Anda di halaman 1dari 18

DECISION MAKING THEORY II

I. Pengambilan keputusan dengan resiko

Pengambilan keputusan dengan resiko.(risk)


adalah keputusan yang diambil terhadap alternatif-
alternatif yang tersedia dimana masing-masing
alternatif memiliki nilai peluang.

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 1
Langka-langkah pada pengambilan
keputusan yang beresiko
1. Mengidentifikasi berbagai macam alternatif

2. Menduga probablitas terhadap setiap alternatif


yang ada

3. Menyusun hasil atau payoff untuk semua


alternatif yang ada

4. Mengambil keputusan terhadap hasil yang terbaik

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 2
Ex. Anda ingin melakukan investasi di pasar modal,
dengan modal sebesar Rp30.000. Ada 3 perusahaan yang
sedang anda pelajari, yaitu Saham PT. ANA. Saham PT.
Badu dan Saham PT. Cono. Berikut matriks hasil atau
payoff dari ketiga saham tersebut.

Prsh Harga Jumlah Kondisi baik/lbr Kondisi buruk/lbr


saham saham
Dividen Total Dividen Total
PT.ANA 200/lbr 150 50 7500 15 2250
PT.BADU 300/lbr 100 70 7000 21 2100

PT.CONO 500/lbr 60 95 5700 32 1920

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 3
Saham perusahaan mana yang anda beli?

1. Kriteria Expected value-EV


Yaitu rata-rata tertimbang dari payoff untuk
setiap alternatif dengan probablitas setiap
peristiwa. Nilai EV dicari dengan rumus

EV = payoff x Probablitas suatu peristiwa

EV anda untuk ketiga saham adalah sbb:

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 4
Perhitungan EV
Prsh K. Baik K. Buruk Perhitungan EV Nilai EV
(P= 0.5) . (P= 0.5)
PT.ANA 7500 2250 (7500x0,5)+ 2250x0,5 4875

PT.BADU 7000 2100 (7000x0,5)+ 2100x0,5 4550

PT.CONO 5700 1920 (5700x0,5)+ 1920x0,5 3810

Nilai EV yang terbesar merupakan keputusan yang


terbaik, dari nilai EV maka keputusan investasi
anda adalah untuk membeli saham PT.ANA.
Decision making theory.2.
27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 5
2. Kriteria Expected Oppurtunity Loss (EOL)
Kriteria Expected Oppurtunity Loss (EOL) mempunyai
prinsip meminimumkan kerugian (loss) yang disebabkan
oleh pemilihan alternatif tertentu.atau pemilihan alternatif
yang bukan terbaik.
EOL dihitung untuk setiap peristiwa dengan pertama kali
mengidentifikasi tindakan terbaik untuk setiap peristiwa.
EOL lanjutan Expected value-EV.
Dari hasil EV mana yang terbaik?
Yang terbaik diberikan nilai Nol dan berfungsi sebagai
pengurang.
Nilai Expected Oppurtunity Loss (EOL) yang paling kecil
adalah yang terbaik sebagi keputusan.
Dicari dengan rumus:
EOL = Oppurtunity Loss x Probablitas suatu peristiwa
Decision making theory.2.
27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 6
Berdasarkan contoh diatas, hitunglah EOL
dan investasi mana yang terbaik?
Berikut adalah perhitungan EOL
Saham OL baik OL buruk Nilai EOL
PT.ANA 7500*-7500= 0 2250*-2250=0 0x0,5 + 0x0,5 = 0
PT.BADU 750 -7000=500 2250 -2100=150 500x0,5 + 150x0,5=375

PT.CONO 7500 -5700=1800 2250 -1920 =330 1800x0,5 +330x0,5=1065

Cat. *7500 dan 2250 sebagai pengurang, karena nilai


yang terbesar (terbaik) pada peristiwa baik dan buruk

Dengan melihat nilai EOL, nilai EOL yang paling kecil adalah
Nol, berarti saham PT ANA direkomendasikan untuk anda beli.
Decision making theory.2.
27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 7
II.Pengambilan keputusan dalam
ketidakpastian
Keputusan dalam ketidakpastian
menunjukkan tidak adanya probablitas atau
informasi yang sempurna tentang suatu
kejadian. Ada 5 kriteria dalam pengambilan
keputusan dalam kondisi ketidakpastian

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 8
2.1. Kriteria Laplace
Kriteria ini mengatakan, setiap peristiwa diasumsikan
mempunyai probablitas yang sama. Keputusan yang akan
diambil apabila hasil perkalian antara hasil dengan

probablitas adalah yang tertinggi

Contoh. Berikut adalah deviden yang dibagikan oleh 3


perusahaan yang ada di BEJ yaitu ANA, BADU DAN
CONO. Dividen dibagikan berdasarkan keuntungan dan
juga berdasarkan kondisi ekonomi yaitu kondisi ekonomi
dalam krisis, normal dan boom. Tabel selengkapnya adalah

sbb

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 9
Perusahaan Kondisi perekonomian
Boom Normal Krisis
ANA 1180 488 250
BADU 2000 1356 300
CONO 4463 1666 185

Pada kondisi diatas ada tiga peristiwa dan


diasumsikan memiliki probablitas yang sama
(Kriteria Laplace), sehingga setiap peristiwa
memiliki nilai probablitas 1/3, sehingga nilai yang
diharapkan (expected value-EV) dari setiap
alternatif adalah.

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 10
Perusahaan Perhitungan nilai expected value-EV
Boom Normal Krisis
ANA 1180x0,3 + 488x0,3 + 250x 0,3 =639
BADU 2000x0,3 + 1356x0,3 + 300x0,3 = 1219
CONO 4463x0,3 + 1666x0,3 + 185x0,3= 2015

Hasil perhitungan expected value-EV yang


terbesar adalah perusahaan CONO

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 11
2.2. Kriteria Maximin
Dalam kondisi penuh ketidakpastian pengambilan
keputusan sebaiknya bersifat Pesimis terhadap
masa depan dan memilih hasil yang terbaik yang
bernilai maksimum dari kondisi yang pesimis.
(yang terbaik dari terburuk).
Dari data diatas, kondisi terburuk adalah kondisi
perekonomian yang krisis, dan keputusan yang
terbaik atas kriteria maximin adalah memilih
perusahaan Badu

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 12
2.3. Kriteria maximax
Kriteria ini kebalikan dari kriteria yang maximin.
Kriteria ini menyarankan pengambilan
keputusan bersifat optimis, dan memilih hasil
yang maksimum dari alternatif yang terbaik.
Dari contoh diatas, kondisi yang optimis adalah
kondisi perekonomian yang Boom dan
keputusan yang terbaik adalah memilih
perusahaan Cono, karena memiliki nilai yang
terbesar

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 13
2.4.Kriteria Hurwicz
Kriteria ini merupakan kompromi dari pendekatan kriteria
maximin dan maximax.
Kriteria ini menghendaki koefisien Optimisme (coefficient
Optimism). Koefisien ini memiliki nilai antara 0-1.
Nilai Nol untuk kondisi yang sangat pesimis dan nilai 1
untuk kondisi yang Optimis.
Apabila koefisien optimis adalah a, maka koefisien
pesimis adalah b, dimana b = 1 - a.
Kriteria ini menyarankan bahwa alternatif yang terbaik
adalah nilai yang tertinggi dari hasil perkalian antara hasil
atau payoff dengan koefisien optimisme.
Contoh. Dari data diatas, menurut penelitian ternyata
koefisien optimisme 0,63. Bagaimanan keputusan anda?
Decision making theory.2.
27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 14
Prsh Boom Normal Krisis Perhitungan EV

ANA 1180 Diabaikan 250 1180x0,63 + 250x0,37= 836

BADU 2000 300 2000x0,63 + 300x0,37 =1371

CONO 4463 185 4463x0,63 + 185x0,37 =2880

Berdasarkan pada kriteria Hurwicz,


keputusan yang terbaik adalah memilih nilai
EV yang tertinggi yaitu Perusahaan CONO

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 15
2.5. Kriteria minimax regret
Kriteria ini merupakan pengembangan dari kriteria
oppurtinity loss (OL).
Prinsip dari pendekatan ini adalah menghitung regret
(penyesalan) yang terjadi akibat tidak memilih alternatif
maksimum pada setiap kondisi (OL).
Kriteria ini memilih alternatif dengan regret minimum
(lakukan yang terbaik pada kondisi yang terburuk).
Pendekatan minimax regret dilakukan dengan
mengurangkan setiap alternatif dengan alternatif
maksimumnya.
Kemudian nilai OL pada setiap kondisi dipilih yang
maksimum.
Alternatif keputusan yang diambil adalah nilai regret
yang minimum.
Nilai hasil atau payoff yang tertinggi diberikan nilai Nol,
Dan nilai lainnya merupakan selisih antara nilai alternatif
tertinggi dengan nilaiDecision
pada alternatif
making theory.2. tersebut.
27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 16
Perusahaan Nilai OL pada kondisi
Boom Normal Krisis
ANA 4463-1180=3283 1666-488=1178 300-250=50
BADU 4463-2000=2463 1666-1356=310 300-300=0
CONO 4463-4463=0 1666-1666=0 300-185=115

Untuk memilih keputusan yang terbaik adalah memilih


nilai minimum dari regret maksimi untuk setiap
alternatif, sehingga yang dipilih adalah CONO

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 17
Perusahaan Nilai minimax regret maksimum untuk
semua kondisi
ANA 3283
BADU 2463
CONO 115

Decision making theory.2.


27-Jul-17 Rodeyar S.Pasaribu 18

Anda mungkin juga menyukai