Anda di halaman 1dari 10

Dra.

Rini Pramesti, MSi


19631223 1990 03 2
Faktor

1. Faktor fisika
2. Faktor kimia
3. Faktor dinamik
4. Faktor biologi
Faktor Fisika

1. Cahaya (Intensitas, kualitas, periodisitas


2. Substrat (Tekstur, Porositas, warna,
komposisi kimia dll)
3. Temperatur (air, udara)
4. Hujan
Faktor Kimia
Salinitas
Ketersediaan O2
Ketersediaan Nitrogen, Phosphor, substansi
penting lain
Ketersediaan CO2 untuk fotosintesis
pH
Polusi
Fakto Dinamik
1. Arus

Berkaitan dengan pelepasan dari organ


reproduksi (khususnya pada organ reproduksi
yang tidak berflagela misal : spermatia pada
Rodhophyta.

2. Penting dalam membersihkan lumpur/debu di


permukaan thallus
Faktor Biologi
Grazing
Aktifitas fungi atau mikroba
Kompetisi dari substrat (space)
Ketersediaan host (hewan / tumbuhan) :
Epifit, epizootik, parasitik algae
Eucheuma denticulatum (sin : E. spinosum) = agar
patah tulang

- Silindris, licin, cartilagenous, coklat tua, hijau


kuning/ merah ungu.

- Duri tumbuh berderet melingkari thalus dengan


interval bervariasi sehingga membentuk ruas-
ruas thalus diantara lingkaran duri.

- Percabangan berlawanan, berselang seling dan


timbul teratur pada deretan duri antar ruas serta
merupakan kepanjangan dari duri tersebut.
Lanjutan
- Ujung percabangan meruncing dan setiap
percabangan mudah melekat pada substrat, dan
ini merupakan ciri khasnya.

- Habitat : substrat batu, air jernih, ada arus/


tekanan gerakan air lainnya, 28 36
E. edule (agar-agar besar)
Silindris, permukaan licin, gelatinous-cartilagenous, hijau
kuning/coklat hijau

Percabangan berselang seling dengan interval jarang.


Terdapat benjolan yang sebagian besar berkembang menjadi
duri besar.

Ukuran lebih besar daripada jenis Eucheuma lainnya,


sehingga rumpun tampak lebih kokoh tetapi tidak begitu
rimbun.

Habitat : menempel pada batu di perairan rataan


terumbu karang.

Kelimpahan rendah (tidak banyak dijumpai)


Eucheuma denticulatum (sin : E. spinosum) = agar patah tulang

Thallus silindris, licin, cartilagenous, coklat tua, hijau kuning/


merah ungu.

- Duri tumbuh berderet melingkari thalus dengan interval


bervariasi sehingga membentuk ruas-ruas thalus diantara
lingkaran duri.

- Percabangan berlawanan, berselang seling dan timbul teratur


pada deretan duri antar ruas serta merupakan kepanjangan dari
duri tersebut.

- Ujung percabangan meruncing dan setiap percabangan mudah


melekat pada substrat, dan ini merupakan ciri khasnya.

- Habitat : substrat batu, air jernih, ada arus/ tekanan gerakan air
lainnya, 28 36 .

Anda mungkin juga menyukai