Grup A Grup B
(AIDS-defining
(Infeksi HIV akut)
complex)
Grup C
(Full-blown AIDS)
Grup A : Infeksi HIV Akut
Pasien mengalami persistent generalized
lymphadenopathy (PGL) terjadi
pembesaran kelenjar getah bening yang tidak
sakit, asimetris, dan melibatkan bagian
submandibula dan servikal.
Grup B : AIDS-Defining Complex
Pasien merasakan gejala namun bukan gejala
penentu AIDS, seperti : kelelahan, demam,
hilang berat badan, candidiasis, diare, hairy
leukoplakia, herpes zoster, dan herpes
perianal.
Grup B : AIDS-Defining Complex
Grup C : Full-blown AIDS
Pasien memiliki gejala penentu AIDS.
Biasanya diderita 50-70% orang yang terinfeksi
HIV, dengan waktu kelangsungan hidup sekitar
18 bulan.
Gejalanya dibagi menjadi infeksi oportunistik
dan neoplasma sekunder.
Grup C : Full-blown AIDS
Klasifikasi AIDS Menurut WHO
Clinical Staging berdasarkan temuan/gejala
klinis. Tidak memerlukan jumlah sel CD4.
Tahap 1: molekul gp120 berikatan erat dengan reseptor permukaan molekul CD4
Terjadi perubahan bentuk pada gp120
Tahap 2: berikatan dengan molekul koreseptor (CCR5, CXCR4) ke-2 pada permukaan
sel host. Jika berikatan dengan CCR5 = R5 virus, jika CXCR4 = X4 virus. Keduanya
dapat menginfeksi dan membunuh limfosit T. R5 menginfeksi makrofag dan dikaitkan
dengan tahap awal infeksi, sedangkan X4 membunuh sel T dan dikaitkan dengan gejala
AIDS.
Patogenesis HIV/AIDS - Penetrasi