Anda di halaman 1dari 18

Oleh

Ido Aprilian
Transfer Panas dapat diklasifikasikan menjadi 3:
1. Konduksi, didefinisikan sebagai transfer panas yang terjadi, tanpa disertai dengan
perpindahan zat ataupun massa.
2. Konveksi, didefinisikan sebagai transfer panas yang terjadi panas berpindah disertai
dengan perpindahan zat ataupun massa.
3. Radiasi, didefinisikan sebagai transper panas yang terjadi, tanpa zat perantara

Pada gambar berikut merupakan contoh konduksi, dimana disatu sisi pada temperatur
yang tinggi (panas) dan yang lain pada temperatur yang rendah.
Pertama kita harus menghubungkan antara perpindahan panas dengan propertis
(mekanikal, thermal dan geometrikal). Kta dapat menjelaskan ini dengan penjelasan
berupa aliran panas sepanjang Bar antara 2 resevoir panas yakni TA dan TB seperti
pada gambar berikut:

Q bergantung pada perbedaan TA dan TB (TA-TB), jika TA-TB = 0, maka perpindahan


panas juga adalah 0, ketergantungan terhadap temperatur dapat digambarkan sebagai
berikut:
Jika f2=0, maka TA=TB. Dengan menggunakan persamaan MacLaurin, maka:

Jika kita mendifinisikan Delta T =TA-TB dan f=f2,kita dapat menemukan (TA-TB Kecil)

Kita tau bahwa f2(0)=0, dengan turunan pada TA=TB. Dengan tambahan, kita mengetahui
Q>0 jika TA>TB. Ini juga memungkinkan jika kita memiliki 2 Bar pada area yang sama.
Seharusnya kita memiliki kedua perpindahan panas. Dengan begitu kita dapat
menentukan bahwa Q adalah area yang proporsional. Berdasarkan pengalaman kita,
ketika L meningkat maka Q akan mengecil.

Dimana K adalah fungsi material dan temperatur. Dengan A adalah diagonal area dan L
adalah panjang dari Bar.
Dengan perbedaan temperatur Delta T sejajar dengan Delta x seperti kedua panjang L,
dimana TA-TB=0, maka

Untuk kuantitas yang lebih berguna dimana pada area yang bekerja, maka didefinisikan
sebagai :

Dimana q disebut sebagai Heat Fluks dengan satuan Watt/m2, kita dapat menuliskan
persamaan Heat Fluks sebagai:

Tabel 2.1 Termal konduktivitas pada temperatur ruangan.


Untuk 1 Dimensional Konduksi dimana suhu hanya bergantung pada satu variabel.

Kita dapat menyusun dasar prosesnya dalam bentuk volume kontrol. Dengan tanpa kerja
poros dan tanpa aliran massa yang mengurangi Sigma Q untuk semua tampilan = 0.
Dari persamaan 2.8 perpindahan panas pada sebelah luar (pada x) adalah

Dan pada sebelah dalam adalah :


Dengan menggunakan kondisi pada keseluruhan pada 2.9 dan 2.10

Dengan turunan dx adalah 0, kita mendapatkan

Atau

Jika K adalah konstan, maka menjadi :

Atau
Perpindahan panas pada lempengan pesawat

Untuk kasus ini, area tidak difungsikan dengan


X,i.e.A = konstan. Persamaan menjadi :

Dan T = ax+ b
Persamaan diatas adalah penjelasan untuk temperatur dimana a dan b adalah konstan
dalam pengintegralan. Untuk persamaan orde dua, kita membutuhkan 2 batas untuk
menentukan a dan b. Salah satu batas dapat ditentukan menggunakan spesifikasi
temperatur pada kedua sisi lempengan seperti pada gambar T(0)=T1 dan T(L)=T2.
Pada kondisi T(0)=T1 menunjukkan bahwa b=T1. Kondisi T2=T(L) menunjukkan
T2= aL +T1 atau a=(T2-T1)/L.

Pada persamaan ini, untuk a dan b distribusi temperatur dapat ditulis:

Linear variasi pada temperatur ditunjukkan pada gambar berikut :

Heat fluks juga ditunjukkan sebagai :


Ada analogi elektrik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Analoginya
adalah Q adalah aliran. Dan T2-T1 adalah perbedaan voltage. Dari hal ini maka kita akan
mendapatkan bahwa Q = (T2-T1)/R dimana R = L/kA

Konsep ketahanan thermal dapat menganalisis masalah seperti lempengan komposit. Pada
gambar berikut heat fluks adalah konstan dengan x. Rangkaian adalah seri dan
dijumlahkan R=R1+R2. Jika TL adalah temperatur pada kiri dan TR adalah temperatur
pada bagian kanan, maka perpindahan panas digambarkan sebagai :
Contoh lain adalah sebagai berikut :

Untuk persamaan ini Heat Fluks adalah paralel dan total heat fluks Q adalah Q= Q1+Q2
dan hambatan adalah R=(1/R1)+(1/R2).
Persamaan yang lebih rumit juga dapat dijelaskan, sebagai contoh, sebuah dinding bata
diberi sekat pada kedua sisi.
Beberapa nilai untuk konduktivitas bata thermal dan insulasi adalah:
Temperatur adalah kontinyu pada dinding dan pertengahan temperatur dapat ditemukan
dengan persamaan hambatan sepanjang lempengan dan dimana Q adalah konstan
sepanjang lempengan. Untuk contoh mencari T2 :
Quasi One Dimensional telah dikembangkan sehingga dapat diaplikasikan pada non planar.
Pada kasus yang penting adalah silinder, seperti gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai