Anda di halaman 1dari 24

Pleno Skenario B blok 26

Kelompok 7
Anggota
Benedictus Wicaksono 04011281419102
Bima Indra 04011181419208
Disa Novellin 04011281419134
Erika Sandra 04011181419014
Femmy Destia 04011181419036
Fitri Az-zahrah 04011181419038
Jesslyn Juanti 04011281419110
Mareta Kurnia Desiani 04011181419042
Nyimas Shafira Nur Mutmainnah 04011281419138
Regina Astra Kirana 04011181419070
Outline
1. Skenario
2. Klarifikasi Istilah
3. Pembahasan
4. kesimpulan
Skenario
PT ARWN yang berdomisili di daerah Ogan Ilir Sumatera Selatan
memiliki pekerja 300 orang di mana 50% dari pekerja berasal dari
luar daerah OI. PT ARWN memiiki produk bahan bangunan dan
marmer di mana produksi pembuatan bahan bangunan dibuat
langsung di pabrik.Marmer umumnya tersusun atas mineral kalsit
atau kalsium karbonat (CaCO3) dengan kandungan mineral minor
lainnya yaitu kuarsa, mika, klorit, tremolit, dan silikat lainnya seperti
graphit, hematit, dan limonit. Nilai komersil marmer bergantung
kepada warna dan tekstur.
Adapun urutan kerja pada proses pengolahan terdri dari beberapa
tahapan dengan alat-alat pengolahan sebagai berikut:
Gergaji besar (Block Cutter Machine). Gergaji besar digerakkan oleh
tenaga listrik dengan cara kerja pemotongan awal pada bagian atas
dari block marmer sehingga didapatkan bagian yang rata
Mesin potong ujung (Cross Cutting Machine). Hasil pemotongan
dari mesin Block Cutterberupa lembaran marmer dengan ukuran
tersebut, selanjutnya dimuat dengan Whell Loader ketempat mesin
potong ujung denga tujuan untuk meratakan kedua ujung dari
lembaran marmer tersebut. Proses ini menggunakan air sebagai
media pembilas.
Mesin pembagi (Multi blades splitting machine). Mesin ini berfungsi
membagi hasil pemotongan lembaran marmer menjadi dua bagian
Kaliberasi ketebalan dan penghalusan (Grinding machine). Pada
proses ini lembaran marmer yang telah terbagi tersebut kemudian
dikupas/dihaluskan permukaannya untuk mendapatkan ketebalan
yang pas dan sesuai dengan permintaan.
cont
Pengeringan, pendempulan dan pemanasan (Plastering line).
Proses ini terdiri dari tiga tahapan di mana lembaran marmer
yang ada telah melewati proses penghalusan kemudian
dikeringkan dengan menggunakan angin yang berasal dari
blower. Kemudian lubang didempul dengan tenaga manusia,
setelah itu lembaran marmer melewati dua buah oven yang
bertujuan untuk mempercepat proses pengerasan.
Pemolesan (Polishing machine). Proses pemolesan dikerjakan
dengan mesin poles yang terdiri dari beberapa batu poles
dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Untuk
mendapatkan kilap yang sempurna batu poles diatur disusun
berurutan sesuai dengan tingkat kehalusannya serta
pengaturan tekanan yang sesuai.
Mesin potong pas (Double hydraulic squaring maching. Proses ini
dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahap pertama pemotongan
untuk panjang uang diinginkan kemudian masuk ke tahap kedua
yaitu pemotongan untuk lebar yang diinginkan.
Mesin pengering dan pembersih (Drying and Clearing Machine).
Setelah melalui proses potong pas, pekerjaan selanjutnya adalah
pada mesin poles wax yang gunanya sebagai proses pembersihan
dan pengeringan. Bagian bawah dari marmer yang telah kering
kemudian dilem yang berguna untuk menghindari rembesan semen
pada waktu marmer akan dipasang dan sekaligus sebagai proses
akhir dari beberapa proses pemotongan dalam pabrik
Proses packing. Proses ini dilakukan secara manual yang bertujuan
untuk meratakan permukaan serta pinggiran-pinggiran dari marmer
untuk mendapatkan hasil yang lebih indah. Proses selanjutnya
adalah Quality Controldi mana proses ini bertujuan untuk
memisahkan marmer berdasarkan kelasnya.
Cont
Di dalam proses produksinya, pabrik menggunakan boiler 1000C untuk melakukan
pemanasan, proses grinding, penghalusan pasir yang dicampur beberapa bahan
kimia, dan mesin-mesin dengan fasilitas conveyor. Mesin-mesin di pabrik belum
memiliki safety guard sehingga tidak berhenti otomatis apabila ada tangan
termasuk ke dalam mesin. Pada proses packing, marmer yang telah dipacking
disusun kembali ke dalam satu kotak yang lebih besar, ada proses angkat-angkat
pada saat memindahkan marmer dari mesin conveyor ke pembungkusan yang lebih
besar dan pada saat diletakkan ke gudang. Packing kecil bersis 6 buah marmer
dengan berat 15 kg, dan satu kardus berisi 10 packing kecil.Shift kerja 8 jam sehari
dengan 6 hari dalam satu minggu. Pabrik memiliki kerja sama dengan pihak kantin
yang menjajakan makanannya untuk seluruh pekerja tanpa sertifikat dan kokinya
belum pernah dilakukan tes kesehatan
PT ARWN tidak memiliki fasilitas air dari perusahaan air, PT ini membuat sumur
sendiri, mengandalkan air tanah yang mengandung Ferum (Fe) dan Manganese
(Mn) dan penampungan dari air hujan ntuk air mereka yang tentu saja
terdapat kandungan bakteri alami di ait tanah ini. Berdasarkan hasil analisa
bakteri ditemukan coliform. Pengelolaan limbah perusahaan berupa open
dumping dan limbah cair dialirkan ke kolam khusus. PT ARWN memiliki klinik
sendiri dengan jam kedatangan dokter hanya di hari Kamis hingga jam 12
siang, data di klinik menunjukkan 5 besar penyakit dalam satu tahun adalah;
1.ISPA, 2.MSDs, 3.DBD, 4. Diare dan 5. Luka dan terjepit.
Pada hasil pengamatan dari disnaker, PT ARWN memiliki noise rata-rata 90 dB
dan di dalam pabrik bisa mencapai 120 dB getaran 4 m/det2 pada hand and
arm vibration.Daerah OI merupakan salah satu daerah endemik demam
berdarah.Di wilayah OI juga memiliki frekuensi kasus narkoba dan alkohol yang
tinggi.
Anda sebagai dokter perusahaan yang baru ditempatkan di PT ARWN
mendapatkan tugas dari owner untuk mengatasi semua permasalahan medis
di perusahaan, lakukan analisis tentang health risk assessment yang
komprehensif dan program apa yang akan anda buat dalam memerangi
masalah isu kesehatan yang terdapat di perusahaan.
Klarifikasi Istilah
No Istilah Arti
1. Marmer Batuan kristal yang kasar yang berasal dari batu kapur atau dolomit berwarna
putih dan terutama tersusun oleh mineral kalsit.
2. Whell Loader Salah satu alat berat beroda yang digunakan untuk mengangkut material yang
akan dimuat dalam trukatau biasa digunakan untuk memindahkan material
dari suatu tempat ke tempat yang lain.
3. Conveyor Suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu
tempat ketempat yang lain
4. Coliform Bakteri gram negatif batang yang memfermentasi laktosa dan menghuni usus.
5. Open Dumping Penimbunan terbuka, pada tahap ini sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu
saja dalam lubang yang dibuat dalam suatu lahan biasanya di TPA
6. MSDs Muskuloskletal disorder suatu istilah yang mencakup seluruh cidera kerusakan
atau gangguan pada sendi atau jaringan lain di tungkai atas atau bawah dan
punggung.
7. Hand and arm Getaran yang terjadi pada tangan dan lengan yang disebebakan oleh alat yang
vibration dipegang oleh tangan dan menyebabkan dampak kesehatan yang buruk terjadi
pada saraf, pembuluh darah dan sendi
8. Health risk assessment Proses identifikasi bahaya kesehatan, penilaian bahaya risiko kesehatan dan
tindakkan kontrol untuk menghilangkan risiko bahaya kesehatan
Pembahasan
Permasalahan 1
pekerja 300 orang di mana 50% dari pekerja berasal dari luar daerah OI.
Shift kerja 8 jam sehari selama 6 hari dalam satu minggu (Pasal 77 ayat 1,
UU No.13/2003 )
Kantin tersedia pada perusahaan namun tidak memiliki sertifikasi dan
kokinya belum pernah dilakukan tes kesehatan
PT ARWN memiliki klinik sendiri dengan jam kedatangan dokter hanya di
hari Kamis hingga jam 12 siang
Jumlah tenaga kerja 200500, perusahaan dengan tingkat risiko rendah,
harus menyediakan poliklinik dengan paramedis setiap hari dan dokter
perusahaan 1 orang praktek tiap 2 hari dan selama 8 jam per hari.
Pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan kesehatan promotif, preventif
dan kuratif terhadap penyakit-penyakit yang terjadi akibat kerja.
(penentuan tingkat risiko suatu perusahaan/tempat kerja mengacu pada
standar atau peraturan perundangan yang berlaku).
Kantin
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.01/MEN/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan,
(2) semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang menyediakan kantin di
perusahaan yang bersangkutan.
Pasal 8 Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964, persyaratan yang dimaksud adalah (1)
dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi; (2) dapur dan
kamar makan tidak boleh berhubungan langsung dengan tempat kerja; (3) dapur dan kamar
makan harus mendapat pencahayaan yang baik dan sirkulasi udara yang cukup; (4) makanan
yang disediakan untuk buruh harus sesuai menu yang memenuhi syarat kesehatan dan air
harus memenuhi syarat-syarat tertentu (tidak berbau dan segar, tidak berwarna, tidak berasa,
tidak mengandung garam-garam berbahaya yang dinyatakan melalui pemeriksaan
laboratorium); (5) alat makan dan alat masak sesudah dipakai harus dibersihkan dengan
sabun dan air panas dan dikeringkan; (6) alat-alat yang dipakai harus terbuat dari bahan yang
mudah dibersihkan; (7) semua pegawai yang bersinggungan dengan makanan dan minuman
harus bebas dari penyakit menular dan selalu menjaga kebersihan diri; (8) majikan
menyediakan pakaian dan tutup kepala yang bersih bagi pegawai yang melayani makanan
pada poin (7); (9) pegawai pada poin (7) harus dilatih dalam kebersihan dan kesehatan; (10)
pegawai pada poin (7) harus mendapat surat keterangan sehat dari dokter sebelum bekerja;
(11) pemeriksaan pada ayat (10) harus disertai pemeriksaan paru-paru; (12) pemeriksaan
diulangi setidaknya sekali setahun; dan (13) pegawai yang dimaksud dalam poin (7) tidak
boleh melayani makanan pada saat sakit sampai dinyatakan oleh dokter bahwa sudah sehat
kembali.
Health Risk Assessment
Identifikasi Sumber Bahaya
- Bahan/ material Produksi
Marmer : kalsium karbonat (CaCO3) , mineral
minor lainnya ( kuarsa, mika, klorit, tremolit,
dan silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan
limonit). Dan bahan kimia yang dipakai dalam
proses Grinding (Hazard kimia)
Cont.
-proses Produksi
Multi blades splitting
Block Cutter Machine Cross Cutting Machine machine

-Hazard kimia (partikel debu silika)


-Fisik ( noise)
-Risiko luka tusukan

Grinding machine Plastering line Polishing machine

- Hazard fisik
(hand and arm - Ada proses pendempulan secara
vibration serta noise) manual (hazard ergonomi)
- Ada Penambahan - Melawati proses pemanasan (
bahan kimia Hazaard fisik- suhu)
Mesin tanpa safety
( Hazard kimia) - Hazard psikososial karena jam ker Guard
Cont.

Mesin potong pas Drying and Clearing Proses packing


Machineing machine

- Hazard fisik
- Hazard ergonomi ( ada proses angkat-angkut)
Cont.
Lingkungan kerja
Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikososial

- Virus dan - Postur


vektor - Jam kerja
- Suhu - Partikel debu tubuh
DBD yang lama
- Getaran silika yang
(daerah salah satu
- Noise (dari - Bahan kimia mmengan
endemis faktor
mesin- dalam gkat
DBD) penyebab
mesin) pewarnaan angkat
- Bakteri penggunaan
beban
coliform narkoba
berat
Manajemen pengendalian risiko
Dalam pengendalian risiko hierarki : eliminasi,
substitusi, perancangan , administrasi, APD

- Pengendalian risiko fisik- Noise


Identifikasi sumber
Inspeksi tempat kerja
kebisingan

Perencanaan
Pelaksanaan dan evaluasi penanggulangan bising
dan tindakan
pengendalian
Cont.
Pengendalian risiko Hand and arm Vibration
Pengendalian

Teknis Administrative Medis


Penggunaan
APD
(sarung tangan
-menggunakan alat - Merotasi Pemeriksaan yang dilengkapi
kerja yang rendah pekerjaan berkala peredam getar)
intensitasnya (dengan - Mengurangi jam
dilengkapi kerja
damping/peredam)
- Menggunakan remote
control
Sumber air dan pengolahan yang tidak
baik
Parameter Nilai Temuan Interpret
normal asi
Bakteri 0/100 mL + Abnormal
koliform

Pengelolahan air limbah


Air limbah cont
Cont.
- Pengolahan air hujan yang baik
Pembuangan limbah
Teknik open dumping
yang terkesan praktis,
namun sebenarnya
merupakan sistem
paling buruk, ada
baiknya sistem ini
diganti dengan sistem
penimbunan (sanitary
landfill) sehingga gas
yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan

Pencegahan terhadap paparan
eliminasi
- Mendesign ulang alat-alat yang bergetar, jangan bersentuhan langsung.
- Mendesign ulang alat-alat mesin yang memiliki intensitas yang tinggi misalnya dengan mengganti mesin yang suaranya lebih halus atau ditutupi
dengan kain untuk mengurangi intensitasnya.
Subtitusi
Memilih peralatan kerja yang rendah intensitas kebisingan dan getarannya. Peralatan tersebut adalah yang telah dilengkapi dengan damping
didalamnya (internal damping). Misalnya : Bor listrik yang dilengkapi dengan damping piston.
Isolasi
Memakai remote control.
Engineering control
- Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan peralatan. misalnya : memasang damping material diantara badan peralatan dan pegangan
peralatan dan membalut pegangan peralatan karet.
- Membuat safety guard pada peralata mesin
Administrasi control
- Mengatur waktu kerja, sebagai berikut : Rotasi jenis pekerjaan dan pengaturan jam kerja, sehingga sesuai dengan Threshold Limit Values.
- Dan pemberian tanda bahaya pada area-area yang berbahaya.
Alat Pelindung Diri
Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD). Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang
pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
1 Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk
sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
2 Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
3 Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
4 Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
5 Pelindung wajah (Face Shield)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
Kerangka konsep
Listrik Panas
Mengangkat
Debu & Kerja beban berat
Vibration Noise Coliform d & (Marmer)
Marmer Monoton
limbah

Fisika Biologi Kimia Psikososial Ergonomik

Kantin yang sesuai


Open Dumping Pengolahan limbah yang HAZARD Koki dites
standar
kurang baik

Health Promotion

Hazard Fisika Hazard Kimia Hazard Hazard Hazard


Biologi Psikososial ergonomik

Anda mungkin juga menyukai