RHINITIS ALERGI
2. Fungsi penghidu
Terdapatnya mukosa olfaktorius dan reservoir udara untuk
menampung stimulus penghidu.
3. Fungsi fonetik
Yang berguna untuk resonanasi suara, membantu proses bicara
dan mencegah hantaran suara sendiri melalui konduksi
tulang.
Rhinitis alergi
5
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. TB
Umur : 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : petani
Alamat : Gunung Tunggal 2/4 Sukoharjo Tanggal
masuk RS : 27 Juni 2009
II. ANAMNESA
6
A. Telinga
Inspeksi Bentuk dan ukuran : (N/N)
B. Hidung
Inspeksi Tidak terdapat kelainan congenital pada hidung
Tidak terdapat jaringan parut dalam hidung Tidak
terdapat deviasi septum Tampak pembengkakan &
hiperemis pada konka hidung Tidak tampak oedem
mukosa Mukosa hidung hiperemisPalpasi Tidak ada nyeri
tekan Tidak ada krepitasi
Rhinoskopi anterior :Kolumela Dextra Kolumela SinistraMukosa
hidung hiperemis + +Mukosa hidung oedem - -Konka (warna)
Merah MerahKonka oedem + +Permukaan konka Licin
LicinDischarge +(serous) jernih +(serous) jernihMassa - -
Rhinoskopi posterior : tidak dilakukan
C. Tenggorokan
Inspeksi
12
Mukosa lidah : dalam batas normal, tidak terdapat gambaran
peta Mukosa faring : hiperemis (+), granuler (+), oedem
(+) Uvula : di tengah, tidak ada kelainan Tonsil : tidak
membesar, T1-T1, tidak hiperemis Detritus : (-)Palpasi
Pembesaran lnn submandibula (-), nyeri tekan (-)
Pemeriksaan tanda-tanda khas rhinitis alergi:
Rinitis Alergi
penyakit inflamasi disebabkan reaksi alergi pada pasien atopi
yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta
dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulang
dengan alergen spesifik tersebut
Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal, dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh
Ig E (WHO).
ETIOLOGI
18
2 tahap:
- Immediate (Reaksi alergi fase cepat/RAFC)
terjadi sejak kontak dengan alergen s.d 1 jam
setelahnya
- Late (reaksi alergi fase lambat/RAFL)
terjadi 2-4 pasca pemaparan dapat
berlangsung sampai 24 s.d 48 jam oleh
karena akumulasi sel eusinofil & neutrofil di
jaringan target
Klasifikasi
WHO Initiative ARIA
24
Berdasarkan tingkat
berat/ringannya penyakit
1. Ringan
2. Sedang Berat
GEJALA KLINIS
25
Bersin berulang
Rinorea yang encer
dan banyak
Hidung tersumbat
Mata dan hidung
terasa gatal; mata
berair
Kehilangan nafsu
makan
redness
swelling
Diagnosa
26
Pemeriksaan Fisik
rinoskopi anterior : mukosa edema/hipertrofi, basah, livid, sekret encer
Pada Anak
facial : allergic shinner
allergic salute
allergic crease
facies adenoid
cobblestone appearance
geographic tongue
27
PEMERIKSAAN PENUNJANG
28
IN VITRO IN VIVO
ELIMINASI
ALERGEN PENATALAKSANAAN KONKOTOMI
PENYEBAB
MEDIKAMENTOSA
31
32
rhinitis vasomotor
sinusitis
komplikasi
40
1. Sinusitis
2. polip hidung
3. otitis media
41