJIKIN


Ruang lingkup

Melaksanakan pemasaran dan distribusi


semen unggul
Memberikan informasi
Mendokumentasikan pelaksanaan dari
hasil kegiatan inseminasi buatan.
1. Seksi Pemasaran

Seksi pemasaran memiliki tugas untuk :


a. Memasarkan distribusi semen beku
b. Menjalankan pelayanan purna jual dari bibit
unggul pejantan
c. Mempersiapkan bahan kerjasama dengan mitra
kerja kegiatan produksi semen
d. Memantau mutu semen
e. Mengelola perhitungan dan penyimpanan straw
dalam container sebelum diproduksi
(dipasarkan).
f. Mengelola proses administrasi
Jalur distribusi semen beku ada dua yaitu :
a. Jalur penerimaan APBN (Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara)
Jalur ini merupakan jalur permintaan semen
beku dimana permintaan ditujukan melalui
kementrian yang terkait kemudian diteruskan
ke BBIB Singosari.
a. Jalur penerimaan BLU (Badan Layanan Umum)
Jalur ini merupakan jalur permintaan semen
beku dimana permintaan langsung ditujukan ke
BBIB Singosari.
1.1. Perawatan Semen Beku
Sebelum melakukan pendistribusian semen
beku perlu dilakukan persiapan-persiapan
yang diantaranya :
a. Penyimpanan
Semen beku container berpindah ke
ruang pemasaran (Bank Sperma).
Memindahkan container secara hati-hati
Melakukan perawatan container
b. Pengisian Nitrogen cair
Dilakukan pengisian 2 kali seminggu
pada container
Pengisian nitrogen dari tabung VGL
(Vertical Gas Liquid)
1.2. Alur Penerimaan Container Pelanggan
Container pelanggan datang
Serah terima dari ekspedisi ke petugas
Identifikasi container pelanggan

1.3. Alur Distribusi


a. Persiapan container
Memeriksa kondisi fisik container
Memeriksa isi/kelengkapan dari
container (goblet, canister, plat, straw,
Nitrogen cair)
b. Perhitungan straw
Sebelum distribusi dilakukan
perhitungan straw sesuai dengan
permintaan konsumen
Perhitungan dilakukan di stronge
container dengan menggunakan
straw plate per 100 dosis
Setelah perhitungan dipindah ke
goblet yang berisi nitrogen cair.
Memperhatikan straw yang rusak
(kosong, pecah, mengapung,
meletup, tanpa sumbat lab, tanpa
sumbat pabrik.)
c. Pengukuran nitrogen cair pada container
Menggunakan mistar N2 yang
dimasukkan kedalam container
Untuk satu goblet yang berisi straw
ketinggian minimal nitrogen 15 cm
Untuk dua susun goblet yang berisi
straw ketinggian minimal nitrogen 30
cm.
d. Penambahan Nitrogen cair
Container basah
Tinggi N2 cair x volume N2 cair pelanggan
Volume kapasitas container
Container kering
Volume total container x 1,5 L
e. Penyegelan container
Menggunakan kawat segel yang
dimasukkan ke timah segel
Tujuannya untuk menghindari
kecurangan dan sebagai tanda bukti
dari BBIB singosari.
f. Penimbangan container
Container harus ditimbang sebelum
distribusi
Menggunakan timbangan elektrik
Tujuannya adalah sebagai catatan
untuk dilakukan pengawasan.

g. Packing container
Menggunakan kayu yang dibentuk
menjadi kubus/kotak
Bertujuan untuk menghindari
benturan
Menempelkan sticker peringatan dan
identifikasi dari isi container beserta
alamat tujuan.
h. Pengiriman
Proses pengiriman dengan
menggunakan jasa ekspedisi yang
dipilih oleh BBIB Singosari atau
pelanggan.
Mendokumentasikan pendistribusian
sebagai bukti untuk berita acara.
i. Penyerahan berita acara semen beku
Selama proses pengiriman semen beku
harus didokumentasikan sebagai bukti
pendistribusian semen beku yang telah
dilaksanakan.
Perlengkapan keselamatan kerja

Ear safety
Sepatu safety
Sarung tangan tebal/kulit
Masker hidung
Jaket safety
Kacamata safety
2. Seksi Informasi

Seksi informasi mempunyai tugas dan


fungsi :
mendokumentasikan kegiatan
menyiapkan bahan-bahan promosi
mendistribusikan bahan-bahan promosi
pembuatan laporan fertilitas.
Dalam penyampaian informasi pada masyarakat di
BBIB Singosari meliputi 2 bentuk yakni :

Penyampaian informasi secara langsung


Penyampaian informasi ini dilakukan secara
langsung pada saat bertatap muka.

Penyampaian informasi secara tidak langsung


Penyampaian informasi ini dilakukan melalui jasa
perantara pengiriman, melalui media seperti brosur,
leaflet, katalog, bulletin, poster, buku, notes,
kalender, dan media lainnya yang diberikan kepada
pelanggan atau konsumen
Seksi informasi ditugaskan untuk
pelayan publik yang terdiri atas sembilan
jenis layanan di BBIB Singosari meliputi :
1. Penjualan semen beku
2. Bimbingan teknis/managemen
inseminasi buatan
3. Pelayanan masyarakat
4. Jasa konsultasi
5. Pengajuan mutu semen
6. Jasa penyewaan aset balai (sarana dan
prasarana)
7. Jasa pelayanan penelitian S2, S3, dan
Program kampus
8. Jasa penyediaan tenaga Instruktur dan
juri kontes ternak
9. Pelayanan purna jual
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai