Crs Abses Periodontalis (Rafa, Henny, Dony, Rainy)
Crs Abses Periodontalis (Rafa, Henny, Dony, Rainy)
session
Presentan :
Muhamad Dony 12100116197
Rafa Zhafirah Amaani 12100116259
Henny Oktavianti 12100116248
Rainy Nuramalis 12100116195
P R E S E P T OR :
KU S H A R I S U TA N T O , D R G
S M F G I G I M U LU T
FA K U LTA S K E D O KT E R A N U N I S B A
RS AL ISLAM BANDUNG 2017
IDENTITAS
Nama : Rita Ratna
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Riung Bandung
Tanggal pemeriksaan : 19 Juli 2017
KELUHAN UTAMA
Gigi Goyang
pada gigi kiri
bawah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien memiliki riwayat penyakit asthma, diabetes
melitus, kolesterol tinggi
GENERAL SURVEY
Keadaan umum : Tampak tidak sakit
Kesadaran : composmentis
Tanda vital :
TD : 120/70 mmhg
Nadi : 74x/menit
Respirasi : 23x/menit
Suhu : 36,5
EXTRA ORAL
Wajah : simetris
Profil jaringan lunak : cembung
Kelenjar getah bening : tidak teraba
Temporomandibular joint : cliking (-), sakit (-),
krepitasi (-)
Open/close jaw : trismus (-), deviasi (-)
INTRA ORAL
Oral higiene : sedang
Bibir : normo tonus.
Mukosa bukal : normal
Gingiva : bengkak at regio 36, interdentalpapil
tumpul hiperemis (+)
Lidah : normal
Dasar mulut : normal
Palatum : normal.
Tonsil : T1, T1
Gigi Geligi
x
8
v O6 x5 x 4
7 3 2
x
1 2 3 4 5 6 7
1
8
x X
8 7
O6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7
1 8
STATUS LOKALIS
Gigi 36
Karies Tidak ada
Sondasi Tidak dilakukan
Dingin Tidak dilakukan
Perkusi Negatif
Tekanan Negatif
Palpasi Edema (+), Tenderness (+),
Fraktur (-)
Mobility Mobilitas grade 2
GAMBARAN RADIOLOGIS
DIAGNOSA BANDING
36 Abses periodontal
36 Abses gingival
36 Periodontitis Marginalis
DIAGNOSA KERJA
36 Abses periodontal
RENCANA TERAPI
Pro Resep
Pro Rujuk ke dokter gigi
Pro rontgen
Pro drainase abses
Pro cabut gigi
Pro pembersihan plak dan kalkulus
TERAPI
Antibiotik
Amoksisilin 3 x 500 mg untuk 5 hari
Metronidazole 3 x 500 mg untuk 5 hari
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan
Lokasi Etiologi Perjalanan Jumlah Abses
Penyakit
BERDASARKAN LOKASI
Abses pada jaringan pendukung periodontal sepanjang permukaan lateral
akar, dalam kondisi ini umumnya terdapat sinus dalam tulang yang meluas
secara lateral dari abses menuju permukaan akar.
Abses yang terdapat pada dinding jaringan lunak poket periodontal yang
dalam.
BERDASARKAN ETIOLOGI
Dilihat dari penyebab proses infeksi akutnya, ada dua abses
periodontal yang dapat terjadi:
Abses periodontal yang terkait dengan periodontitis
dimana infeksi akut berasal dari poket periodontal yang dalam.
Abses periodontal yang tidak terkait dengan periodontitis
Jika infeksi akut berasal dari sumber local lainnya, seperti impaksi
benda asing (tusuk gigi, bulu sikat yang kaku, makanan yang
terselip) atau masalah endodontik (perforasi saluran akar pada saat
perawatan endodontik).
BERDASARKAN PERJALANAN
PENYAKIT
Akut Kronis
Abses
Abses
periodontal
periodontal Akut
Kronis
GEJALA DAN GAMBARAN KLINIS
Gambaran Abses Periodontal akut
Terlihat licin, pembengkakan gingiva mengkilat disertai rasa sakit, daerah pembengkakan gingivanya
lunak karena adanya eksudat purulen dan meningkatnya kedalaman probing, gigi menjadi sensitif bila
diperkusi dan mungkin menjadi mobiliti serta kehilangan perlekatan periodontal dengan cepat dapat
terjadi.
1. Ketidaknyamanan ringan sampai parah
2. Merah dan membengkak berbentuk ovoid yang terlokalisir
3. Adanya mobiliti gigi
4. Kenaikan suhu.
5. limfadenopati regional, trismus
Penatalaksanaan
Awal
Perawatan Definitif
PENATALAKSAAN
Penatalaksanaan Segera :
tergantung dari tingkat keparahan dari infeksi dan tanda/gelaja lokal. Pada kondisi
yang tidak terlalu parah penggunaan obat analgesik dan antimikroba dapat
menghentikan gejala sistemik, trismus, dan penjalaran infeksi. Antibiotik diberikan
secukupnya sesuai dengan derajat keparahan dari infeksi.
Penatalaksanaan Awal :
dilakukan atas dasar terdapat abses akut tanpa keracunan sistemik, lesi residual
setelah perawatan keracunan sistemik, dan pada abses periodontal kronis
Penatalaksanaan Definitif :
Perawatan definitif dilakukan setelah perawatan awal selesai untuk mengembalikan
fungsi, estetik, dan mempertahankan kesehatan jaringan periodonsium pasien.
Perawatan definitif dilakukan tergantung dari kebutuhan pasien
PENGOBATAN
Beberapa langkah pengobatan abses:
1. Diagnosa yang benar
2. Prinsip terapi periodontal abses:
menstabilkan drainase inflamasi. Drainase
pada periodontal abses lebih mudah
dikeluarkan, dapat menggunakan sonde
tumpul
TERAPI YANG DILAKUKAN :
Drainase pus
Pemberian antibiotik dan analgetik
Pembersihan plak dan kalkulus
Memperbaiki kerusakan jaringan periodontal dan
meningkatkan kebersihan mulut
ANALGESIK
Perlu diketahui bahwa obat penghilang sakit
tidak bisa menyembuhkan abses gigi.
Analgesics ini biasanya digunakan untuk
penundaan perawatan abses gigi.
Untuk ibu hamil dan menyusui baik digunakan
paracetamol
Jika nyeri hebat dokter boleh memberikan
analgesics yang lebih kuat (codeine fosfat)
ANTIBIOTIK
Antibiotik aerob dan anaerob
Penisilin
Metronidazole
Bila Alergi penisilin : berikan
Klindamisin/doksisiklin/eritomisin
BEDAH
Bila sudah terjadi fluktuasi maka dilakukan
insisi dan dimasukkan kain gaas steril atau
. rubber-dam sebagai drainase
Pencabutan gigi yang terlibat biasanya
dilakukan sesudah pembengkakan sembuh dan
keadaan umum penderita membaik.
Dalam keadaan abses yang akut tidak boleh
dilakukan pencabutan gigi karena dapat
menyebarkan radang sehingga mungkin terjadi
osteomyelitis
KOMPLIKASI
Gigi tercabut.
Infeksi kejaringan lunak (selulitis fasial, angina Ludwig).
Infeksi kejaringan tulang (osteomielitis mandibula atau
maksila).
Infeksi ke bagian tubuh lain menyebabkan abses serebral,
endokarditis, pneumonia, dll.
Dapat terjadi sepsis
PROGNOSIS
Gigi pada periodontal abses tergantung pada jumlah dan jenis
kerusakan tulang, posisi gigi dan abses dan mobilitas dari gigi.
Prognosis untuk regenerasi tulang yang mengalami infeksi akut
adalah lebih baik dari pada regenerasi tulang yang mengalami lesi
kronis
DAFTAR PUSTAKA
Lindhe, Jan. 2003. Clinical Periodontology and Implant Dentistry Ed.4. UK : Blackwell. ISBN 1-4051-0236-5
Carranza, Newman, Tekei.2002. Clinical Periodontology Ed 9. New York : WB Saunders company.
J.D Manson, B.M Alley. 1993. Buku Ajar Periodonti Ed 2. Jakarta : Hipokrates.
Hall B Walter. 2008. Critical Decisions in Periodontology. California : BC Decker Inc
Pharoah, white. Oral Radiology Principle and Interpretation fifth edition. 2000. Mosby.
Sanz M, Herrera D, Winkelhoff AJ. The periodontal abscess. In: Lindhe J, Lang NP, Karring T, editors. Clinical
periodontology and implant dentistry. 5th Ed. Blackwell Publishing: Denmark; 2007:1,496-502
Manson JD, Eley BM. Buku Ajar Periodonti.2nd ed. Alih Bahasa: Anastasia. Hipokrates . Jakarta;1993: 228-
231.
Patel VP, Kumar S, Patel A. Periodontal Abscess. Journal of Clinical and Diagnostic Research 2011 Apr, Vol-
5(2):404-9
Ibrahem LM. Evaluation of periodontal abscess clinically and microbiologically. J Bagh Coll Dentistry
2008;20(1) 58- 61
TERIMAKASIH